Konsumsi Buah dan Sayur serta Profil Lipid Darah pada Mahasiswa Penyuka Jajanan Gorengan

KONSUMSI BUAH DAN SAYUR
SERTA PROFIL LIPID DARAH PADA
MAHASISWA PENYUKA JAJANAN GORENGAN

DINI SUCIYANTI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Konsumsi Buah dan
Sayur serta Profil Lipid Darah pada Mahasiswa Penyuka Jajanan Gorengan
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014
Dini Suciyanti
NIM I14100063

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak luar IPB
harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.

ABSTRAK
DINI SUCIYANTI. Konsumsi Buah dan Sayur serta Profil Lipid Darah pada Mahasiswa
Penyuka Jajanan Gorengan. Dibimbing oleh LEILY AMALIA FURKON.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan konsumsi buah dan sayur
dengan profil lipid (kadar trigliserida, kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol
HDL plasma) pada mahasiswa penyuka jajanan gorengan. Penelitian ini merupakan
penelitian survei dengan jumlah subjek sebanyak 17 orang. Subjek adalah mahasiswa IPB
aktif, memiliki status gizi normal, dan terbiasa mengonsumsi makanan jajanan gorengan
minimal 2 porsi sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi buah
subjek sebanyak 152.4 g/hari (setara 2x/hari) yang telah memenuhi anjuran. Disisi lain,
subjek belum memenuhi anjuran konsumsi sayur dengan rata-rata sebanyak 108.9 g/hari

(setara 2.4x/hari). Berdasarkan uji korelasi Pearson, tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara kebiasaan olahraga, konsumsi suplemen, asupan energi dan zat gizi,
konsumsi buah dan sayur, serta asupan serat dengan kadar trigliserida, kolesterol total,
kolesterol LDL, dan kolesterol HDL subjek (p>0.05). Namun demikian, berdasarkan
kategori konsumsi buah dan sayur terdapat perbedaan kadar trigliserida (2.3 mg/dL),
kolesterol total (-13.8 mg/dL), kolesterol LDL (-21.4 mg/dL), dan kolesterol HDL (14.2
mg/dL) pada subjek dengan konsumsi buah dan sayur yang cukup (total ≥5x/hari)
dibandingkan subjek dengan konsumsi buah dan sayur yang kurang (total 0.05). In addition, based on category of fruit and vegetable consumption, there were
differences on the level of triglyceride (2.3 mg/dL), total cholesterol (-13.8 mg/dL), LDL
cholesterol (-21.4 mg/dL), and HDL cholesterol (14.2 mg/dL) of subjects who consume
fruit and vegetable adequately (total ≥5 times/day) than subjects who consume fruit and
vegetable inadequately (total 100 mg/dL) yang berarti semakin tinggi risiko
terkena penyakit jantung koroner.
Profil lipid darah sangat dipengaruhi oleh pola konsumsi pangan, terutama
konsumsi yang tinggi sumber lipid dan rendah serat. Salah satu makanan sumber
lipid yang disukai masyarakat Indonesia adalah jajanan gorengan, seperti pisang
goreng, bakwan, tahu goreng, dan lainnya. Jajanan gorengan banyak dijual dan
mudah ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Penggunaan minyak goreng
pada jajanan gorengan menjadikan makanan tersebut memiliki cita rasa gurih
yang banyak disukai dan menjadi pilihan untuk dikonsumsi masyarakat. Adapun

penelitian Nurohmi (2012) menunjukkan bahwa konsumsi jajanan gorengan pada
mahasiswa relatif tinggi, yaitu sebanyak 3.2 porsi/hari.
Jajanan gorengan umumnya diolah menggunakan minyak goreng yang
dipanaskan secara berulang. Namun demikian, penggunaan minyak goreng yang
berulang memiliki kemungkinan minyak tersebut mengalami rangkaian proses
oksidasi, yaitu hidrolisis, oksidasi, isomerisasi, dan polimerisasi yang dapat
menyebabkan minyak goreng rusak (Velasco et al. 2009). Minyak goreng yang
rusak tersebut, jika dikonsumsi, akan menyebabkan zat oksidatif pada minyak ikut
terkonsumsi dan berpengaruh terhadap kerusakan profil lipid darah. Suatu studi
menggunakan hewan percobaan menunjukkan bahwa perlakuan minyak
teroksidasi berhubungan signifikan dengan peningkatan kadar trigliserida,
kolesterol total, kolesterol LDL, dan penurunan kolesterol HDL (Hur et al. 2005).
Di sisi lain, profil lipid dan risiko penyakit jantung koroner dapat
diperbaiki dengan konsumsi buah dan sayur yang mencukupi. American Heart
Association merekomendasikan diet dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi
risiko penyakit jantung koroner, salah satunya adalah diet tinggi buah dan sayur

