TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Pembelian Bahan Baku Pada PT. Indochito International Sidoarjo.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. INDOCHITO INTERNATIONAL SIDOARJO

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh: Arista

12.41011.0027

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT. INDOCHITO INTERNATIONAL SIDOARJO

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

Oleh:

Nama : Arista

NIM : 12.41011.0027

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(3)

Kupersembahkan Untuk

Bapak, Ibu, Kakak, Sahabat - Sahabatku

dan Seseorang Yang Istimewa

Yang Telah Mendukung

RAIH CITA – CITAMU SETINGGI LANGIT, JANGAN JADIKAN BEBAN MASALAHMU SEBAGAI PENGHALANG CITA - CITAMU


(4)

viii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 6

1.5 Manfaat ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Pembelian ... 9

2.2 Persediaan ... 10

2.3 Bahan Baku... 11

2.4 Konsep Basis Data ... 11

2.4.1 Sistem Basis Data ... 11

2.4.2 Database ... 12

2.4.3 Database Management System (DBMS) ... 13


(5)

ix

Halaman

2.4.5 Diagram Alir (Flowchart) ... 14

2.4.6 Data Flow Diagram (DFD) ... 16

2.5 Analisis dan Desain Perangkat Lunak ... 18

2.6 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 19

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22

3.1 Analisi Masalah ... 22

3.1.1 Document Flow Membuat Daftar Pesanan Pembelian Bahan Baku ... 23

3.1.2 Document Flow Pembelian Bahan Baku ... 24

3.1.3 Document Flow Pembayaran Pembelian Bahan Baku ... 26

3.1.4 Document Flow Pembuatan Laporan ... 28

3.2 Analisis Kebutuhan ... 29

3.3 Perancangan Sistem ... 29

3.3.1 Alur Sistem ... 30

3.3.2 Data Flow Diagram ... 48

3.3.3 Entity Relationship Diagram ... 56

3.3.4 Struktur Database ... 59

3.3.5 Desain Interface ... 64

3.3.6 Desain Laporan ... 82

3.3.7 Desain Uji Coba ... 85

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 92

4.1 Implementasi Sistem ... 92


(6)

x

4.2.1 Uji Coba Form Menu Utama ... 93

4.2.2 Uji Coba Form Master Jenis Bahan ... 94

4.2.3 Uji Coba Form Master Bahan Baku ... 96

4.2.4 Uji Coba Form Master Bagian ... 98

4.2.5 Uji Coba Form Master Karyawan ... 100

4.2.6 Uji Coba Form Master Kota ... 102

4.2.7 Uji Coba Form Master Supplier ... 104

4.2.8 Uji Coba Form Transaksi Pembelian ... 106

4.2.9 Uji Coba Form Transaksi Pembayaran ... 108

4.2.10 Uji Coba Form Cetak Bukti Pembayaran ... 110

4.2.11 Uji Coba Form Cetak Laporan Persediaan Bahan Baku .... 111

4.2.12 Uji Coba Form Cetak Laporan Dan Rekap Pembayaran ... 113

4.2.13 Uji Coba Form Cetak Laporan Dan Rekap Rencana Pembelian ... 115

4.2.14 Uji Coba Form Cetak Laporan Realisasi ... 117

4.2.15 Uji Coba Form Master Safety Stock ... 118

4.2.16 Uji Coba Form Pengelolaan Pengeluaran ... 120

BAB V. PENUTUP ... 122

5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 123


(7)

xi

Halaman LAMPIRAN ... 125


(8)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

PT. Indochito International didirikan pada tahun 1999 yang

beralamatkan di Jl. Raya Wedi – Betro Gedangan, Sidoarjo. PT. Indochito

International merupakan perusahaan industri ekspor - impor yang bergerak dalam bidang penjualan bahan baku, bahan baku tersebut akan dijual ke beberapa perusahaan antara lain : pembuat obat, pupuk organik dan lain - lain. Perusahaan ini termasuk dalam industri ekstraktif dimana bahan baku berasal dari alam sekitar yang dikumpulkan melalui jasa pengepul atau supplier. Dalam pembelian bahan baku, PT. Indochito International membeli bahan baku dari berbagai pengepul atau supplier yang berada disekitar Sidoarjo maupun dari daerah lain. Bahan yang dibeli antara lain : cangkang kepiting, kulit udang sebagai bahan chitin dan chitosan, Guano (kotoran kelelawar) dan Dry fish Waste (limbah ikan). Bahan baku tersebut digunakan sebagai bahan pendukung dalam proses pembuatan pupuk organik atau bahan pendukung industri lain. Saat ini terdapat 50 jasa pengepul atau supplier yang secara rutin memasok kebutuhan bahan baku bagi PT. Indochito International, adapun diantaranya adalah :

Tabel 1.1 Daftar Supplier

No Nama Supplier Barang Yang Disediakan

1 Ardian Cangkang Kepiting

2 Muluk Kulit Udang


(9)

2

Tabel 1.1 Daftar Supplier

4 Udin Tongkol

5 Lutfi Teri

6 Abdul Bat Guano

7 Yus Kulit Udang

8 Usman Cangkang Kepiting

9 Huda Kulit Rajungan

10 Mat Bat Guano

Sumber: PT. Indochito International

Proses kegiatan pembelian bahan baku yang diterapkan oleh PT. Indochito International dilakukan apabila, salah satu stok bahan baku yang ada di gudang sudah mencapai batas safety stock yaitu setara dengan 10 karung atau 400 kilogram sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan. Informasi persediaan barang ini akan diinformasikan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian. Setelah itu bagian pembelian akan melakukan pemesanan pembelian kepada para supplier untuk memenuhi persediaan bahan baku. Supplier menerima berbagai bahan baku dari nelayan kemudian menyalurkan ke PT. Indochito International dengan harga penawaran tertentu. Bagian pembelian akan melakukan negoisasi untuk mendapatkan harga bahan baku yang cocok dan kemudian bagian pembelian akan memberikan uang muka sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui. Pada setiap transaksi pembelian, bagian pembelian akan mengeluarkan beberapa berkas, antara lain: form timbang dan form cek kualitas. Pengepul atau supplier akan mengirimkan bahan baku ke PT. Indochito International, dalam proses bisnis pertama akan dilakukan oleh bagian gudang adalah penimbangan untuk mengetahui berat bahan baku yang dikirim


(10)

apakah sudah benar sesuai yang dipesan oleh perusahaan. Jika bahan baku yang dipesan saat ditimbang tidak sesuai dengan pesanan maka, perusahaan akan memotong harga berdasarkan jumlah dari timbangan yang telah dikirim. Namun jika benar tidak akan ada pemotongan harga, kemudian proses selanjutnya akan dilakukan pengecekan kualitas bahan baku, yang meliputi kadar kekeringan ataupun kebersihan dari material lain yang dalam proses ini juga akan dilakukan pemotongan harga jika tidak sesuai. Setelah semua tahap pengecekan telah dilakukan, bagian pembelian akan melakukan pembayaran kepada supplier sesuai dengan jumlah berat maupun kualitas dari bahan baku yang dipesan.

Meskipun PT. Indochito International sudah menjadi perusahaan yang berkembang, PT. Indochito International mengalami beberapa permasalahan dalam proses pembeliannya. Penanganan pembelian hanya dilakukan oleh 1 personal mulai dari pemesanan bahan bahan baku hingga proses verifikasi pembayaran kepada supplier dan pencatatan dilakukan dengan pembukuan. Hal ini menimbulkan dampak potensi kesalahan perhitungan, mengingat jumlah transaksi yang dilakukan tiap bulan cukup banyak dan beberapa berkas penyerta transaksi yang harus disiapkan. Pada proses pelaporan stok bahan baku juga mengalami permasalahan dimana untuk pelaporan stok dilakukan per tahun berdasarkan bukti pembelian, yang menimbulkan dampak pada perekapan data stok bahan baku yang memakan waktu hingga 7-14 hari. Dalam proses pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan juga dapat menimbulkan potensi kehilangan bukti pembelian dari transaksi pembelian sebelumnya dan mengakibatkan pelaporan stok bahan baku yang dicatat hanya berdasarkan riwayat pembelian seperti form timbang yang tidak dilengkapi dengan bukti - bukti atas pembelian yang


(11)

4

dilakukan. Berdasarkan dampak-dampak dari permasalahan yang terjadi di atas, maka hal tersebut dapat berujung pada kerugian yang akan didapatkan perusahaan akibat dari permasalahan yang terjadi pada perusahaan.

