TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengiriman Barang Berbasis Desktop Pada PT Metrodata.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGIRIMAN

BARANG BERBASIS DESKTOP

PADA PT METRODATA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

ROMANO ADICANDRA HARYANTO PUTRA 05410100244

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

DAFTAR ISI

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Logistik ... 5

2.2 Penjadwalan ... 8

2.3 Analisis Dan Perancangan Sistem ... 9

2.4 Rekayasa Perangkat Lunak ... 10

2.5 Data Flow Diagram ... 12

2.6 Diagram Blok ... 15

2.7 Database ... 16

2.8 Testing dan Implementasi Sistem ... 19

BAB III ... 21

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21


(3)

3.4 Perancangan Sistem ... 26

3.5 Data Flow Diagram ... 30

3.6 Conceptual Data Model ... 33

3.7 Physical Data Model ... 34

3.8 Database ... 35

3.9 Desain Antar Muka ... 41

3.10 Desain Uji Coba ... 49

BAB IV ... 52

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 52

4.1 Kebutuhan Sistem ... 52

4.2 Pembuatan Program ... 52

4.3 Implementasi ... 53

4.4 Evaluasi ... 52

BAB V ... 77

PENUTUP ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77


(4)

Tabel 2.1. Simbol Pokok DFD ... 13

Tabel 2.2. Diagram Blok. ... 16

Tabel 3.1. Diagram Blok. ... 25

Tabel 3.2. Tabel Customer ... 36

Tabel 3.3. Tabel Area ... 36

Tabel 3.4. Tabel Driver ... 36

Tabel 3.5. Tabel Kecamatan ... 37

Tabel 3.6. Tabel Kelurahan ... 37

Tabel 3.7. Tabel Produk ... 37

Tabel 3.8. Tabel Status Kirim ... 38

Tabel 3.9. Tabel Truk ... 38

Tabel 3.10. Tabel Kategori Produk ... 39

Tabel 3.11. Tabel Brand... 39

Tabel 3.12. Tabel Order ... 39

Tabel 3.13. Tabel Order Detail ... 40

Tabel 3.14. Tabel Delivery ... 40

Tabel 3.15. Tabel Delivery Truk ... 41

Tabel 3.16. Desain Uji Coba ... 49

Tabel 4.1. Tabel Data Penjualan. ... 65

Tabel 4.2. Tabel Data Penjualan Setelah Proses Filter Berdasarkan Area. ... 66

Tabel 4.3. Tabel Data Penjualan Setelah Proses Filter Berdasarkan Status Barang. ... 66


(5)

(6)

Gambar 2.1. Alur Kerja Sistem Logistik. ... 7

Gambar 2.2. Siklus Model Waterfall. ... 11

Gambar 3.1. DocumentFlow Penjadwalan Pengiriman Barang ... 23

Gambar 3.2. System Flow Penjadwalan Pengiriman Barang ... 28

Gambar 3.3. Context Diagram ... 30

Gambar 3.4. Diagram Level 0 ... 31

Gambar 3.5. Diagram Level 1 Penjadwalan Pengiriman Barang ... 32

Gambar 3.6. Diagram Level 1 Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman ... 33

Gambar 3.7. Conceptual Data Model ... 34

Gambar 3.8. Physical Data Model ... 35

Gambar 3.9. Form Login ... 41

Gambar 3.10. Form Menu Awal ... 42

Gambar 3.11. FormInput Data Customer ... 43

Gambar 3.12. FormImport Data Barang ... 43

Gambar 3.13. FormInput Data Sopir ... 44

Gambar 3.14. FormInput Data Truk ... 45

Gambar 3.15. Form Menu Jadwal... 45

Gambar 3.16. FormImport Data Penjualan ... 46


(7)

Gambar 3.20. Form Menu Laporan ... 49

Gambar 4.1. FormLogin ... 53

Gambar 4.2. Form Menu Utama ... 54

Gambar 4.3. Form Menu Master... 54

Gambar 4.4. Form Data Customer ... 55

Gambar 4.5. Form Data CustomerSearch ... 55

Gambar 4.6. Form Data CustomerSelectFile ... 56

Gambar 4.7. Form Data CustomerPreview ... 56

Gambar 4.8. Form Data CustomerImportProcess ... 57

Gambar 4.9. Form Data Barang ... 57

Gambar 4.10. Form Data Barang - Search ... 58

Gambar 4.11. Form Data Barang –SelectFile ... 59

Gambar 4.12. Form Data Barang –Preview ... 59

Gambar 4.13. Form Data Barang –ImportProcess ... 60

Gambar 4.14. Form Data Sopir ... 60

Gambar 4.15. Form Data Truk ... 61

Gambar 4.16. Form Menu Proses Pengiriman ... 61

Gambar 4.17. FormImport Data Penjualan ... 62


(8)

Gambar 4.20. FormImport Data Penjualan –Preview ... 63

Gambar 4.21. FormImport Data Penjualan –ImportProcess ... 64

Gambar 4.22. Form Penjadwalan Pengiriman Barang ... 64

Gambar 4.23. Form Cek Jadwal Pengiriman Barang ... 67

Gambar 4.24. Form Status Pengiriman Barang ... 67

Gambar 4.25. Form Menu Laporan ... 68

Gambar 4.26. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer ... 68

Gambar 4.27. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales ... 69

Gambar 4.28. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk ... 69

Gambar 4.29. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status ... 70

Gambar 4.30. FormImport Data Penjualan ... 73

Gambar 4.31. Form Cek Jadwal Pengiriman Barang ... 74

Gambar 4.32. FormInput Status Pengiriman Barang ... 74

Gambar 4.26. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer ... 75

Gambar 4.27. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales ... 76

Gambar 4.28. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk ... 76


(9)

LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Penulis ... 79 LAMPIRAN Lampiran 2. Data Penunjang ... 80


(10)

1.1Latar Belakang

Era komputerisasi saat ini harus dimanfaatkan untuk membantu proses bisnis. Salah satu penerapan sistem komputerisasi bagi dunia usaha adalah penerapan di bidang logistik. Penggunaan sistem komputerisasi dibidang logistik berfungsi untuk mengatur proses logistik dari tempat penyimpanan atau gudang ke konsumen. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sistem logistik yaitu banyaknya order yang diselesaikan, persediaan barang di gudang, banyaknya armada yang diperlukan untuk proses pendistribusian barang, dan kapasitas muatan armada yang digunakan. Disamping itu, kebutuhan konsumen tidak hanya terpenuhinya order barang saja, melainkan juga memperhatikan kepuasan pelayanan seperti ketepatan waktu pengiriman barang, dan kelengkapan barang (Azis, 2007). Dengan kata lain, inti permasalahan sistem logistik adalah membuat jadwal pengiriman sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen (Bowersox, 2004).

PT Metrodata adalah perusahaan distribusi produk teknologi informasi seperti PC, Notebook, Printer, Server, UPS, Smartphone yang sedang berkembang pesat, PT Metrodata memiliki 2 cabang di Surabaya, Intiland Tower dan Hitech Mall. Saat ini, PT Metrodata sedang berusaha meningkatkan pelayanan penjualan

kepada customer. Selama ini customer sering mengalami masalah ketika

melakukan pemesanan barang, informasi pengiriman barang tidak bisa dipastikan


(11)

Pengiriman untuk barang yang ready stock bisa sesuai permintaan customer atau

mengikuti jadwal dari bagian pengiriman, sedangkan untuk barang yang indent

maka pengiriman baru dapat dijadwalkan setelah barang yang dipesan readystock.

Saat ini pengiriman barang belum diatur secara komputerisasi, hal ini menyebabkan

informasi pengiriman barang tidak tersampaikan dengan baik ke customer. Saat ini

PT Metrodata memiliki 3 armada pengiriman berupa truk yang pada saat-saat tertentu bila dibutuhkan maka akan dilakukan penambahan armada guna mengurangi menumpuknya jadwal pengiriman barang.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat diusulkan sebuah solusi berupa aplikasi pengiriman barang yang dapat menghasilkan jadwal pengiriman barang

agar customer dapat memperoleh informasi kapan barang akan diterima.

1.2Perumusan Masalah

Inti permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat aplikasi

pengiriman barang berbasis desktop pada PT Metrodata yang dapat menghasilkan

informasi pengiriman barang?

1.3Pembatasan Masalah

Sistem yang akan dibahas memiliki beberapa batasan masalah, di antaranya :

1. Aplikasi akan mempelajari data customer, data barang, data gudang dan

data penjualan.

2. Aplikasi akan menghasilkan laporan pengiriman barang.

3. Tidak membahas input data penjualan.

4. Tidak membahas proses ketersediaan barang.


(12)

6. Tidak memperhatikan kendala dalam pengiriman seperti kemacetan, demo, dan sebagainya.

7. Armada pengiriman diasumsikan berjalan dengan normal.

1.4Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah menghasilkan aplikasi

pengiriman barang berbasis desktop pada PT Metrodata yang dapat menghasilkan

informasi pengiriman barang.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik pengiriman barang, rumusan masalah dari pengiriman barang, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan aplikasi pengiriman barang, dan tujuan dari aplikasi pengiriman barang ini.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan dalan pembuatan tugas akhir ini, yaitu teori logistik, penjadwalan, analisis dan perancangan sistem, rekayasa perangkat lunak.

