EFEKTIFITAS PUPUK BOKASI DENGAN PENAMBAHAN ZEOLIT PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.).

EFEKTIFITAS PUPUK BOKASI DENGAN PENAMBAHAN
ZEOLIT PADA PERTUMBUHAN BIBIT
TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.)

Oleh:
Noni Angelina Br. Ginting
NIM. 4123210025
Program Studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i

iii


EFEKTIFITAS PUPUK BOKASI DENGAN PENAMBAHAN
ZEOLIT PADA PERTUMBUHAN BIBIT
TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.)
NONI ANGELINA BR. GINTING (4123210025)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi zeolit yang efektif
untuk pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.), dimana zeolit dengan
variasi konsentrasi 2%, 4% dan 6% dari berat pupuk akan dicampurkan pada
pupuk bokasi dan tanah sebagai media tanam. Pupuk bokasi dibuat dari campuran
kotoran sapi, kotoran kambing, dedak padi dan arang sekam serta dibantu dengan
aktivator EM4. Dari hasil analisa mineral pupuk bokasi dapat diketahui bahwa
kadar N, P dan K pupuk bokasi yang dibuat telah memenuhi standar kualitas
pupuk padat berdasarkan SNI 19-7030-2004 dimana hasil analisa mineral pupuk
bokasi yang dibuat memiliki kadar N, P dan K berturut-turut yaitu 1,27%; 1,26%
dan 0,56%. Dari hasil analisa mineral tanah yang dilakukan pada minggu ke-2 dan
ke-4 setelah tanam diketahui bahwa diketahui bahwa penambahan mineral zeolit
pada pupuk bokasi dapat meningkatkan kadar N dan P dalam tanah. Namun untuk
unsur K terjadi penurunan pada minggu ke-4 yang dikarenakan penyerapan
berlebih oleh tanaman. Kadar N, P dan K tertinggi diperoleh pada perlakuan

penambahan zeolit dengan konsentrasi 2%. Hasil analisa kadar klorofil total daun
pakcoy menunjukkan bahwa kadar klorofil total tertinggi terdapat pada daun
pakcoy dengan perlakuan konsentrasi zeolit 2% yaitu 6,9704 mg/L sedangkan
untuk konsentrasi 4% dan 6% berturut-turut yaitu 6,9385 mg/L dan 6,6871 mg/ L.
Dan berdasarkan data hasil pertumbuhan tanaman pakcoy dapat diketahui bahwa
penambahan zeolit dengan konsentrasi 2% efektif memberi hasil yang lebih baik
dibandingkan konsentrasi zeolit 4% dan 6%.

Kata kunci: Zeolit, Pupuk Bokasi, Klorofil.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih setia-Nya yang senantiasa
memberikan kesehatan, hikmat, dan kebijaksanaan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Judul yang ditentukan dalam penelitian yang dilaksanakan AprilJuni 2016 ialah “Efektifitas Pupuk Bokasi dengan Penambahan Zeolit Pada
Pertumbuhan Bibit Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang dengan penuh kasih telah membantu menyelesaikan skripsi
ini, mulai dari pengajuan judul proposal sampai penyusunan skripsi, antara lain
Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M. Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang
memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi, Dosen Pembimbing Akademik
Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D yang telah membimbing penulis selama perkuliahan,
serta kepada Bapak Dr. Zainuddin Muhtar, M.Si., Bapak Dr. Muhammad Yusuf,
S.Si, M.Si. dan Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si. selaku Dosen Penguji yang
telah memberikan banyak saran dan masukan positif dalam penelitian ini. Penulis
juga sampaikan terimakasih kepada seluruh civitas akademi di UNIMED.
Secara khusus dan teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua penulis, ayahanda Martinus Ginting dan Ibunda Irianta Br. Tarigan yang
telah membesarkan penulis dan atas segala bekal ilmu kehidupan yang sangat
bermanfaat dan berharga bagi penulis. Gelar ini penulis persembahkan untuk
Ayahanda dan Ibunda tercinta. Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk
abangda Andy Wisnu Wardana Ginting, Kakanda Irma Feronika Br. Ginting serta
suaminya Yan Fristian Sinulingga, dan juga Keponakan terkasih Alvino Aryan
Beril Ginting yang telah mendoakan, memotivasi dan memberi semangat kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Teruntuk sahabat-sahabat penulis tercinta yakni Risya Putri Pertiwi, Tivani

