Hubungan Pemberian ASI dan Pola Asuh Makan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare serta Tumbuh Kembang Baduta
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DAN POLA ASUH MAKAN DENGAN
KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DAN
DIARE SERTA TUMBUH KEMBANG BADUTA
LIRIS NURFI’AH ISTIYANINGRUM
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Pemberian
ASI dan Pola Asuh Makan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) dan Diare serta Tumbuh Kembang Baduta adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasaal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Liris Nurfi’ah Istiyaningrum
NIM I14124013
ABSTRAK
LIRIS NURFI’AH ISTIYANINGRUM. Hubungan Pemberian ASI dan Pola Asuh
Makan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare serta
Tumbuh Kembang Baduta. Dibimbing oleh DADANG SUKANDAR dan
KARINA RAHMADIA EKAWIDYANI.
Prevalensi ASI eksklusif di Indonesia menurut Riskesdas 2010 sebesar
15,3%. Pemberian ASI yang tidak eksklusif dan pemberian makanan tambahan
dibawah usia 6 bulan dapat mengakibatkan bayi mudah terserang penyakit infeksi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian ASI dan pola asuh
makan dengan kejadian ISPA dan diare serta tumbuh kembang baduta. Desain
penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan baduta sebanyak 82
baduta. Data diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran
antropometri secara langsung. Data yang digunakan meliputi karakteristik baduta
dan keluarga, pemberian ASI, pola asuh makan, kejadian ISPA dan diare serta
tumbuh kembang baduta. Uji Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan (p>0.05) antara karakteristik keluarga dengan pemberian ASI dan pola
asuh makan, namun terdapat hubungan signifikan (p0.05) between the characteristics of families with breastfeeding and feeding
care pattern, but there was a significant relationship (p7 orang (besar)
Pendapatan keluarga
80% (Baik)
Khomsan (2000)
60-80% (Sedang)
2 (Gemuk)
WHO 2005
z ≥-2 s/d ≤2 (Normal)
z ≥-3 s/d
KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DAN
DIARE SERTA TUMBUH KEMBANG BADUTA
LIRIS NURFI’AH ISTIYANINGRUM
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Pemberian
ASI dan Pola Asuh Makan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) dan Diare serta Tumbuh Kembang Baduta adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasaal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Liris Nurfi’ah Istiyaningrum
NIM I14124013
ABSTRAK
LIRIS NURFI’AH ISTIYANINGRUM. Hubungan Pemberian ASI dan Pola Asuh
Makan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare serta
Tumbuh Kembang Baduta. Dibimbing oleh DADANG SUKANDAR dan
KARINA RAHMADIA EKAWIDYANI.
Prevalensi ASI eksklusif di Indonesia menurut Riskesdas 2010 sebesar
15,3%. Pemberian ASI yang tidak eksklusif dan pemberian makanan tambahan
dibawah usia 6 bulan dapat mengakibatkan bayi mudah terserang penyakit infeksi.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian ASI dan pola asuh
makan dengan kejadian ISPA dan diare serta tumbuh kembang baduta. Desain
penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan baduta sebanyak 82
baduta. Data diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran
antropometri secara langsung. Data yang digunakan meliputi karakteristik baduta
dan keluarga, pemberian ASI, pola asuh makan, kejadian ISPA dan diare serta
tumbuh kembang baduta. Uji Spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan (p>0.05) antara karakteristik keluarga dengan pemberian ASI dan pola
asuh makan, namun terdapat hubungan signifikan (p0.05) between the characteristics of families with breastfeeding and feeding
care pattern, but there was a significant relationship (p7 orang (besar)
Pendapatan keluarga
80% (Baik)
Khomsan (2000)
60-80% (Sedang)
2 (Gemuk)
WHO 2005
z ≥-2 s/d ≤2 (Normal)
z ≥-3 s/d