Bab III : Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian masalah pengiriman barang yang terdiri dari identifikasi


(13)

diagram, entity relathionship diagram, desain antarmuka dan desain uji coba dari aplikasi pengiriman barang ini.

Bab IV : Implementasi dan Evaluasi

Bab ini berisi penjelasan tentang evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi sebelumnya.

Bab V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik pengiriman barang ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.


(14)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Logistik

Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan pusat operasional dari perusahaan khususnya perusahaan perdagangan. Performance perusahaan harus didukung penuh dari bagian logistik untuk menjamin ketersediaan barang yang tepat jumlah, tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu dalam rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan dan efisiensi biaya operasional.

Menurut Gitosudarmo (1998) kegiatan logistik dapat didefinisikan sebagai suatu perpaduan dari sistem-sistem manajemen distribusi fisik, manajemen material dan transfer persediaan internal. Hal ini menyangkut segala aspek gerakan fisik dari, ke dan diantara lokasi serta fasilitas yang merupakan struktur operasi dari organisasi perusahaan yang bersangkutan.

Secara etimologi, logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu logistikos

yang berarti terdidik atau pandai dalam memperkirakan perhitungan. Istilah logistik sudah banyak dikenal dalam masyarakat, terutama melalui lembaga atau instansi yang mempunyai urusan dengan bidang tersebut.

Pengertian logistik menurut H. Subagya (2008) pada hakekatnya mencakup tiga pengetahuan dasar, yaitu:

1. Luas ruang lingkup (scope) yang mencakup segi-segi khusus tertentu


(15)

2. Kedudukannya disamping sejajar dengan ilmu strategi dan ilmu taktik, logistik

juga merupakan the third major branch of the military art (kegiatan utama

ketiga dari seni militer).

3. Arti asalnya, pandai dalam mengadakan atau merumuskan perkiraan-perkiraan.

Istilah logistik paling banyak dikenal dikalangan militer. Dalam hal kemiliteran. Logistik merupakan salah satu unsur yang kegiatannya merupakan faktor pendukung terhadap pertempuran dan peperangan, dengan demikian sukses atau tidaknya pertempuran ditentukan pula oleh kemampuan dalam memberikan logistik untuk operasi militer, lebih - lebih lagi kalau operasi cukup besar dan melibatkan ribuan anggota pasukan yang menggunakan peralatan dan persediaan makanan, bensin serta suku bahan bahan bakar, mesin termasuk suku cadang. Bila diterjemahkan secara bebas mengenai logistik merupakan salah satu kegiatan yang bersangkutan dengan segi-segi:

1. Perencanaan dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan,

penyaluran, pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat alat perlengkapan.

2. Pemindahan, pengungsian dan perawatan personil.

3. Pengadaan dan pembuatan, penyelenggaraan, pemeliharaan dan penghapusan

fasilitas-fasilitas.

4. Pengusahaan atau pemberian layanan atau bantuan dalam hal ini mencakup

perencanaan termasuk pula penentuan kebutuhan-kebutuhan serta

penggunanya.

Proses logistik atau kegiatan pendistribusian barang merupakan sebuah


(16)

menghabiskan banyak sumber daya. Oleh karena itu, optimalisasi proses logistik sangat diperlukan demi efektif dan efisiennya pemanfaatan sumber daya. Optimalisasi proses logistik dapat dilakukan secara manual ataupun terkomputerisasi. Akan tetapi, jika area kerja logistik dipandang cukup luas dan rumit maka diperlukanlah sebuah sistem yang mampu mengendalikan proses logistik tersebut. Saat ini, sistem logistik terkomputerisasi merupakan solusi terbaik yang dipandang mampu mengatasi permasalahan logistik. Area kerja sebuah sistem logistik dibuat atau dikembangkan dengan menyesuaikan proses bisnis dimana sistem tersebut akan digunakan. Sistem logistik tersebut dibangun dengan tujuan untuk mengendalikan proses logistik sehingga proses pendistribusian barang dari gudang ke konsumen dapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah ditetapkan. Rangkaian proses logistik pada umumnya dimulai dari proses pengadaan bahan baku, produksi barang, penyimpanan barang, dan diakhiri dengan pendistribusian barang ke konsumen.

Gambar 2.1. Alur Kerja Sistem Logistik.

Pada gambar 2.1 alur kerja sistem logistik di jelaskan bahwa setiap hari

sistem menerima order yang kemudian order tersebut dikumpulkan (collecting


(17)

menyeleksi order dengan syarat-syarat tertentu (eligibleorder) untuk dijadwalkan. Sistem logistik mempunyai beberapa tahapan dalam proses penyusunan jadwal

pengiriman barang yaitu pengumpulan order, pengelompokan order, pemilihan

eligibleorder, dan penjadwalan.

2.2 Penjadwalan

Penjadwalan adalah aspek yang penting dalam pengendalian operasi baik

dalam industri manufaktur atau jasa, dalam usaha meningkatkan pasar dan volume

produksi untuk meningkatkan kepuasan terhadap konsumen, dengan penjadwalan yang efektif dapat meningkatkan keuntungan dalam fungsi operasi di waktu yang akan datang.

Penjadwalan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang memainkan peranan penting dalam kebanyakan bidang manufaktur dan pelayanan industri penjadwalan digunakan dalam pengadaan bahan dan produksi dalam bidang transportasi dan distribusi serta dalam proses informasi dan komunikasi. Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agregat, untuk jangka pendek dalam rentang periode hari sampai satu bulan, perusahaan harus melakukan penjadwalan produksi untuk memenuhi order atau permintaan konsumen, penjadwalan tersebut untuk melaksanakan rencana agregat dan jadwal induk produksi yang telah dibuat. Order aktual adalah dasar untuk penjadwalan sumber daya produksi (fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan), kemudian dilakukan pengurutan kerja pada setiap unit produksi sehingga dicapai optimalitas utilisasi dari kapasitas yang ada atau tujuan lain (Teguh Baroto, 2002).

Penjadwalan yang tidak efektif akan menghasilkan tingkat penggunaan yang rendah dari kapasitas yang ada, fasilitas, tenaga kerja dan peralatan akan


(18)

menunggu (idle) untuk waktu tertentu karena tidak ada jadwal. Sebagai akibatnya biaya produksi membengkak yang mana dapat menurunkan efektivitas dan daya saing perusahaan, meskipun kapasitas keseluruhan mungkin didesain agar biaya sumber daya minimal, penjadwalan yang tidak tepat dapat menyebabkan menurunnya tingkat pelayanan dan banyak hal lain secara tidak langsung (Teguh Baroto, 2002).

2.3 Analisis Dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall (2003), analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi

terkomputerisasi. Sedangkanmenurut J. Hartono (2005:129), analisis sistem adalah

penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Berdasarkan penjelasan diatas, analisa sistem adalah sebuah tahap yang paling penting dalam suatu pemrograman dimana tahap ini untuk mengevaluasi permasalahan yang ada dan kendala-kendala yang dihadapi. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem atau perancangan sistem.

Di dalam tahap anlisis sistem terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, yaitu:


(19)

1. Identify, merupakan langkah awal yang dilakukan dalam analisis sistem. Mendefinisikan masalah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai yang kemudian untuk dipecahkan.

2. Understand, memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi sebelum mencoba untuk menganalisi permasalahan, kelemahan, dan kebutuhan dari pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.

3. Analyze, langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

4. Report, laporan ini dibuat sebagai dasar untuk pemecahan masalah dan pencarian solusi dari permasalahan yang ada.

Perancangan adalah proses merancang atau menyusun atau

mengembangkan sistem informasi yang lama menjadi sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Seluruh sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk mendapatkan informasi.

2.4 Rekayasa Perangkat Lunak

2.4.1 Definisi Rekayasa Perangkat Lunak

Menurut J. Hartono (2005), rekayasa perangkat lunak adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak, mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaannya dan

menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang ditentukan berdasarkan masalah


(20)

2.4.2 Proses Perangkat Lunak

Proses perangkat lunak merupakan aktivitas yang saling terkait (koheren)

untuk menspesifikasikan, merancang, mengimplementasikan, dan menguji sistem

perangkat lunak. Proses perangkat lunak model waterfall dapat dilihat pada gambar

2.2 siklus model waterfall.

