LKP : Prototype Aplikasi Routing Document pada Joint Operating Body Pertamina – Petrochina East Java.

(1)

PROTOTYPE APLIKASI ROUTING DOCUMENT PADA JOINT OPERATING BODY

PERTAMINA – PETROCHINA EAST JAVA

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : Lutfi Chrisdiansyah NIM : 08.41010.0376 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

i

Sebagai salah satu perusahaan multi nasional yang bergerak di bidang pertambangan minyak, banyak proses yang terjadi pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java. Salah satunya adalah kebutuhan administrasi untuk menunjang berjalannya proses produksi. Untuk mewujudkan kebutuhan tersebut diperlukan sebuah aplikasi yang diharapkan bermanfaat dan secara tidak langsung mampu meningkatkan produktivitas perusahaan.

Saat ini fasilitas intranet yang sudah ada pada perusahaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk memudahkan kelancaran administrasi di lingkungan field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java, maka dibutuhkan suatu aplikasi yang memanfaatkan intranet tersebut untuk melakukan Routing Document. Pengertian dari Routing Document sendiri adalah suatu proses berjalannya dokumen dari satu tempat ke tempat lain untuk dilakukan validasi oleh masing-masing bagian terkait. Dokumen yang akan dirouting pada perusahaan ini biasa disebut dengan Request Voucher.

Prototype Aplikasi Routing Document adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan Request Voucher, serta memonitor status Request Voucher yang sudah dibuat sebelumnya. Berdasarkan survei dan wawancara dengan Supervisor ICT Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java, didapatkan informasi bahwa sistem Routing Document yang ada pada field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java masih bersifat manual. Oleh karena itu aplikasi yang akan dibuat adalah hasil replika dari sistem manual yang telah ada pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java.


(3)

ii

Dengan diterapkannya aplikasi ini pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java, maka manfaat yang diperoleh adalah dapat mengurangi kesalahan-kesalahan Request Voucher yang mungkin terjadi. Aplikasi ini juga mempermudah karyawan dan bisa lebih mempercepat proses Routing Document yang ada pada field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java.


(4)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah Perusahaan ... 6

2.2 Struktur Organisasi ... 7

2.3 Wilayah Kerja ... 7

2.4 Produksi ... 8

2.5 Prosedur Keamanan ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ... 10

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10

3.1.1 Sistem ... 10

3.1.2 Sistem Informasi ... 10


(5)

vi

3.3 Analisis dan Perancangan Sistem ... 14

3.3.1 Flow Chart ... 14

3.3.2 Data Flow Diagram ... 15

3.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 16

3.5 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) ... 18

3.6 Internet ... 18

3.7 Intranet ... 19

3.8 Pemrograman Web ... 19

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 23

4.1 Metodologi Penelitian ... 23

4.2 Analisa Sistem ... 24

4.3 Perancangan Sistem ... 25

4.3.1 Bagan IPO ... 26

4.3.2 Document Flow ... 26

4.3.3 System Flow ... 28

4.3.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 30

a. Context Diagram ... 30

b. DFD Level 0 Sub Proses Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java ... 32

c. DFD Level 0 Sub Proses 1 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java ... 33

d. DFD Level 1 Sub Proses 4 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java ... 34


(6)

vii

a. Conceptual Data Model (CDM) ... 36

b. Physical Data Model (PDM) ... 36

4.3.6 Struktur Tabel ... 37

4.3.7 Desain Input dan Output ... 41

4.4 Testing dan Implementasi Sistem ... 49

4.4.1 Testing atau Pengujian Sistem ... 49

4.4.2 Implementasi Sistem ... 58

4.4.3 Kebutuhan Sistem ... 58

4.4.4 Interface Aplikasi ... 58

BAB V PENUTUP ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... xiii


(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java ………7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java ………..7

Gambar 4.1 Bagan IPO Prototype Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina- Petrochina East Java ………..26

Gambar 4.2 Document Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process ………...27

Gambar 4.3 Lanjutan Document Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process ………...27

Gambar 4.4 System Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process ...28

Gambar 4.5 Lanjutan System Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process ………...28

Gambar 4.6 Context Diagram Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina- Petrochina East Java ………30

Gambar 4.7 DFD Level 0 Sub Proses Aplikasi Routing Document ……….32

Gambar 4.8 DFD Level 1 Sub Proses 1 Aplikasi Routing Document ……….33

Gambar 4.9 DFD Level 1 Sub Proses 4 Aplikasi Routing Document ……….34

Gambar 4.10 Conceptual Data Model (CDM) Prototype Aplikasi Routing Document ………36

Gambar 4.11 Physical Data Model (PDM) Prototype Aplikasi Routing Document ………37

Gambar 4.12 Desain Form Login ………..41

Gambar 4.13 Desain Form Menu Utama ……….41


(8)

ix

Gambar 4.17 Desain Form Routing Voucher ………..43

Gambar 4.18 Desain Form Detail Routing Voucher ………..44

Gambar 4.19 Desain Form Approval Voucher ………44

Gambar 4.20 Desain Form Detail Approval FAS/FOS/HSE ………45

Gambar 4.21 Desain Form Detail Approval Cost Control ………...45

Gambar 4.22 Desain Form Detail Approval Cashier ………46

Gambar 4.23 Desain Form Detail Approval A&F Manager ………46

Gambar 4.24 Desain Form Detail Approval Field Manager ………47

Gamber 4.25 Desain Form Complete Voucher………47

Gambar 4.26 Desain Form Detail Complete Voucher ………...48

Gambar 4.27 Proses Login Awal ………49

Gambar 4.28 Proses Menu Home ………..49

Gambar 4.29 Proses Login Gagal ………..50

Gambar 4.30 Proses Insert User ………50

Gambar 4.31 Proses Add User ………51

Gambar 4.32 Proses Update User ……….51

Gambar 4.33 Proses Update Profil ………52

Gambar 4.34 Proses Delete User ………...52

Gambar 4.35 Proses Request Voucher ………..53

Gambar 4.36 Proses Routing Voucher ………..53

Gambar 4.37 Proses Delete Request Voucher ……….54


(9)

x

Gambar 4.39 Proses Search Sukses ………...55

Gambar 4.40 Proses Browse File ………..55

Gambar 4.41 Proses Approval FAS/FOS/HSE ………56

Gambar 4.42 Proses Approval A&F Manager ………56

Gambar 4.43 Proses Approval Field Manager ………57

Gambar 4.44 Proses Complete Voucher ………...57

Gambar 4.45 Interface Form Login ………...59

Gambar 4.46 Interface Form Utama ……….59

Gambar 4.47 Interface Form Request Voucher ………...60

Gambar 4.48 Interface Form Routing Voucher ………...60

Gambar 4.49Interface Form Detail Routing Voucher ………61

Gambar 4.50 Interface Form Approval ……….61

Gambar 4.51 Interface Form Detail Approval FAS/FOS/HSE ………62

Gambar 4.52 Interface Form Voucher Queue Cost Control ……….63

Gambar 4.53 Interface Form Approval Cost Control ………63

Gambar 4.54 Interface Form Approval Cashier ……….64

Gambar 4.55 Interface Form Approval Admin & Finance Manager ………..65

Gambar 4.56 Interface Form Detail Approval Field Manager ………65

Gamber 4.57 Interface Form Complete Voucher ………66

Gamber 4.58 Interface Form Detail Complete Voucher ………67

Gamber 4.59 Interface Form Edit Admin ……….67


(10)

xi

Tabel 3.1 Simbol-Simbol Block Chart ………..14

Tabel 3.2 Simbol-Simbol DFD ……….16

Tabel 4.1 Tabel USERDATA ………...37

Tabel 4.2 Tabel LEVEL ………38


(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Bimbingan KP ……….71

Lampiran 2. Form KP-5 Acuan Kerja ………...72

Lampiran 3. Form KP-5 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ………..73

Lampiran 4. Form KP-6 Log Harian & Catatan Perubahan Acuan Kerja ………74

Lampiran 5. Form KP-7 Kehadiran Kerja Praktek ………...75

Lampiran 6. Listing Program ………76

Script PHP Form Approval ………..76

Script PHP Form Berita ………...85

Script PHP Form Complete ……….87

Script PHP Form Download ………93

Script PHP Form Modul ………..94

Script PHP Form Queue ………..96

Script PHP Form Request ………..100

Script PHP Form Routing ………..101


(12)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran minyak dengan wilayah kerja yang cukup luas, termasuk di daerah Tuban, Jawa Timur. Field office Mudi, Tuban, Jawa Timur memiliki beberapa departemen, salah satunya departemen ICT yang bertugas menangani infrastruktur dan jaringan intern dan ekstern kantor. Selain itu masih banyak departemen lain yang memiliki fungsi dan keseharian yang berbeda-beda. Misalnya departemen material, production, construction, safety, dan lain-lain. Karena perusahaan ini bergerak di bidang pengeboran minyak, tentunya banyak terjadi permintaan pembelian material atau infrastruktur yang mendukung proses produksi perusahaan.