Linanda Putri, Lea Agita Tarigan, Ayu Permatasari Tarigan, Evie Octarina Pinem,
Enike Ukirta terimakasih karena selalu mendukung, mendoakan serta membantu

v

penulis menyelesaikan skripsi ini. Dan untuk seluruh teman seperjuangan Kimia
NK 2012 yang selalu mendukung satu sama lain. Terkhusus untuk Sengklek
Crew, Beril Sardina Ginting, Citra Marina Simbolon, Devy Putri Oktavia, Ellen
Simanjuntak, Togu Setia Napitupulu dan Winda Maria Fransisca Yafur
terimakasih kalian telah memberi banyak arti dalam masa perkuliahan penulis.
Buat kekasihku Tercinta sekaligus rekan seperjuanganku Histo Apriando Gultom
terimakasih atan dukungan, motivasi, doa, dan kerjasama yang telah diberikan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini
dengan baik. Dan terimakasih untuk semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini
namun tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi
ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta menambah wawasan dan literatur bagi pembaca.

Medan,

Agustus 2016

Noni Angelina Br. Ginting
NIM. 4123210025

vi

DAFTAR ISI
Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup


ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel


x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1

Latar Belakang

1

1.2

Batasan Masalah


3

1.3

Rumusan Masalah

4

1.4

Tujuan Penelitian

4

1.5

Manfaat Penelitian

4


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5

2.1

Zeolit

5

2.2

Pupuk

8

2.2.1 Pengertian Pupuk Organik

9


2.2.2 Kompos

11

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengomposan

11

2.2.4 Manfaat, Keunggulan dan Standar Kualitas Pupuk Organik

13

2.3

15

Unsur Hara yang Dibutuhkan Tanaman

2.3.1 Nitrogen


15

2.3.2 Fosfor

16

2.3.3 Kalium

17

2.4

18

Dedak Padi

vii

2.5

Arang Sekam

18

2.6

Efektive Mikroorganisme 4 (EM4)

19

2.7

Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

19

2.7.1 Syarat Tumbuh

21

2.7.2 Manfaat Dan Kandungan Tanaman Sawi

21

2.7.3 Standar Panen Pakcoy

22

2.8

Klorofil Daun

23

2.9

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

25

2.10 Spektroskopi UV-Vis

27

2.11 Metode Kjeldhal

28

2.12 Kerangka Konseptual

29

BAB III METODE PENELITIAN

32

3.1

Tempat dan Waktu Penelitian

32

3.2

Alat Dan Bahan

32

3.3

Parameter Pengamatan

32

3.4

Prosedur Penelitian

33

3.4.1 Penyediaan Sampel

33

3.4.2 Pembuatan EM Aktif

33

3.4.3 Penyiapan Zeolit Aktif

33

3.4.4 Pembuatan Pupuk Bokasi

33

3.5

Penentuan Kadar Unsur Hara Yang Terkandung Pada Bokasi

34

3.6

Pembuatan Larutan

34

3.6.1 Pembuatan Larutan Untuk Penentuan Nitrogen Total

34

3.6.2 Pembuatan Larutan Untuk Penentuan Posfor

35

3.6.3 Pembuatan Larutan untuk Penentuan Kalium Sebagai K2O

36

3.7

Penentuan Kadar Nitrogen Total (SNI 2803-2010)

