Strategi Adaptasi Pengusaha Kerajinan Tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Tengah Kemajuan Teknologi

ABSTRAK
Kerajinan tenun merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia.
Kemajuan teknologi telah memberi dampak bagi industri pertenunan yaitu hadirnya alat
tenun mesin (ATM) yang lebih canggih dan perubahan selera berpakaian konsumen
mengikuti zaman modern. ATBM dengan alat yang masih sederhana harus mampu
menghasilkan kain tenun yang berkualitas dan mampu mengimbangi kain tenun yang
dihasilkan ATM. Selain itu pengusaha ATBM harus dapat memasarkan kain tenunnya
dan bersaing dengan harga kain tenun ATM yang lebih murah dibanding kain tenun
ATBM, sehingga pengusaha kerajinan tenun ATBM harus memiliki strategi untuk dapat
mempertahankan usahanya dan tidak kalah saing dengan pengusaha tenun ATM.Tujuan
dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengetahui strategi adaptasi pengusaha
kerajinan tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di tengah kemajuan teknologi.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 1 orang
pengusaha, 5 orang karyawan tenun, 5 orang konsumen tenun, 1 orang Kepala Dinas
UMKM Kota Pematangsiantar, serta 1 orang pengusaha yang telah gulung tikar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptasi yang dilakukan
pengusaha untuk mempertahankan usahanya adalah strategi diversifikasi produk kain
tenun dengan menciptakan produk baru dan membuat motif ulos yang baru. Berikutnya
strategi pemasaran produk yang dilakukan hanya ke satu toko di Kota Pematangsiantar,
melalui jual beli online, dan ada juga konsumen yang datang langsung ke kilang, serta

membeli melalui karyawan kepercayaan pengusaha. Selanjutnya strategi perekrutan
karyawan yang sebagian besar berasal dari Kota Pematangsiantar dan Kabupaten
Simalungun, serta strategi pemenuhan modal yang dilakukan melalui pinjaman ke bank,
ke rentenir, dan dengan mengikuti arisan atau perkumpulan STM (Serikat TolongMenolong). Strategi lainnya dengan mengimplementasikan modal sosial berupa jaringan
sosial dan kepercayaan dalam setiap proses-proses yang berkaitan dengan usaha
kerajinan tenun ATBM tersebut. Bentuk kepercayaan itu meliputi kepercayaan askriptif
dan kepercayaan prosesual yang terjalin antara pengusaha, karyawan, dan konsumen.
Kata Kunci : Strategi Adaptasi, Pengusaha Tenun ATBM, Modal Sosial, dan Teknologi.

Universitas Sumatera Utara