FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software JD Edwards) PADA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA.

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software JD Edwards) PADA

JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA TUBAN

Disusun Oleh: P r a t i w i 0513315047/FE/EA

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh

Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 6 Juni 2011 Pembimbing : Tim Penguji : Pembimbing Utama Ketua

Drs. EC, Saiful Anwar, Msi Drs. EC, Saiful Anwar, Msi Sekretaris

DR. Sri Trisnaningsi, Msi Anggota

Dra. Rina Mustika, Msi

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur. SE, MM NIP : 196309241989031001


(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Segala-galanya, sumber dari segala sumber, yang telah memberikan petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Software JD Edwards) pada Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java Tuban”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Saiful Anwar, Drs., MSi., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.


(3)

4. Ibu Sri Trisnaningsih, Msi, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur, khususnya Program Studi Akuntansi yang telah memberi ilmu pengetahuan dan membimbing penulis selama masa kuliah. 6. Suami saya yang selalu setia menemani dan memberikan do’a, dukungan serta

semangat, sehingga saya dapat meneyelesaikan skripsi ini lebih awal.

7. Kedua Orangtua dan saudara-saudara saya yang selalu memberikan restu, dukungan dan doanya selama penulis menempuh kuliah sampai dengan menyelesaikan Skripsi.

8. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi terselesaikannya Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta bermanfaat bagi pembaca, khususnya Program Studi Akuntansi.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Surabaya, 19 Mei 2011


(4)

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel... viii

Daftar Gambar ... ix

Abstrak... x

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan Penelitian ... 7

1.4.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1.Peneliti Terdahulu ... 9

2.2.Landasan Teori... 11

2.2.1. Kinerja ... 11

2.2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 13

2.2.2. Sistem dan Teknologi Informasi ... 14

2.2.2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)... 14

2.2.2.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)... 15

2.2.2.3. Struktur Sistem Informasi Akuntansi... 16

2.2.3. Akuntansi... 16

2.2.4. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.2.4.1. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi... 18

2.2.4.2. Pemakaian Sistem ... 19

2.2.4.3. Kualitas Sistem Informasi ... 19

2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 20


(5)

2.2.5.1. Partisipasi Pemakai ... 20

2.2.5.2. Dukungan Manajemen Puncak ... 21

2.2.5.3. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi... 21

2.2.5.4. Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai ... 22

2.2.6. Software JD Edwards ... 23

2.3 Kerangka Pikir ... 24

2.3.1. Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 24

2.3.2. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 25

2.3.3. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 26

2.3.4. Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 27

2.4 Diagram Kerangka Pikir ... 29

2.5 Hipotesis... 30

BAB III : METODE PENELITIAN... 31

3.1.Definisi Operasional dan Pengukuran Vaiabel ... 31

3.1.1. Definisi Operasional... 31

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 33

3.2.Teknik Penentuan Sampel... 35

3.2.1. Populasi ... 35

3.2.2. Sampel ... 36

3.3.Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.3.1. Jenis Data ... 37

3.3.2. Sumber Data ... 37

3.3.3. Pengumpulan Data ... 37


(6)

3.4.1. Uji Validitas ... 38

3.4.2. Uji Reliabilitas... 38

3.4.3. Uji Normalitas ... 39

3.4.4. Uji Asumsi Klasik ... 39

3.4.4.1. Autokorelasi ... 40

3.4.4.2. Multikorelasi ... 40

3.4.4.3. Heterokedastisitas ... 41

3.4.5. Teknik Analisis... 41

3.4.6. Uji Hipotesis... 42

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 44

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 44

4.1.1. Tempat Kedudukan ... 44

4.1.2. Profil Perusahaan... 44

4.1.3. Sejarah Perusahaan... 45

4.1.4. Wilayah Kerja JOB Pertamina PetroChina East Java Tuban ... 46

4.1.5. Tujuan Perusahaan ... 47

4.1.6. Struktur Organisasi... 47

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

4.2.1. Karekteristik Responden... 52

4.2.1.1. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikaan ... 52

4.2.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 53

4.2.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 53

4.2.2. Deskripsi Variabel ... 54

4.2.2.1. Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Y)... 54

4.2.2.2. Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai (X1) ... 55

4.2.2.3. Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2)... 56


(7)

