23
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium Material, Divisi Korosi, Fakultas Teknik Unsyiah, Banda Aceh. Dimulai sejak tanggal pengesahan usulan
oleh pengelola Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik USU sampai dinyatakan selesai.
3.2. Bahan, Peralatan dan Metode
Bahan uji yang digunakan adalah baja nirkarat austenitik AISI 304 berbentuk batangan silindris diameter 25,4 mm. Bahan dibuat menjadi spesimen C-ring
mengikuti standar ASTM G38-73 seperti Gambar 3.1 Ukuran – ukuran spesimen adalah diameter luar 25 mm, tebal 1,76 mm, dan lebar 19 mm.
Gambar 3.1. Dimensi Spesimen
Universitas Sumatera Utara
24
Terhadap sifat mekanik dan komposisi kimia akan dilakukan pengujian ulang. Bahan media uji adalah lingkungan air laut buatan mengandung 3,5 larutan
NaCl, didapat dengan penambahan kelarutan garam - garaman di dalam air sehingga konduktivitas meningkat dan ini mempercepat proses korosi. Untuk membuat larutan
3,5 larutan NaCl agar mirip air laut, 35 gram kristal garam dapur dilarutkan dalam air sebanyak satu liter, ini setara dengan 0.6 M.
Keterangan: 1. Galvanostat
2. Voltmeter 3. Ampere meter
4. Osiloskop 5. Termometer
6. Elektroda bantu 7. Elektroda kerja
8. Tabung media Uji 9. Jembatan garam
10. Baut dan mur 11. Elektroda acuan
12.Tabung KCl 13. Power supply
Gambar 3.2. Set–up Peralatan Pengukuran Kurva Polarisasi
Untuk pengukuran kurva polarisasi sket rangkaian peralatan sel elektrokimia Gambar 3.2, terdiri beberapa komponen seperti:
1. Elektroda kerja atau C-ring spesimen dilengkapi pengikat baut dan mur. 2. Sebuah sumber potensial, merek Voltac, mengubah arus AC menjadi DC
yang akan bertindak sebagai regulator otomatis penggerak elektroda kerja
Universitas Sumatera Utara
25
sedemikian sehingga reaksi sel yang dikehendaki berlangsung. 3. Galvanostat instrument pengukur untuk pengontrol potensial dan arus,
merek Hokuto Denko, tipe HA - 301. Alat ukur potensial dan arus Galvanometer memiliki presisi yang tinggi dapat membaca hingga mili
atau bahkan mikro Amper dan mikro Volt. 4. Osiloskop merek Tektronix, tipe TDS 340 untuk membaca arus dan
gelombang yang dikeluarkan oleh galvanostat, dilengkapi pencatat waktu. 5. Elektroda acuan yang dipakai adalah elektroda kolomel jenuh SCE,
merek TOA, tipe HC-205C. 6. Jembatan garam yaitu pipa berisi elektrolit larutan kalium klorida jenuh
bentuk gel, menghubungkan antara elektroda acuan dan elektroda uji. 7. Elektroda pembantu counter auxiliary electrode. Menggunakan bahan
Platina, yang tidak menimbulkan kontaminasi ion-ion ke dalam elektrolit. 8. Sel korosi terbuat dari tabung kaca tempat lingkungan uji.
9. Tabung kaca tempat larutan KCl. 10. Termometer untuk mengukur temperatur ruang dan lingkungan uji.
Universal Testing Machines sebagai alat menentukan tegangan tarik, tegangan luluh
y
, ultimate tensile strengt
u
dan ductility sebagai persentase perpanjangan dan pengecilan area dan modulus elastisitas E.
Software untuk menganalisa distribusi tegangan adalah Ansys 9.0.
Sel korosi untuk perlakuan rendam, susunan rangkaian peralatan seperti foto pada lampiran 6.
Universitas Sumatera Utara
26
Foto untuk memeriksa inisiasi korosi tegangan pada permukaan spesimen digunakan kamera Nikon model D70.
Tiang penyangga elektroda, dan kawat penghubung spesimen sebagai pengantar arus.
3.3. Rancangan Penelitian