2
(Lichtenstein et al. 2006). KEMENKES (2014) dalam Pedoman Gizi Seimbang,
menetapkan konsumsi buah yang dianjurkan sebanyak 2-3 porsi/hari dan sayur

sebanyak 3-5 porsi/hari untuk kelompok usia 19-29 tahun.
Buah dan sayur memiliki komponen protektif seperti potasium, folat,
vitamin, serat, dan komponen fenolik yang dapat mengurangi risiko penyakit
degeneratif (Van Duyn & Pivonka 2000). Komponen tersebut berperan dalam
berbagai mekanisme di dalam tubuh, seperti mengurangi stres oksidatif,
menurunkan tekanan darah, memperbaiki profil lipoprotein, sensitivitas insulin,
dan regulasi homoeostatis (Bazzano et al. 2003). Studi meta-analisis yang
dilakukan oleh Dauchet et al. (2006) menunjukkan bahwa konsumsi buah dan
sayur memiliki hubungan terbalik dengan kejadian penyakit jantung koroner.
Risiko penyakit tersebut turun sebesar 4% dengan penambahan konsumsi buah
dan sayur sebesar 7%. Sementara itu, penelitian terhadap mahasiswi pengonsumsi
jajanan gorengan yang diberi intervensi pepaya sebanyak 100g/hari selama 3
minggu menunjukkan terjadinya penurunan kadar trigliserida (-4.1 mg/dL),
kolesterol total (-21 mg/dL), dan kolesterol LDL (-4.4 mg/dL) serta peningkatan
kolesterol HDL (2.2 mg/dL) dalam plasma darah (Makaryani 2014).
Kandungan serat pada buah dan sayur juga berperan dalam memperbaiki
profil lipid. Studi meta-analisis Pereira et al. (2004) dalam Van Horn et al. (2008)
menunjukkan bahwa kenaikan asupan total serat sebanyak 10g/hari dapat
menurunkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 14%. Menurut Mudgil &
Barak (2013), serat dibedakan menurut kelarutannya, yaitu serat pangan larut atau

“soluble dietary fiber” (SDF) dan serat pangan tidak larut atau “insoluble dietary
fiber” (IDF). Studi Theuwissen & Mensink (2008) menunjukkan bahwa estimasi
setiap gram asupan SDF dapat menurunkan kolesterol total sebesar 1.06 mg/dL
dan kolesterol LDL sebesar 1.13 mg/dL. Terdapat empat jenis SDF utama, yaitu
beta glukan, psyllium, pektin, dan guar gum. Studi meta-analisis oleh Tiwari &
Cummins (2011) menunjukkan bahwa asupan beta glukan berhubungan signifikan
dengan penurunan kolesterol total (-22.75 mg/dL) dan kolesterol LDL (-25.66
mg/dL), namun tidak signifikan dengan penurunan trigliserida (-3.53 mg/dL) dan
peningkatan kolesterol HDL (1.18 mg/dL).
Manfaat komponen aktif pada buah dan sayur tampaknya belum
sepenuhnya disadari dan dipraktekkan oleh masyarakat Indonesia secara umum.
Data RISKESDAS (2013) menunjukkan bahwa hanya terdapat 6.5% penduduk
diatas usia 10 tahun yang mengonsumsi buah dan sayur minimal 5 porsi dalam
seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih kurang
mengonsumsi buah dan sayur. Berdasarkan penelitian Paramita (2013), diketahui
bahwa sebesar 69.3% dan 58.7% mahasiswi tergolong kurang dalam
mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya. Mahasiswi tersebut rata-rata
mengonsumsi 1.7 porsi buah dan 3 porsi sayur setiap harinya, lebih rendah dari
konsumsi buah dan sayur menurut Pedoman Gizi Seimbang yaitu 2-3 porsi buah
dan 3-5 porsi sayur per hari.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dinilai perlu dilakukan
suatu penelitian untuk menganalisis hubungan antara konsumsi buah dan sayur
dengan profil lipid darah pada mahasiswa penyuka jajanan gorengan. Diduga
mahasiswa walaupun mengonsumsi zat oksidatif dari jajanan gorengan, akan
memiliki profil lipid yang cukup baik jika mengonsumsi sayur dan buah dalam
jumlah yang mencukupi.