36

3.8

Penentuan Kadar Posfor Sebagai P2O5 Secara Spektroskopi UV-Vis

37

3.8.1 Persiapan Larutan Sampel

37

3.8.2 Penentuan Posfor Sebagai P2O5

38

viii

3.9

Penentuan Kadar Kalium Sebagai K2O Secara Spektrofotometri
Serapan Atom

38

3.9.1 Preparasi Larutan Sampel

38

3.9.2 Penentuan Kalium Sebagai K2O

39

3.10 Uji Efektifitas Pupuk Bokasi dengan Penambahan Zeolit
Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

39

3.10.1 Pengaplikasian Pada Tanaman

39

3.10.2 Teknik Pengambilan Data

40

3.11 Analisa Kadar Klorofil Daun Pakcoy Metode International
Rice Research Institute (IRRI)

42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

46

4.1

46

Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Pembuatan Pupuk Bokasi

46

4.1.2 Hasil Penyiapan Zeolit Aktif

46

4.1.3 Hasil Pengukuran Kadar Nitrogen

47

4.1.4 Hasil Pengukuran Kadar Posfor sebagai P2O5

48

4.1.5 Hasil Pengukuran Kadar K sebagai K2O

50

4.1.6 Hasil Aplikasi Pupuk Bokasi dengan Penambahan Zeolit Pada

4.2

Pertumbuhan Bibit Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

53

Pembahasan

55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

62

5.1

Kesimpulan

62

5.2

Saran

63

DAFTAR PUSTAKA

64

LAMPIRAN

67

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1

Tanaman sawi pakcoy

20

Gambar 2.2

Rumus struktur klorofil

23

Gambar 3.1

Diagram alir penelitian pembuatan pupuk bokasi

44

Gambar 3.2

Diagram alir analisis NPK tanah

44

Gambar 3.3

Diagram alir pengaplikasian pupuk bokasi dengan
penambahan zeolit pada tanaman pakcoy

45

Gambar 4.1

Kurva standar posfor

49

Gambar 4.2

Kurva standar kalium

51

Gambar 4.3

Grafik kadar absorbansi klorofil daun pakcoy
Terhadap konsentrasi zeolit

54

x

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Kandungan hara makro kotoran padat dan cair berbagai
jenis ternak

9

Tabel 2.2 SNI produk kompos

14

Tabel 2.3 Kandungan gizi setiap 100 g sawi

22

Tabel 3.1 Komposisi bahan baku pupuk bokasi

33

Tabel 3.2 Pengambilan data pada pupuk bokasi dengan zeolit 2%

40

Tabel 3.3 Pengambilan data pada pupuk bokasi dengan zeolit 4%

40

Tabel 3.4 Pengambilan data pada pupuk bokasi dengan zeolit 6%

41

Tabel 3.5 Pengambilan data pada pupuk bokasi kontrol

41

Tabel 3.6 Kadar posfor pada pupuk bokasi secara UV-Vis

41

Tabel 3.7 Kadar nitrogen total

42

Tabel 3.8 Kadar kalium pada pupuk bokasi secara AAS

42

Tabel 3.9 Kadar klorofil daun pakcoy

43

Tabel 4.1 Kadar nitrogen total pada tanah dan pupuk bokasi

48

Tabel 4.2 Kadar nitrogen total

48

Tabel 4.3 Hasil pengukuran phosfor (P) secara spektrofotometri UV-Vis

49

Tabel 4.4 Kadar posfor sebagai P2O5 tanah dan pupuk bokasi

50

Tabel 4.5 Kadar P sebagai P2O5

50

Tabel 4.6 Hasil pengukuran K secara spektrofotometri serapan atom

51

Tabel 4.7 Kadar Kalium sebagai K2O pada tanah dan pupuk bokasi

52

Tabel 4.8 Kadar K sebagai K2O

52

Tabel 4.9 Rata-rata pertumbuhan tanaman pakcoy per minggu

53

Tabel 4.10 Kadar klorofil daun pakcoy

53

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1

Pembuatan Larutan

67

Lampiran 2

Penentuan % Nitrogen

74

Lampiran 3

Penentuan kadar P sebagai P2O5

75

Lampiran 4

Penentuan kadar K sebagai K2O

77

Lampiran 5

Perhitungan konsentrasi klorofil

78

Lampiran 6

Dokumentasi Penelitian

80

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia kaya akan deposit zeolit sehingga memiliki peluang pemanfaatan