Coding

Testing

Maintenance Design

Analysis

Gambar 2.2. Siklus Model Waterfall.

a. Analysis adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan atau pengembangan software.

b. Design adalah tahap penerjemah dari keperluan-keperluan yang dianalisis ke dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai. Yaitu dengan cara

menampilkan ke dalam Diagram Konteks, Data Flow Diagram (Diagram

Aliran Data), Entity Relationship Diagram, StrukturTabel, dan Struktur Menu.

c. Coding adalah tahap penerjemah data/pemecahan masalah software yang telah dirancang ke dalam bahasa pemograman yang telah ditentukan.

d. Testing adalah tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat. Pengujian ini dimulai dengan membuat suatu uji kasus untuk setiap fungsi pada perangkat lunak, kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap modul-modul dan


(21)

terakhir pada tampilan antar muka untuk memastikan tidak ada kesalahan dan

semua berjalan dengan baik dan input yang diberikan hasilnya sesuai dengan

yang diinginkan.

e. Maintenance adalah perangkat lunak yang telah dibuat dapat mengalami perubahan sesuai permintaan pemakai. Pemeliharaan dapat dilakukan jika ada permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai ataupun adanya pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak maupun perangkat keras.

2.5 Data Flow Diagram a. Simbol DFD

Ada empat simbol pokok di dalam menggambar suatu DFD dapat dilihat pada tabel 2.1 simbol pokok DFD, dengan menggunakan simbol Gane & Sarson (Kendall, 2005:243).


(22)

Tabel 2.1. Simbol Pokok DFD

NO SIMBOL NAMA KETERANGAN

1

Entitas Luar

Merupakan entitas diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi / sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan masukan / menerima keluaran dari sistem.

2 Arus Data

Arus data mengalir di antara proses, simpanan data dan entitas luar.

3 Proses

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Nama suatu proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja.

4

Simpanan Data

Merupakan simpanan data yang dapat berupa suatu file atau basis data di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu agenda atau buku.

b. Bentuk DFD

Terdapat dua bentuk DFD yaitu physical data flow diagram (PDFD) dan

logical data flow diagram (LDFD) (Kendall, 2005:251). PDFD lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang LDFD lebih menekankan pada proses apa yang terdapat di sistem. PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari PDFD adalah


(23)

di mana) termasuk proses manual. LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan sistem yaitu proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem yang biasanya proses yang digambarkan hanya merupakan proses secara komputer saja.

c. Pembuatan DFD

Untuk memulai membuat DFD dari suatu sistem daftarkan semua komponen yang terlibat (entitas luar, proses, arus data dan simpanan data). Setelah semua teridentifikasi maka dilanjutkan dengan melakukan langkah berikut (Kendall, 2005:245):

a. Pembuatan Context Diagram

Context diagram adalah level tertinggi dalam sebuah DFD dan hanya berisi satu proses yang merupakan representasi dari suatu sistem. Proses

dimulai dengan penomoran ke – 0 dan tidak berisi simpanan data.

b. Pembuatan diagram level 0

Diagram level 0 merupakan hasil pemecahan dari context diagram

menjadi bagian yang lebih terinci yang terdiri dari beberapa proses. Sebaiknya jumlah proses pada level ini maksimal 9 proses untuk menghindari diagram yang sulit untuk dimengerti. Setiap proses diberikan

penomoran dengan sebuah bentuk integer. Simpanan data mulai


(24)

c. Pembuatan Child Diagram

Setiap proses pada diagram level 0 dipecah lagi agar didapat level yang

lebih terinci lagi (child diagram). Proses pada level 0 yang dipecah lebih

terinci lagi disebut parent process. Child diagram tidak menghasilkan

keluaran atau menerima masukan yang mana parent process juga tidak

menghasilkan keluaran atau menerima masukan. Semua arus data yang

menuju ke atau keluar dari parent process harus ditampilkan lagi pada child

diagram.

d. Pengecekan kesalahan

Pengecekan kesalahan pada diagram digunakan untuk melihat kesalahan yang terdapat pada sebuah DFD. Kesalahan yang umum terjadi dalam pembuatan DFD yaitu:

1. Sebuah proses tidak mempunyai masukan atau keluaran.

2. Simpanan data dengan entitas luar dihubungkan secara langsung tanpa

melalui suatu proses.

3. Kesalahan dalam penamaan pada proses atau pada arus data.

4. Memasukkan lebih dari sembilan proses dalam sebuah diagram yang

akan menyebabkan kebingungan dalam pembacaan.

5. Membuat ketidaksesuaian decomposition pada child diagram. Setiap

child diagram harus mempunyai masukan dan keluaran yang sama

dengan parent process.

2.6 Diagram Blok

Langkah awal yang dilakukan dalam menerjemahkan suatu bidang ilmu ke dalam sistem berbasis aturan adalah melalui diagram blok. Diagram blok


(25)

merupakan susunan dari rules yang terdapat di dalam sebuah bidang ilmu (Dologite, 1993). Contoh dari diagram blok dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Diagram Blok.

2.7 Database

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data

operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

1. Definisi Basis Data

Menurut Marlinda (2004), basis data atau database adalah suatu

susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.


(26)

Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data. Beberapa aturan itu berhubungan dengan (Kroenke, 2002):

1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara

berulang-ulang pada file basis data.

2. Inkonstensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang

sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.

3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data.

4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem

basis data.

5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat

melakukan kendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.

2. Sistem Basis Data (DBMS)

Menurut Marlinda (2004), Database Management Sistem (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data,

dan melaporkan data dalam basis data. DBMS (Database Management System)

kumpulan program yang digunakan user untuk me-management database (create,

maintenance). Proses yang terdapat dalam DBMS yaitu:

1. Defining: database mendefiniskan tipe data, struktur dan batasan (constraint) dari data yang disimpan dalam database.


(27)

2. Manipulating: database mencakup berbagai fungsi dan query untuk

mendapatkan data yang dicari, termasuk operasi insert, update dan delete

serta dalam generate report data.

3. Sharing: database dapat diatur untuk dapat sharing multiple user dan

program untuk mengakses database secara bersama-sama.

Fungsi yang lebih penting dari DBMS adalah proteksi dan maintenance

database dalam jangka panjang.

a. Proteksi: mengandung system protection yang menangani kondisi

malfunction (crash) baik pada hardware ataupun software, juga

mengandung security protection yang menangani pengaksesan oleh

user terlarang.

b. Maintenance: mengandung sistem maintenance yang selalu meningkatkan kebutuhan perubahan tiap waktu.

3. Bagian-Bagian Basis Data

Membangun basis data adalah langkah awal dari pembuatan sebuah aplikasi. Keberhasilan dalam membangun basis data akan menyebabkan program lebih mudah dibaca, mudah dikembangkan dan mudah mengikuti perkembangan perangkat lunak. Berikut ini diuraikan mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam basis data:

a. Tabel, merupakan kumpulan dari suatu field dan record (kolom dan baris).

b. Field, adalah sebutan untuk mewakili suatu record.

c. Record, merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang


(28)

satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor daftar, nama pendaftar, alamat, tanggal masuk.

d. PrimaryKey, merupakan kolom (field) yang menjadi titik acuan pada sebuah tabel yang bersifat unik, dimana dalam artian data tidak ada satu nilai pun yang sama atau kembar dalam tabel tersebut.

e. ForeignKey (kunci relasi), suatu kolom dalam tabel yang digunakan

sebagai “kaitan” atau relasi untuk membentuk satu hubungan yang didapati dari tabel induk, umumnya hubungan yang terbentuk antar tabel adalah satu

ke banyak (one to many).

f. Index, merupakan struktur basis data secara fisik, yang digunakan untuk mengoptimalisasi pemrosesan data dan mempercepat proses pencarian data.

2.8 Testing dan Implementasi Sistem

Menurut Standar ANSI/IEEE1059, testing adalah proses menganalisa

suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan

yang diinginkan (defects/error/bugs) dan mengevaluasi fitur dari entitas.

Menurut Hetzel, proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan (Hetzel, 1973). Tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.

2.8.1 White Box Testing

White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu

metode desain test case yang menggunakan struktur kendali dari desain prosedural.


(29)

1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes.

2. Semua logika keputusan dites dengan jalur yang salah atau jalur yang benar.

3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya.

4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya.

2.8.2 Black Box Testing

Black box testing atau behavioral testing atau specification-based testing,

input/output testing atau functional testing dilakukan tanpa sepengetahuan detil

struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing berfokus

pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari

software.

Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan

sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program.

Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain:

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar-muka.

3. Error dari struktur data atau akses external database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.


(30)

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Identifikasi Permasalahan

Dalam membangun sebuah sistem, sangat diperlukan untuk menganalisa masalah sehingga muncul kebutuhan. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi permasalahan bertujuan untuk mendefinisikan masalah yang menyebabkan sasaran tidak tercapai.

Dalam beberapa proses dalam bisnis, dimulai dari proses pembelian hingga proses penjualan. Proses penjualan tidak bisa lepas dari proses pengiriman barang yang telah dijual, secara garis besar penyusunan jadwal pengiriman barang bergantung pada beberapa entitas seperti daftar penjualan, transportasi yang digunakan, barang yang akan dikirim, jumlah barang yang akan dikirim dan sebagainya.