3
Perumusan Masalah
1. Bagaimana kebiaasaan olahraga, konsumsi suplemen, dan konsumsi pangan
pada mahasiswa penyuka gorengan?
2. Bagaimana pola konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa penyuka
gorengan?
3. Bagaimana kadar profil lipid darah, yaitu trigliserida, kolesterol total,
kolesterol LDL, dan kolesterol HDL pada mahasiswa penyuka gorengan?

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menganalisis hubungan antara konsumsi buah dan sayur dengan profil
lipid (kadar trigliserida, kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL

plasma) pada mahasiswa penyuka jajanan gorengan.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik subjek (usia, jenis kelamin dan uang saku per
bulan), kebiasaan olahraga, konsumsi suplemen, asupan energi dan zat gizi,
konsumsi buah dan sayur, asupan serat pangan dan profil lipid darah subjek.
2. Menganalisis hubungan antara kebiasaan olahraga dengan profil lipid darah
subjek.
3. Menganalisis hubungan antara konsumsi suplemen dengan profil lipid darah
subjek.
4. Menganalisis hubungan asupan energi dan zat gizi dengan profil lipid darah
subjek.
5. Menganalisis hubungan konsumsi buah dan sayur dengan profil lipid darah
subjek
6. Menganalisis hubungan asupan serat pangan dengan profil lipid darah subjek.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi
mengenai hubungan konsumsi pangan, khususnya buah dan sayur dengan profil
lipid darah pada mahasiswa penyuka jajanan gorengan. Hasil penelitian juga
diharapkan dapat menjadi perbandingan untuk penelitian lain mengenai hubungan

konsumsi pangan dengan profil lipid darah seseorang.

KERANGKA PEMIKIRAN
Konsumsi pangan dipengaruhi oleh perilaku gizi dan preferensi pemilihan
bahan pangan. Masyarakat Indonesia terbiasa mengonsumsi jajanan gorengan.
Jajanan gorengan banyak dijual dan mudah ditemukan di berbagai wilayah di
Indonesia. Penggunaan minyak goreng pada jajanan gorengan menjadikan
makanan tersebut memiliki cita rasa gurih yang banyak disukai dan menjadi

4
pilihan untuk dikonsumsi masyarakat. Namun demikian, penggunaan minyak
goreng yang berulang menjadikan minyak tersebut mengalami rangkaian proses
oksidasi yang menyebabkan minyak goreng rusak. Jajanan yang digoreng dengan
minyak goreng yang tersebut, jika dikonsumsi, akan menyebabkan zat oksidatif
pada minyak ikut terkonsumsi. Hal ini dapat berpengaruh terhadap profil lipid
yang berpotensi dalam pembentukan plak akibat penumpukan LDL yang
teroksidasi.
Buah dan sayur merupakan pangan sumber vitamin, serat, dan antioksidan
yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Berdasarkan studi meta-analisis (Dauchet
et al. 2006), terdapat hubungan terbalik antara konsumsi buah dan sayur dengan