Tabel 1.2 Latar Belakang Masalah

Permasalahan Penyebab Usulan solusi

1. Potensi kesalahan

perhitungan.

Jumlah transaksi yang dilakukan tiap bulan cukup banyak dan beberapa berkas yang harus disiapkan.

Aplikasi yang bisa membantu dalam perhitungan transaksi pembelian dan

membantu dalam proses perekapan dan pelaporan stok bahan baku sehingga bisa mengurangi waktu pada saat pembuatan laporan dan perekapan data.

2. Proses pelaporan dan

perekapan stok bahan baku dilakukan per tahun berdampak pada

perekapan data stok bahan baku memakan waktu lama.

3. Potensi kehilangan bukti

pembelian.

Tidak adanya database atau media khusus untuk

menyimpan bukti pembelian.

Membuat database yang berfungsi sebagai penyimpanan bukti pembelian berdasarkan transaksi pembelian yang pernah dilakukan.


(12)

Melihat adanya kelemahan dalam sistem pembelian bahan baku yang sedang berjalan, maka untuk mempermudah dan mengatasi permasalahan yang ada pada proses pembelian bahan baku PT. Indochito International akan dibuat rancang bangun aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku. Aplikasi yang dibuat akan dapat menangani permasalahan yang terjadi seperti potensi kesalahan perhitungan, perekapan data stok bahan baku yang membutuhkan waktu lama, potensi kehilangan data pembelian dan pencatatan pelaporan stok bahan baku. Sistem ini nantinya akan dapat membantu dalam proses pencatatan pembelian dan proses perhitungan pembelian bahan baku secara otomatis. Dalam sistem ini nanti juga akan menambah stok bahan baku baik perhari, perbulan dan pertahun sesuai dengan pembelian yang dilakukan, untuk membantu perekapan data stok bahan baku pada PT. Indochito International Sidoarjo.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, bagaimana merancang dan membangun aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku pada PT. Indochito International ?.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan – batasan masalah yang digunakan berdasarkan rumusan

masalah yang telah dijelaskan yaitu :

1. Aplikasi pembelian meliputi proses pembelian, pembuatan laporan pembelian

dan laporan bahan baku.


(13)

6

1.4. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada diatas maka tujuan yang didapatkan adalah:

1. Merancang dan membangun aplikasi pembelian yang dapat digunakan untuk

mengatasi potensi kesalahan perhitungan yang disebabkan jumlah transaksi yang terlalu banyak.

2. Membuat database sebagai media penyimpanan bukti pembelian yang pernah

dilakukan.

3. Membuat sistem yang membantu dalam pembuatan laporan pembelian,

laporan stok bahan baku dan perekapan laporan.

1.5. Manfaat

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yaitu:

1. Mengatasi potensi kesalahan perhitungan transaksi.

2. Menyediakan media penyimpanan bukti transaksi pembelian.

3. Dapat menghasilkan laporan pembelian, laporan stok bahan baku dan

perekapan laporan.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya. Maka penyusunan laporan tugas akhir ini dibuat dengan sistematika berikut dan diatur dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut:


(14)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai serta sistematika penulisan dari Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Pembelian Bahan Baku Pada PT. Indochito International Sidoarjo.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas secara singkat landasan teori yang digunakan untuk mendukung dalam penulisan laporan dan menyelesaikan permasalahan dalam Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Pembelian Bahan Baku Pada PT. Indochito International Sidoarjo.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang analisis sistem, identifikasi

permasalahan, metode penelitian, document flow dan system flow,

model pengembangan dan perancangan sistem berupa Document

flow, System Flow, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD)

dan desain Input/Output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan tentang

input dan output. Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang

dibuat apakah aplikasi tersebut telah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.


(15)

8

BAB V PENUTUP

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari sistem yang dibuat dan diharapkan dari sistem yang dibuat bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.


(16)

9

2.1. Pembelian

Pembelian bahan baku yang diterapkan oleh PT. Indochito International

adalah kegiatan yang sangat penting karena adanya batas safety stock dan untuk

memenuhi kebutuhan produksi. Pembelian bahan baku yang dilakukan melewati supplier dari berbagai daerah, baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Menurut (Mulyadi, 2001), pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan. Pemasok juga dibedakan ke beberapa jenis pemasok, yaitu:

1. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari dalam

negeri.

2. Pembelian impor adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari luar

negeri.

Transaksi pembelian yang dilakukan PT. Indochito International untuk pembayaran kepada supplier adalah tunai atau kerdit sesuai dengan kesepakatan antara PT. Indochito International dengan supplier. Pembelian juga dibedakan berdasarkan transaksi, yaitu :

1. Pembelian tunai adalah suatu pembelian barang dagang dimana

pembayarannya dibayar secara langsung.

2. Pembelian kredit adalah suatu pembelian barang dagang dimana

pembayarannya bisa dilakukan pada waktu yang akan datang dan disertai komitmen pembeli.


(17)

10

2.2. Persediaan

Berdasarkan (Sudana, 2011), persediaan merupakan salah satu komponen modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling rendah dibandingkan dengan komponen modal kerja lainnya. Persediaan sangat penting bagi perusahaan, karena persediaan menjembatani kegiatan pembelian, produksi dan penjualan. Jumlah dari jenis persediaan sangat tergantung pada besar dan bentuk perusahaan. Dalam beberapa bentuk, persediaan perusahaan dapat mencapai lebih dari lima puluh persen aset perusahaan, sehingga dana yang diinvestasikan dalam persediaan juga sangat besar.

Berdasarkan (Soemarso, 1992), persediaan barang dagang adalah barang

– barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan

pabrik, termasuk dalam persediaan adalah persediaan barang – barang yang akan

digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Persediaan dalam perusahaan pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi. Persediaan pada umumnya, meliputi jenis barang yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan.

Persediaan bahan baku memungkinkan pihak manajemen perusahaan untuk mengatur kegiatan pengadaan, produksi, dan penjualan agar lebih fleksibel, memperkecil kemungkinan perusahaan gagal memenuhi permintaan pelanggan, atau terhentinya proses produksi karena tidak ada persediaan bahan baku. Dengan mengadakan persediaan perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh potongan kuantitas dari pemasok. Pengadaan persediaan juga dimaksudkan untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga yang meningkat, serta sebagai persediaan pengaman untuk menghadapi kondisi yang tidak pasti.


(18)

2.3. Bahan Baku

Bahan baku merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan suatu barang yang akan diolah menjadi barang jadi atau produk selesai. Menurut

(Soemarso, 2004), Bahan baku adalah barang – barang yang digunakan dalam

proses produksi yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasi dengan produk jadi. Menurut (Mulyadi, 2005), bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa bahan baku adalah bahan utama dalam suatu proses produksi, bahan baku meliputi bahan yang dimiliki perusahaan yang akan digunakan untuk proses produksi.

2.4. Konsep Basis Data 2.4.1. Sistem Basis Data

Menurut (Malinda, 2004), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengolah record - record mengunakan komputer untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahan sehingga mampu menyedikan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk prosse pengambilan keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), sistem (perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (user), aplikasi lain (bersifat operasional).


(19)

12

a. Mengurangi redudansi data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data

yang berbeda-beda senhingga pembaruan dilakukan berulang-ulang.

b. Menjaga konsistensi data.

c. Keamanan data dapat terjaga.

d. Integritas dapat dipertahankan.

e. Data dapat digunakan bersama-sama.

f. Menyediakan recovery.

g. Memudahkan penerapan standarisasi.

h. Data bersifat mandiri (data independence).

i. Keterpaduan data terjaga, memelihara data berarti data harus akurat. Hal ini

sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pendidikan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah :

a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

c. Perangkat lunaknya relatif mahal.

Kerusakan sitem basis data yang dapat mempengaruhi departemen/ bagian yang terkait.

2.4.2. Database

Menurut (Malinda, 2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data oparasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan mengunakan metode tertentu mengunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.


(20)

Penyusunan data yaitu redudansi untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkosistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), dan masalah keamanan, masalah integrasi, dan masalah data independence (kebesaran data).