Adapun prosedur yang dijadikan sebuah dasar dalam penyusunan jadwal pengiriman yaitu bagian pengiriman mendapat data penjualan dari bagian penjualan. Kemudian data tersebut dipilah-pilah secara manual dengan memisahkan pengiriman barang yang berada di area surabaya, sidoarjo dan gresik. Pengiriman barang yang tidak pada area tersebut akan dilakukan oleh ekspedisi. Kemudian dikelompokan lagi berdasarkan ketersediaan barang. Jika barang tersedia maka barang tersebut akan dijadwalkan pengirimannya. Setelah itu bagian pengiriman mengelompokannya menjadi satu berdasarkan area pengiriman dan tanggal permintaan barang dikirim. Apabila pada pengiriman sebelumnya terdapat pengiriman yang gagal, maka bagian pengiriman harus menjadwalkan pengiriman


(31)

gagal terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan pengiriman barang yang memiliki tanggal permintaan pengiriman. Setelah penyusunan jadwal tersebut selesai dikelompokan, dilanjutkan dengan aktifitas penyusunan prioritas pengiriman. Selesai itu, penyusunan jadwal pengiriman dapat dieksekusi sesuai dengan susunan jadwal pengiriman. Setelah proses pengiriman barang dilaksanakan, bagian pengiriman memiliki data-data yang dapat dijadikan bahan pelaporan kepada

pimpinan seperti laporan pengiriman barang berdasarkan customer, laporan

pengiriman barang berdasarkan truk, laporan pengiriman barang berdasarkan status


(32)

START

END Filter Data Penjualan

Berdasarkan Area

Filter Data Penjualan Berdasarkan Status Barang Filter Data Penjualan Berdasarkan Request Tanggal Pengiriman Penjadwalan Pengiriman Data Sopir Data Truk Buat Jadwal Pengiriman Jadwal Pengiriman Barang Jadwal Pengiriman Barang Jadwal Pengiriman Barang Status Pengiriman Barang Cek Status Pengiriman Sukses? A A Tidak Ya Cetak Laporan Pengiriman Laporan Pengiriman Barang Laporan Pengiriman Barang Cetak Data Penjualan Data Penjualan

Data Penjualan yang sudah difilter berdasarkan Area

Data Penjualan yang sudah difilter berdasarkan Status

Barang

Data Penjualan yang sudah difilter berdasarkan Request Tanggal Pengiriman Data Customer Data Barang Data Penjualan


(33)

Seiring berjalannya waktu, bagian penjualan sering mendapatkan pertanyaan dari beberapa customer, kapan pesanan barangnya dapat dikirim. Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, bagian penjualan sering menghadapi kesulitan karena bagian tersebut tidak mengetahui penjadwalan yang disusun oleh bagian pengiriman.

3.2Analisa Permasalahan

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dibutuhkan sistem pengiriman barang yang dapat mempercepat beberapa proses yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi secara otomatis.

Sesuai dengan document flow di atas, ada beberapa proses yang akan

dilakukan secara otomatis antara lain : 1. Filter data penjualan berdasarkan area.

2. Filter data penjualan berdasarkan status barang.

3. Filter data penjualan berdasarkan request tanggal pengiriman.

4. Proses untuk mengatur pengiriman barang sehingga bagian penjualan, pimpinan

dan sopir dapat memperoleh informasi pengiriman barang dengan cepat dan

dapat tersampaikan ke customer melalui bagian penjualan.

Sistem juga dapat mencatat status dari pengiriman barang yang dilakukan oleh sopir sehingga informasi dapat diperoleh dengan detail dan cepat tanpa melakukan pengecekan dokumen secara manual. Laporan yang akan dihasilkan juga sangat bermanfaat bagi manajemen sehingga bisa meningkatkan kinerja dari bagian pengiriman barang.


(34)

3.3Diagram Blok

Berikut ini adalah diagram blok pada perancangan aplikasi pengiriman barang yang baru.

Tabel 3.1. Diagram Blok.

Data Customer Data Barang Data Penjualan Data Sopir Data Truk Data Customer Data Barang Data Penjualan Import Data Customer Import Data Barang Import Data Penjualan Input Data Sopir Input Data Truk Data Sopir Data Truk Penjadwalan Pengiriman Barang

Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman Barang Input Status Pengiriman Barang Data Pengiriman Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer Data Pengiriman Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman


(35)

Pada tabel 3.1. diagram blok dijelaskan bahwa sistem membutuhkan

data-data utama tersebut seperti data-data customer, data barang, data penjualan, data sopir

dan data truk untuk memproses jadwal pengiriman barang input status pengiriman dan mencetak jadwal serta laporan pengiriman barang sehingga menghasilkan laporan pengiriman yang dibutuhkan oleh masing-masing divisi.

3.4Perancangan Sistem

Dari hasil analisa sebelumnya, dibuatlah perancangan sistem yang baru agar penyusuan penjadwalan pengiriman barang dapat berjalan dengan baik.

3.4.1 System Flow Pengiriman Barang

Pada gambar 3.2. system flow pengiriman barang dapat dilihat bahwa alur

kerja sistem melakukan penerimaan data penjualan dari bagian penjualan yang

kemudian data tersebut dikumpulkan (collecting order) oleh sistem dalam sebuah

basis data dan secara otomatis sistem akan menyeleksi order dengan syarat-syarat

tertentu (eligible order) untuk dijadwalkan. Adapun syarat-syarat tersebut sebagai

berikut:

a. Data penjualan di dipilah berdasarkan areanya. Jika area pengiriman order

tidak termasuk surabaya, sidoarjo dan gresik maka tidak diproses oleh sistem karena akan dilakukan pengiriman oleh ekspedisi.

b. Data penjualan dipilah berdasarkan status ketersediaan barang, status

ketersediaan yang dimaksud adalah indent (dilengkapi dengan tanggal ready)

dan ready. Data penjualan yang statusnya ready masuk dalam listeligibleorder

untuk di proses, sedangkan yang statusnya indent, maka proses akan di tunda


(36)

c. Data penjualan dipilah berdasarkan request tanggal pengiriman barang. Data

penjualan yang meminta request tanggal pengiriman barang akan dijadwalkan

terlebih dahulu dilanjutkan dengan data penjualan lainnya yang tidak request

tanggal pengiriman barang sesuai dengan urutan nomor data penjualan. Penjadwalan otomatis dilaksanakan setiap sore hari setelah data penjualan ditarik dari sistem Metrodata dan setelah pengiriman pada hari tersebut sudah dilaksanakan. Adapun program ini memiliki beberapa prioritas dalam penjadwalan otomatis, sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut:

a. Pengiriman yang gagal dikirim pada hari dimana penjadwalan otomatis

akan dilakukan (sistem bisa menyimpan alasan gagal kirim agar bisa ditampilkan dalam laporan).

b. Data penjualan yang ditunda proses penjadwalannya karena status

barang indent.

c. Data penjualan yang request tanggal pengiriman.

d. Data penjualan yang lainnya.

Setelah proses penjadwalan dijalankan, hasil penjadwalan akan disimpan dan di tampilkan ke bagian penjualan dan pimpinan dalam bentuk laporan. Selain itu laporan pengiriman barang dapat dicetak untuk sopir sehingga sopir mempunyai surat tugas pengiriman barang sesuai dengan jadwal yang dibuat secara otomatis.


(37)

Data Customer, Data Barang, Data Penjualan Import Data Customer, Data Barang, Data Penjualan START Data Customer Data Barang Data Penjualan Data Sopir Data Truk Filter Data Penjualan Berdasarkan Area Filter Data Penjualan Berdasarkan Status Barang Filter Data Penjualan Berdasarkan Request Tanggal Pengiriman A A Penjadwalan Pengiriman Otomatis Data Pengiriman Cetak Jadwal Pengiriman Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales A Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk Status Pengiriman Barang Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales B Cetak Laporan Pengiriman Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk C C A B B Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman END Input Data Sopir

Input Data Truk

Input Status Pengiriman Barang B

Update Status Pengiriman Barang

Gambar 3.2. System Flow Pengiriman Barang

Setelah melakukan proses pengiriman barang, sopir wajib melapor ke bagian pengiriman, order penjualan mana yang berhasil dan gagal dikirim. Kemudian bagian pengiriman akan memberikan update data mengenai pengiriman


(38)

pada data penjualan tersebut sehingga bagian penjualan juga dapat mengetahui status pengiriman atas data penjualannya.