yang besar termasuk pada bidang pertanian. Material zeolit berasal dari
aluminosilikat bermuatan negatif membentuk kerangka berpori banyak yang
cukup kuat mengakomodasi berbagai kation. Hal ini menuntun kepada sifat
pertukaran ion antara ion logam yang telah ada didalam struktur pori zeolit
dengan kation jenis lainnya sehingga suatu molekul bisa diserap dan dilepas oleh
zeolit. Berdasarkan kemampuan pertukaran terhadap kation yang tinggi, zeolit
dapat mengikat dan menyimpan air serta pupuk sementara dan melepas kembali
ke tanah saat tanaman memerlukannya. Dengan proses kerja demikian, zeolit
sering disebut sebagai bahan penyedia lambat (slow release agent). Dalam hal ini
zeolit hanya berfungsi sebagai karier dalam mengatur pelepasan hara dan air
untuk tanaman. Ini perlu ditekankan karena banyak yang beranggapan bahwa
zeolit sering dianggap sebagai pupuk. Penambahan zeolit tanpa disertai dengan
penambahan pupuk dan bahan-bahan lain yang diperlukan tanaman, justru akan
merugikan tanaman karena sebagian dari haranya akan diserap sementara oleh
zeolit (Suwardi, 2002).
Saat ini lahan pertanian sudah banyak bergantung pada bahan-bahan kimia
untuk mencukupi kebutuhan unsur haranya seperti pupuk cair atau padat. Sudah
tentu lahan pertanian menjadi jenuh, tingkat kesuburannya menjadi rendah. Ini
disebabkan berkurangnya kandungan bahan organik didalam tanah. Masalahmasalah yang akan ditimbulkan bila tanah kekurangan bahan organik yaitu
kemampuan tanah dalam mengikat atau menahan air jadi rendah, efisiensi
penyerapan pupuk berkurang, aktivitas mikroba tanah tidak berjalan dengan baik
dan yang terpenting struktur tanah menjadi buruk. Ini semua berakibat pada
produktivitas tanah yang semakin menurun sehingga menjadikan

kebutuhan

tanah akan pupuk anorganik (sintetik) terus meningkat. Namun, penggunaan
pupuk sintetik kini sudah mulai dibatasi karena dampak yang dapat

2

ditimbulkannya. Selain dampak negatif terhadap tanah, pupuk sintetik juga
menimbulkan permasalahan tersendiri bagi para petani seperti harganya yang
mahal dan sering terjadi kelangkaan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, maka salah satu cara yang dapat
dilakukan yaitu dengan memberikan bahan organik yang cukup kedalam tanah
sehingga akan tercipta kembali kesuburan tanah, misalnya dengan pemberian
pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk

yang terbuat dari sisa-sisa

makhluk hidup yang diolah melalui proses dekomposisi oleh bakteri pengurai,
misalnya pupuk kompos dan pupuk kandang.
Kotoran ternak merupakan limbah terbanyak yang dihasilkan dalam
pemeliharaan ternak. Kotoran ternak inilah yang dapat mencemari lingkungan
yaitu pada tanah, air, dan udara (bau) yang berdampak pada penurunan kualitas
lingkungan (Hartatik dan Widowati, 2006). Guna mengurangi dan menghindari
dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan kotoran ternak maka salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk bokasi.
Kotoran kambing dan kotoran sapi ini belum dimanfaatkan dengan baik karena
hanya diabaikan padahal limbah ini bisa menjadi bahan unggul dalam pembuatan
pupuk terlebih pupuk bokasi.
Pupuk bokasi adalah pupuk kompos yang diberi aktivator. Pembuatan
kompos dapat dipercepat dengan bantuan aktivator, salah satunya yaitu Effective
Microorganism 4 (EM4). EM4 sebagian besar mengandung mikroorganisme
seperti

bakteri

fotosintetik

(Rhodopseudomonas

sp.), akteri asam lakta

(Lactobacillus sp.), ragi (Actinomycetes sp), dan jamur fermentasi.
Pupuk bokasi akan dibuat dari kombinasi kotoran kambing dan kotoran sapi,
yang dicampur dengan arang sekam, dedak padi. Pupuk bokasi matang kemudian
diberi perlakuan penambahan zeolit dengan variasi konsentrasi. Pupuk bokasi dan
zeolit yang diberikan secara bersamaan dengan dosis yang tepat dapat
mempertahankan kelembaban tanah yang lebih lama, sehingga fluktuasi suhu di
sekitar perakaran sangat kecil dan suhu tidak naik drastis (suhu tanah relatif stabil)
setelah air diberikan ke tanah. Tanpa pemberian zeolit maka suhu tanah di sekitar
perakaran meningkat drastis yang mengakibatkan kandungan C-organik cepat