2.4.3. Database Management System (DBMS)

Menurut (Malinda, 2004), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

2.4.4. Desain Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut (Jogiyanto, 2006), desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

b. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional.

c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

e. Berupa gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan


(21)

14

2.4.5. Diagram Alir (Flowchart)

Menurut (Jogiyanto, 2001) bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol Flowchart

Simbol Keterangan Simbol Keterangan

Dokumen Menunjukkan

dokumen input dan output baik untuk

proses manual,

mekanik atau

komputer

Display Menunjukkan

output yang

ditampilkan di

monitor

Proses Manual Menunjukkan

pekerjaan manual

yang tidak dilakukan oleh sistem

Proses Menunjukkan

kegiatan proses

dari operasi

program komputer

Alur Data Menunjukkan alur

dari setiap proses

Keyboard Menunjukkan input

yang menggunakan

keyboard atau


(22)

Database Menunjukkan

database dalam suatu sistem

External Data

(Tabel)

Menunjukkan tabel

yang terdapat

dalam database

On-Page Reference

Konektor yang

digunakan untuk

menghubungkan gambar dalam satu halaman

Off-Page Reference

Konektor yang

digunakan untuk

menghubungkan gambar yang bukan satu halaman

a. Diagram Alur Dokumen (Document Flow)

Document flow adalah bagan alir dokumen atau bisa disebut juga sebagai bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Dalam pembuatannya, document flow memiliki

ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah notasi-notasi yang ada di dalamnya.

Tabel 2.2 Simbol yang terdapat di Document Flow

No. Simbol Fungsi

1. Terminator Merupakan bentuk dari terminator simbol

yang digunakan pada awal pembuatan

document flow sebagai awal (Start) dan

akhir (End)

2. Manual Process Merupakan notasi dari proses manual

yang ada pada document flow. Dinyatakan sebagai proses manual karena dalam


(23)

16

notasi document flow segala bentuk proses masih belum dilakukan oleh komputer.

3. Document Merupakan notasi dari dokumen pada

document flow. Notasi dokumen ini umumnya digambarkan sebagai bentuk lain dari arsip, laporan atau dokumen lainnya yang berbentuk kertas.

4. Decision

(Keputusan)

Merupakan notasi dari suatu keputusan

dalam pengerjaan document flow. Dalam

penggambaran notasi decision ini selalu

menghasilkan dengan keputusan ya atau tidak.

2.4.6. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Kendall, 2003), Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan

pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut DFD, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall, 2003), dalam memetakan DFD, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:


(24)

1. External Entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok,

departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 2.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.

Gambar 2.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

Gambar 2.3 Simbol Process

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.

Flow_1 Flow_1


(25)

18

Gambar 2.4 Simbol Data Store

2.5. Analisis dan Desain Perangkat Lunak

Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut (Kendall, 2003), analisis dan perancangan sistem berupaya menganalisis input data atau aliran data secara sistematis, memproses atau mentransformasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis khusus. Kemudian, analisis dan perancangan sistem tersebut dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.


(26)

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.

2.6. Kebutuhan Perangkat Lunak

Menurut (Pressman, 2005), System Development Life Cycle (SDLC) ini

biasanya disebut juga dengan model waterfall. Menurut (Pressman, 2005), nama

lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus

hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi

(construction), serta penyerahan system perangkat lunak ke para

pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.


(27)

20

Gambar 2.5 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall.

Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi, (Pressman, 2005) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai

dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning,

Modeling, Construction, dan Deployment.

Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut (Pressman, 2005) :

1. Communication

Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat.

2. Planning

Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3. Modelling

Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural.


(28)

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang biasa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam

mengerjakan suatu software, artinya pengguna komputer akan dimaksimalkan

dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing

terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan –

kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.


(29)

22

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Masalah

Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama untuk melakukan analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai pokok atau kunci utama dalam menentukan sebuah pertanyaan untuk dijawab dan diselesaikan. Maka dari itu tahap pertama yang harus dilakukan yaitu adalah tahapan dalam mengidentifikasi masalah dan untuk penjelasan identifikasi penyebab masalah akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Penanganan pembelian hanya dilakukan oleh 1 personal mulai dari

pemesanan bahan bahan baku hingga proses verifikasi pembayaran kepada supplier dan pencatatan dilakukan dengan pembukuan. Hal ini menimbulkan dampak potensi kesalahan perhitungan, mengingat jumlah transaksi yang dilakukan tiap bulan cukup banyak dan beberapa berkas penyerta transaksi yang harus disiapkan.

2. Pada proses pelaporan stok bahan baku juga mengalami permasalahan dimana

untuk pelaporan stok dilakukan per tahun berdasarkan bukti pembelian, yang menimbulkan dampak pada perekapan data stok bahan baku yang memakan waktu hingga 7-14 hari. Dalam proses pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan juga dapat menimbulkan potensi kehilangan bukti pembelian dari transaksi pembelian sebelumnya dan mengakibatkan pelaporan stok bahan baku yang dicatat hanya berdasarkan riwayat pembelian yang tidak dilengkapi dengan bukti-bukti atas pembelian yang dilakukan.


(30)

3.1.1. Document Flow Membuat Daftar Pesanan Pembelian Bahan Baku

Pada proses membuat daftar pesanan bahan baku, proses pertama terjadi saat bagian gudang melakukan pemeriksaan pada catatan persediaan bahan baku bulan lalu. Jika ada bahan baku yang kurang maka bagian gudang akan membuat info bahan baku apa saja yang perlu dibeli. Kemudian informasi tersebut akan diberikan kepada bagian pembelian, untuk dibuatkan daftar pesanan bahan baku yang akan dibeli.

Document Flow Membuat Daftar Pesanan Pembelian Bahan Baku

Bagian Gudang Bagian Pembelian

Phase

Mulai

Informasi persediaan bahan

baku

Informasi persediaan bahan

baku

Cek persediaan bahan baku

Membuat daftar pesanan

Catatan persediaan bahan baku

Membuat info bahan

baku

Daftar pesanan Daftar pesanan

Ada Bahan Baku kurang?

Ya

Tidak Selesai Catatan persediaan

bahan baku bulan lalu

T


(31)

24

3.1.2. Document Flow Pembelian Bahan Baku

Pada saat proses pembelian bahan baku setelah pembuatan daftar pesanan bahan baku, maka bagian pembelian akan melakukan pencarian supplier dan melakukan negoisasi kepada supplier untuk mencari harga bahan baku yang cocok. Jika sudah menemukan supplier dengan harga bahan baku yang cocok, maka bagian pembelian akan melakukan transfer uang muka terlebih dahulu kepada supplier dan cetak 2 rangkap data pembelian satu disimpan kedalam arsip dan satu untuk supplier. Pada saat bahan baku yang dipesan sudah tiba di perusahaan, supplier juga menyertakan surat jalan.


(32)

Document Flow Pembelian Bahan Baku

Bagian Pembelian Supplier

Phase

Mulai

Membuat daftar pesanan

Daftar pesanan Daftar pesanan

Cari supplier

Barang tersedia? Tidak

Cek harga barang

Ya

Harga cocok?

Tidak

Melakukan order barang dan transfer uang muka

Ya

Data pembelian

Data pembelian

Membuat surat jalan

Surat Jalan

Surat jalan

Selesai Informasi persediaan

bahan baku

T

T

T


(33)

26

3.1.3. Document Flow Pembayaran Pembelian Bahan Baku

Pada saat bahan baku sudah tiba di perusahaan beserta surat jalan yang diberikan oleh supplier, maka bagian pembelian akan mencetak form timbang dan form kualitas yang kemudian diserahkan kepada bagian gudang untuk melakukan penimbangan dan pengecekan kualitas bahan baku. Setelah dilakukan penimbangan dan pengecekan kualitas bahan baku, hasil dari penimbangan dan pengecekan kualitas bahan baku tersebut diserahkan kepada bagian pembelian. Hasil penimbangan dan pengecekan kualitas bahan baku tersebut akan digunakan untuk menghitung total bersih berapa yang harus dibayarkan kepada supplier. Misalkan terjadi ketidaksesuaian kondisi bahan baku pada saat datang di perusahaan, maka akan dilakukan pemotongan harga pembayaran sesuai dengan kesepakatan perusahaan dengan supplier. Jika proses hitung bersih selesai, proses selanjutnya adalah mencetak bukti pembayaran dan update persediaan bahan baku. Kemudian bukti pembayaran diserahkan kepada bagian keuangan untuk verifikasi berapa yang harus dibayar kepada supplier.