Aplikasi pengiriman barang ini dapat menghasilkan beberapa laporan seperti:

a. Laporan pengiriman berdasarkan customer dimana ada kemungkinan bahwa

satu customer melakukan beberapa order sehingga customer dapat mengetahui

status pengiriman dari masing-masing ordernya.

b. Laporan pengiriman berdasarkan truk yang berisi jadwal pengiriman dari

masing-masing truk.

c. Laporan pengiriman berdasarkan status pengiriman yang berisi informasi

pengiriman dari masing-masing truk yang dilengkapi dengan status pengiriman (terkirim/gagal).

d. Laporan pengiriman berdasarkan sales dimana ada kemungkinan bahwa satu

sales memiliki beberapa order dari beberapa customer sehingga sales dapat


(39)

3.5Data Flow Diagram

Berikut adalah data flow diagram dari perancangan sistem yang baru.

a. Context Diagram

Gambar 3.3. Context Diagram

Gambar 3.3. context diagram menerangkan bahwa terdapat 5 entitas pada

sistem ini yaitu sistem Metrodata, bagian penjualan, bagian pengiriman, sopir dan pimpinan. Sistem informasi pengiriman barang memperoleh data customer, data barang dan data penjualan melalui sistem Metrodata, sedangkan data sopir dan data truk diinput oleh bagian pengiriman. Data tersebut diproses sehingga menghasilkan beberapa laporan seperti laporan pengiriman barang berdasarkan truk yang diterima oleh sopir untuk mengetahui jadwal pengiriman yang sopir lakukan, sopir memberikan input berupa status pengiriman barang yang telah dilakukan. Bagian penjualan menerima laporan pengiriman barang berdasarkan customer, laporan pengiriman barang berdasarkan status pengiriman, laporan pengiriman barang berdasarkan sales. Sedangkan pimpinan menerima semua laporan yang diterima oleh bagian penjualan ditambah dengan laporan pengiriman barang berdasarkan truk.

Data Sopir data truk

laporan pengiriman barang berdasarkan status pengiriman

status pengiriman barang laporan pengiriman barang berdasarkan truk

laporan pengiriman barang berdasarkan sales

laporan pengiriman barang berdasarkan customer

laporan pengiriman barang berdasarkan sales laporan pengiriman barang berdasarkan truk laporan pengiriman barang berdasarkan status pengiriman laporan pengiriman barang berdasarkan customer

data barang data c ustomer

data penjualan

0

Sis tem Informasi Pengiriman Barang

+

Sis tem Metrodata

Bagian Penjualan

Pimpinan

Sopir Bagian


(40)

b. Diagram Level 0

Gambar 3.4. Data Flow DiagramLevel 0

Pada gambar 3.4. data flow diagram level 0 terdapat beberapa bagian sub

proses yang akan terjadi diantaranya adalah proses import data customer yang

kemudian juga disimpan di databasecustomer, import data barang yang disimpan

di database barang, import data penjualan yang kemudian disimpan di database

penjualan, input data sopir, input data truk, proses penjadwalan pengiriman barang,

input status pengiriman barang dan proses pembuatan laporan yang diberikan ke bagian penjualan, sopir dan pimpinan.

[Data Sopir]

[data truk]

[laporan pengiriman barang berdas arkan st atus pengiriman]

[laporan pengiriman barang berdas arkan st atus pengiriman] [laporan pengiriman barang berdas arkan customer] [laporan pengiriman barang berdas arkan sales ] [laporan pengiriman barang berdas arkan truk]

[laporan pengiriman barang berdas arkan truk] [laporan pengiriman barang berdas arkan sales ]

[laporan pengiriman barang berdas arkan customer] status pengiriman barang

[status pengiriman barang] data pengiriman

data penjualan data truk

data s opir

data barang data c ustomer

data pengiriman

data penjualan data truk

data s opir data barang data c ustomer

data penjualan [data penjualan]

data truk data s opir

data barang [data barang]

data c ustomer [data c ustomer]

Sis tem Metrodata Sis tem Metrodata Sis tem Metrodata Bagian Penjualan

PimpinanPimpinanPimpinanPimpinan Bagian

Penjualan 1

Import Data Cus tomer

1 data c ustomer

2 Import Data

Barang

2 data barang

3 Input Data

Sopir

3 data s opir

4 Input Data Truk

4 data truk

5 Import Data

Penjualan

5 data penjualan

6 data pengiriman

Sopir Sopir Bagian

Penjualan

7 Cetak Jadwal dan

Laporan Pengiriman + 6 Penjadwalan Pengiriman Barang + 8 Input Status Pengiriman Barang Bagian Pengiriman Bagian Pengiriman Sopir


(41)

c. Diagram Level 1 Penjadwalan Pengiriman Barang

Gambar 3.5. Data Flow DiagramLevel 1 Penjadwalan Pengiriman Barang

Pada gambar 3.5. data flow diagram level 1 penjadwalan pengiriman barang

terdapat beberapa bagian sub proses dari proses 6 penjadwalan pengiriman barang

diantaranya adalah filter data penjualan berdasarkan area, filter data penjualan

berdasarkan status barang, filter data penjualan berdasarkan request tanggal

pengiriman dan penjadwalan pengiriman otomatis yang mengambil data customer,

data barang, data sopir, data truk, data penjualan dan data pengiriman untuk menghasilkan jadwal pengiriman yang disimpan pada data pengiriman.

[data pengiriman]

data penjualan y ang telah difilter berdas arkan request tanggal pengiriman [data truk]

[data s opir]

[data penjualan] [data barang]

[data c ustomer]

data penjualan y ang telah difilter berdas arkan s tatus barang data penjualan y ang telah difilter berdas arkan area

1 data c ustomer 2 data barang

3 data s opir 4 data truk

5 data penjualan

6 data pengiriman 6.1

Filter Data Penjualan

Berdasarkan Area 6.2

Filter Data Penjualan Berdasarkan Status Barang

6.3 Filter Data Penjualan Berdasarkan Reques t Tanggal

Pengiriman 6.4

Penjadwalan Pengiriman Otomatis


(42)

d. Diagram Level 1 Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman

Gambar 3.6. Data Flow DiagramLevel 1 Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman

Pada gambar 3.6. data flow diagram level 1 cetak jadwal dan laporan

pengiriman terdapat beberapa bagian sub proses diantaranya adalah cetak jadwal

pengiriman dan cetak laporan pengiriman yang mengambil data customer, data

barang, data sopir, data truk, data penjualan dan data pengiriman untuk

menghasilkan laporan pengiriman barang berdasarkan customer, truk, sales dan

status pengiriman.

3.6Conceptual Data Model

Pada gambar 3.7. conceptual data model dijabarkan conceptual data model

untuk database dari aplikasi pengiriman barang:

[laporan pengiriman barang berdas arkan c ustomer]

[laporan pengiriman barang berdas arkan s ales]

[laporan pengiriman barang berdas arkan truk] [laporan pengiriman barang berdas arkan s tatus pengiriman] [laporan pengiriman barang berdas arkan truk]

[laporan pengiriman barang berdas arkan s tatus pengiriman] [laporan pengiriman barang berdas arkan s ales]

[data c ustomer]

data pengiriman data penjualan

data c ustomer

data barang

data s opir

data truk

[data pengiriman] [data penjualan]

[data truk] [data s opir] [data barang]

Bagian Penjualan

Pimpinan PimpinanPimpinanPimpinan Bagian Penjualan

Sopir Bagian Penjualan

1 data c ustomer

2 data barang

3 data s opir

4 data truk

5 data penjualan

6 data pengiriman 7.1

Cetak Jadwal Pengiriman

7.2 Cetak Laporan


(43)

customer order produk brand kategori delivery truk driver idcustomer PK nama alamat idorder PK tglkirim tglso pesan namacp telp kodepos kota statusso tglrequest idproduk PK partnumber deskripsi berat dimensi

milik PK idbrand

namabrand idkategori PK kategoriproduk merk kategori iddelivery PK tglkirim pulang berangkat kirim idtruk PK kode status nomorpolisi iddriver PK nama status kirim dikendarai

Gambar 3.7. Conceptual Data Model

Pada gambar 3.7. Conceptual Data Model menjelaskan terdapat 8 entitas

yang saling berhubungan. Satu customer dapat melakukan banyak order dan dalam

satu kali order terdiri dari banyak barang. Lalu satu truk dapat melakukan pengiriman berkali-kali dan dalam satu kali pengiriman. Truk hanya bisa dikendarai oleh satu sopir. Selain itu terdapat macam jenis barang yang dapat dikategorikan menjadi satu kategori barang. Demikian juga pada merek. satu merek memiliki banyak barang.

3.7Physical Data Model

Pada gambar 3.8. physical data model dijabarkan physical data model untuk


(44)

customer order produk brand kategori delivery truk driver order_detail delivery_detail idcustomer (int) PK

nama (varchar 255) alamat (varchar max)

idorder (int)

PK

tglkirim (date) tglso (date)

namacp (varchar 255) telp (varchar 20) kodepos (varchar 10) kota (varchar 30)

statusso (int) tglrequest (date)

idproduk (int)

PK

partnumber (varchar 50) deskripsi (varchar max)

berat (int) dimensi (int) idbrand (int) PK namabrand (20) idkategori (int) PK

kategoriproduk (varchar 50)

iddelivery (int) PK idtruk (int) pulang (time) berangkat (time) idtruk (int) PK kode (int) status (int) nomorpolisi (int) iddriver (int) PK

nama (varchar 50) status (int) idorderdetail (int) PK idorder (int) idproduk (int) jumlah (int) idcustomer (int) idkategori (int) idbrand (int) iddeliveryproduk (int) PK iddelivery (int) muatan (int) idorder (int) dimensi (int) statuskirim (int) iddriver (int) tglkirim (date) pesan memiliki detail terdiri dari memiliki memiliki mengendarai melakukan pengiriman memiliki detail memiliki detail

Gambar 3.8. Physical Data Model

Pada gambar 3.8. Physical Data Model menjelaskan bahwa terdapat 10 tabel

untuk menjalankan sistem penjadwalan pengiriman ini. Data master yang dibutuhkan adalah data master produk, master customer, master truk, master driver, master kategori barang, master brand. Lalu dalam melakukan penyimpanan data penjualan dibutuhkan tabel order header dan order detail. Untuk melakukan penjadwalan otomatis dibutuhkan tabel delivery truk dan deliery barang.

