Pengaruh Varietas V Terhadap Persentase Serangan Sclerotium

B. Pengaruh Varietas V Terhadap Persentase Serangan Sclerotium

rolfsii sacc. dan Produksi Kacang Tanah Tabel 2. : Uji Rataan Persentase Serangan Sclerotium rolfsii sacc. faktor Varietas V untuk setiap waktu pengamatan HSI. Perlakuan Hari Setelah Inokulasi HSI 3 HSI 6 HSI 9 HSI 12 HSI 15 HSI 18 HSI 21 HSI 24 HSI V1 2.12 3.08 6.40 6.40 7.67 8.32b 9.93B 11.64C V2 3.08 4.03 5.94 7.82 9.44 11.05a 13.18A 13.80B V3 3.08 3.08 5.94 9.58 9.94 11.81a 13.80A 14.36A Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf besar berbeda pada kolom yang sama berbeda sangat nyata dan angka dengan notasi huruf kecil pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji Jarak Duncan . Dari data pengaruh varietas terhadap persentase serangan S. rolfsii menunjukkan berbeda nyata, ini dimungkinkan karena daya serangan tinggi oleh patogen dan juga tidak adanya sifat ketahanan beberapa varietas yang di uji pada penelitian ini, gejala serangan tertinggi pada varietas V3 yakni 14,36 pada 12, 15, 18, 21 dan 24 hari setelah tanam dan terendah pada V1 2,12. Serangan tertinggi terdapat pada perlakuan varietas V3 yakni tanaman kacang tanah varietas kelinci, pada deskripsi tanaman pada kacang tanah varietas ini mengenai ketahanan terhadap penyakit, hanya disebutkan bahwa tanaman kacang tanah varietas ini hanya toleran terhadap penyakit karat daun dan bercak daun yang mana tidak menyebutkan bahwa varietas ini toleran terhadap penyakit busuk batang S. rolfsii . Dari data faktor varietas kacang tanah pada penelitian berpengaruh nyata terhadap penekanan penyakit dikarenakan adanya ketahanan genetik pada beberapa varietas tanaman kacang tanah tersebut, kemudian serangan penyakit busuk batang ini sangatlah tinggi, sesuai dengan litertur ani kustaryati yang menyatakan bahwa gejala serangan S. rolfsii mula-mula menguning dan melayunya daun dan membusuknya batang dan kemudian tanaman mati. Pada gambar dibawah ini menunjukkan pengaruh varietas terhadap persentase serangan penyakit S. rolfsii. 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 3 HSI 6 HSI 9 HSI 12 HSI 15 HSI 18 HSI 21 HSI 24 HSI Hari Setelah Inokulasi HSI P er sen ta se S er a n g a n V1 V2 V3 Gambar 6. Histogram pengaruh varietas yang berbeda terhadap persentase serangan Sclerotium rolfsii. untuk setiap waktu Pengamatan HSI Dari gambar dapat dilihat bahwa persentase serangan tertinggi terdapat pada Varietas kelinci yaitu 14,36 pada pengamatan 12, 15, 18, 21 dan 24 hari setelah tanam dan yang terendah pada Varietas gajah yakni 2, 12 pada 3 hari setelah tanam. Pada pengamatan 3 hari setelah tanam dapat kita lihat pada gambar bahwa persentase serangan terhadap varietas anoa dengan varietas kelinci hampir sama namun pada pengamatan berikutnya persentase serangan pada varietas sudah tampak berbeda, hal ini dimungkinkan karena banyaknya waktu yang diperlukan untuk menginfeksi tanaman oleh penyakit secara berbeda-beda antara beberapa varietas tanaman kacang tanah hingga menyebabkan matinya seluruh jaringan tanaman kacang tanah. Dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan varietas berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah gplot. Pada Tabel 5. Lampiran 10 dapat dilihat perlakuan mana yang berbeda nyata. Tabel 5. Uji Rataan produksi Kacang Tanah pada beberapa Varietas V gplot PERLAKUAN RATAAN gplot V1 34.00A V2 33.46A V3 28.13B Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf besar yang berbeda pada kolom yang sama berbeda sangat nyata pada taraf 1 menurut Uji Jarak Duncan Hasil menunjukkan bahwa V1 Varietas gajah berpengaruh sangat nyata. Rataan produksi kacang tanah tertinggi pada V1 varietas gajah yaitu 34,00 gplot, sedangkan yang terendah terdapat pada V3 Varietas kelinci yaitu 28,13gplot. Untuk mengetahui rataan produksi kacang tanah pada faktor varietas dapat dilihat dalam histogram rataan produksi kacang tanah. Gambar 9. Histogam rataan produksi kacang tanah gplot pada varietas V

C. Pengaruh Faktor Interaksi Perlakuan Mikoriza M dengan Varietas