(34)

Document Flow Pembayaran Pembelian Bahan Baku

Supllier Bagian Pembelian Bagian Gudang Bagian Keuangan

Phase Mulai Membuat surat jalan Surat jalan Surat jalan Mencetak Form timbang & Form

cek kualitas

Form timbang & form kualitas

Form timbang & form kualitas

Menimbang & Cek kualitas bahan baku

Hasil timbang & Hasil cek kualitas

Hasil timbang & Hasil cek kualitas

Bukti pembayaran Bukti Pembayaran Verifikasi bukti pembayaran dan pelunasan sisa pembayaran Bukti pembayaran lunas dan uang

Bukti pembayaran lunas dan uang

Selesai Data pembelian T Cek hasil timbang Berat sesuai Cek kualitas Ya Kualitas sesuai? Ya Hitung pemotongan pembayaran Tidak Tidak Hasil pemotongan pembayaran Menghitung total

bersih, Cetak bukti pembayaran & Update persediaan bahan baku Ya T Catatan persediaan bahan baku T Catatan persediaan bahan baku


(35)

28

3.1.4. Document Flow Pembuatan Laporan

Pada proses ini bagian pembelian menyusun laporan berkas pembelian, catatan persediaan bahan baku dan bukti transaksi pembayaran. Laporan tersebut disusun bagian pembelian dan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

Document Flow Pembuatan Laporan

Bagian Pembelian Pimpinan

Phase

Mulai

Bukti pembayaran Berkas pembelian

Menyusun laporan pembayaran, laporan persediaan bahan baku dan laporan pembelian

Susunan laporan pembayaran, laporan persediaan bahan baku dan

laporan pembelian

Membuat laporan pembayaran, laporan persediaan bahan baku dan laporan pembelian

Laporan pembayaran

Laporan pembelian

Laporan pembayaran

Laporan pembelian

Selesai Catatan persediaan

bahan baku

Laporan persediaan bahan baku

Laporan persediaan bahan baku

T

T

T


(36)

3.2. Analisis Kebutuhan

Aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku pada PT. Indochito International Sidoarjo ini akan melibatkan beberapa pengguna didalamnya. Berikut ini siapa saja yang dapat mengoperasikan dan menggunakan aplikasi pengelolaan pembelian ini beserta kebutuhannya:

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan

No. Pengguna Kebutuhan Laporan yang Dihasilan

1. Bagian Gudang a. Dapat login kedalam

sistem

b. Dapat mengetahui stok

persediaan bahan baku

c. Dapat melakukan

pengelolaan pengeluaran bahan

d. Dapat mencetak

laporan persediaan apa yang perlu dibeli.

Laporan persediaan

bahan baku

2. Bagian

Pembelian

a. Dapat login kedalam

sistem

b. Dapat melakukan

pengelolaan data

master

c. Dapat mengakses

transaksi pembelian.

d. Dapat mengakses

transaksi pembayaran.

e. Dapat mengkases

laporan.

a. Bukti pembayaran

b. Laporan rencana

pembelian bahan baku

c. Laporan pembayaran

pembelian

3. Pimpinan a. Dapat login kedalam

sistem.

b. Dapat melakukan

akses seluruh aplikasi.

a. Rekap Rencana

Pembelian

b. Rekap Pembayaran

Pembelian

3.3. Perancangan Sistem

Dalam perancangan aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. adapun tahapan dalam perancangan


(37)

30

entity relationship diagram (ERD), struktur database, dan membuat desain uji

coba.

3.3.1. Alur Sistem

Terdapat blok diagram dan system flow untuk aplikasi pengelolaan

pembelian bahan baku pada PT. Indochito International Sidoarjo.

A. Blok Diagram

Gambar 3.5 dibawah ini menggambarkan tentang apa saja input yang dibutuhkan, proses yang dilakukan, dan output yang dihasilkan oleh sistem pengelolaan pembelian bahan baku pada PT. Indochito International Sidoarjo.

Untuk input yang dibutuhkan untuk pengelolaan pembelian bahan baku

pada PT. Indochito International Sidoarjo, antara lain: data persediaan bahan baku, data bahan baku dan data supplier.

Pada proses pengelolaan pembelian yang ada pada sistem aplikasi terdiri atas 5 proses, proses tersebut antara lain :

1. Proses pertama pembuatan daftar pesanan terjadi, jika pihak gudang

memberikan informasi kepada bagian pembelian jika terjadi pengurangan stok bahan baku.

2. Proses kedua pembelian bahan baku terjadi, ketika bagian pembelian sudah

membuat daftar pesanan bahan baku yang akan dibeli. Kemudian bagian pembelian akan melihat harga bahan baku dan melihat data supplier terlebih dahulu. Jika bagian pembelian sudah mendapatkan supplier dengan harga yang cocok, maka bagian pembelian akan melakukan transfer pembayaran uang muka terlebih dahulu


(38)

3. Proses ketiga pembayaran, terjadi ketika bahan baku yang dibeli sudah tiba di perusahaan dan membayar sisa pembayaran pembelian kepada supplier saat bahan baku tiba perusahaan.

4. Proses keempat membuat laporan, pada proses ini sistem menghasilkan

laporan yang terdiri dari laporan persediaan bahan baku, laporan rencana pembelian dan laporan pembayaran pembelian.

5. Proses kelima pengelolaan pengeluaran terjadi, ketika bagian gudang

menerima permintaan pengeluaran bahan baku dari bagian produksi.

Untuk blok output, hasil informasi berupa laporan terkait dengan

berbagai laporan antara lain: laporan pembayaran, laporan persediaan bahan baku dan laporan pembelian.

Gambar 3.5 Diagram Blok Aplikasi Pengelolaan Pembelian Bahan Baku PT. Indochito International

Input Process Output

Phase Data persediaan bahan baku Membuat daftar pesanan Daftar Pesanan Pembelian bahan baku Data supplier Data bahan baku Data pembelian bahan baku Pembayaran bahan baku Nominal pembayaran Laporan pembayaran Bukti pembayaran Membuat laporan Laporan Persediaan bahan baku Laporan pembelian Pengelolaan Pengeluaran Data Persediaan Bahan Baku


(39)

32

B. System Flow

Untuk membuat aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku pada PT.

Indochito International dibutuhkan system flow yang sesuai dengan proses dan

ketentuan yang berlaku pada PT. Indochito International. Berikut penjelasan system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku pada PT. Indochito International.

B.1. System Flow Master Administrator

Pada Gambar 3.6 merupakan system flow administrator yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan data administrator, kemudian data administrator disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data administrator.

System Flow Master Administrator

Admin

Phase

Start

Data Administrator

Input data administrator

Simpan Data Administrator

Data Administrator

Finish


(40)

B.2. System Flow Master Jenis Bahan Baku

Pada Gambar 3.7 merupakan system flow master jenis bahan baku yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan data jenis bahan baku, kemudian data jenis bahan baku disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data jenis bahan baku.

System Flow Master Jenis Bahan

Admin

Phase

Start

Data Jenis Bahan

Input data Jenis bahan

Simpan Data Jenis Bahan

Data Jenis Bahan

Finish


(41)

34

B.3. System Flow Master Bahan Baku

Pada Gambar 3.8 merupakan system flow master bahan baku yang di

dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan data bahan baku, kemudian data bahan baku disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data bahan baku.

System Flow Master Bahan Baku

Admin

Phase

Start

Data Bahan Baku

Input data Bahan Baku

Simpan Data Bahan Baku

Data Bahan Baku

Finish


(42)

B.4. System Flow Master Bagian

Pada Gambar 3.9 merupakan system flow master bagian yang di

dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan data bagian, kemudian data bagian disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data bagian.

System Flow Master Bagian

Admin

Phase

Start

Data Bagian

Input data Bagian

Simpan Data Bagian

Data Bagian

Finish


(43)

36

B.5. System Flow Master Karyawan

Pada Gambar 3.10 merupakan system flow master karyawan yang di

dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan data karyawan, kemudian data karyawan disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data karyawan.

System Flow Master Karyawan

Admin

Phase

Start

Data Karyawan

Input data Karyawan

Simpan Data Karyawan

Data Karyawan

Finish


(44)

B.6. System Flow Master Kota

Pada Gambar 3.11 merupakan system flow master kota yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan data kota, kemudian data kota disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data kota.

System Flow Master Kota

Admin

Phase

Start

Data Kota

Input Data Kota

Simpan Data Kota

Data Kota

Finish


(45)

38

B.7. System Flow Master Supplier

Pada Gambar 3.12 merupakan system flow master supplier yang di

dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan data supplier, kemudian data supplier disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data supplier.

System Flow Master Supplier

Admin

Phase

Start

Data Supplier

Input Data Supplier

Simpan Data Supplier

Data Supplier

Finish


(46)

B.8. System Flow Master Safety Stock

Pada Gambar 3.13 merupakan system flow master safety stock yang di

dalamnya terdapat satu aktor yaitu admin. Proses pertama admin menginputkan

data safety stock, kemudian data safety stock disimpan di dalam database, dari

inputan tersebut menghasilkan data safety stock.