3.8Database

Berikut ini adalah pemodelan database yang dirancang untuk digunakan di sistem yang baru.

a. Tabel Customer

Pada tabel 3.2. tabel customer dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan


(45)

Tabel 3.2. Tabel Customer

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idcustomer PK Int Primary key tabel customer

2 kodecustomer Varchar(10) Kode customer

3 namaperusahaan Varchar(255) Untuk menyimpan nama perusahaan

4 alamat Varchar(MAX) Untuk menyimpan alamat

5 kodepos Varchar(10) Untuk menyimpan kodepos

6 notelp Varchar(20) Untuk menyimpan no telp

7 Email Varchar(50) Untuk menyimpan email

8 namacp Varchar(255) Untuk menyimpan contact person

b. Tabel Area

Pada tabel 3.3. tabel area dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data area.

Tabel 3.3. Tabel Area

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idarea PK Int Primary key mstr_area

2 area Varchar(50) Menyimpan area di surabaya

c. Tabel Driver

Pada tabel 3.4. tabel driver dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data sopir.

Tabel 3.4. Tabel Driver

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 iddriver PK Int Primary key driver

2 Nama Varchar(50) Menyimpan nama driver

3 Status int Memberi keterangan apakah ada


(46)

d. Tabel Kecamatan

Pada tabel 3.5. tabel kecamatan dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data kecamatan.

Tabel 3.5. Tabel Kecamatan

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkecamatan PK Int Primary key mstr_kecamatan

2 nama Varchar(50) Menyimpan kecamatan di surabaya

3 idarea int Menerangkan kecamatan ada di area mana

e. Tabel Kelurahan

Pada tabel 3.6. tabel kelurahan dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data kelurahan.

Tabel 3.6. Tabel Kelurahan

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkelurahan PK Int Primary key mstr_kelurahan

2 nama Varchar(50) Menyimpan kelurahan di surabaya

3 kodepos Varchar(10) Menyimpan data kodepos

4 idkecamatan Int Menerangkan ada di kecamatan mana

f. Tabel Produk

Pada tabel 3.7. tabel produk dijelaskan field, constraint, tipe data dan keterangan yang

ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data produk. Tabel 3.7. Tabel Produk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idproduk PK Int Primary key mstr_produk

2 idbrand Int Menyimpan merek barang

3 idkategori Int Menyimpan kategori barang

4 partnumber Varchar(50) Menyimpan partnumber barang

5 deskripsi Varchar(MAX) Menyimpan deskripsi barang

6 kapasitas Int Menyimpan kapasitas barang

7 Dimensi Int Menyimpan dimensi barang


(47)

g. Tabel Status Kirim

Pada tabel 3.8. tabel status kirim dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk memberikan status pengiriman barang.

Tabel 3.8. Tabel Status Kirim

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idstatusDO PK Int Primary key mstr_statuskirim

2 namastatus Varchar(20) Menyimpan keterangan status kirim

h. Tabel Truk

Pada tabel 3.9. tabel truk dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data truk.

Tabel 3.9. Tabel Truk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idtruk PK Int Primary key mstr_kecamatan

2 kodetruk Varchar(10) Menyimpan kode truk

3 nomorpolisi Varchar(10) Menyimpan nomor polisi truk

4 Iddriver Int Menyimpan driver yang

menggunakan truk

5 dimensi Float Menyimpan data dimensi truk

6 muatan float Menyimpan data muatan truk

7 Statustruk Int Memberi keterangan kondisi truk

saat ini

8 Status bit Memberi keterangan aktif tidaknya

truk

i. Tabel Kategori Produk

Pada tabel 3.10. tabel kategori produk dijelaskan field, constraint, tipe data

dan keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menerangkan kategori dari setiap produk.


(48)

Tabel 3.10. Tabel Kategori Produk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkategori PK Int Primary key mstr_kategori

2 Kodekategori Varchar(10) Menyimpan kode kategori produk

3 Kategori Varchar(50) Menyimpan nama kategori produk

4 status bit Keterangan kategori produk aktif

j. Tabel Brand

Pada tabel 3.11. tabel brand dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan merek dari setiap produk.

Tabel 3.11. Tabel Brand

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idbrand PK Int Primary key mstr_brand

2 namabrand Varchar(20) Menyimpan nama brand

k. Tabel Order

Pada tabel 3.12. tabel order dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data penjualan.

Tabel 3.12. Tabel Order

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 Idso PK Int Primary key order_orderheader

2 Noso Varchar(50) Menyimpan no SO

3 TglSo date Menyimpan tanggal SO

4 idcustomer FK int Menyimpan data customer

5 statusgoods Varchar(10) Barang Ready atau Indent

6 tglrequest date Tanggal permintaan pengiriman


(49)

l. Tabel Order Detail

Pada tabel 3.13. tabel order detail dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan detail barang dari data penjualan.

Tabel 3.13. Tabel Order Detail

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idsodetail PK Int Primary key order_orderdetail

2 idso Varchar(20) Menyimpan ID SO

3 Idproduk Int Menyimpan idproduk

4 Jumlah Int Menyimpan jumlah barang yang

dikirim

m. Tabel Delivery

Pada tabel 3.14. tabel delivery dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang merupakan bagian dari tabel pengiriman yang digunakan untuk menyimpan data barang yang dikirim.

Tabel 3.14. Tabel Delivery

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkirimbarang PK Int Primary key delivery_barang

2 idkirimtruk Int Menyimpan id truk yg tugas kirim

3 Idso Int Menyimpan so yang harus dikirm

4 Muatan Int Menyimpan semua muatan yang dibawa

5 Dimensi Int Menyimpan dimensi yang dibawa

n. Tabel Delivery Truk

Pada tabel 3.15. tabel delivery truk dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang merupakan salah satu bagian pengiriman yang fungsinya untuk menyimpan data truk yang akan digunakan untuk mengirim barang beserta dengan sopir.


(50)

Tabel 3.15. Tabel Delivery Truk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkirimtruk PK Int Primary key delivery_truk

2 idtruk int Menyimpan truk yang digunakan

3 Iddriver Int Menyimpan sopir yang

pengirimannya gagal

4 idarea int Menyimpan idarea pengiriman

5 Statustruk Int Keterangan truk

6 Tglkirim date Menyimpan tgl pengiriman barang

7 Berangkat time Menyimpan waktu berangkat

8 Pulang time Menyimpan wsaktu pulang

3.9Desain Antar Muka

Setelah melakukan perancangan pemodelan database, langkah selanjutnya adalah merancangan desain antar muka. Berikut ini adalah desain antar muka dari aplikasi ini:

a. FormLogin

Pada gambar 3.9. formlogin ini digunakan untuk memasuki aplikasi di awal

dan sekaligus juga untuk mengatur hak akses user. Pada form ini terdapat 2 inputan

yaitu username dan password dan satu tombol login. Untuk dapat masuk ke aplikasi

ini, setiap user yang berkaitan akan diberikan username dan password.

Login

Enter Text Enter Text

PENGIRIMAN METRODATA

Username : Password :

Login


(51)

b. Form Menu Awal

Pada gambar 3.10. form menu awal merupakan tampilan awal aplikasi

ketika user telah berhasil login. Pada form menu awal ini terdapat 3 bagian menu

yaitu menu master, jadwal dan laporan. Pada menu master terdapat beberapa

submenu yaitu submenumastercustomer, master barang, master sopir, master truk

dan data user.

Pengiriman Metrodata

Jadwal

Master Laporan

Master Barang Master

Customer

Master Truk Master

Sopir

Tanggal, Waktu

LOGO METRODATA

Logout

Data User

Gambar 3.10. Form Menu Awal

c. FormImport Data Customer

Pada gambar 3.11. formimport data customer digunakan untuk melakukan

input data customer dengan metode import data karena data tersebut didapatkan

dari sistem Metrodata. Aplikasi ini menyediakan import data dari file *.csv ke


(52)

Form Import Data Customer

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Enter Text Enter Text

Pilih File Import File Lokasi File :

Cari Barang :

Gambar 3.11. FormImport Data Customer

d. FormImport Data Barang

Pada gambar 3.12. form import data barang digunakan untuk melakukan

input data barang dengan metode import data karena data tersebut didapatkan dari

sistem Metrodata. Aplikasi ini menyediakan import data dari file *.csv ke database.