4.2.2.4. Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal

Sistem Informasi (X3) ... 58

4.2.2.5. Deskripsi Variabel Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai ... 59

4.3. Uji Kualitas Data ... 60

4.3.1. Uji Validitas... 60

4.3.1.1. Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)... 61

4.3.1.2. Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X1)... 61

4.3.1.3. Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2) ... 62

4.3.1.4. Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3) ... 63

4.3.1.5. Uji Validitas Variabel Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4)... 64

4.3.2. Uji Realibilitas ... 65

4.3.3. Uji Normalitas ... 66

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 66

4.4.1. Autokorelasi ... 66

4.4.2. Multikolinieritas... 67

4.4.3. Heterokedastisitas ... 68

4.5. Analisis Regresi Linier Berganda... 69

4.5.1. Persamaan Regresi... 69

4.5.2. Uji F... 71

4.5.3. Uji t ... 72

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian... 76

4.7. Perbedaan dengan Peneliti Terdahulu ... 80

4.8. Keterbatasan Penelitian ... 82


(8)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 84 5.1. Kesimpulan ... 84 5.2. Saran ... 85

Daftar Pustaka Lampiran


(9)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 : Data Produksi Sumur pada 31 Januari 2011 ... 45

Tabel 2 : Produksi pada 1Januari-31 Desember 2010... 45

Tabel 3 : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan... 52

Tabel 4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 53

Tabel 5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 6 : Rekapitulasi jawaban responden untuk Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 54

Tabel 7 : Rekapitulasi jawaban responden Variabel Partisipasi Pemakai (X1) .. 55

Tabel 8 : Rekapitulasi jawaban responden Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2)... 56

Tabel 9 : Rekapitulasi jawaban responden Variabel Kemampuan Teknik Pesonal Sistem Informasi (X3) ... 58

Tabel 10 : Rekapitulasi jawaban responden Variabel Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4) ... 59

Tabel 11 : Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) 61 Tabel 12 : Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X1) ... 62

Tabel 13 : Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2) ... 62

Tabel 14 : Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3) ... 63

Tabel 15 : Hasil Uji Validitas Variabel Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4)... 64

Tabel 16 : Hasil Uji Reliabilitas... 65

Tabel 17 : Hasil Uji Normalitas ... 66

Tabel 18 : Hasil Uji Multikolinieritas ... 67

Tabel 19 : Hasil Uji Heterokedastisitas... 68

Tabel 20 : Hasil Estimasi Koefisien Regresi... 69


(10)

Tabel 22 : Nilai Koefisien Determinasi ... 72 Tabel 23 : Hasil Uji t Regresi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat ... 73


(11)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1 : Diagram Kerangka Pikir ... 29 Gambar 2 : Struktur Organisasi ... 51


(12)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software JD Edwards) PADA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

TUBAN

Oleh: Pratiwi

ABSTRAK

Dalam tahap perencanaan dan perancangan sistem informasi, seharusnya lebih mempertimbangkan factor perilaku manusia. Kalau peran teknologinya saja yang diperhatikan, maka akan muncul permasalahan baru dari faktor manusia tersebut, seperti timbulnya ketidakpuasan dalam pekerjaan, yang tentu saja akan sangat merugikan organisasi tersebut.

JOB Pertamina-PetroChina adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan minyak bumi dan gas alam. Fenomena yang terjadi belakangan ini adalah hasil kinerja yang kurang memuaskan karena informasi yang diterima belum memenuhi harapan pemakai informasi dan belum mampu memberikan kepuasan bagi para pemakainya. Kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai.