System Flow Master Safety Stock Admin

Phase

Start

Data Safety Stock

Input Data Safety Stock

Simpan Data Safety Stock

Data Safety Stock

Finish


(47)

40

B.9. System Flow Pengelolaan Pengeluaran Bahan Baku

Pada Gambar 3.14 merupakan system flow pengelolaan pengeluaran.

Proses pengelolaan pengeluaran bahan baku terjadi saat bagian produksi membuat daftar permintaan bahan baku. Daftar permintaan bahan baku diserahkan kepada bagian gudang, kemudian bagian gudang memproses permintaan pengeluaran bahan.

Gambar 3.14 System Flow Pengelolaan Pengeluaran Bahan Baku

B.10. System Flow Membuat Daftar Pesanan Bahan Baku

Pada Gambar 3.15 merupakan system flow membuat daftar pesanan

bahan baku. Proses pertama dimulai dari bagian gudang login kedalam aplikasi,

System Flow Pengelolaan Pengeluaran Bahan Baku

Bagian Produksi Bagian Gudang

Phase

Mul

a i Da f t a r p e r mi n t a a n p e n g e l u a r a n b a h a n

Daf t a r p e r mi n t a a n p e n g e l u a r a n b a h a n I n p u t Us e r n a me & P a s s

wro

d

Mesemospr p e n g e l u a r a n b a h a n b a k u S e l e s a i Mmetbua

d a f t a r p e r mi n t a a n p e n g e l u a r a n b a h a n

Dta a b a h a n b a k u


(48)

kemudian bagian gudang melakukan pengecekan persediaan bahan baku yang tersimpan dalam database bahan baku. Kemudian jika terdapat jumlah bahan baku yang kurang, maka bagian gudang akan membuat informasi bahan baku. Informasi tersebut kemudian diserahkan kepada bagian pembelian untuk dibuatkan daftar pesanan bahan baku apa yang akan dibeli dan daftar pesanan tersebut disimpan dalam database data pembelian.


(49)

42

System Flow Membuat Daftar Pesanan Pembelian Bahan Baku

Bagian Gudang Bagian Pembelian

Phase

Mulai

Informasi persediaan bahan

baku

Informasi persediaan bahan

baku

Ada Bahan Baku kurang?

Selesai

Input username, password & daftar

pesanan

Membuat daftar pesanan

Data Pembelian Cek persediaan

bahan baku

Data bahan baku

Membuat info bahan baku

Input username & password

Persediaan bahan baku

Ya

Tidak

Gambar 3.15 System Flow Membuat Daftar Pesanan Bahan Baku

B.11. System Flow Pembelian Bahan Baku

Pada Gambar 3.16 merupakan system flow pembelian bahan baku yang di dalamnya terdapat dua aktor yaitu bagian pembelian dan supplier. Proses pertama


(50)

dimulai setelah bagian pembelian menerima informasi persediaan bahan baku dari bagian gudang. Bagian pembelian akan membuat daftar pesanan, kemudian bagian pembelian melakukan pencarian supplier melalui data supplier dan melakukan negoisasi harga bahan baku. Jika sudah menemukan harga yang cocok, maka bagian pembelian membuat order bahan baku beserta transfer uang muka. Data order bahan baku akan tersimpan dalam data pembelian.


(51)

44

System Flow Pembelian Bahan Baku

Bagian Pembelian Supplier

Phase

Mulai

Barang tersedia?

Harga cocok?

Tidak

Transfer uang muka

Data pembelian

Membuat surat jalan

Surat Jalan

Surat jalan

Selesai Informasi persediaan

bahan baku

T

Input username, password & daftar

pesanan

Membuat daftar pesanan

Daftar pesanan

Cari supplier

Data supplier Tidak

Cek harga barang Ya

Data bahan baku

Order barang Ya

Data Pembelian

Data pembelian Daftar pesanan


(52)

B.12. System Flow Pembayaran Pembelian Bahan Baku

Pada Gambar 3.17 merupakan system flow pembayaran pembelian bahan baku. Pada saat bahan baku sudah tiba di perusahaan beserta surat jalan yang diberikan oleh supplier, maka bagian pembelian akan mencetak form timbang dan form kualitas yang kemudian diserahkan kepada bagian gudang untuk melakukan penimbangan dan pengecekan kualitas bahan baku. Setelah dilakukan penimbangan dan pengecekan kualitas bahan baku, hasil dari penimbangan dan pengecekan kualitas bahan baku tersebut diserahkan kepada bagian pembelian.

Bagian pembelian akan meng –input- kan hasil penimbangan dan pengecekan

kualitas bahan baku, kemudian hasil tersebut. Misalkan terjadi ketidaksesuaian kondisi bahan baku pada saat datang di perusahaan, maka akan dilakukan pemotongan harga pembayaran sesuai dengan kesepakatan perusahaan dengan supplier. Jika proses hitung bersih selesai, proses selanjutnya adalah mencetak bukti pembayaran dan update persediaan bahan baku. Kemudian bukti pembayaran diserahkan kepada bagian keuangan untuk verifikasi berapa yang harus dibayar kepada supplier.


(53)

46

System Flow Pembayaran Pembelian Bahan Baku

Supllier Bagian Pembelian Bagian Gudang Bagian Keuangan

Phase Mulai Membuat surat jalan Surat jalan Surat jalan Form timbang & form kualitas

Form timbang & form kualitas

Menimbang & Cek kualitas bahan baku

Hasil timbang & Hasil cek

kualitas Hasil timbang &

Hasil cek kualitas Bukti Pembayaran Verifikasi bukti pembayaran dan pelunasan sisa pembayaran Bukti pembayaran lunas dan uang

Bukti pembayaran lunas dan uang

Selesai Data pembelian

T

Mencetak Form timbang & Form

cek kualitas Update bahan baku Hitung total bersih Cetak bukti pembayaran Bukti pembayaran

Data bahan baku Bukti Pembayaran Data Pembelian Input hasil timbang & hasil

cek kualitas

Simpan hasil timbang & hasil

cek kualitas

Timbang & Kualitas

Data Pembelian

Gambar 3.17. System Flow Pembayaran Pembelian Bahan Baku

B.13.System Flow Pembuatan Laporan

Pada Gambar 3.18 merupakan system flow pembuatan laporan dari

beberapa database yang ada pada aplikasi. Aplikasi tersebut dapat menghasilkan

laporan dari database bukti pembayaran, bahan baku dan pembelian. Laporan –

laporan tersebut dimanfaatkan bagian pembelian untuk melaporkan pembayaran tiap transaksi, persediaan bahan baku dan pembelian kepada pimpinan.


(54)

System Flow Pembuatan Laporan

Bagian Pembelian Pimpinan

Phase

Mulai

Laporan pembayaran

Laporan pembelian

Laporan pembayaran

Laporan pembelian

Selesai Laporan persediaan

bahan baku

Laporan persediaan bahan baku Bukti

pembayaran

Data bahan baku

Data Pembelian

Membuat laporan pembayaran, laporan persediaan bahan baku

dan laporan pembelian


(55)

48

3.3.2. Data Flow Diagram

Setelah menggunakan System Flow sebagai proses perancangan aplikasi,

maka proses selanjutnya dalam perancangan adalah pembuatan Data Flow

Diagram (DFD) yang berfungsi sebagai representasi grafik dalam

menggambarkan arus data dari sistem secara terstruktur dan jelas dan menggambarkan mengenai masukan, proses dan keluaran dari model sistem yang dibahas.

A. Context Diagram

Context diagram merupakan diagram awal yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Perancangan dari context diagram pengelolaan pembelian bahan baku ini dapat dilihat pada Gambar 3.19.


(56)

B. Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang menggambarkan hirarki proses-proses dari level dan kelompok proses yang terlibat dalam pengelolaan pembelian yang diawali dari context diagram sampai DFD level ndan menunjukan sub proses-sub proses dari context diagram. Diagram berjenjang ini menjelaskan hirarki proses aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku pada PT. Indochito International Sidoarjo.

Seperti pada Gambar 3.20 diagram berjenjang aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku terdiri tiga proses utama yaitu pengelolaan data master, pengelolaan transaksi dan pengelolaan laporan. Masing-masing proses tersebut dijabarkan ke dalam beberapa sub proses. Pertama pengelolaan data master mempunyai enam sub proses yaitu mengelola data jenis bahan baku, data bahan baku, data bagian, data karyawan, data kota dan data supplier. Kedua pengelolaan transaksi mempunyai dua sub proses yaitu pengelolaan pembelian dan pengelolaan pembayaran. Terakhir pengelolaan laporan mempunyai tiga sub proses yaitu mengelola laporan persediaan bahan baku, laporan pembayaran dan laporan pembelian.