risiko penyakit jantung koroner. Suatu studi randomized clinical trial oleh Aller et
al. (2004) menunjukkan bahwa terdapat penurunan kolesterol LDL (-12.8%)
secara signifikan dengan perlakuan tinggi serat (30.5 g) pada subjek sehat.
Menurut Aherne (2011) terdapat faktor modifikasi dan non-modifikasi yang
dapat mempengaruhi profil lipid darah. Faktor modifikasi yaitu faktor yang dapat
diubah oleh seseorang, seperti asupan, konsumsi suplemen, konsumsi alkohol,
merokok, kebiasaan olahraga dan IMT. Sedangkan faktor non-modifikasi yaitu
faktor yang tidak dapat diubah dan secara alami terdapat pada manusia, yaitu
perubahan usia dan genetik.
Asupan kolesterol dan lemak (jenis asam lemak jenuh dan asam lemak
trans) dapat mempengaruhi profil lipid darah, yaitu meningkatkan kolesterol total
dan kolesterol LDL (Hu et al. 1999; Schwingshackl & Hoffman 2013). Sementara,
pemberian suplemen vitamin C pada subjek sehat sebanyak 2g/hari dapat
menurunkan kolesterol total sebesar 10% (Tofler et al. 2000). Adapun,
suplementasi vitamin E pada hewan percobaan menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara suplementasi dengan indikator peroksidasi lipid
(Trefan et al. 2011). Selain vitamin, konsumsi alkohol tingkat sedang
(≥1x/minggu) diketahui menurunkan kolesterol LDL subjek wanita sehat usia 3555 tahun (Wakabayashi & Araki 2009).
Gaya hidup seperti olahraga aerobik, menurut Kelley & Kelley (2006)
dapat memperbaiki profil lipid darah pada laki-laki sehat usia 18 tahun. Sementara

itu, merokok diketahui berdampak buruk bagi kesehatan. Studi meta-analisis oleh
Maeda et al. (2003) menunjukkan bahwa kolesterol HDL meningkat secara
signifikan pada subjek yang berhenti merokok. Adapun kaitan status gizi dengan
profil lipid darah, menurut Karaouzene et al. (2011) Indeks Massa Tubuh (IMT)
berpengaruh positif signifikan terhadap kolesterol total dan kolesterol LDL pada
subjek laki-laki dewasa muda dan lansia. Faktor IMT tersebut lebih berpengaruh
jika dikaitkan dengan usia subjek. Selain itu, diketahui sebanyak 37% faktor
genetik berpengaruh terhadap profil lipid darah (Knuiman et al. 1996). Menurut
Ordovas & Guevara-Cruz (2013) terdapat lebih dari 100 gen yang berhubungan
signifikan dengan regulasi metabolisme plasma lipoprotein. Dalam penelitian ini
terdapat beberapa faktor modifikasi yang hubungannya dianalisis, seperti asupan,
konsumsi suplemen, dan kebiasaan olahraga. Kerangka pemikiran penelitian ini
disajikan pada Gambar 1.

5
Karakteristik subjek
(usia, jenis kelamin, uang saku)

Preferensi Pangan


Perilaku Gizi
Konsumsi Pangan

Konsumsi Gorengan

Konsumsi Buah dan Sayur

Profil Lipid Darah

Faktor Modifikasi:

Faktor Non-modifikasi:

Asupan zat gizi

Usia

Konsumsi Suplemen

Genetik

Olahraga
Merokok
Konsumsi Alkohol

IMT

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Keterangan:
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Hubungan yang diteliti
Hubungan yang tidak diteliti

6

METODE
Desain, Waktu, dan Tempat
Penelitian ini merupakan penelitian survei. Pengambilan data dilakukan
pada bulan April sampai Desember 2013 yang merupakan pengembangan dari
kegiatan PKM-Penelitian di Kampus IPB Dramaga. Penyebaran kuesioner Food
Frequency Questionnaire (FFQ) dilakukan di lingkungan IPB. Pengambilan darah
dan analisis profil lipid darah dilakukan di Laboratorium Biokimia Gizi dan
Laboratorium Analisis Zat Gizi Mikro, Departemen Gizi Masyarakat, IPB.
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian
Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro dengan
dikeluarkannya Ethical Clearence No. 268/EC/FKM/2013.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam proses pengambilan darah yaitu jarum suntik
23 ½ G, spuit 5 ml, sensi gloves, tabung dengan ethylenediaminetetraacetic acid
(EDTA) 3 ml, alcohol swab, hansaplast, dan cool box. Plasma diperoleh dengan
menggunakan alat sentrifuge, pipet mikro, dan microtube. Selain itu, alat yang
digunakan untuk analisis profil lipid darah yaitu tabung reaksi, pipet mikro, vortex,
sentrifuge dan spektrofotometer UV/VIS. Sementara, bahan yang digunakan
adalah plasma darah, larutan KI, pereaksi kit merk DyaSys (Diagnostic Systems
GmbH) yang terdiri atas kit trigliserida, kit kolesterol, kolesterol LDL precipitant,
dan kolesterol HDL precipitant.