Setiap terjadi permintaan pembelian material harus melalui beberapa tahap dan prosedur yang berlaku. Hal ini berlaku juga untuk semua departemen. Ketika karyawan membutuhkan dana untuk pembelian barang, pembayaran jasa, atau perbaikan barang, mereka harus membuat sebuah request voucher dan meneruskannya hingga ke pihak cashier, tentunya harus melalui persetujuan supervisor masing-masing serta pihak-pihak tertentu yang terkait.

Di perusahaan ini request voucher tersebut dinamakan Cash Advance Request Voucher. Namun pihak karyawan terkadang mengalami kesulitan dalam memonitor status request voucher yang mereka buat, karena mereka tidak tahu sudah sampai dimana request voucher tersebut berada. Hal ini membuat pihak


(13)

2

karyawan harus bertanya sendiri secara manual kepada masing-masing sekretaris/ pihak cashier tentang status request voucher tersebut.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu aplikasi yang mampu membantu tiap user untuk bisa memantau status masing-masing request voucher yang sudah dibuat sebelumnya dan dapat diakses di dalam lingkungan internal perusahaan tanpa harus melakukannya secara manual seperti yang sudah disebutkan di atas. Dengan demikian diharapkan aplikasi ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, didapatkan rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat suatu media penyimpanan, publikasi dan pencarian dokumen yang cepat, tepat dan akurat.

2. Bagaimana membuat suatu media yang bisa diakses kapan dan dimana saja oleh karyawan apabila diperlukan.

3. Bagaimana membuat suatu media yang berintegrasi dengan sistem intranet yang sudah berjalan di perusahaan.

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan-batasan permasalahan dalam pembuatan Prototype Aplikasi Routing Document ini adalah:

1. Sistem yang dibangun sesuai dengan sistem kerja yang berlaku pada field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java.


(14)

2. Sistem ini hanya dapat diakses sepenuhnya oleh karyawan field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java yang telah terintegrasi dalam Prototype Aplikasi Routing Document.

3. Sistem yang dibangun merupakan prototype aplikasi hanya untuk proses Cash Advance Request Voucher.

4. Aplikasi ini tidak menangani Request Transfer diluar lingkup field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java.

5. Dokumen yang disimpan dalam aplikasi ini dibagi dua sifat yaitu: umum dan rahasia yang nantinya menjadi batasan bagi karyawan.

6. Aplikasi ini disarankan berjalan pada Sistem Operasi Windows XP Professional, HTML dan PHP dengan database MySQL.

1.4 Tujuan

Dari batasan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai adalah membuat Prototype Aplikasi Routing Document yang dapat menyediakan layanan dan fasilitas berikut:

1. Sebagai media penyimpanan, publikasi dan pencarian dokumen yang cepat, tepat dan akurat.

2. Dapat memperlancar aliran data karena bisa diakses kapan dan dimana saja oleh karyawan apabila diperlukan.

3. Menggunakan media intranet yang berbasis Web, jadi Prototype Aplikasi Routing Document ini mudah diterima oleh karyawan yang terbiasa dengan media intranet.


(15)

4

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum tentang Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java, serta struktur organisasi yang bersangkutan dalam operasional rutin.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa teori singkat yang berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek, yang meliputi konsep dasar sistem informasi, sistem informasi manajemen, interaksi manusia dan komputer, internet, intranet, permrograman HTML, PHP dan MySQL.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Pada bab ini menjelaskan analisa yang dilakukan dalam aplikasi routing document yang meliputi Bagan IPO, Document Flow, System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM) mengenai perancangan sistem yang dibuat dan melakukan testing implementasi aplikasi.


(16)

BAB V PENUTUP

Bab terakhir ini berisikan kesimpulan pembahasan permasalahan yang telah penulis lakukan dan saran bagi pengembangan aplikasi yang telah dibuat.


(17)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java

Pada bulan Oktober 1970 berdiri Pertamina-Trand International Ltd yang merupakan cikal bakal dari Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java. Setelah perusahaan ini berdiri dilakukan eksplorasi di daerah Salawati, Irian Jaya. Dari eksplorasi ini didapatkan hasil yang tidak sedikit yaitu 1500 Bopd di daerah Kasim1 dan 27000 Bopd di daerah Kasim3.

Keberhasilan dari pengeboran di Irian Jaya membuat daerah operasi semakin diperluas yaitu di daerah Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Tuban. Mulai pada bulan Februari 1988 dilakukan pengeboran di daerah ini. Setelah diperluasnya daerah operasi di Tuban, pada tanggal 29 Februari 1988 diadakan perubahan jenis kontrak kerja antara Pertamina-Trend East Java Ltd. Kontrak berubah dari jenis kontrak KPS menjadi KPS J.O.B. dengan jangka waktu 30 tahun. Wilayah kontrak yang telah disepakati adalah daerah Tuban timur dan Tuban barat yang saat ini seluas 7.391 Km.

Setelah bekerja sama dengan Trend East Java Ltd, Pertamina mengalihkan kontrak kerja ke Santa-Fe Tuban. Pada Joint Operating Body Pertamina-Santa Fe Tuban sendiri, sejak berdiri telah mengalami perubahan berkali-kali.

Tanggal 2 Juli 2001, perubahan perusahaan dari: J.O.B. Pertamina – Santa Fe Tuban

Menjadi


(18)

Menjadi

J.O.B. Pertamina – Petrochina East Java

Gambar 2.1 Logo J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java 2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java 2.3 Wilayah Kerja

Wilayah kerja Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java meliputi 6 kabupaten antara lain:

1. Tuban

Jumlah sumur yang dibor adalah 19 sumur yaitu Mudi #1 – Mudi #18 dan East Mudi #1


(19)

8

2. Bojonegoro

Dengan jumlah sumur yang dibor ada 3 yaitu: Karanganyar #1 yang untuk sementara ditinggalkan dan Sukowati #1 dan Sukowati #2.

3. Lamongan 4. Gresik 5. Sidoarjo 6. Mojokerto

Dengan luas daerah 1.478 Km. Saat ini operasi pengeboran masih berpusat di daerah Tuban.

2.4 Produksi

Kegiatan Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java saat ini adalah pengeboran di daerah Tuban dan dari pengeboran dihasilkan:

a. Minyak mentah yang selanjutnya akan diolah menjadi berbagai macam bahan bakar.

b. Gas terutama gas H2S.

c. Sulfur padat yang disalurkan ke perusahaan lain. d. Gross (minyak & air).

Dari hasil produksi tersebut sebagian besar diekspor ke Thailand, China dan Australia. Sedangkan dalam pasar domestik digunakan untuk Pertamina Cilacap.


(20)

2.5 Prosedur Keamanan

1. Semua karyawan, kontraktor/subkontraktor dan pengunjung yang berkunjung ke lapangan Mudi harus dibriefing H2S. Setiap karyawan harus memahami H2S emergency response plan sebelum memasuki area. 2. Pelatihan H2S emergency response plan mungkin akan dilakukan pada

waktu tertentu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya gas H2S. Semua personil terlibat langsung dengan penanggulangan bahaya gas H2S juga harus mematuhi aturan yang tertuang dalam prosedur rencana penanggulangan bahaya gas H2S.

3. Sensor H2S akan memberikan respon pada point: 10 ppm = low alarm ; flashing strobe light. 20 ppm = high alarm ; intermitten siren. 50 ppm = high alarm ; process shutdown.


(21)

10 BAB III LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep dasar sistem informasi yang berbasis komputer yang diperlukan sebagai dasar pembuatan dan pengembangan suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem

Definisi sistem dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (Herlambang, 2005).

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.1.2 Sistem Informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi


(22)

penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti, maka data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan memiliki arti bagi penggunanya. Sehingga dapat diartikan bahwa sistem informasi merupakan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya (Herlambang, 2005).

Definisi lain dari sistem informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu untuk diolah lebih lanjut. Karena saat ini, para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang dijalankan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha (Hartono, 1989).

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem informasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan


(23)

12

fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.

Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen.

Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu : aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System). Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.


(24)

Meskipun sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti, ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program komputer di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat, dan material dari sistem informasi modern. Komputer dapat dipakai sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi.

3.2 Sistem Informasi Manajemen

Sistem di dalam dunia bisnis dapat diartikan sebagai sekumpulan elemen atau bagian yang terintegrasi bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan perusahaan. Suatu sistem harus memiliki lebih dari satu bagian elemen, dan tidak semua elemen tersebut harus bekerja secara bersama-sama tetapi mereka harus memiliki suatu hubungan logikal.

Sistem Informasi Manajemen didefinisikan sebagai metode yang diorganisasikan untuk menyediakan informasi masa lalu, masa kini, dan proyeksi masa datang yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan internal dan eksternal organisasi. Ia mendukung perencanaan, kontrol, dan fungsi-fungsi operasional suatu organisasi dengan memberikan informasi yang sama pada waktu yang tepat untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan organisasi (McLeod, 2001).


(25)

14

3.3 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:

3.3.1 Flow Chart

Flowchart adalah bagan yang menunjukkan alur dalam program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagan alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Adapun simbol-simbol yang sering digunakan dalam block chart dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Simbol-Simbol Block Chart

Simbol Keterangan

Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan.

Multi Dokumen


(26)

Proses yang dilakukan oleh computer Menandakan dokumen yang diarsipkan (arsip manual).

Data penyimpanan (data storage)

Proses apa saja yang tidak terdefinisi termasuk aktivitas fisik.

Terminasi yang mewakili symbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain.

Terminasi yang mewakili symbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang sama.

Terminasi yang menandakan awal dan akhir dari suatu aliran.

Pengambilan keputusan (decision).

Layar peraga (monitor).

Pemasukan data secara manual.

3.3.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau baru yang telah dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (Hartono, 1989).


(27)

16

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam sistem secara terstruktur dan jelas. Selain itu DFD juga merupakan gambaran dari sistem yang baik. Adapun beberapa simbol yang sering dipakai dalam DFD menggunakan metode Gane and Sarson terdiri dari:

Tabel 3.2 Simbol-Simbol DFD

Simbol Keterangan

Simbol ini merupakan simbol eksternal entity, digunakan sebagai sumber dari inputan sistem atau tujuan dari output sistem.

Simbol proses dimana sering digunakan untuk melakukan prubahan terhadap input yang masuk sehingga menghasilkan data dari perubahan input yang diolah. Simbol dari penyimpanan data, sering digunakan sebagai simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau basis data.

Simbol yang menggambarkan aliran data, yang sering digunakan untuk menghubungkan antara proses dengan proses, proses dengan sumber proses dan proses dengan tujuan. Sedangkan anak panahnya menunjukkan arah aliran datanya.

3.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan.


(28)

ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek. Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus dilakukan. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :

a. One to one relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

b. One to many relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

c. Many to many relationship

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.


(29)

18

3.5 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Interaksi Manusia dan Komputer adalah sebuah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mendesain, mengevaluasi, dan menerapkan (implementasi) interaksi antara manusia dan komputer (Zakaria dan Prijono, 2007).

Definisi lain dari interaksi manusia-komputer adalah sebagai berikut: 1. Sekumpulan proses, dialog, dan kegiatan di mana melaluinya pengguna

memanfaatkan dan berinteraksi dengan komputer.

2. Suatu disiplin ilmu yang menekankan pada aspek desain, evaluasi, dan implementasi dari sistem komputer interaktif untuk kegunaan manusia dengan mempertimbangkan fenomena-fenomena di sekitar kita. 3. Suatu studi ilmiah tentang masyarakat di dalam lingkungan kerjanya.

Peran utama dari IMK adalah untuk menghasilkan sebuah sistem yang mudah digunakan, aman, efektif, dan efisien. Sistem yang dimaksud di sini tidak hanya sistem yang ada pada komputer saja tetapi juga sistem yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan, peralatan rumah tangga, dan sebagainya.

Kunci utama dari IMK adalah daya guna (usability), yang berarti bahwa sebuah sistem harus mudah digunakan, memberikan keamanan kepada pengguna, mudah dipelajari, dan sebagainya (Sudarmawan dan Ariyus, 2007).

3.6 Internet

Internet adalah jaringan-jaringan komputer yang saling berhubungan yang memungkinkan mesin-mesin yang terhubungkan tersebut berkomunikasi secara


(30)

langsung. Internet dalam skala yang lebih kecil, biasanya digunakan untuk kepentingan internal suatu organisasi disebut dengan intranet (Kurniadi, 1998).

Internet Protokol (IP) adalah perangkat lunak penting yang digunakan untuk mengontrol internet. Protokol ini menentukan bagaimana gateway menentukan rute informasi dari komputer pengirim ke komputer penerima. Protocol yang lain, Transmission Control Protocol (TCP), memeriksa apakah informasi telah diterima oleh komputer tujuan dan, jika tidak, informasi akan dikirim ulang.

3.7 Intranet

Intranet Adalah jaringan komputer dalam suatu lingkup tertentu yang terdiri dari berbagai macam sistem yang terhubung satu dengan yang lain dan dapat melewatkan informasi melalui jaringan komputer yang menggunakan protokol standar internet (TCP/IP), sehingga komputer-komputer yang ada dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Semua kebutuhan intranet seperti protokol, aplikasi dan alat bantu lainnya sama persis dengan internet, perbedaannya hanya terletak pada ruang lingkup jaringan yang dipakai (Kurniadi, 1998).

3.8 Pemrograman Web

Pemrograman Web merupakan teknik pemrograman yang dilakukan untuk menciptakan sebuah web pages. Oleh karena web pages menggunakan kode hypertext, bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman hypertext. Contohnya adalah HTML. HTML adalah bahasa pemrograman standar yang digunakan di lingkungan berbasis Web. Namun bahasa ini memiliki kelemahan yang sangat mendasar, yaitu tidak bisa digunakan untuk mengakses dan


(31)

20

memanipulasi data di dalam database server. Seiring dengan perkembangan Web dan internet, berkembang pula banyak bahasa pemrograman untuk membangun sebuah aplikasi berbasis Web. Mulai dari HTML, XML, Perl, CGI Script, Java Script, Java Servlets, ASP, PHP, dan lain sebagainya (Wahyono, 2005).

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa HTML memiliki satu kekurangan yang mendasar, yaitu bahasa ini tidak dapat digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data di dalam database server. Oleh karena itu diperlukan bahasa pemrograman scripting.

Bahasa scripting adalah kode-kode yang memliki kemampuan untuk mengakses dan memanipulasi data di dalam database server. Kode-kode ini dapat ditambahkan dalam kode HTML atau berdiri sendiri sebagai sebuah file. Bahasa scripting yang paling banyak digunakan ASP dan PHP. Dengan bahasa scripting, kita dapat membuat halaman Web yang tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.

ASP merupakan bahasa scripting yang dikembangkan oleh Microsoft. Bahasa ini sebenarnya cukup familiar karena ditulis menggunakan kode VBScript yang juga buatan Microsoft. Untuk menulis kode-kode ASP, kita bisa menggunakan teks editor murni seperti Notepad atau Ultra Edit. Sedangkan PHP merupakan program yang dikembangkan secara bersama oleh para programmer dari seluruh dunia yang menekuni dunia open source. PHP dikembangkan khususnya untuk mengakses dan memanipulasi data yang ada dalam database server open-source seperti MySQL. Dengan demikian, tingkat kompatibilitasnya terhadap database server gratis seperti MySQL sangat baik.


(32)

Dalam merancang Prototype Aplikasi Routing Document sebagai program kerja praktek yang dilakukan, penulis lebih memilih untuk menggunakan bahasa scripting PHP. Hal ini berdasarkan dari keunggulan-keunggulan PHP terhadap bahasa scripting yang lain khususnya ASP sebagai saingan terberat.

Adapun keunggulan-keunggulan PHP diantaranya adalah:

1. Untuk mendapatkan PHP tidak memerlukan biaya apapun alias gratis. 2. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti

perkembangan teknologi internet.

3. Source program atau script tidak dapat dilihat menggunakan fasilitas view HTML source, yang ada pada Web browser, seperti Internet Explorer atau semacamnya.

4. Script tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, seperti misalnya untuk keperluan database connection. Saat ini PHP sudah mampu melakukan koneksi dengan berbagai database seperti MySQL, Direct MS-SQL, Velocis, IBM DB2, Interbase, PostgreSQL, dBase, FrontBase, Solid, Empress, mSQL, Sybase, FilePro (read-only-Personix,Inc.), Unix dbm, Informix dan bahkan semua database yang mempunyai provider ODBC, seperti misalnya Microsoft Access dan lain-lain.

5. Pada aplikasi yang dibuat dengan PHP, saat dijalankan di server akan mengerjakan script dan hasilnya dikirimkan ke Web browser. Hal itu menyebabkan aplikasi tidak memerlukan kompatibilitas Web browser atau harus menggunakan Web browser tertentu dan pasti dikenal oleh Web browser apapun.


(33)

22

PHP dapat melakukan semua aplikasi program CGI, seperti mengambil nilai form, menghasilkan halaman Web yang dinamis, mengirimkan dan menerima cookie. PHP juga dapat berkomunikasi dengan layanan yang menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP dan lainnya (Azis, 2001).


(34)

23 4.1 Metodologi Penelitian

Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java. Peninjauan ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan penyelesaian masalah. Adapun metode yang dilakukan selama menyelesaikan kerja praktek di Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java adalah sebagai berikut:

1. Analisis Sistem, yaitu mengidentifikasi hubungan dari seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif kemudian menguraikannya secara sistematis sistem yang ada sehingga nantinya didapatkan suatu sistem yang baru yang menunjang kinerja dari perusahaan tersebut.

2. Perancangan sistem, yaitu pembuatan alur proses sistem yang berhubungan dengan dokumen field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java yang nantinya diharapkan dapat membantu pihak perusahaan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada perusahaan tersebut.

3. Testing dan implementasi, yaitu menerapkan aplikasi yang telah dibuat agar dapat digunakan secara maksimal dan benar untuk mengatasi masalah yang ada selama ini pada field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java.


(35)

24

4. Dokumentasi, yaitu mengadakan pembuatan suatu dokumen yang akan menunjang aplikasi yang telah dibuat agar nantinya sistem dapat dikembangkan lebih lanjut.

4.2 Analisa Sistem

Dalam pembuatan aplikasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem. Aplikasi yang diperlukan oleh field office Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java adalah sebuah aplikasi yang dapat menangani proses Routing Document secara terkomputerisasi sehingga setiap kebutuhan Request Voucher dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat. Aplikasi yang dibuat merupakan sebuah aplikasi berbasis Web. Prototype Aplikasi Routing Document yang dibuat diharapkan dapat membantu pihak karyawan perusahaan dalam proses:

Cash Advance Request Voucher yang akan dibuat.

• Memonitoring status atau keberadaan Cash Advance Request Voucher.

Approval atau persetujuan dari bagian FAS/FOS/HSE, Cost Control, Cashier, Admin & Finance Manager dan Field Manager.

Berikut adalah alur dari proses bisnis yang menjadi acuan dalam pembuatan Prototype Aplikasi Routing Document Pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java:

Ketika karyawan membutuhkan dana untuk membeli, membuat, memperbaiki, atau membayar jasa yang terkait dengan infrastruktur perusahaan, karyawan tersebut diwajibkan membuat sebuah Request Voucher yang disebut Cash Advance Request Voucher yang berisi banyak parameter isian seperti nomor referensi voucher, tanggal, nama pembuat, jumlah dana yang diperlukan, tujuan penggunaan dana dan lain-lain sesuai dengan standard yang telah ditentukan pihak


(36)

perusahaan. Setelah itu karyawan membawa dokumen voucher tersebut ke supervisor mereka sesuai dengan departemen masing-masing untuk disetujui dan divalidasi. Jika dokumen voucher telah disetujui dan ditanda tangani pihak supervisor, maka sekretaris dari supervisor tersebut akan meneruskan ke pihak Cost Control untuk dilakukan pendataan. Dari Cost Control, Request Voucher diteruskan ke pihak Cashier untuk dilakukan pengecekan, apakah permintaan dana melebihi US$ 200 atau tidak. Jika ya maka nantinya ada prosedur tambahan diluar sistem yang akan diteruskan ke pihak General Manager untuk divalidasi. Dan jika kurang dari US$ 200 maka proses langsung dilanjutkan ke pihak Field Manager untuk divalidasi. Lalu dikembalikan ke Cashier, setelah dana cair pihak Cashier akan melakukan validasi dan menghubungi karyawan terkait untuk selanjutnya karyawan terkait bisa mengambil dana dan dokumen voucher tersebut.

4.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, kita harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah meliputi: pembuatan IPO, Document Flow, System Flow, DFD, ERD, dan rancangan desain I/O (Input/Output).


(37)

26

4.3.1 Bagan IPO Prototype Aplikasi Routing Document

Gambar 4.1 Bagan IPO Prototype Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java

Pada gambar 4.1 bagan IPO prototype aplikasi routing document di atas dijelaskan mengenai inputan dari Aplikasi Routing Document adalah User sebagai pengguna sistem untuk menginputkan data-data. Request Voucher, yaitu dokumen yang berisi data-data permintaan dana. Approval, yaitu persetujuan dari beberapa manajer bagian terkait. Selanjutnya di dalam proses terjadi Routing Voucher atau dokumen berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Dari proses tentunya diperoleh output yang berupa Complete Voucher, yaitu dokumen yang sudah divalidasi dan Cash Money.

4.3.2 Document Flow

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, aliran dokumen yang terjadi dalam proses bisnis perusahaan tersebut dapat digambarkan dengan Document Flow. Adapun gambar Document Flow Cash Advance dapat dilihat pada gambar 4.2 dan 4.3 berikut:


(38)

Gambar 4.2 Document Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process

Gambar 4.3 Lanjutan Document Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process


(39)

28

4.3.3 System Flow

Dari hasil analisis Document Flow yang terjadi di perusahaan tersebut, maka penulis mengembangkan menjadi System Flow yang digunakan pada aplikasi yang dibangun oleh penulis yang dapat dilihat pada gambar 4.4 dan 4.5 berikut ini:

Gambar 4.4 System Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process

Gambar 4.5 Lanjutan System Flow Cash Advance & Expense Report Approval Process


(40)

Dari gambar System Flow 4.4 dan 4.5 di atas, terdapat 7 hak akses di dalam aplikasi ini berdasarkan kegunaannya, yaitu:

1. Database Administrator, berwenang untuk melakukan setting manajemen user (menambah, mengedit, menghapus) akun user yang terdaftar di database.

2. Karyawan, berwenang melakukan Request Voucher, mengedit sebelum divalidasi, dan melihat status seluruh Request Voucher yang sudah dibuat. 3. FAS/FOS/HSE, memiliki wewenang hak akses untuk melihat status

seluruh Request Voucher yang telah dibuat karyawan dan melakukan validasi tiap Request Voucher yang masuk.

4. Cost Control, berwenang mengecek kesiapan kas untuk dana yang akan diminta karyawan melalui Request Voucher tersebut dan melakukan validasi.

5. Cashier, berwenang mengecek batasan permintaan dana, mengeprint Complete Request Voucher dan menyiapkan dana yang akan diambil oleh karyawan.

6. Admin & Finance Manager, berwenang mengisi Request Queue apabila dana yang diminta di Requet Voucher melebihi batasan permintaan dana yaitu >$200 dan melakukan validasi tiap Request Voucher.

7. Field Manager, memiliki wewenang hak akses untuk melihat status seluruh Request Voucher yang telah dibuat karyawan dan melakukan validasi tiap Request Voucher yang masuk.


(41)

30

4.3.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram dari Prototype Aplikasi Routing Document Pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java adalah sebagai berikut:

a. Context Diagram

Dalam Context Diagram dari Prototype Aplikasi Routing Document Pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java terdapat tujuh entity yang berhubungan langsung dengan proses. Masing-masing entity mempunyai peranan penting dalam siklus hidup sistem. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Gambar 4.6 :

request queue request voucher request approved data voucher complete voucher approval request approved approval request approved approval request approved approval user identified data login

username password baru data user

0

Aplikasi Routing Document JOB Pertamina Petrochina East Java

Tuban + Admin User FAS_FOS_ HSE Cost Control

A & F Manager Field

Manager Cashier

Gambar 4.6 Context Diagram Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina- Petrochina East Java.


(42)

Dari gamber 4.6 Context Diagram Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java di atas secara global dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Admin dapat memasukkan data user baru dan kemudian akan memberikan username dan password baru kepada user yang bersangkutan.

2. User dapat mengakses request voucher dengan cara memasukkan data login terlebih dahulu dan mengisi data voucher yang akan dibuat. 3. FAS/FOS/HSE memberikan approval sehingga status request voucher

menjadi approved by FAS/FOS/HSE.

4. Cost Control memberikan approval sehingga status request voucher menjadi approved.

5. Admin&Finance Manager memberikan approval sehingga status request voucher menjadi approved by Admin & Finance Manager.

6. Field Manager memberikan approval sehingga status request voucher menjadi approved by Field Manager.

7. Cashier mengisi data request queue sehingga request voucher menjadi complete voucher yang selanjutnya bisa dicetak.


(43)

32

b. DFD Level 0 Sub Proses Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java

complete voucher request approved request approved request approved request approved data voucher request voucher user identified username password baru

request queue

approval

approval approval

approval

verifikasi data update data voucher

update data voucher data login

verifikasi data update data user data user Admin User FAS_FOS_ HSE Cost Control

A & F Manager Field Manager 1 Proses Manajemen User + 2 Proses Verifikasi Login 1 User 3 Voucher 2 Level 3 Proses Request Voucher 4 Proses Routing Voucher + Cashier

Gambar 4.7 DFD Level 0 Sub Proses Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java

Dari gambar 4.7 DFD Level 0 Sub Proses Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Proses Manajemen User

Admin dapat memasukkan data user baru dan kemudian akan memberikan username dan password yang akan disimpan di tabel user.

2. Proses Verifikasi Login

User menginputkan data login yang berupa username dan password berdasarkan pada tabel user.


(44)

3. Proses Request Voucher

User menginputkan data voucher untuk membuat request voucher yang akan disimpan di tabel voucher.

4. Proses Routing Voucher

FAS/FOS/HSE, Cost Control, Admin&Finance Manager, Field Manager, dan Cashier memberikan approval berdasarkan level urutan departemen.

c. DFD Level 1 Sub Proses 1 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java

Gambar 4.8 DFD Level 1 Sub Proses 1 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java

Dari gambar 4.8 DFD Level 1 Sub Proses 1 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Proses Create User

Admin memasukkan data user dan kemudian akan memberikan username dan password yang akan disimpan di tabel user.

2. Proses Edit User

Admin mengedit data user dan kemudian akan memberikan data user terupdate yang disimpan kembali di tabel user.


(45)

34

3. Delete User

Admin menghapus data user yang sudah tidak dibutuhkan dan kemudian akan memberikan sisa data user yang disimpan kembali di tabel user.

d.DFD Level 1 Sub Proses 4 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java

Gambar 4.9 DFD Level 1 Sub Proses 4 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java

Dari gambar 4.9 DFD DFD Level 1 Sub Proses 4 Aplikasi Routing Document J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Proses Approval FAS/FOS/HSE

Pihak FAS/FOS/HSE memberikan approval sesuai urutan level pada tabel level sehingga request voucher approved dan disimpan di tabel voucher.


(46)

2. Proses Approval Cost Control

Pihak Cost Control memberikan approval sesuai urutan level pada tabel level sehingga request voucher approved dan disimpan di tabel voucher. 3. Proses Approval Admin & Finance Manager

Pihak Admin & Finance Manager memberikan approval sesuai urutan level pada tabel level sehingga request voucher approved dan disimpan di tabel voucher.

4. Proses Approval Field Manager

Pihak Field Manager memberikan approval sesuai urutan level pada tabel level sehingga request voucher approved dan disimpan di tabel voucher. 5. Proses Approval Cashier

Pihak Cashier memberikan approval request queue sesuai urutan level pada tabel level sehingga request voucher menjadi complete voucher siap cetak yang disimpan kembali di tabel voucher.


(47)

36

4.3.5 Entity Relationship Diagram (ERD) a. Conceptual Data Model (CDM)

Dalam Conceptual Data Model (CDM) ini menggambarkan relasi atau hubungan antar tabel yang satu dengan yang lainnya. Tabel yang dimaksud adalah tabel userdata, level, dan voucher. Adapun CDM dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

have have level levelid levelname userdata username password name dept v oucher v id v date v amountrp v amountus v amounttext v chargeto v chargetoid v for v requestby v requestbyid v approv eid1dept v approv ed1name v approv ed1status v approv ed1out v approv ed2name v approv ed2status v approv ed2out v approv ed3name v approv ed3status v approv ed3out v approv ed4name v approv ed4status v approv ed4out v or_curmonthus v or_curmonthrp v or_3160us v or_3160rp v or_6190us v or_6190rp v or_90us v or_90rp v or_totalus v or_totalrp v fundreceiver v fundreceiverdate v inf ormation v image

Gambar 4.10 Conceptual Data Model (CDM) Prototype Aplikasi Routing Document

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) ini adalah hasil generalisasi dari CDM pada gambar diatas. CDM apabila di-generate akan menghasilkan nama foreign key antara satu tabel dengan tabel yang lain. Adapun gambar dari PDM dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


(48)

USERNAME = USERNAME

LEVELID = LEVELID

LEVEL

LEVELID integer

LEVELNAME v archar(100)

USERDATA

USERNAME v archar(200)

LEVELID integer

PASSWORD v archar(200)

NAME v archar(200)

DEPT v archar(200)

VOUCHER

VID v archar(200)

USERNAME v archar(200)

VDATE timestamp

VAMOUNTRP v archar(200)

VAMOUNTUS v archar(200)

VAMOUNTTEXT v archar(200)

VCHARGETO v archar(200)

VCHARGETOID v archar(200)

VFOR long v archar

VREQUESTBY v archar(200)

VREQUESTBYID v archar(200)

VAPPROVEID1DEPT v archar(200)

VAPPROVED1NAME v archar(200)

VAPPROVED1STATUS v archar(50)

VAPPROVED1OUT timestamp

VAPPROVED2NAME v archar(200)

VAPPROVED2STATUS v archar(50)

VAPPROVED2OUT timestamp

VAPPROVED3NAME v archar(200)

VAPPROVED3STATUS v archar(50)

VAPPROVED3OUT timestamp

VAPPROVED4NAME v archar(200)

VAPPROVED4STATUS v archar(50)

VAPPROVED4OUT timestamp

VOR_CURMONTHUS v archar(200)

VOR_CURMONTHRP v archar(200)

VOR_3160US v archar(200)

VOR_3160RP v archar(200)

VOR_6190US v archar(200)

VOR_6190RP v archar(200)

VOR_90US v archar(200)

VOR_90RP v archar(200)

VOR_TOTALUS v archar(200)

VOR_TOTALRP v archar(200)

VFUNDRECEIVER v archar(200)

VFUNDRECEIVERDATE timestamp

VINFORMATION long v archar

VIMAGE v archar(200)

Gambar 4.11 Physical Data Model (PDM) Prototype Aplikasi Routing Document

4.3.6 Struktur Tabel 1. Nama Tabel : USER

Primary Key : PERSONAL ID Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data user

Tabel 4.1 Tabel USERDATA

No. Nama Kolom Tipe Data Lebar Constraint

Foreign Key Tabel Kolom

1 PERSONALID varchar 200 Primary Key

2 USERNAME varchar 200 Not Null


(49)

38

4 PASSWORD varchar 200 Not Null

5 NAME varchar 200 Not Null

6 DATE varchar 100 Not Null

2. Nama Tabel : LEVEL Primary Key : LEVELID Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data level

Tabel 4.2 Tabel LEVEL

No. Nama Kolom Tipe Data Lebar Constraint

Foreign Key Tabel Kolom

1 LEVELID Integer Primary Key

2 LEVELNAME varchar 100 Not Null

3. Nama Tabel : VOUCHER Primary Key : VID

Foreign Key : -


(50)

Tabel 4.3 Tabel VOUCHER

No Nama Kolom Tipe Data Lebar Constraint

Foreign Key Tabel Kolom

1 VID Varchar 200

Primary Key

2 PERSONALID Varchar 200 Not Null

3 VDATE Timestamp Not Null

4 VAMOUNTRP Varchar 200 Not Null

5 VAMOUNTUS Varchar 200 Not Null

6 VCHARGETO Varchar 200 Not Null

7 VCHARGETOID Varchar 200 Not Null

8 VCODENO Varchar 200 Not Null

9 VPAYTO Varchar 200 Not Null

10 VPAYTOID Varchar 200 Not Null

11 VFOR Mediumtext Not Null

12 VAPPROVEID1DEPT Varchar 200 Not Null

13 VAPPROVED1NAME Varchar 200 Not Null

14 VAPPROVED1STATUS Varchar 50 Not Null

15 VAPPROVED1OUT Timestamp Not Null

16 VAPPROVED2NAME Varchar 200 Not Null

17 VAPPROVED2STATUS Varchar 50 Not Null

18 VAPPROVED2OUT Timestamp Not Null

19 VAPPROVED3NAME Varchar 200 Not Null

20 VAPPROVED3STATUS Varchar 50 Not Null

21 VAPPROVED3OUT Timestamp Not Null

22 VAPPROVED4NAME Varchar 200 Not Null

23 VAPPROVED4STATUS Varchar 50 Not Null


(51)

40

25 VOR_CURMONTHUS Varchar 200 Not Null

26 VOR_CURMONTHRP Varchar 200 Not Null

27 VOR_3160US Varchar 200 Not Null

28 VOR_3160RP Varchar 200 Not Null

29 VOR_6190US Varchar 200 Not Null

30 VOR_6190RP Varchar 200 Not Null

31 VOR_90US Varchar 200 Not Null

32 VOR_90RP Varchar 200 Not Null

33 VOR_TOTALUS Varchar 200 Not Null

34 VOR_TOTALRP Varchar 200 Not Null

35 VFUNDRECEIVER Varchar 200 Not Null

36 VFUNDRECEIVERDATE Timestamp Not Null

37 VINFORMATION Mediumtext Not Null

38 VIMAGE Varchar 200 Not Null

39 VCCA Varchar 100 Not Null


(52)

4.3.7 Desain Input dan Output

Tahap ini merupakan desain awal tampilan form input dari Prototype Aplikasi Routing Document:

1. Desain Form Login

Gambar 4.12 Desain Form Login

Gambar 4.12 di atas merupakan rancangan desain input form login, dimana pada form tersebut user akan melakukan aktivitas menginputkan username dan password untuk dapat masuk ke dalam aplikasi.

2. Desain Form Menu Utama

Gambar 4.13 Desain Form Menu Utama

Gambar 4.13 di atas merupakan rancangan desain form menu utama, dimana pada form tersebut user dapat memilih form yang diinginkan dengan meng-klik pada link-link yang ada.


(53)

42

3. Desain Form Manajemen User

Gambar 4.14 Desain Form Manajemen User

Gambar 4.14 di atas merupakan rancangan desain form manajemen user, dimana user atau admin bisa melihat data profil semua user, membuat data profil untuk user baru dan disediakan action untuk admin agar dapat mengedit ataupun menghapus data profil masing-masing user.

4. Desain Form Edit User

Gambar 4.15 Desain Form Edit User

Gambar 4.15 di atas merupakan rancangan desain input form edit user, dimana user atau admin bisa membuat data profil untuk user baru dan mengupdate data profil untuk user mulai dari username, password, nama user, personal ID, departemen, dan level jabatan di perusahaan.


(54)

5. Desain Form Request Voucher

Gambar 4.16 Desain Form Request Voucher

Gambar 4.16 di atas merupakan rancangan desain input form request voucher, dimana user bisa melakukan Request Voucher dengan mengisi data-data ke dalam form yang sudah disediakan. Setelah data diisi semua maka data Request Voucher harus disimpan dengan mengklik simpan atau jika tidak jadi membuat Request Voucher bisa mengklik batal.

6. Desain Form Routing Voucher

Gambar 4.17 Desain Form Routing Voucher

Gambar 4.17 di atas merupakan rancangan desain form routing voucher, dimana user bisa melihat seluruh Request Voucher yang sudah dibuat. Disini user bisa melihat detail voucher, melakukan edit data Request Voucher atau menghapus Request Voucher.


(55)

44

7. Desain Form Detail Routing Voucher

Gambar 4.18 Desain Form Detail Routing Voucher

Gambar 4.18 di atas merupakan rancangan desain form detail routing voucher, dimana user bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat untuk mengetahui sudah sampai mana Request Voucher apakah sudah divalidasi manager atau masih dalam status pending.

8. Desain Form Approval Voucher

Gambar 4.19 Desain Form Approval Voucher

Gambar 4.19 di atas merupakan rancangan desain form approval voucher, dimana user dalam arti manager masing-masing departemen bisa melihat seluruh Request Voucher yang masuk. Disini user bisa melihat detail salah satu voucher dengan mengklik view pada kolom action. Pada kolom attachment akan ada link untuk mendownload dokumen tambahan yang telah disertakan.


(56)

9. Desain Form Detail Approval Voucher FAS/FOS/HSE

Gambar 4.20 Desain Form Detail Approval Voucher FAS/FOS/HSE Gambar 4.20 di atas merupakan rancangan desain form detail approval voucher FAS/FOS/HSE, dimana manager bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat user untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected. Pada form ini juga dilengkapi kolom attachment untuk memasukkan dokumen tambahan yang diperlukan.

10.Desain Form Detail Approval Voucher Cost Control

Gambar 4.21 Desain Form Detail Approval Voucher Cost Control

Gambar 4.21 di atas merupakan rancangan desain form detail approval voucher cost control, dimana manager bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat user untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected.


(57)

46

11.Desain Form Approval Cashier

Gambar 4.22 Desain Form Approval Cashier

Gambar 4.22 di atas merupakan rancangan desain input form approval cashier, dimana cashier bisa melihat detail data Request Voucher masuk yang sudah dibuat user sebelumnya. Untuk dilakukan pengisian data tambahan untuk Voucher Queue jika dana yang diminta melebihi US$ 200.

12.Desain Form Approval Admin & Finance Manager

Gambar 4.23 Desain Form Approval Admin & Finance Manager

Gambar 4.23 di atas merupakan rancangan desain form detail approval voucher A&F Manager, dimana manager bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected.


(58)

13.Desain Form Approval Field Manager

Gambar 4.24 Desain Form Approval Field Manager

Gambar 4.24 di atas merupakan rancangan desain form detail approval voucher Field Manager, dimana manager bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected.

14.Desain Form Complete Voucher

Gamber 4.25 Desain Form Complete Voucher

Gambar 4.25 di atas merupakan rancangan desain form complete voucher, dimana user dalam arti bagian cashier bisa melihat seluruh Routing Voucher yang masuk dan melakukan print out salah satu Request Voucher dengan mengklik link print untuk mencetak Complete Voucher.


(59)

48

15.Desain Form Detail Complete Voucher

Gambar 4.26 Desain Form Detail Complete Voucher

Gambar 4.26 di atas merupakan desain form detail complete voucher. Dimana cashier bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat user sebelumnya untuk dilakukan Complete Voucher. Tetapi sebelumnya sudah divalidasi FAS/FOS/HSE, cost control, admin & finance manager. Nama pengambil dana dan Complete Voucher tersebut harus diisikan di kolom received. Setelah itu Complete Voucher bisa diprint oleh bagian cashier.


(60)

4.4 Testing dan Implementasi Sistem 4.4.1 Testing atau Pengujian Sistem

Testing atau pengujian sistem yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi adanya ketidaksesuaian hasil sebuah sistem dari Prototype Aplikasi Routing Document Pada J.O.B. Pertamina-Petrochina East Java, apakah sudah memenuhi kebutuhan user dan layak digunakan sesuai dengan apa yang diharapkan. Berikut beberapa penjelasan dari pengujian terhadap sistem:

1. Proses Login Awal

Gambar 4.27 Proses Login Awal

Gambar 4.27 di atas menunjukkan tampilan form login awal, user harus memasukkan username dan password setelah itu mengklik login jika username dan password benar maka user akan langsung masuk ke dalam menu home.

2. Proses Menu Home


(61)

50

Gambar 4.28 di atas menunjukkan tampilan form menu home, user bisa memilih salah satu menu yang sudah tersedia dengan mengklik link untuk melakukan langkah selanjutnya yang diinginkan user.

3. Proses Login Gagal

Gambar 4.29 Proses Login Gagal

Gambar 4.29 di atas menunjukkan tampilan peringatan akan muncul apabila user salah memasukkan username atau password, maka dengan mengklik link ulangi lagi tampilan akan otomatis kembali ke form login awal.

4. Proses Insert User

Gambar 4.30 Proses Insert User

Gambar 4.30 di atas menunjukkan tampilan form ketika admin akan melakukan insert data user baru, dengan mengklik tambah user maka selanjutnya akan muncul tampilan form add user.


(62)

5. Proses Add User

Gambar 4.31 Proses Add User

Gambar 4.31 di atas menunjukkan tampilan form add user, admin mengisi data user setelah itu admin mengklik simpan maka selanjutnya data user baru akan langsung tersimpan.

6. Proses Update User

Gambar 4.32 Proses Update User

Gambar 4.32 di atas menunjukkan tampilan form ketika admin akan melakukan edit atau update user, dengan mengklik icon pensil pada kolom action maka selanjutnya akan muncul tampilan form update profil user.


(63)

52

7. Proses Update Profil

Gambar 4.33 Proses Update Profil

Gambar 4.33 di atas menunjukkan tampilan form ketika admin akan melakukan update profil user, setelah merubah data user selanjutnya dengan mengklik update maka data user akan tersimpan kembali.

8. Proses Delete User

Gambar 4.34 Proses Delete User

Gambar 4.34 di atas menunjukkan tampilan peringatan akan muncul apabila admin akan melakukan hapus atau delete user, dengan mengklik icon delete (tanda silang merah) pada kolom action untuk menghapus salah satu user yang tidak digunakan lagi. Selanjutnya jika admin mengklik OK maka data terhapus dan jumlah data user pada tabel akan berkurang satu.


(64)

9. Proses Request Voucher

Gambar 4.35 Proses Request Voucher

Gambar 4.35 di atas menunjukkan tampilan form request voucher, user mengisi data request voucher selanjutnya jika sudah lalu user mengklik simpan maka data voucher baru akan tersimpan dan muncul pada tabel routing voucher.

10.Proses Routing Voucher

Gambar 4.36 Proses Routing Voucher

Gambar 4.36 di atas menunjukkan tampilan form routing voucher, user bisa melihat seluruh data request voucher yang sudah dibuat. Disini disediakan icon pada kolom action untuk menghapus request voucher yang akan dibatalkan.


(65)

54

11.Delete Request Voucher

Gambar 4.37 Proses Delete Request Voucher

Gambar 4.37 di atas menunjukkan tampilan peringatan akan muncul apabila user akan melakukan hapus atau delete voucher, dengan mengklik icon delete (tanda silang merah) pada kolom action untuk menghapus salah satu request voucher yang dibatalkan. Selanjutnya jika user mengklik OK maka data akan terhapus dan jumlah data voucher pada tabel akan berkurang satu.

12.Proses Search Gagal

Gambar 4.38 Proses Search Gagal

Gambar 4.38 di atas menunjukkan tampilan form routing voucher akan muncul dengan tabel kosong apabila pencarian kata atau angka yang dimaksud user tidak sesuai atau tidak ada dalam tabel routing voucher.


(66)

13.Proses Search Sukses

Gambar 4.39 Proses Search Sukses

Gambar 4.39 di atas menunjukkan tampilan form routing voucher akan muncul dengan tabel berisi data apabila pencarian kata atau angka yang dimaksud user sesuai atau ada dalam tabel routing voucher.

14.Proses Browse File

Gambar 4.40 Proses Browse File

Gambar 4.40 di atas menunjukkan tampilan form yang akan muncul ketika user mengklik browse untuk memasukkan suatu file guna lampiran request voucher. Setelah file dipilih lalu user mengklik Open maka file akan tersimpan bersama request voucher.


(67)

56

15.Proses Approval FAS/FOS/HSE

Gambar 4.41 Proses Approval FAS/FOS/HSE

Gambar 4.41 di atas menunjukkan tampilan form approval atau validasi dari bagian FAS/FOS/HSE, dengan mengklik approval lalu klik Save maka request voucher tersebut tersimpan kembali dan tetunya sudah divalidasi oleh bagian FAS/FOS/HSE.

16.Proses Approval Admin & Finance Manager

Gambar 4.42 Proses Approval Admin & Finance Manager

Gambar 4.42 di atas menunjukkan tampilan form approval atau validasi dari bagian Admin & Finance Manager, dengan mengklik approval lalu klik Save maka request voucher tersebut tersimpan kembali dan tentunya sudah divalidasi oleh bagian Admin & Finance Manager.


(68)

17.Proses Approval Field Manager

Gambar 4.43 Proses Approval Field Manager

Gambar 4.43 di atas menunjukkan tampilan form approval atau validasi dari bagian Field Manager, dengan mengklik approval lalu klik Save maka request voucher tersebut tersimpan kembali dan tetunya sudah divalidasi oleh bagian Field Manager.

18.Proses Complete Voucher


(69)

58

Gambar kedua 4.44 di atas adalah tampilan form siap cetak yang akan muncul ketika user mengklik icon pensil pada kolom detail (gambar pertama) untuk mencetak complete voucher.

4.4.2 Implementasi Sistem

Implementasi sistem ini akan menjelaskan mengenai detail dari Prototype Aplikasi Routing Document, mulai dari spesifikasi hardware/software pendukung dan fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi:

4.4.3 Kebutuhan Sistem

Sistem yang digunakan untuk menjalankan Prototype Aplikasi Routing Document ini terdiri dari hardware dan software pendukung. Adapun hardware dan software pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:

Spesifikasi hardware pendukung terdiri dari:

1. Microprocessor Pentium IV 2.0 Ghz atau lebih tinggi 2. Memory 512 MB atau lebih tinggi

3. Harddisk minimal 10GB

Spesifikasi software pendukung terdiri dari:

1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional 2. XAMPP 1.7.2

3. Browser Mozilla Firefox

4.4.4 Interface Aplikasi

Setelah merancang desain input dan output, maka dalam tahap ini penulis merancang interface dari Prototype Aplikasi Routing Document. Adapun hasil rancangan interface Prototype Aplikasi Routing Document adalah sebagai berikut:


(70)

1. Interface Form Login

Gambar 4.45 Interface Form Login

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.45 di atas, user menginputkan username dan password, dan sistem akan secara otomatis melakukan verifikasi terhadap username tersebut apakah username tersebut Admin, Karyawan, atau Manager. Jika user salah menginputkan username atau password maka akan muncul warning untuk melakukan input ulang username dan password yang benar.

2. Interface Form Utama

Gambar 4.46 Interface Form Utama

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.46 di atas, user dapat memilih menu yang ada dengan meng-klik link yang terdapat pada form utama. Setelah link yang diinginkan di klik, maka akan tampil form sesuai link yang di klik tadi. Terdapat juga link Log out yang digunakan untuk keluar dari aplikasi.


(71)

60

3. Interface Form Request Voucher

Gambar 4.47 Interface Form Request Voucher

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.47 di atas, user bisa melakukan Request Voucher dengan mengisi data-data ke dalam form yang sudah disediakan. Setelah data diisi semua maka data Request Voucher harus disimpan dengan mengklik simpan atau jika dibatalkan bisa mengklik batal.

4. Interface Form Routing Voucher

Gambar 4.48 Interface Form Routing Voucher

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.48 di atas, user bisa melihat seluruh Request Voucher yang sudah dibuat. Disini user bisa melihat detail voucher, melakukan edit data Request Voucher atau menghapus Request Voucher. Terdapat juga kotak search digunakan untuk mencari berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh user.


(72)

5. Interface Form Detail Routing Voucher

Gambar 4.49Interface Form Detail Routing Voucher

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.49 di atas, user hanya bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat untuk mengetahui sudah sampai mana Request Voucher apakah sudah divalidasi manager atau masih dalam status pending.

6. Interface Form Approval


(73)

62

Dalam yang ditunjukkan oleh gambar 4.50 di atas form ini manager masing-masing departemen bisa melihat seluruh Request Voucher yang masuk. Disini user bisa melihat detail salah satu voucher dengan mengklik aksi. Pada kolom attachment bisa didownload dokumen tambahan yang telah disertakan. Terdapat juga kotak search digunakan untuk mencari berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh user.

7. Interface Form Detail Approval FAS/FOS/HSE

Gambar 4.51 Interface Form Detail Approval FAS/FOS/HSE

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.51 di atas, user dalam arti manager FAS/FOS/HSE bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected. Pada form ini juga dilengkapi kolom attachment untuk memasukkan dokumen tambahan yang diperlukan.


(74)

8. Interface Form Voucher Queue Cost Control

Gambar 4.52 Interface Form Voucher Queue Cost Control

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.52 di atas, user dalam arti sekretaris cost control bisa melihat seluruh Request Voucher masuk yang sudah dibuat karyawan sebelumnya. Untuk dilakukan pengecekan kas atau ketersediaan dana apakah masih mencukupi untuk dana yang akan diminta. Terdapat juga kotak search digunakan untuk mencari berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh user.

9. Interface Form Approval Cost Control

Gambar 4.53 Interface Form Approval Cost Control

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.53 di atas, user dalam arti manager cost control bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat


(75)

64

karyawan sebelumnya untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected. Tetapi sebelumnya sudah divalidasi FAS/FOS/HSE dan juga sudah dilakukan pengecekan kas atau ketersediaan dana oleh sekretaris cost control.

10.Interface Form Approval Cashier

Gambar 4.54 Interface Form Approval Cashier

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.54 di atas, user dalam arti bagian cashier bisa melihat detail data Request Voucher masuk yang sudah dibuat karyawan sebelumnya. Untuk dilakukan pengisian data tambahan untuk Voucher Queue jika dana yang diminta melebihi US$ 200.