(57)

50 1 Pengelolaan Data Master 2 Mengelola Pembelian Bahan Baku 3 Mengelola Pembayaran Pembelian 5 Pengelolaan Laporan 0 Aplikasi Pengelolaan Pembelian 1.2 Mengelola Master Jenis Bahan 1.3 Mengelola Master Bahan Baku 1.4 Mengelola Master Bagian 1.5 Mengelola Master Karyawan 5.1 Laporan Persediaan 5.2 Laporan Rencana Pembelian 5.3 Laporan Pembayaran 1.6 Mengelola Master Kota 1.7 Mengelola Master Supplier 1.1 Mengelola Master Administrator 1.8 Mengelola Master Safety Stock 4 Pengelolaan Pengeluaran


(58)

C. DFD Level 0 Aplikasi Pengelolaan Pembelian Bahan Baku

Berdasarkan context diagram Gambar 3.21, maka proses selanjutnya adalah merancang DFD Level 0 aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku pada PT. Indochito International. Berikut DFD Level 0 dapat dilihat pada Gambar 3.21.


(59)

52


(60)

D. DFD Level 1 Pembelian Bahan Baku

Gambar 3.22 DFD Level 1 Pembelian Bahan Baku

Terdapat dua sub proses dalam mengelola pembelian bahan baku seperti pada Gambar 3.22 yaitu order bahan baku dan pembelian bahan baku. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah tabel data bahan baku, data supplier dan data pembelian.


(61)

54

E. DFD Level 1 Mengelola Pembayaran Pembelian

Gambar 3.23 DFD Level 1 Pembayaran Pembelian

Terdapat empat sub proses dalam mengelola pembayaran pembelian seperti pada Gambar 3.23 yaitu cetak form timbang dan kualitas, simpan hasil timbang dan kualitas, hitung harga dan pembayaran. Tabel yang digunakan dalam sub proses pembayaran pembelian tersebut adalah data pembelian, timbang dan kulitas, bukti pembayaran dan data bahan baku.


(62)

F. DFD Level 1 Mengelola Laporan

Terdapat dua sub proses dalam pengelolaan laporan seperti pada Gambar 3.24 yaitu Menyusun laporan dan membuat laporan. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah bukti pembayaran, data bahan baku dan data pembelian.


(63)

56

3.3.3. Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas dan relasinya. ERD disajikan dalam dua

jenis model, yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model

(PDM).

A. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) dari aplikasi pengelolaan pembelian

bahan baku berisi sepuluh entity, yaitu entity bagian, entity kota, entity karyawan, entity pembelian, entity pembayaran ,entity barang, entity jenis, entity kartu stok, entity supplier dan entity administrator.


(64)

Gambar 3.25 Conceptual Data Model (CDM)

Bagian_dimiliki

Kota_dimiliki

Jenis memiliki Kartu stok memiliki Barang mempunyai Barang memiliki Supplier mempunyai Pembelian memiliki Admin_dimiliki Admin_mempunyai Pembelian dimiliki Pengeluaran mempunyai Bagian Kode_Bagian Nama_Bagian

<pi> Variable characters (10) Variable characters (20) <M> Identifier_1 <pi> Bahan Baku Kode_Barang Nama_Barang Jenis Keterangan_Barang

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (10) Variable characters (5)

<M>

Identifier_1 <pi>

Jenis Kode_Jenis Nama_Jenis

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50)

<M> Identifier_1 <pi> Karyawan NIK Nama_Karyawan Bagian_Karyawan Tanggal_Lahir Kota_Lahir Jenis_Kelamin Agama Kewarganegaraan Alamat_karyawan Telephone_Karyawan

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (10) Variable characters (8) Variable characters (20) Variable characters (1) Variable characters (10) Variable characters (3) Variable characters (100) Variable characters (20)

<M>

Identifier_1 <pi> Kota

Kode_Kota Nama_Kota

<pi> Variable characters (10) Variable characters (20) <M> Identifier_1 <pi> Pembayaran Kode_Pembayaran Jumlah Total_Bayar Tanggal_Pembayaran Kondisi_Datang Potongan_Bayar

<pi> Variable characters (10) Integer Integer Date Variable characters (10) Variable characters (50) <M> Identifier_1 <pi> Pembelian Kode_Pembelian Tanggal_Pembelian Harga_Pesan Berat Uang_Muka Sisa_Bayar Kondisi_Pesan Potongan_Pesan Keterangan_Lunas Total_Beli Bank No_transfer

<pi> Variable characters (10) Date Integer Integer Integer Variable characters (50) Variable characters (10) Integer Variable characters (10) Integer Variable characters (10) Variable characters (20) <M> Identifier_1 <pi> Supplier Kode_Supplier Nama_Supplier Kota Alamat_Supplier Telpon

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (20)

<M>

Identifier_1 <pi>

Kartu Stok Kode_Stok Stok

<pi> Variable characters (10) Integer <M> Identifier_1 <pi> Administrator Kode_Administrator Password

<pi> Variable characters (10) Variable characters (5)

<M> Identifier_1 <pi> Pengeluaran Bahan Kode Keluar Nama_Karyawan Tanggal

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Date

<M> Identifier_1 <pi>


(65)

58

B. Physical Data Model

Gambar 3.26 Physical Data Model (PDM)

Bagian Kode_Bagian Nama_Bagian varchar(10) varchar(20) <pk> Bahan Baku Kode_Barang Kode Keluar Kode_Stok Kode_Jenis Nama_Barang Jenis Keterangan_Barang varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(50) varchar(10) varchar(5) <pk> <fk2> <fk1> Jenis Kode_Jenis Nama_Jenis varchar(10) varchar(50) <pk> Karyawan NIK Kode_Bagian Kode_Administrator Kode_Kota Nama_Karyawan Bagian_Karyawan Tanggal_Lahir Kota_Lahir Jenis_Kelamin Agama Kewarganegaraan Alamat_karyawan Telephone_Karyawan varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(50) varchar(10) varchar(8) varchar(20) varchar(1) varchar(10) varchar(3) varchar(100) varchar(20) <pk> <fk1> <fk3> <fk2> Kota Kode_Kota Nama_Kota varchar(10) varchar(20) <pk> Pembayaran Kode_Pembayaran Kode_Administrator Kode_Pembelian Kode_Barang Jumlah Total_Bayar Tanggal_Pembayaran Kondisi_Datang Potongan_Bayar varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) int int datetime varchar(10) varchar(50) <pk> <fk3> <fk2> <fk1> Pembelian Kode_Pembelian Kode_Barang Kode_Administrator Kode_Pembayaran Kode_Supplier Tanggal_Pembelian Harga_Pesan Berat Uang_Muka Sisa_Bayar Kondisi_Pesan Potongan_Pesan Keterangan_Lunas Total_Beli Bank No_transfer varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) datetime int int int varchar(50) varchar(10) int varchar(10) int varchar(10) varchar(20) <pk> <fk1> <fk4> <fk3> <fk2> Supplier Kode_Supplier Nama_Supplier Kota Alamat_Supplier Telpon varchar(10) varchar(50) varchar(20) varchar(50) varchar(20) <pk> Kartu Stok Kode_Stok Stok varchar(10) int <pk> Administrator Kode_Administrator NIK Password varchar(10) varchar(10) varchar(5) <pk> <fk> Pengeluaran Bahan Kode Keluar Nama_Karyawan Tanggal varchar(10) varchar(50) datetime <pk>


(66)

Physical Data Model (PDM) dari aplikasi pengelolaan pembelian bahan baku berisi sepuluh entity, yaitu entity bagian, entity kota, entity karyawan, entity

pembelian, entity pembayaran ,entity barang, entity jenis, entity kartu stok, entity

supplier dan entity administrator.

3.3.4. Struktur Database

Pada tahapan pembuatan struktur database untuk aplikasi pengelolaan

pembelian bahan baku, database yang akan dipakai yaitu database MySQL.