Jumlah dan Cara Pengambilan Subjek
Teknik pengambilan subjek menggunakan metode purposive sampling,
yaitu dipilih mahasiswa yang bersedia mengisi kuesioner dan berpartisipasi dalam
penelitian. Tahap awal pemilihan subjek adalah dengan cara penyebaran
kuesioner mengenai kebiasaan konsumsi jajanan gorengan dan buah sayur kepada
85 mahasiswa IPB, atau sekitar 5 kali lipat dari jumlah subjek minimal. Jumlah
subjek minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 17 orang, yang
dihitung berdasarkan rumus penentuan ukuran sampel estimasi rata-rata dan
simpangan relatif, yaitu:
n

=

n=
n = 17,2

7
Keterangan:
n = besar subjek
s = simpangan baku kadar kolesterol total usia 20-22 tahun, yaitu 32.5 mg/dL
(Makaryani 2014)
ɛ = simpangan relatif dari rata-rata (10%)
µ= rata-rata kadar kolesterol total usia 20-22 tahun, yaitu 153.6 mg/dL
(Makaryani 2014)
Dalam menetapkan subjek penelitian, dilakukan skrining terhadap 85
calon subjek berdasarkan kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Mahasiswa S1 IPB aktif, berusia 20-25 tahun.
2. Status gizi normal (IMT 18.5 – 22.9 kg/m2) (WHO Asia-Pacific 2000)
3. Mahasiswa yang tidak tinggal dengan orangtua (menyewa/kost/mengontrak
rumah).
4. Mahasiswa yang suka mengonsumsi jajanan gorengan ≥1x/hari
5. Berbadan sehat.
6. Bersedia menandatangani informed consent dan berpartisipasi dalam
penelitian.
Berdasarkan skrining tersebut, diperoleh subjek sebanyak 17 orang.
Sejumlah tersebut kemudian menjadi subjek dalam penelitian ini.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Jenis
data yang digunakan terdiri atas karakteristik subjek (usia, jenis kelamin, dan uang
saku), kebiasaan olahraga, konsumsi suplemen, konsumsi pangan sehari, frekuensi
konsumsi buah dan sayur, serta profil lipid darah. Jenis dan cara pengumpulan
data disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis variabel, jenis data, dan cara pengumpulan data
Data
Karakteristik subjek
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Uang saku
Kebiasaan olahraga

Jenis Data
Primer

Cara Pengumpulan Data
Wawancara menggunakan
kuesioner

Primer

Konsumsi suplemen

Primer

Konsumsi pangan

Primer

Frekuensi konsumsi buah dan sayur

Primer

Wawancara menggunakan
kuesioner
Wawancara menggunakan
kuesioner
Kuesioner metode Food
Record 2x24 jam, diisi
sendiri oleh subjek
Kuesioner metode FFQ,
diisi sendiri oleh subjek

8
Data
Profil lipid darah

a. Trigliserida
b. Kolesterol total
c. Kolesterol LDL
d. Kolesterol HDL

Jenis Data
Primer

Cara Pengumpulan Data
Analisis di laboratorium
menggunakan kit merk
DyaSys

Karakteristik subjek, kebiasaan olahraga, dan kebiasaan konsumsi
suplemen subjek didapatkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner
yang telah disediakan. Data konsumsi pangan sehari dikumpulkan menggunakan
kuesioner metode Food Record 2x24 jam. Data konsumsi pangan didapatkan
dengan cara subjek mengisi sendiri kuesioner yang telah disediakan peneliti.
Sementara untuk mendapatkan data kebiasaan konsumsi buah dan sayur, subjek
diminta mengisi sendiri kuesioner metode Food Frequency Questionnaire (FFQ).
Konsumsi buah dan sayur dikelompokkan sebagai sayuran hijau, sayuran
berwarna, buah segar, dan jus buah.