3

teroksidasi dan ketersediaannya di dalam tanah tidak dapat dipertahankan lebih
lama lagi. Pengalaman membuktikan jika 100 ton pupuk kandang diberikan pada
lahan masam yang didominasi mineral kaolinit untuk budidaya tanaman nenas
dengan teknologi tinggi, maka dalam waktu kurang dari 6 bulan kandungan Corganik di dalam tanah turun kembali pada nilai sebelum pemberiannya yaitu <
1%, hal ini disebabkan tingkat degradasi lahannya sudah berat (Al-Jabri, M.,
2009). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Arifin (2012),
menyimpulkan bahwa zeolit telah teruji meningkat hasil kualitas kompos.
Penambahan 30 – 90 g zeolit pada 1 kg ampas tahu mampu meningkatkan kadar
N 25,3% – 148,0% dibandingkan pengomposan tanpa penambahan zeolit.
Menurut hasil penelitian Turnip (2013) menyimpulkan bahwa pupuk bokasi
dengan perlakuan EM4 2% memberi hasil yang lebih baik terhadap pertumbuhan
bibit tanaman selada dibanding dengan perlakuan 1% dan 1,5% EM4. Dengan
adanya kelengkapan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang
“Pembuatan Pupuk Bokasi Dari Limbah Organik Dan Analisis Kandungan
Unsur Nitrogen, Karbon, Posfor, Dan Kalium” dan “Efektifitas Pupuk Bokasi
Pada Pertumbuhan Bibit Tanaman Selada”. Maka peneliti tertarik untuk
melanjutkan

penelitian

tentang

“Efektifitas Pupuk Bokasih dengan

Penambahan Zeolit Pada Pertumbuhan Bibit Tanaman Pakcoy (Brassica
rapa L.)”. Kandungan unsur-unsur mineral seperti nitrogen, posfor dan kalium
yang terkandung dalam pupuk bokasi diharapkan memenuhi standar kualitas
kompos menurut SNI 19-7030-2004.

1.2

Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan masalah yang hanya membatasi :

1.

Pengukuran kadar Nitrogen (N), Posfor (P), Kalium (K) yang terkandung
pada pupuk bokasi sesuai SNI 19-7030-2004.

2.

Efektifitas penggunaan pupuk bokasi dengan penambahan zeolit pada
pertumbuhan bibit tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)

3.

Efektifitas penggunaan pupuk bokasi dengan penambahan zeolit terhadap
kenaikan kadar N, P dan K dalam tanah.

4

1.3

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1.

Apakah kadar

Nitrogen (N), Posfor (P),

Kalium (K) pupuk bokasi

memenuhi standar kualitas pupuk kompos menurut SNI 19-7030-2004?
2.

Bagaimana efektifitas penambahan zeolit dengan berbagai konsentrasi
terhadap NPK tanah yang diberi pupuk bokasi?

3.

Bagaimana efektifitas penggunaan pupuk bokasi dengan penambahan zeolit
pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bibit tanaman Pakcoy
(Brassica rapa L.)?

1.4

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :

1.

Mengetahui kualitas pupuk bokasi dengan mengukur kadar Nitrogen (N),
Posfor (P), Kalium (K) yang terkandung pada pupuk dengan merujuk pada
SNI 19-7030-2004.

2.

Mengetahui efektifitas penambahan zeolit dengan berbagai konsentasi
terhadap NPK tanah yang diberi pupuk bokasi.

3.

Mengetahui efektifitas pupuk bokasi terhadap pertumbuhan bibit tanaman
Pakcoy (Brassica rapa L.) pada berbagai konsentrasi zeolit.

1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :

1.

Dapat digunakan sebagai dasar rujukan tentang kualitas pupuk bokasi padat
dengan penambahan zeolit terhadap implementasi tanaman.

2.

Pupuk bokasi padat

yang dihasilkan dapat

diaplikasikan untuk

pengembangan pertanian organik, seperti tanaman pakcoy, tanaman selada,
tanaman kangkung, tanaman sawi, tanaman jagung, dan lain-lain.
3.

Memberikan informasi kepada pembaca tentang keunggulan pupuk bokasi
padat dibandingkan dengan pupuk organik lain yang sering digunakan oleh
masyarakat sesuai SNI.

62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
1.

Dari hasil analisa mineral pupuk bokasi dapat diketahui bahwa kadar N,
P, dan K pupuk bokasi yang dibuat telah memenuhi standar kualitas
pupuk padat berdasarkan SNI 19-7030-2004 dimana standar kadar N, P
dan K berturut-turut adalah 0,40%; 0,10% dan 0,20%. Sedangkan hasil
analisa mineral pupuk bokasi yang dibuat memiliki kadar N, P dan K
berturut-turut yaitu 1,27%; 1,26% dan 0,56%.