Form Import Data Barang

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Enter Text Enter Text

Pilih File Import File Lokasi File :

Cari Barang :


(53)

e. FormInput Data Sopir

Pada gambar 3.13. forminput data sopir digunakan untuk input data master

sopir. Forminput data sopir tidak melakukan import data melainkan diinput satu

per satu dalam menyimpan data.

Input Data Sopir

Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Enter Text Enter Text Enter Text Nama :

Alamat : Kode Pos :

Simpan

Gambar 3.13. FormInput Data Sopir

f. FormInput Data Truk

Pada gambar 3.14. forminput data truk digunakan untuk input data master

truk. Forminput data truk tidak melakukan import data melainkan diinput satu per


(54)

Input Data Truk

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text Kode Truk :

Nomor Polisi : Kapasitas : Dimensi :

Simpan

Gambar 3.14. FormInput Data Truk

g. Form Menu Jadwal

Pada gambar 3.15. form menu jadwal terdapat beberapa submenu yaitu

submenu import data penjualan, submenu penjadwalan pengiriman, submenu cek

jadwal pengiriman dan submenu status pengiriman.

Pengiriman Metrodata

Jadwal

Master Laporan

Import Data Penjualan

Penjadwalan Pengiriman

Cek Jadwal Pengiriman

Tanggal, Waktu

LOGO METRODATA

Logout

Status Pengiriman


(55)

h. FormImport Data Penjualan

Pada gambar 3.16. formimport data penjualan, digunakan untuk melakukan

input data penjualan dengan metode import data karena data tersebut didapatkan

dari sistem Metrodata. Aplikasi ini menyediakan import data dari file *.csv ke

database.

Form Import Data Penjualan

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Enter Text Enter Text

Pilih File Import File Lokasi File :

Cari SO :

Gambar 3.16. FormImport Data Penjualan

i. Form Penjadwalan Pengiriman

Pada gambar 3.17. form penjadwalan pengiriman digunakan untuk

melakukan proses penjadwalan pengiriman secara otomatis. Form ini akan

menampilkan jadwal pengiriman secara otomatis dengan menekan tombol proses penjadwalan pengiriman otomatis.


(56)

Form Penjadwalan Pengiriman

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Proses Penjadwalan Pengiriman Otomatis

Gambar 3.17. Form Penjadwalan Pengiriman

j. Form Cek Jadwal Pengiriman

Pada gambar 3.18. form cek jadwal pengiriman digunakan untuk

menampilkan jadwal pengiriman. User di minta untuk memasukkan rentang waktu

dari tanggal berapa hingga tanggal berapa jadwal pengiriman yang ingin ditampilkan.

Cek Jadwal Pengiriman

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Enter Text Enter Text Tanggal Mulai :

Tanggal Selesai :

Cetak Jadwal


(57)

k. Form Status Pengiriman

Pada gambar 3.19. form status pengiriman digunakan untuk input status dari

pengiriman yang telah dilakukan.

Input Status Pengiriman

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

29385/SMI/4/2014 L 8364 ME Sugeng Terkirim Nomor Penjualan :

Nomor Truk : Nama Sopir : Status :

Simpan

Gambar 3.19. Form Status Pengiriman

l. Form Menu Laporan

Pada gambar 3.20. form menu laporan terdapat beberapa submenu yaitu

submenu laporan pengiriman barang berdasarkan customer, submenu laporan

pengiriman barang berdasarkan truk, submenu laporan pengiriman barang

berdasarkan status pengiriman dan submenu laporan pengiriman barang


(58)

Pengiriman Metrodata Jadwal Master Laporan Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer Tanggal, Waktu LOGO METRODATA Logout Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman Barang Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman Barang

Gambar 3.20. Form Menu Laporan

3.10 Desain Uji Coba

Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi telah dibuat dengan benar sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diharapkan. Pada tabel 3.16. desain uji coba dijelaskan beberapa skenario uji coba yang akan dilakukan pada aplikasi yang dibuat.

Tabel 3.16. Desain Uji Coba

No. Fungsi Yang Akan Diuji

Data Yang

Digunakan Hasil Yang Diharapkan

1 Login Data user yang

benar Login sukses

2 Login Data user yang

salah Login gagal, ada notifikasi

3 Import data

customer

*.csv dari sistem Metrodata

Data customer ter-import

otomatis ke database

4 Import data

customer *.csv yang salah

Data customer gagal ter-import

ke database, ada notifikasi 5 Import data barang

*.csv dari sistem Metrodata

Data barang ter-import otomatis

ke database

6 Import data barang *.csv yang salah Data barang gagal ter-import ke

database, ada notifikasi

7 Input data sopir Data sopir Data sopir tersimpan ke


(59)

No. Fungsi Yang Akan Diuji

Data Yang

Digunakan Hasil Yang Diharapkan

8 Input data truk Data truk Data truk tersimpan ke database

9 Import data penjualan

*.csv dari sistem Metrodata

Data penjualan ter-import

otomatis ke database

10 Import data

penjualan *.csv yang salah

Data penjualan gagal ter-import

ke database, ada notifikasi

11

Filter data penjualan berdasarkan area

pengiriman

Data customer

Data barang Data penjualan

Data penjualan yang area Surabaya, Sidoarjo dan Gresik

akan diproses lebih lanjut

12

Filter data penjualan berdasarkan ketersediaan barang

Data customer

Data barang Data penjualan

Data penjualan yang ready akan diproses lebih lanjut

13

Filter data penjualan

berdasarkan request

tanggal pengiriman

Data customer

Data barang Data penjualan

Data penjualan yang request

tanggal pengiriman akan di urutan pertama mengikuti data

penjualan yang tidak request

tanggal pengiriman

14

Penjadwalan pengiriman

otomatis

Data customer

Data barang Data gudang Data penjualan

Data truk

Laporan pengiriman barang dari data penjualan yang diproses

15 Cek jadwal

pengiriman

Data customer

Data penjualan Data pengiriman

Laporan pengiriman barang yang ditampilkan sesuai

kebutuhan

16 Input status pengiriman

Data customer

Data penjualan Data truk

Data pengiriman

Data status

Status pengiriman tersimpan di

database

17

Cetak laporan berdasarkan

customer

Data customer

Data penjualan Data pengiriman

Data status

Laporan pengiriman barang

berdasarkan customer

18 Cetak laporan

berdasarkan truk

Data customer

Data penjualan Data pengiriman

Data status

Laporan pengiriman barang berdasarkan truk


(60)

No. Fungsi Yang Akan Diuji

Data Yang

Digunakan Hasil Yang Diharapkan

19

Cetak laporan berdasarkan status

pengiriman

Data customer

Data penjualan Data pengiriman

Data status

Laporan pengiriman barang berdasarkan status pengiriman

20 Cetak laporan

berdasarkan sales

Data customer

Data penjualan Data pengiriman

Data status

Laporan pengiriman barang

berdasarkan sales

21 Ganti password Password lama

Password baru Ganti password sukses


(61)

4.1Kebutuhan Sistem

Untuk dapat menjalankan sistem yang dibuat ini diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat lunak untuk sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Windows 7/8

b. Microsoft Visual Studio 2012

c. SQL Server 2012

d. Adobe Reader

e. Microsoft Office

Berdasarkan kebutuhan perangkat lunak di atas maka perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Processor Intel® Pentium® Processor G2030 (3M Cache, 3.00 GHz)

b. RAM DDR3 2 GB

c. LED Monitor 18,5”

d. Hard Disk 500 GB

e. VGA Card 128.0 MB

4.2Pembuatan Program

Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.NET dan SQL Server 2012. Alasan menggunakan VB.NET sebagai bahasa pemrograman adalah karena VB.NET merupakan bahasa yang sederhana, umum untuk dijadikan bahan pemrograman, selain itu VB.NET juga mempunyai akses ke berbagai macam


(62)

library yang dibuat di berbagai macam bahasa pemprograman sehingga

mempermudah dalam pengembangan aplikasi ini. SQL Server 2012 adalah salah

satu aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data-data. Alasan mengapa

menggunakan SQL Server 2012 karena aplikasi ini adalah aplikasi database yang

relatif umum, secara teknis dapat melakukan pengelolaan data dengan baik. Dengan dibuatnya aplikasi pengiriman barang yang menggunakan VB.NET dan SQL Server ini, diharapkan dapat dilakukan pengembangan sehingga selalu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

4.3Implementasi

Setelah kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak telah terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi sistem yang telah dibuat.

a. Form Login

Pada gambar 4.1. formlogin adalah tampilan awal untuk memulai aplikasi

pengiriman barang. Sesuai dengan pemodelan perancangan yang dibuat, setiap user

akan mendapatkan username dan password untuk memasuki aplikasi ini.

Gambar 4.1. FormLogin

b. Form Menu Utama

Pada gambar 4.2. form menu utama adalah tampilan menu utama pada

aplikasi pengiriman barang. Aplikasi ini mempunyai 3 menu yaitu data master, proses pengiriman dan laporan.


(63)

Gambar 4.2. Form Menu Utama

c. Form Menu Data Master

Pada gambar 4.3. form menu data master merupakan tampilan awal aplikasi

ketika user telah berhasil login. Pada menu data master terdapat beberapa submenu

yaitu submenu data customer, data barang, data sopir, data truk data user.

