FRAMBUSIA
I. PENDAHULUAN
Penyakit frambusia yang juga dikenal dengan pian di Prancis, bouba di Spanyol dan paru di Malaysia adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman Treponema
pallidum subspesies pertenue. Treponema termasuk dalam famili Spirochaetaceae, ordo Spirochaetales. Terdapat
empat morfologi subspesies Treponema pallidum yang identik yaitu : T.pallidum subspesies pallidum yang menyebabkan penyakit sifilis, T.pallidum subspesies pertenue yang
menyebabkan penyakit frambusia, T.pallidum subspesies endemicum yang menyebabkan penyakit bejel sifilis endemik dan T. pallidum subspesies carateum yang menyebabkan
penyakit pinta.
1-4
Penyakit frambusia biasanya menyerang pada anak-anak usia dibawah 15 tahun dan hanya terdapat di daerah tropis yang tinggi kelembabannya serta pada masyarakat dengan
sosio ekonomi rendah.
3,5
Penyakit ini menyebar ke kulit ekstragenital dengan kontak melalui bekas lesi yang terbuka, luka lecet, atau luka bekas gigitan.
2-4,6-8
4
Pengobatan penyakit frambusia sangat mudah yaitu dengan Benzatin Penisilin sekali suntik dapat menyembuhkan luka-luka akibat penyakit ini.
2,4
II. SEJARAH DAN EPIDEMIOLOGI
Di dunia, pada awal tahun 1950-an diperkirakan banyak kasus frambusia terjadi di Afrika seperti Ghana, Togo, Benin , Asia seperti Indonesia, Papua dan Pulau Solomon,
Amerika Selatan seperti Colombia, Guyana, Peru, Ekuador dan Brazil dan Amerika Tengah serta Kepulauan Pasifik. Setelah WHO memprakarsai kampanye pemberantasan frambusia
dalam kurun waktu 1954-1963, ditemukan penurunan kasus yang dramatis. Selama periode 1990-an, frambusia merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang hanya terdapat di
tiga negara Asia Tenggara yaitu India, Indonesia dan Timor Leste. Di Indonesia, penyakit ini seharusnya sudah dapat dibasmi sejak Pelita III karena
penanganannya sangat sederhana, tetapi kenyataannya penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia karena metode, organisasi, manajemen pemberantasan yang
kurang tepat dan pembiayaan yang kurang atau daerah tersebut selama ini tidak tersentuh oleh pemerataan pembangunan.
10
10
Universitas Sumatera Utara
Program Nasional Departemen Kesehatan Penyakit Lepra dan Frambusia melaporkan peningkatan yang tetap sejumlah kasus yang baru sejak tahun 2001. Program ini melaporkan
7751 kasus baru dari 5 propinsi sampai akhir Oktober 2009 dan 7400 kasus diantaranya dilaporkan di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan daerah endemik.
11
Penyakit ini terjadi pada daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi dan suhu panas secara terus menerus diatas 27
C yaitu Afrika, Amerika Selatan, Caribbean, Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Penyakit ini banyak ditemui pada penduduk pedesaan, terutama di
daerah yang padat penduduk, sosial ekonomi rendah, serta kebersihan yang kurang baik perorangan maupun lingkungan.
1-4.6,9
Frambusia paling sering terjadi pada anak-anak dibawah umur 15 tahun dengan insidensi puncak pada umur 6-10 tahun. Frambusia pada usia muda lebih banyak pada laki-
laki sedangkan pada usia dewasa lebih banyak pada perempuan.
2-4,6-8
III. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS