PENDAHULUAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kesejahteraan merupakan hal yang ingin dicapai oleh setiap
orang, baik kesejahteraan secara individu maupun kesejahteraan keluarga.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejahtera mengandung
pengertian aman sentosa, makmur, serta selamat dan terlepas dari
berbagai gangguan. Pengertian lainnya tentang kesejahteraan menurut
Hartoyo dan Noorma Bunga Aniri (2010) adalah sebagai kemampuan
untuk memenuhi semua kebutuhan agar dapat hidup layak, sehat , dan
produktif.

Kesejahteraan sendiri bisa dicapai dengan cara bekerja.

Banyak profesi yang dilakukan setiap kepala keluarga ataupun siapa saja
dari anggota keluarga tersebut untuk bisa mencapai taraf sejahtera bagi
keluarganya. Salah satu profesi tersebut adalah bekerja sebagai penenun.
Dusun Gamplong merupakan desa wisata kerajinan tenun yang
berada di Padukuhan Gamplong Desa Sumber Rahayu Kecamatan
Moyudan Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa wisata yang terletak ±20

km di sebelah barat kota Yogyakarta tersebut merupakan dusun yang
terkenal dengan sentra kerajinan tenunnya sehingga banyak didapati
perempuan-perempuan yang bekerja sebagai penenun. Di sana beragam
hasil kreasi kerajinan tenun dari bahan dasar lidi, mendong, enceng
gondok, pandan, dan lain sebagainya dapat diperoleh.

14

Dusun Gamplong yang terletak di Moyudan ini terdiri dari 5
(lima) dusun di mana masing-masing dusun tersebut mempunyai banyak
pemilik usaha yang mendirikan pengolahan kerajinan tenun tersebut
dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Setiap pemilik
usaha ATBM di masing-masing dusun Gamplong mempunyai daya tarik
tersendiri. Dusun Gamplong I merupakan pusat dari sentra kerajinan
tenun tersebut. Selain itu di dusun Gamplong I terdapat banyak sekali
tempat usaha kerajinan tenun yang memproduksi hasil-hasil tenun. Dalam
penulisan tugas akhir ini penulis lebih memilih dusun Gamplong IV
sebagai tempat penelitian karena dusun Gamplong IV merupakan dusun
yang bisa diakses melalui Jalan Wates atau pun melalui jalan Godean,
sehingga bisa dibilang dusun Gamplong IV berada di antara dua jalan

besar yang memungkinkan pengunjung untuk datang ke sana. Di dusun
Gamplong IV terdapat ±40 penenun yang bekerja pada tempat usaha
untuk kerajinan tenun ATBM, yaitu Nopi Craft.
Pemilik usaha yang ada di setiap dusun Gamplong tersebut,
kebanyakan merekrut warga yang ada di sana untuk menjadi penenun dan
sebagian besar penenun tersebut adalah wanita. Karena hanya ada satu
tempat sentra kerajinan tenun, yaitu Nopi Craft inilah maka penulis ingin
mengetahui tingkat kesejahteraan penenunnya dengan melihat aspekaspek yang didapat sebagai penenun khususnya di dusun Gamplong IV
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Aspek-aspek tersebut di antaranya
yaitu, pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang diperoleh dari upah sebagai

15

penenun, pemenuhan pendidikan bagi anak, pemenuhan kesehatan bagi
keluarga, pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan dan lain
sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari


pemaparan

latar

belakang

masalah

di

atas,

maka

permasalahan yang coba dirumuskan adalah sebagai berikut:
Bagaimana gambaran tingkat kesejahteraan keluarga penenun di dusun
Gamplong IV?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
Mengetahui gambaran tingkat kesejahteraan keluarga penenun di dusun
Gamplong IV.

16

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Penulis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
penulis dalam mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga penenun dan
faktor-faktor yang berpengaruh di dalamnya.
b. Pemerintah
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Kota Sleman khususnya dan
Yogyakarta umumnya mengenai berbagai kebijakan yang harus
dilakukan, hubungannya dengan meningkatkan kesejahteraan keluarga
kalangan penenun.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan skripsi ini disusun menjadi lima bab. Bab

Pertama, berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab Kedua berisis tentang studi empiris dan landasan teori yang
digunakan dalam penelitian yaitu pengertian tenun, pengertian ATBM,
kesejahteraan dan gambaran tentang konsep keluarga sejahtera. Bab
Ketiga akan dijelaskan tentang gambaran umum variabel-variabel yang
diamati

meliputi

faktor-faktor

kesejahteraan keluarga.

17

yang

menggambarkan


tingkat

Bab Keempat, berisi profil penenun dan gambaran kesejahteraan
penenun. Bab Kelima berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.

18

Dokumen yang terkait

Rancang Bangun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan Pengendali PLC Sebagai Alat Tenun Mekatronika

0 7 7

Strategi Adaptasi Pengusaha Kerajinan Tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Tengah Kemajuan Teknologi

4 38 119

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 3 13

LANDASAN TEORI GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

1 6 8

KESIMPULAN DAN SARAN GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENENUN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI DUSUN GAMPLONG IV, SUMBER RAHAYU, MOYUDAN, SLEMAN.

0 2 14

Peran Koperasi dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Sentra Industri Kecil Kerajinan dan Anyaman Tenun Bukan Mesin di Desa Gamplong, Kelurahan Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.

0 2 33

Pemberdayaan Pengrajin Perempuan Penenun Sarung ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) | Farida | Jurnal Komunikasi Profesional 179 407 1 PB

0 0 15

Strategi Adaptasi Pengusaha Kerajinan Tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Tengah Kemajuan Teknologi

0 0 9

Strategi Adaptasi Pengusaha Kerajinan Tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Tengah Kemajuan Teknologi

1 4 1

DAMPAK DIBERLAKUKANNYA SURAT EDARAN BUPATI KLATEN TENTANG PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS LURIK ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI TENUN LURIK ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

0 2 135