2.

Dari hasil analisa kadar N, P dan K tanah yang dilakukan pada minggu
ke-2 dan ke-4 setelah tanam dapat diketahui bahwa penambahan
mineral zeolit pada pupuk bokasi dapat meningkatkan kadar N dan P
dalam tanah. Namun untuk unsur K terjadi penurunan pada minggu ke4 yang dikarenakan penyerapan berlebih oleh tanaman.

3.

Hasil analisa kadar klorofil total daun pakcoy menunjukkan bahwa
kadar klorofil total tertinggi terdapat pada daun pakcoy dengan
perlakuan konsentrasi zeolit 2% yaitu 6,9704 mg/L dan berdasarkan
data hasil pertumbuhan tanaman pakcoy dapat diketahui bahwa
penambahan zeolit dengan konsentrasi 2% efektif memberi hasil yang
lebih baik dibandingkan konsentrasi zeolit 4% dan 6%.

4.

Penambahan zeolit dengan konsentrasi 2% pada pupuk bokasi memberi
hasil yang efektif terhadap pertumbuhan dan kadar klorofil pada
tanaman pakcoy.

63

5.2

Saran
1.

Diharapkan

kepada

peneliti

selanjutnya

untuk

memvariasikan

pemberian mineral zeolit pada pupuk terhadap pertumbuhan tanaman
sayur-sayuran atau buah-buahan lainnya.
2.

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengaplikasikan
langsung pada lahan pertanian.

3.

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variasi
perlakuan tanah tanpa pupuk bokasi.

4.

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variasi
perlakuan tanah dengan zeolit.

64

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2015), Klasifikasi Tanaman Pakcoy, http://www.klasifikasitanaman.
com/2015/03/klasifikasi-tanaman-pakcoy.html (diakses pada 15 Februari
2016)
Anonim, (2013), Rumus Struktur Klorofil, https://seafast.ipb.ac.id/tpc-project/wpcontent/uploads/2013/03/09-hijau-klorofil.pdf (diakses pada tanggal 22
Agustus 2016)
Al-Jabri, M., (2008), Kajian Metode Penetapan Kapasitas Tukar Kation Zeolit
Sebagai Pembenah Tanah Untuk Lahan Pertanian Terdegradasi, Jurnal
Zeolit Indonesia Vol. 7 (1): 22-34
Al-Jabri, M., (2009), Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dengan Pembenah
Tanah Zeolit, Penerbit Tabloid Sinar Tani, Jakarta
Al-Jabri, M., (2010), Penggunaan Mineral Zeolit Sebagai Pembenah Tanah
Pertanian dalam Hubungan dengan Standardisasinya dan Peningkatan
Produksi tanaman Pangan, Jurnal Zeolit Indonesia Vol. 9 (1): 1-12
Alsuhendra, (2004), Daya Anti-atherosclerosis Zn-Turunan Klorofil dari Daun
Singkong (Manihot esculenta Crantz) pada Kelinci Percobaan, Disertasi,
Doktoral Sekolah Pascasarjana, IPB, Bogor
Arifin, Zul, (2012), Pengaruh Penambahan Zeolit Alam Pada Sifat Fisika Dan
Kimia Kompos Ampas Tahu, Skripsi, FMIPA, Universitas Andalas, Padang
Badan Standar Nasional Indonesia, (2004), Spesifikasi Kompos dari Sampah
Organik Domestik SNI 19-7030-2004, Badan Standar Nasional Indonesia,
Jakarta
Badan Standar Nasional Indonesia, (2010), Pupuk NPK Padat SNI 2803-2010,
Badan Standar Nasional, Jakarta
Balai Penelitian Pascapanen Pertanian, ( 2001), Peluang Agribisnis Arang Sekam,
Balai Penelitian Pascapanen Pertanian, Jakarta
Direktorat Gizi, (1979), Kandungan Gizi dalam 100 g Sawi, Departemen
Kesehatan RI
Dwidjoseputro, (1994), Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Penerbit PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta

65

Estiaty, L.M., Suwardi, Isti Yuliana, Dewi Fatimah, Dadan Suherman, (2005)
Pengaruh Zeolit Terhadap Efisiensi Unsur Hara pada Pupuk Kandang dalam
Tanah. Jurnal Zeolit Indonesia Vol. 4 (2): 62-69.
Estiay, L. M.,Suwardi, Ika Maruya, dan Dewi Fatimah, (2006), Pengaruh Zeolit
dan Pupuk Kandang Terhadap Residu Unsur Hara dalam Tanah. Jurnal
Zeolit Indonesia Vol. 5 (1): 37-44
Fahrudin, F., (2009), Budidaya Caisim (Brasica rapa L.) Menggunakan Ekstrak
Teh dan Pupuk Kascing. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Hadisuwito dan Sukamto, (2012), Membuat Pupuk Organik Cair, Penerbit
Agromedia Pustaka, Jakarta
Hartatik, W., dan L.R. Widowati., (2006), Pupuk Kandang, Pupuk Organik dan
Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Lahan Pertanian, Bogor
Haryanto, E. dan T. Suhartini, (2002), Sawi dan Selada, Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta
Hernowo, B., (2010), Panduan Sukses Bertanam Buah Dan Sayuran, Penerbit
Cable Book, Klaten
Hidayat, (2015), Rekayasa Komposisi Kimia Dedak Padi Dan Aplikasinya
Sebagai Ransum Ayam Buras, Skripsi, Fakultas Peternakan, UIN Makassar,
Makassar
Indriani, Y. H., (2004), Membuat Kompos Secara Kilat, Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta
Lingga, P. dan Marsono, (2004), Petunjuk Penggunaan Pupuk, Penerbit Penebar
Swadaya, Jakarta
Marsono, Sigit, (2001), Pupuk Akar, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta
Novizan, (2007), Petunjuk Pemupukan Yang Efektif, Penerbit Agromedia Pustaka,
Jakarta
Panggabean, H., (2008), Pengaruh Bokasi Tandan Kosong Kelapaa Sawit Dengan
Aktivator EM4 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai
Merah. Skripsi. FMIPA,Unimed, Medan
Parnata, Ayub S., (2004), Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya, Penerbit
PT. Agromedia Pustaka, Jakarta

66

Rohman, A dan Gandjar, I.G., (2009), Kimia Farmasi Analisis, Cetakan I,
Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Rosmarkam, A dan Yuwono, (2002), Ilmu Kesuburan Tanah, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta
Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi, (1998), Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi
dan Gizi, Penerbit ITB, Bandung
Rukmana, (2002), Bertanam Petsai dan Sawi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Sastiono, A., (2004), Pemanfaatan Zeolit Di Bidang Pertanian, Jurnal Zeolit
Indonesia Vol. 3 (1): 36-41
Sastrohamidjojo, H., (1991), Spektroskopi, Penerbit Liberty, Yogyakarta
Sudarmi, (2013), Pentingnya Unsur Hara Mikro Bagi Pertumbuhan Tanaman,
Sukaharjo, Widyatama, Vol. 22 (2): 178-183
Sriatun, Sri H.dan Taslimah, (2009), Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah
Bunga Kenanga dan Pengaruh Persentase Zeolit Terhadap Ketersediaan
Nitrogen Tanah, Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol.12 (1): 1-9
Suwardi, (2002), Prospek Pemanfaatan Mineral Zeolit Di Bidang Pertanian,
Jurnal Zeolit Indonesia Vol.1 (1): 5-12
Turnip, S. S., (2013), Efektifitas Pupuk Bokasi pada Pertumbuhan Bibit Tanaman
Selada (Lactuca sativa L.), Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
Wirahadikusumah, (1985), Biokimia Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid,
Penerbit ITB, Bandung
Yunowo, D., (2006), Kompos dengan Cara Aerob maupun Anaerob untuk
Menghasilkan Kompos yang Berkualitas, Penerbit Penebar Swadaya,
Jakarta
Zorpas, A. A., (2008), Sawdust And Natural Zeolite As A Bulking Agent For
Improving Quality Of A Composting Product From Anaerobically
Stabilized Sewage Sludge. J. Bioresource Technology
Zubaidah, Siti, (2000), Bakteri: Kajian Tentang Beberapa Aspek Biologis, Skripsi,
FMIPA, Universitas Negeri Malang, Malang