Teknik Pengambilan Darah dan Analisis Profil Lipid Darah
Analisis profil lipid darah mencakup trigliserida, kolesterol total,
kolesterol LDL, dan kolesterol HDL yang dilakukan oleh peneliti. Berikut proses
preparasi sampel darah dan analisis profil lipid darah:
Preparasi Sampel Darah
Sebelum proses pengambilan darah, subjek diminta untuk berpuasa selama
8-10 jam, yaitu sejak malam hari sebelum tidur. Pada pagi hari kemudian, darah
diambil sebanyak 5 ml pada pembuluh intravena oleh tenaga medis. Darah
tersebut disimpan ke dalam tabung yang telah berisi ethylenediaminetetraacetic
acid (EDTA) sebagai antikoagulan. Kemudian, darah disentrifugasi selama 15
menit sehingga diperoleh plasma darah pada bagian supernatan. Plasma darah
dimasukkan ke dalam microtube dan disimpan di freezer untuk dianalisis profil
lipid darah lebih lanjut.
Analisis Kadar Trigliserida dan Kolesterol Total
Sebanyak 10 µL plasma dan 1000 µL kit trigliserida dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Larutan tersebut kemudian divorteks selama 20 detik dan
diinkubasi pada suhu ruang 370C selama 20 menit. Tahap akhir analisis
trigliserida adalah pembacaan absorbansi larutan menggunakan spektrofotometer
UV/VIS dengan panjang gelombang 500 nm. Tahapan yang sama dilakukan untuk
analisis kolesterol total, namun dengan menggunakan jenis kit yang berbeda, yaitu
kit kolesterol total.
Analisis Kadar Kolesterol LDL dan HDL
Sebanyak 200 µL plasma dan 500 µL presipitan kolesterol LDL
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Larutan tersebut kemudian divorteks selama
20 detik dan disentrifugasi selama 20 menit. Bagian supernatan diambil sebanyak
100 µL dan ditambahkan 1000 µL kit kolesterol ke dalam tabung reaksi. Setelah

9
itu, larutan divorteks selama 20 detik dan diinkubasi pada suhu ruang 370C selama
10 menit. Tahap akhir analisis kolesterol LDL adalah pembacaan absorbasi
larutan menggunakan spektrofotometer UV/VIS dengan panjang gelombang 500
nm. Adapun untuk analisis kolesterol HDL, prosedur sama dengan analisis
kolesterol LDL namun berbeda pada jenis presipitan yang digunakan, yaitu
presipitan kolesterol HDL.

Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Data
Proses pengolahan data yang dilakukan meliputi coding, entry, cleaning,
dan grouping pada Microsoft Excel 2007. Data Food Record 2x24 jam diolah
menggunakan Nutrisurvey 2007 untuk memperoleh data rata-rata asupan energi
dan zat gizi (protein, lemak, karbohidrat, kolesterol, vitamin C, dan vitamin E)
sehari. Data asupan energi dan zat gizi tersebut dibandingkan dengan Angka
Kecukupan Gizi dalam WNPG (2013) untuk mendapatkan tingkat kecukupan
yang telah dikoreksi dengan berat badan aktual subjek. Adapun data asupan
kolesterol dibandingkan dengan asupan kolesterol yang dianjurkan oleh ADA
(2006). Data dari Food Frequency Questionnaire (FFQ) diolah untuk
mendapatkan data frekuensi setiap jenis buah dan sayur yang dikonsumsi subjek.
Semua jenis data dikategorikan berdasarkan referensi tertentu. Pembagian
kategori jenis data disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Kategori jenis data
Variabel
Karakteristik subjek
a.
Usia
b.
Jenis kelamin
c. Uang saku

Kebiasaan olahraga

Konsumsi suplemen

Tingkat kecukupan energi dan
protein

Kategori

Sumber/keterangan

20 – 25 tahun
Laki-laki dan perempuan