Gambar 4.3. Form Menu Data Master

d. Form Data Customer

Pada gambar 4.4. form data customer digunakan untuk melakukan input data

customer dengan metode import data berupa file *.csv yang didapatkan dari sistem

Metrodata dan disimpan ke database. Terdapat tombol “Tampilkan Semua” yang

berfungsi untuk menampilkan semua customer. Kemudian terdapat tombol “Tutup”


(64)

Gambar 4.4. Form Data Customer.

Pada gambar 4.5. form data customersearch merupakan tampilan

pencarian data customer berdasarkan nama customer dengan cara mengetik nama

customer yang dicari maka akan tampil customer yang dicari.

Gambar 4.5. Form Data Customer–Search.

Pada gambar 4.6. form data customerselect file merupakan tampilan

langkah-langkah dalam melakukan import data customer dengan cara menekan


(65)

Gambar 4.6. Form Data Customer – Select File.

Pada gambar 4.7. form data customer preview merupakan tampilan

preview data customer dari fileyang telah dipilih, lalu tekan tombol “Proses” untuk

melanjutkan proses import data customer yang telah dipilih.

Gambar 4.7. Form Data Customer –Preview.

Pada gambar 4.8. form data customer –importprocess merupakan tampilan

progress bar dari proses import dan pemberitahuan bahwa import data telah berhasil dilakukan.


(66)

Gambar 4.8. Form Data Customer –Import Process.

e. Form Data Barang

Pada gambar 4.9. form data barang digunakan untuk melakukan input data

barang dengan metode import data berupa file *.csv yang didapatkan dari sistem

Metrodata dan disimpan ke database. Terdapat tombol “Tampilkan Semua” yang

berfungsi untuk menampilkan semua barang yang ada. Kemudian terdapat tombol

“Tutup” untuk menutup form data barang.

Gambar 4.9. Form Data Barang.

Pada gambar 4.10. form data barang – search merupakan tampilan

pencarian data barang berdasarkan model barang dengan cara mengetik nama model barang yang dicari maka akan tampil barang yang dicari.


(67)

Gambar 4.10. Form Data Barang –Search.

Pada gambar 4.11. form data barang – select file merupakan tampilan

langkah-langkah dalam melakukan import data barang dengan cara menekan

tombol “Import File” lalu memilih file yang akan di import. Pada gambar 4.12.

form data barang –preview merupakan tampilan preview data barang dari file yang

telah dipilih, lalu tekan tombol “Proses” untuk melanjutkan proses import data

barang yang telah dipilih. Pada gambar 4.13. form data barang – import process

merupakan tampilan progress bar dari proses import dan pemberitahuan bahwa


(68)

Gambar 4.11. Form Data Barang –Select File.


(69)

Gambar 4.13. Form Data Barang –Import Process.

f. Form Data Sopir

Pada gambar 4.14. form data sopir digunakan untuk input data master sopir.

Forminput data sopir tidak melakukan import data melainkan di input satu per satu

dalam menyimpan ke database.


(70)

g. Form Data Truk

Pada gambar 4.15. form data truk digunakan untuk input data master truk.

Forminput data truk tidak melakukan import data melainkan di input satu per satu

dalam menyimpan ke database.

Gambar 4.15. Form Data Truk.

h. Form Menu Proses Pengiriman

Pada gambar 4.16. form menu proses pengiriman terdapat beberapa

submenu yaitu submenu import data penjualan, penjadwalan pengiriman barang, cek jadwal pengiriman barang dan status pengiriman barang.

Gambar 4.16. Form Menu Proses Pengiriman i. FormImport Data Penjualan

Pada gambar 4.17. form import data penjualan digunakan untuk melakukan


(71)

dari sistem Metrodata dan disimpan ke database. Terdapat tombol “Tampilkan Data

Penjualan” yang berfungsi untuk menampilkan data penjualan sesuai dengan

tanggal yang dipilih. Kemudian terdapat tombol “Tutup” untuk menutup form

import data penjualan.

Gambar 4.17. Form Import Data Penjualan.

Pada gambar 4.18. formimport data penjualan –search merupakan tampilan

pencarian data penjualan berdasarkan kebutuhan sesuai pilihan pada drop down list dan mengetik parameter yang dicari maka akan ditampilkan data yang dicari.

Gambar 4.18. FormImport Data Penjualan –Search.

Pada gambar 4.19. form import data penjualan – select file merupakan

tampilan langkah-langkah dalam melakukan import data penjualan dengan cara

menekan tombol “Import File” lalu memilih file yang akan di import. Pada gambar


(72)

penjualan dari fileyang telah dipilih, lalu tekan tombol “Proses” untuk melanjutkan

proses import data penjualan yang telah dipilih. Pada gambar 4.21. formimport data

penjualan import process merupakan tampilan progress bar dari proses import

dan pemberitahuan bahwa import data telah berhasil dilakukan.

Gambar 4.19. FormImport Data Penjualan –Select File.


(73)

Gambar 4.21. FormImport Data Penjualan –Import Process.

j. Form Penjadwalan Pengiriman Barang

Pada gambar 4.22. form penjadwalan pengiriman barang digunakan untuk

melakukan proses penjadwalan pengiriman secara otomatis. Form ini akan

menampilkan jadwal pengiriman secara otomatis dengan menekan tombol proses penjadwalan pengiriman otomatis. Ada beberapa langkah pada proses penjadwalan pengiriman otomatis antara lain, filter data penjualan berdasarkan area pengiriman, filter data penjualan berdasarkan status ketersediaan barang, filter data penjualan berdasarkan request tanggal pengiriman dan penjadwalan pengiriman.

Gambar 4.22. Form Penjadwalan Pengiriman Barang.

Proses penjadwalan otomatis yang terjadi dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini, pada tabel 4.1. tabel data penjualan merupakan kumpulan data penjualan dalam satu hari yang belum melalui proses apapun (sebagai contoh ada 10 data


(1)

Gambar 4.30. Form Import Data Penjualan

Pada gambar 4.30. form import data penjualan telah membantu secara otomatis dalam melakukan filter data penjualan berdasarkan area, setelah data penjualan berhasil diimport maka pada proses penjadwalan pengiriman barang akan secara otomatis melakukan filter data penjualan berdasarkan status barang dimana jika statusnya indent maka penjadwalan atas data penjualan tersebut akan ditangguhkan dan jika statusnya ready maka akan langsung dijadwalkan namun dilakukan juga filter data penjualan berdasarkan request tanggal pengiriman sehingga data penjualan yang memiliki request tanggal pengiriman akan didahulukan jadwalnya sebelum data penjualan yang tidak request tanggal pengiriman. Hasil dari penjadwalan otomatis dapat dilihat pada gambar 4.31. form cek jadwal pengiriman barang.


(2)

74

Gambar 4.31. Form Cek Jadwal Pengiriman Barang.

Proses untuk mengatur pengiriman barang dilakukan secara otomatis sehingga bagian penjualan, pimpinan dan sopir dapat memperoleh informasi pengiriman barang dengan cepat dan dapat tersampaikan ke customer melalui bagian penjualan.


(3)

seluruh customer atau per customer, gambar 4.34. form laporan pengiriman barang berdasarkan sales untuk laporan pengiriman seluruh sales atau per sales, gambar 4.35. form laporan pengiriman barang berdasarkan truk untuk laporan pengiriman seluruh truk atau per truk, gambar 4.36. form laporan pengiriman barang berdasarkan status pengiriman untuk seluruh laporan pengiriman barang yang berhasil dikirim maupun yang gagal dikirim.


(4)

76

Gambar 4.34. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales.


(5)

dilakukan secara manual menjadi secara otomatis.

1.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

a. Aplikasi dapat ditambahkan dengan sistem pengiriman email mengenai jam pengiriman barang sehingga customer dapat mengetahui kapan barang akan diterima.

b. Aplikasi dapat memberi informasi dari laporan-laporan yang sudah dibuat dan dikirimkan ke masing-masing sales melalui email secara otomatis dari sistem.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan., 1998, Manajemen Produksi, Edisi 4. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Baroto, Teguh., 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Bowersox, D. J., 2004, Logistics yesterday, today and tomorrow. Conference-at-aclick, cscmp.

Dologite, D. G. 1993. Developing Knowledge-Based System Using VP-Expert. New York: Macmillan Publishing Company.

Gitosudarmo I, Mulyono A, 1998, Manajemen Bisnis Logistik, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

H, Subagya. 2008, Manajemen Logistik.: Masagung.

Hartono, Jogiyanto., 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta.

Hetzel, William C., 1973, Program Test Methods. Englewood Cliffs, N.J., Prentice-Hall.

Kendall, K.E., dan Kendall, J.E., 2005, System Analysis and Design Sixth Edition. New Jersey: Prentice-Hall International.

Kroenke, David M., 2002, Database Processing : Fundamentals, Design, and Implementation, 8th edition, Prentice Hall, New Jersey.