Struktur basis data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini sebagai berikut :

1. Tabel Bagian

a. Primary Key (PK) : Kode_Bagian

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi :Untuk menambah data bagian

Tabel 3.2 Bagian

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Bagian Varchar 10 Primary Key

2. Nama_Bagian Varchar 20 -

2. Tabel Kota

a. Primary Key (PK) : Kode_kota

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi :Untuk menambah data kota

Tabel 3.3 Kota

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_kota Varchar 10 Primary Key


(67)

60

3. Tabel Jenis Bahan

a. Primary Key (PK) : Kode_Jenis

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi : Untuk menambah data jenis bahan

Tabel 3.4 Jenis Bahan

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Jenis Varchar 10 Primary Key

2. Nama_Jenis Varchar 50 -

4. Tabel Karyawan

a. Primary Key (PK) : NIK

b. Foreign Key (FK) : Kode_Administrator, Kode_Bagian, Kode_Kota

c. Fungsi :Untuk menambah data karyawan

Tabel 3.5 Karyawan

No. Name Type Size Keterangan

1. NIK Varchar 10 Primary Key

2. Nama_Karyawan Varchar 50 -

3. Bagian_Karyawan Varchar 20 -

4. Kota_Lahir Varchar 20 -

5. Tanggal_Lahir Varchar 8 -

6. Jenis_Kelamin Varchar 1 -

7. Agama Varchar 10 -

8. Kewarganegaraan Varchar 3 -

9. Alamat_Karyawan Varchar 50 -

10. Telephone_Karyawan Varchar 20 -

11. Kode_Administrator Varchar 10 Foreign Key


(68)

13. Kode_Kota Varchar 10 Foreign Key

5. Tabel Pembelian

a. Primary Key (PK) : Kode_Pembelian

b. Foreign Key (FK) : Kode_Barang, Kode_Supplier,

Kode_Pembayaran, Kode_Administrator

c. Fungsi :Untuk menambah data pembelian

Tabel 3.6 Pembelian

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_pembelian Varchar 10 Primary Key

2. Kode_barang Varchar 10 Foreign Key

3. Kode_administrator Varchar 10 Foreign Key

4. Kode_pembayaran Varchar 10 Foreign Key

5. Kode_supplier Varchar 10 Foreign Key

6. Tanggal_pembelian datetimw - -

7. Harga_pesan int - -

8. Berat int - -

9. Uang_muka int -

10. Sisa_bayar Varchar 50 -

11. Kondisi_pesan Varchar 10 -

12. Potongan_Pesan Int - -

13. Keterangan_lunas Varchar 10 -

14. Total_beli int - -

15. Bank Varchar 10 -


(69)

62

6. Tabel Kartu Stok

a. Primary Key (PK) : Kode_stok

b. Foreign Key (FK) : -

c. Fungsi :Untuk menambah data stok

Tabel 3.7 Kartu Stok

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_stok Varchar 10 Primary Key

2. Stok Int - -

7. Tabel Barang

a. Primary Key (PK) : Kode_barang

b. Foreign Key (FK) : Kode_stok, Kode_jenis

c. Fungsi :Untuk menambah data barang

Tabel 3.8 Barang

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_barang Varchar 10 Primary Key

2. Kode_stok Varchar 10 Foreign Key

3. Kode_jenis Varchar 10 Foreign Key

4. Nama_barang Varchar 50 -

5. Jenis Varchar 10 -

6. Keterangan_barang Varchar 5 -

8. Tabel Pembayaran

a. Primary Key (PK) : Kode_ pembayaran

b. Foreign Key (FK) : Kode_Administrator, Kode_Pembelian,

Kode_barang


(70)

Tabel 3.9 Pembayaran

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_pemabayaran Varchar 10 Primary Key

2. Kode_Administrator Varvhar 10 Foreign Key

3. Kode_Pembelian Varchar 10 Foreign Key

4. Kode_barang Varchar 10 Foreign Key

5. Jumlah Int - -

6. Total_bayar Int - -

7. Tanggal_pembayaran datetime - -

8. Kondisi_datang Varchar 10 -

9. Potongan_bayar Varchar 50 -

9. Tabel Supplier

a. Primary Key (PK) : Kode_supplier

b. Foreign Key (FK) : -

c. Fungsi : Untuk menambah data supplier

Tabel 3.10 Supplier

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_supplier Varchar 10 Primary Key

2. Nama_supplier Varchar 50 -

3. Kota Varchar 20 -

4. Alamat_supplier Varchar 50 -

5. Telpon Varchar 20 -

10. Tabel Administrator

a. Primary Key (PK) : Kode_administrator

b. Foreign Key (FK) : NIK


(71)

64

Tabel 3.11 Administrator

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Administrator Varchar 10 Primary Key

2. NIK Varchar 10 Foreign Key

3. Password Varchar 5 Foreign Key

11. Tabel Pengelolaan Pengeluaran

a. Primary Key (PK) : Kode_Keluar

b. Foreign Key (FK) : Nama_Karyawan, Total_Barang, Kode_Karyawan,

Tanggal

c. Fungsi : Untuk melakukan proses pengeluaran persediaan

bahan baku.

Tabel 3.12 Pengelolaan Pengeluaran

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_Keluar Varchar 10 Primary Key

2. Nama_Karyawan Varchar 50 Foreign Key

3. Total_Barang Int - -

4. Kode_Karyawan Varchar 10 Foreign Key

5. Tanggal Date - -

3.3.5. Desain Interface A. Desain Form Login

Desain Form Login digunakan pengguna untuk masuk kedalam menu

utama. Pengguna melakukan login berdasarkan password yang sudah diberikan,

jika login berhasil maka pengguna bisa masuk kedalam menu utama. Berikut


(72)

Gambar 3.27 Desain form login

Berikut fungsi dalam desain form Login dapat dilihat pada tabel 3.13 dibawah ini :

Tabel 3.13 Form Login

Nama Obyek Type Fungsi

Password Textbox Digunakan untuk mengisi password

pengguna.

Ok Button Digunakan untuk pengguna untuk masuk

ke dalam aplikasi.

Cancel Button

Digunakan pengguna untuk

membatalkan masuk kedalam menu utama

B. Desain Form Menu Utama

Desain form utama yaitu form yang ditampilkan setelah pengguna berhasil melakukan login. Pada form menu utama ini menampilkan beberapa menustrip dari aplikasi ini. Berikut desain form utama dapat dilihat pada Gambar 3.19.


(73)

66

Gambar 3.28 Desain Form Menu Utama

Fungsi - fungsi obyek dalam desain form menu utama sebagai berikut :

Tabel 3.14 Form Menu Utama

Nama Obyek Type Fungsi

File MenuStrip Digunakan untuk memanggil form login

dan keluar dari menu utama. Maintenance

Data MenuStrip

Digunakan untuk memanggil form

master yang tersedia dalam aplikasi.

Transaksi MenuStrip Digunakan untuk memanggil form

transaksi pembelian dan pembayaran.

Laporan MenuStrip Digunakan untuk memanggil form

laporan.

C. Desain Form Master Jenis Bahan

Pada Gambar 3.20 merupakan form master jenis bahan. Form ini berfungsi untuk bagian pembelian apabila ingin menambahkan, merubah atau memperbarui, atau menghapus data jenis bahan yang terdapat pada database jenis bahan.


(74)

Gambar 3.29 Desain Form Master Jenis Bahan

Fungsi - fungsi obyek dalam desain form master jenis bahan sebagai berikut :

Tabel 3.15 Form Master Jenis Bahan Baku

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Jenis Label Digunakan untuk menampilkan kode

jenis secara otomatis.

Nama Jenis Textbox Digunakan untuk mengisi nama jenis

bahan.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data jenis

bahan ke dalam database.


(75)

68

Nama Obyek Type Fungsi

bahan yang sudah ada.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form jenis

bahan.

Cari Textbox

Digunakan untuk mencari data item

jenis bahan yang terdapat pada datagrid

view.

D. Desain Form Bahan Baku

Pada Gambar 3.30 merupakan form master bahan baku. Form ini berfungsi untuk bagian pembelian apabila ingin menambah nama bahan dan jenis bahan, memperbarui data bahan baku, atau menghapus data bahan baku yang terdapat pada database bahan baku. Untuk jumlah stok akan bertambah saat proses transaksi pembayaran pembelian selesai.

Gambar 3.30 Desain Form Master Bahan Baku


(76)

Tabel 3.16 Form Master Bahan Baku

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Barang Label Digunakan untuk menampilkan id

Subbagian.

Nama Barang Textbox Digunakan untuk mengisi nama barang.

Jenis Barang Combobox Digunakan untuk memilih jenis dari

bahan.

Stok Textbox Digunakan untuk menampilkan jumlah

stok bahan

Keterangan Textbox Digunakan untuk menampilkan

keterangan dari jumlah stok bahan.

Cari Textbox

Digunakan untuk mencari data item

jenis bahan yang terdapat pada datagrid

view.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data bahan

ke dalam database.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus data bahan

yang sudah ada.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form jenis

bahan.