(76)

11.Interface Form Approval Admin & Finance Manager

Gambar 4.55 Interface Form Approval Admin & Finance Manager

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.55 di atas, user dalam arti admin & finance manager bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan sebelumnya dengan permintaan dana yang melebihi US$ 200. Untuk melakukan validasi harus mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected. Tetapi sebelumnya sudah divalidasi FAS/FOS/HSE dan cost control.

12.Interface Form Detail Approval Field Manager


(77)

66

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.56 di atas, user dalam arti field manager bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan sebelumnya untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected. Tetapi sebelumnya sudah divalidasi FAS/FOS/HSE, cost control, admin & finance manager.

13.Interface Form Complete Voucher

Gamber 4.57 Interface Form Complete Voucher

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.57 di atas, user dalam arti bagian cashier bisa melihat seluruh Request Voucher yang masuk. Disini user bisa melihat detail salah satu voucher yang belum received dengan mengklik detail gambar pensil untuk dilakukan Complete Voucher. Terdapat juga kotak search digunakan untuk mencari berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh user.


(78)

14.Interface Form Detail Complete Voucher

Gamber 4.58 Interface Form Detail Complete Voucher

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.58 di atas user dalam arti bagian cashier bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan sebelumnya untuk dilakukan Complete Voucher. Tetapi sebelumnya sudah divalidasi FAS/FOS/HSE, cost control, admin & finance manager. Nama pengambil dana dan Complete Voucher tersebut harus diisikan di kolom received. Setelah itu Complete Voucher bisa diprint oleh bagian cashier.

15.Interface Form Edit Admin


(79)

68

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.59 di atas, admin bisa melihat data profil semua user, membuat data profil untuk user baru dan disediakan action untuk admin agar dapat mengedit ataupun menghapus data profil masing-masing user. Terdapat juga kotak search digunakan untuk mencari berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh user.

16.Interface Detail Form Edit Admin

Gamber 4.60 Interface Detail Form Edit Admin

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.60 di atas, admin bisa membuat data profil baru untuk user dan mengupdate data profil untuk user mulai dari username, password, nama user, personal ID, departemen, dan level jabatan di perusahaan.


(80)

69 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Prototype Aplikasi Routing Document pada Joint Opertaing Body Pertamina-Petrochina East Java adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan routing document dari manual ke proses yang terkomputerisasi menghasilkan sistem sebagai media penyimpanan, publikasi dan pencarian dokumen.

2. Kinerja sistem menjadi lebih baik, sehingga bisa mempercepat dan memperlancar aliran data secara tepat dan akurat sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang pembuatan Prototype Aplikasi Routing Document pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java yang telah dibuat, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Agar ada pengembangan menjadi Sistem Informasi Routing Document yang dilengkapi dengan adanya laporan request voucher tiap bulan. Sehingga bisa diketahui jumlah request voucher yang diajukan selama satu bulan.


(81)

70

2. Mengembangkan sistem ini menjadi sistem yang lebih kompleks, misalnya penambahan Request Field Material Requisition dan Request Internal Work order.


(82)

xiii

Aziz, M. Farid, 2001, Belajar Sendiri Pemrograman PHP 4. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto, 1989, Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta. Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi:

Konsep, Teknologi, dan Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kadir, Abdul, 2002, Pemrograman Web HTML, CSS, Javascript, dan PHP. Andi Offset, Yogyakarta.

Kurniadi, Adi, 1998, Intranet. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

McLeod, Raymond, 2001, Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia Jilid2. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Sudarmawan,ST, MT, dan Dony Ariyus, 2003, Interaksi Manusia dan Komputer. Andi, Yogyakarta.

Wahyono, Teguh, 2005, 36 Jam Belajar Komputer: Pemrograman Web Dinamis dengan PHP 5. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Zakaria, Teddy Marcus, dan Haryanto Tanuwijaya, 2007, Perancangan Antarmuka untuk Interaksi Manusia dan Komputer. Informatika, Bandung.


(1)

66

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.56 di atas, user dalam arti field manager bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan sebelumnya untuk dilakukan validasi dengan mencentang salah satu button approved, pending, atau rejected. Tetapi sebelumnya sudah divalidasi

FAS/FOS/HSE, cost control, admin & finance manager. 13. Interface Form Complete Voucher

Gamber 4.57 Interface Form Complete Voucher

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.57 di atas, user dalam arti bagian cashier bisa melihat seluruh Request Voucher yang masuk. Disini user bisa melihat detail salah satu voucher yang belum received dengan mengklik detail gambar pensil untuk dilakukan Complete Voucher. Terdapat juga kotak search digunakan untuk mencari berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh user.


(2)

14. Interface Form Detail Complete Voucher

Gamber 4.58 Interface Form Detail Complete Voucher

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.58 di atas user dalam arti bagian cashier bisa melihat salah satu detail data voucher yang sudah dibuat karyawan sebelumnya untuk dilakukan Complete Voucher. Tetapi sebelumnya sudah divalidasi FAS/FOS/HSE, cost control, admin & finance manager. Nama pengambil dana dan Complete Voucher tersebut harus diisikan di kolom received. Setelah itu Complete Voucher bisa diprint oleh bagian cashier.

15. Interface Form Edit Admin


(3)

68

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.59 di atas, admin bisa melihat data profil semua user, membuat data profil untuk user baru dan disediakan action untuk admin agar dapat mengedit ataupun menghapus data profil masing-masing user. Terdapat juga kotak search digunakan untuk mencari berdasarkan keyword yang dimasukkan oleh user.

16. Interface Detail Form Edit Admin

Gamber 4.60 Interface Detail Form Edit Admin

Dalam form yang ditunjukkan oleh gambar 4.60 di atas, admin bisa membuat data profil baru untuk user dan mengupdate data profil untuk user mulai dari username, password, nama user, personal ID, departemen, dan level jabatan di perusahaan.


(4)

69 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Prototype Aplikasi Routing Document pada Joint Opertaing Body Pertamina-Petrochina East Java adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan routing document dari manual ke proses yang terkomputerisasi menghasilkan sistem sebagai media penyimpanan, publikasi dan pencarian dokumen.

2. Kinerja sistem menjadi lebih baik, sehingga bisa mempercepat dan memperlancar aliran data secara tepat dan akurat sehingga meningkatkan produktivitas perusahaan.

5.2 Saran

Berdasarkan penjelasan tentang pembuatan Prototype Aplikasi Routing Document pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java yang telah dibuat, maka saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Agar ada pengembangan menjadi Sistem Informasi Routing Document yang dilengkapi dengan adanya laporan request voucher tiap bulan. Sehingga bisa diketahui jumlah request voucher yang diajukan selama satu bulan.


(5)

70

2. Mengembangkan sistem ini menjadi sistem yang lebih kompleks, misalnya penambahan Request Field Material Requisition dan Request Internal Work order.


(6)

xiii

Aziz, M. Farid, 2001, Belajar Sendiri Pemrograman PHP 4. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto, 1989, Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta.

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi: Konsep, Teknologi, dan Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kadir, Abdul, 2002, Pemrograman Web HTML, CSS, Javascript, dan PHP. Andi Offset, Yogyakarta.

Kurniadi, Adi, 1998, Intranet. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

McLeod, Raymond, 2001, Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia Jilid2. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Sudarmawan,ST, MT, dan Dony Ariyus, 2003, Interaksi Manusia dan Komputer. Andi, Yogyakarta.

Wahyono, Teguh, 2005, 36 Jam Belajar Komputer: Pemrograman Web Dinamis dengan PHP 5. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Zakaria, Teddy Marcus, dan Haryanto Tanuwijaya, 2007, Perancangan Antarmuka untuk Interaksi Manusia dan Komputer. Informatika, Bandung.


Dokumen yang terkait

STUDY ANALISA STABILITAS TRANSIENT SETELAH LOAD SHEDDING PADA POWER PLANT 1 DI JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ), TUBAN

3 45 21

PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) EKSPLOITASI MINYAK BUMI (Studi di Joint Operating Body Pertamina - Petrochina East Java di Kabupaten Bojonegoro)

0 4 25

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.

0 3 11

PENDAHULUAN PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.

0 2 12

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.

1 6 67

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software JD Edwards) PADA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA.

0 2 106

Efektivitas permit to work di job pertamina– Petrochina east java (job p-pej) Tuban rita

1 6 55

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software JD Edwards) PADA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

0 0 20

Analisis Stabilitas Transien Dan Perancangan Pelepasan Beban Pada Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java - ITS Repository

0 0 111

Evaluasi Koordinasi Proteksi Akibat Penambahan Pembangkit Dan Rekonfigurasi Jaringan Di Joint Operation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Tuban - ITS Repository

0 0 115