E. Desain Form Master Bagian

Pada Gambar 3.31 merupakan form master bagian. Form ini berfungsi untuk bagian pembelian apabila ingin menambahkan, merubah atau memperbarui, atau menghapus data bagian yang terdapat pada database bagian.


(77)

70

Gambar 3.31 Desain Form Master Bagian

Fungsi - fungsi obyek dalam desain form master bagian sebagai berikut :

Tabel 3.17 Form Master Bagian

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Bagian Label Digunakan untuk menampilkan kode

bagian secara otomatis.

Nama Bagian Textbox Digunakan untuk mengisi nama bagian.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data

bagian ke dalam database.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus data

bagian yang sudah ada.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form jenis

bahan.

Cari Textbox Digunakan untuk mencari data item


(78)

F. Desain Form Master Karyawan

Pada Gambar 3.32 merupakan form master karyawan. Form ini berfungsi untuk menambahkan, merubah atau memperbarui, atau menghapus data karyawan yang terdapat pada database karyawan.

Gambar 3.32 Desain Form Mater Karyawan

Fungsi - fungsi obyek dalam desain form master karyawan sebagai berikut :

Tabel 3.18 Form Master Karyawan

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Karyawan Textbox Digunakan untuk menampilkan kode

karyawan secara otomatis.

Nama Karyawan Textbox Digunakan untuk mengisi nama lokasi.

Bagian Combobox Digunakan untuk memilih bagian pada

karyawan

Tanggal Lahir Date Digunakan untuk memilih tanggal lahir

karyawan

Kota Combobox Digunakan untuk memilih kota dimana


(79)

72

Nama Obyek Type Fungsi

Jenis Kelamin Combobox Digunakan untuk memilih jenis kelamin

karyawan.

Agama Combobox Digunakan untuk memilih agama

karyawan.

Kewarganegaraan Combobox Digunakan untuk memilih

kewarganegaraan karyawan.

Alamat Textbox Digunakan untuk mengisi alamat tempat

tinggal karyawan.

Telpon Textbox Digunakan untuk mengisi nomor telpon

karyawan.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data

karyawan ke dalam database.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus data

karyawan yang sudah ada.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form

karyawan.

Cari Textbox

Digunakan untuk mencari data item

karyawan yang terdapat pada datagrid

view.

G. Desain Form Master Kota

Pada Gambar 3.33 merupakan form master kota. Form ini berfungsi

untuk menambahkan, merubah atau memperbarui, atau menghapus data kota yang terdapat pada database master kota.


(80)

Gambar 3.24. Desain Form Master Kota

Fungsi - fungsi obyek dalam desain form master kota sebagai berikut :

Tabel 3.19 Form Master Kota

Nama Obyek Type Fungsi

Kode kota Label Digunakan untuk menampilkan kode

kota secara otomatis.

Nama kota Textbox Digunakan untuk mengisi nama kota.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data kota

ke dalam database.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus data kota

yang sudah ada.


(81)

74

Nama Obyek Type Fungsi

Cari Textbox Digunakan untuk mencari data item kota

yang terdapat pada datagrid view.

H. Desain Form Master Supplier

Pada Gambar 3.34 merupakan form master supplier. Form ini berfungsi untuk menambahkan, merubah atau memperbarui, atau menghapus data kota yang terdapat pada database master supplier.

Gambar 3.34 Desain Form Master Supplier

Fungsi - fungsi obyek dalam desain form master supplier sebagai berikut :

Tabel 3.20 Form Master Supplier

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Supplier Label Digunakan untuk menampilkan kode

supplier secara otomatis.

Nama Supplier Textbox Digunakan untuk mengisi nama supplier.


(82)

Nama Obyek Type Fungsi

supplier.

Alamat Textbox Digunakan untuk mengisi alamat tempat

supplier.

Telpon Textbox Digunakan untuk mengisi nomor telpon

supplier.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data

supplier ke dalam database.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus data

supplier yang sudah ada.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form

supplier.

Cari Textbox

Digunakan untuk mencari data item

supplier yang terdapat pada datagrid

view.

I. Desain Form Pembelian

Pada Gambar 3.35 merupakan form pembelian. Form ini berfungsi untuk melakukan pengelolaan pembelian bahan baku.


(1)

No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem

pembelian atau nama

supplier.

4.2.14.Uji Coba Form Cetak Laporan Realisasi

Untuk form cetak realisasibisa dilihat pada Gambar 4.22 dan tampilan hasil cetak realisasi bisa dilihat pada Gambar 4.23.

Gambar 4.22 Form Laporan Realisasi


(2)

Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Cetak Laporan Realisasi

No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem 1. Mencetak

laporan realisasi

Memilih rekap tanggal.

Cetak laporan realisasi.

1. Sukses. 2. Laporan

realisasi berhasil dicetak. 4.2.15.Uji Coba Form Master Safety Stock

Pada form master safety stock ini merupakan form yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan terhadap safety stock bahan baku. Hanya pimpinan yang bisa melakukan pengaturan safety stock, form pengelolaan pengeluaran bisa dilihat pada Gambar 4.24

.

Gambar 4.24 Master Safety Stock

Dalam form ini terdapat beberapa tombol, Tombol simpan berfungsi


(3)

untuk menghapus data yang sudah ada pada tabel. Tombol keluar, berfungsi untuk keluar dari form master safety stock.

Jika terjadi kesalahan pada data, user dapat mengubah data dengan cara klik pada baris data yang ada dalam datagridview, sehingga data dapat diganti oleh user kemudian menekan tombol simpan .

Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Form Master Safety Stock

No Tujuan Input Output

Diharapkan

Output Sistem 1. Simpan data

stock.

Masukkan data stock baru pada textbox master stock kemudian tekan tombol simpan.

Tampil data daftar stock baru yang ditambahkan pada tabel stock.

1. Sukses. 2. Data stock

berhasil disimpan.

2. Ubah data stock.

Pilih data stock pada tabel stock. Kemudian data muncul pada textbox, edit data stock, kemudian tekan tombol simpan setelah mengubah data stock.

Data stock berhasil diubah.

1. Sukses. 2. Data stock

berhasil diubah.

3. Menghapus data stock.

Pilih data yang akan dihapus pada tabel stock, kemudian tekan tombol hapus.

Data stock berhasil

dihapus

1. Sukses. 2. Data stock

berhasil dihapus.


(4)

4.2.16.Uji Coba Form Pengelolaan Pengeluaran

Pada form pengelolaan pengeluaran ini merupakan form yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan pengeluaran bahan baku. Bagian produksi melakukan permintaan bahan keluar pada bagian gudang, kemudian bagian gudang memproses bahan keluar sesuai dengan permintaan bagian produksi. Form pengelolaan pengeluaran bisa dilihat pada Gambar 4.25. Tombol yang berfungsi untuk mencari dan memilih data karyawan ataupun data bahan baku.

Tombol berfungsi untuk menambah data bahan baku yang akan

keluar. Tombol berfungsi untuk menghapus atau membatalkan data bahan baku yang akan keluar. Tombol berfungsi untuk menyimpan data bahan baku yang keluar.


(5)

Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Form Pengelolaan Pengeluaran Bahan Baku

No Tujuan Input Output

Diharapkan

Output Sistem 1. Menambah data

bahan keluar

Masukkan data bahan keluar baru pada textbox pengeluaran bahan kemudian tekan tombol tambah.

Data bahan keluar berhasil ditambahkan.

1. Sukses. 2. Data bahan

keluar berhasil ditambah di tabel data bahan

2. Menghapus data bahan keluar

Memilih data bahan keluar pada tabel bahan keluar, kemudian tekan tombol hapus.

Data bahan keluar berhasil dihapus.

1. Sukses 2. Data bahan

keluar berhasil dihapus

3 Simpan Bahan Keluar

Masukkan data bahan keluar baru pada textbox pengeluaran bahan, kemudian tekan tombol tambah setelah itu tekan tombol simpan.

Data bahan keluar berhasil disimpan.

1. Sukses 2. Data bahan

keluar berhasil disimpan


(6)

123

DAFTAR PUSTAKA

Hall, J. A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Ofset.

Jogiyanto. 2006. Analisis dan Desain Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Apilkasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Ofset.

Kendall, K. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Index. Malinda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi Ofset.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2005. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Pressman, R. S. 2005. Software Engineering: A Practitioner's Approach. Soemarso. 1992. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Subari, Y. d. 2010. Pemograman Visual Basic . Jakarta: Cerdas Pustaka.

Sudana, I. M. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik. Penerbit Erlangga.