Sampel yang diambil berjumlah 30 orang dari total populasi berjumlah 40 orang. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling dan untuk pengujian data digunakan Regresi Linier Berganda. Berdasarkan analisis regresi linier berganda menyimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh secara positif signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (dukungan manajemen puncak menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.039 < 0,05) (partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi, dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi, dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai, masing-masing menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0.737; 0.059; 0.466 > 0,05).

Keywords : Partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, dan keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan merupakan roda penggerak ekonomi di suatu Negara. Terlebih bila perusahaan tersebut merupakan perusahaan tambang minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia dan bekerja sama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia. Sistem Informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan. Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi sangat memudahkan parusahaan untuk memproses data mengenai kegiatan-kegiatan perusahaan secara efisien dan efektif. Serta menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan membentuk pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa data atas aktivitas dan transaksi perusahaan dicatat dan diproses secara akurat dan untuk melindungi data dan asset perusahaan lainnya.

Pemakai informasi akuntansi dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok internal dan kelompok eksternal. Kelompok internal meliputi para manajer yang ada di dalam perusahaan itu sendiri yang kebutuhannya sangat tergantung pada jenjang organisasi atau pada fungsi tertentu yang dilaksanakannya. Kelompok eksternal, yaitu BP


(14)

Migas, kantor pajak, investor dan pemerintah. Pada umumnya, kelompok eksternal memerlukan informasi yang bersifat umum dalam bentuk laporan keuangan. Untuk itu, pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan memerlukan sejumlah informasi yang memadai. Informasi akuntansi yang memadai hanya dapat dihasilkan oleh sistem informasi yang mampu menangkap , mencipta, dan memanipulasi informasi internal dan eksternal secara efektif. Oleh karena itu, faktor penentu keberhasilan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi perlu diperhatikan.

Suatu keterandalan sistem informasi yang ada mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam sebuah lingkungan bisnis, karena dengan hal itu sangat membantu manajemen untuk menyediakan informasi dalam mengambil keputusan-keputusan strategis yang dibutuhkan. Karena pentingnya kebutuhan sebuah sistem informasi, maka perusahaan perlu mempertimbangkan system yang telah digunakan dan yang akan dikembangkan agar kedepannya menjadi sebuah sistem yang efektif dalam mendukung apa yang menjadi visi dan misi perusahaan. Namun kesuksesan suatu system informasi tidak hanya dilihat melalui bagaimana sistem tersebut dapat menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga melalui kesesuaiannya dengan lingkungan organisasi dan para pengguna yang membutuhkan atau menggunakan informasi yang dihasilkan tersebut.

Perusahaan yang menyadari pentingnya peningkatan kinerja dari sistem informasi akuntansi yang sedang dipakai, akan selalu memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja


(15)

dari sistem informasi akuntansi, misalnya keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan, komunikasi yang baik dan juga partisipasi yang baik dari karyawan akan menimbulkan rasa puas pada karyawan dan rasa puas ini akan mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih giat dan bersemangat, sehingga dengan semangat yang tinggi, perusahaan dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Banyak perusahaan yang mengimplementasikan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Maka dari itu dalam pengembangan suatu sistem informasi perlu diperhatikan keterlibatan pemakai, karena ini berkaitan dengan pihak yang nantinya akan menggunakan atau memanfaatkan informasi yang dihasilkan. Disamping itu juga kemampuan teknik personal sistem informasi apabila kemampuan yang dimiliki oleh personal kurang, maka perlu program pelatihan dan pendidikan pemakai yang tidak kalah penting, untuk itu perlu dukungan dari manajemen puncak.

Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java Tuban, merupakan perusahaan gabungan pertambangan minyak dan gas bumi. Semakin vitalnya teknologi informasi bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruhan memperluas peranan suatu sistem informasi. Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu penyedia informasi, khususnya informasi keuangan yang banyak dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Didorong oleh kompleksnya laporan keuangan dan kemajuan teknologi, hal itu memacu kebutuhan suatu sistem informasi akuntansi yang handal


(16)

agar proses pencatan aktivitas perusahaan Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java Tuban bisa seefisien mungkin dan pengoperasian yang lebih mudah. Dengan diluncurkannya pemakaian sebuah sistem informasi berbasis AS / 400 (Application System / 400) ke generasi JDE (Jack Dan Edwards) oleh JOB Pertamina-Petrochina East Java Tuban. Diharapkan sistem yang baru ini dapat menjadi sebuah alat perubahan dari sistem semi manual dalam hal pencatatan, kedalam sistem terkomputerisasi yang terintegrasi dan real time.

Penerapan software JDE juga diharapkan agar dapat memberikan data analistis untuk mendukung proses pengambilan keputusan di jajaran manajemen di JOB Pertamina-Petrochina. Software ini hanya sekedar alat dari sebuah sistem informasi akuntansi, yang membantu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem informasi akuntansi yang dikembangkan, maka dalam pelaksanaannya manajemen harus memperhatikan beberapa factor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, karena suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu pekerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi.

Kemampuan teknik personal sistem informasi, yaitu sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila setiap personel yang menggunakan sistem informasi tersebut memiliki


(17)

kemampuan teknik untuk mengoperasionalkan sistem informasi akuntansi tersebut.

Dukungan manajemen puncak juga memiliki pengaruh dalam penggunaan karena sistem yang dipilih oleh manajemen puncak pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan.

Faktor-faktor kinerja sistem informasi akuntansi akan berhasil apabila didukung oleh program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap pemakaian sistem informasi akuntansi tersebut.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Jen (2002:142-143) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi, antara lain keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi.

Kenyataan yang ada di dalam perusahaan, terdapat beberapa permasalahan yang ada di dalam perusahaan, yaitu pertama, sering terjadi human error seperti terjadi kesalahan staf dalam menyalin dan mengisi data, kesalahan dalam melakukan perhitungan, kesalahan pengisian nomor dokumen dan kehilangan atau kerusakan dokumen fisik. Dampak yang terjadi adalah perusahaan tidak memiliki informasi yang akurat dan up to date. Kedua, para pemakai sering merasa kesulitan dalam mengoperasikan


(18)

sistem informasi baru yang diterapkan perusahaan, karena sistem baru tersebut tidak disosialisasikan terlebih dahulu kepada karyawan, dan juga kurangnya pelatihan terhadap karyawan. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang dihasilkan kurang sesuai dengan keinginan para pengguna, terutama dalam segi reliabilitas dan keakurasian suatu laporan. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan dari karyawan departemen Field Accounting, M. Nurcahya pada tanggal 11 April 2011, yaitu pada hari tersebut, terjadi kesalahan dalam memasukkan nomor rekening biaya, dalam proses memposting biaya-biaya membutuhkan waktu yang lama, JDE yang telah di posting tidak dapat dicetak. Hal ini disebabkan karena informasi yang diterima belum memenuhi harapan pemakai informasi dan belum mampu memberikan kepuasan bagi para pemakainya. Kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal serta pelatihan dan pendidikan pemakai.

Dari latar belakang tersebut diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Software JD Edwards) pada Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java Tuban.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :


(19)

Apakah faktor partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dan program pelatihan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (software JD Edwards) Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java Tuban?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk membuktikan secara empiris apakah partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, dan program pelatihan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java Tuban?

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapka dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat mengembangkan pengetahuan serta wawasan sebagai sarana untuk mengetahui secara lebih luas tentang teori dan kenyataan yang ada di lapangan.


(20)

8

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi-organisasi atau perusahaan-perusahaan untuk mengevaluasi kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang telah diterapkan saat ini dan digunakan untuk meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi di masa yang akan datang.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan stimulus bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis dengan menemukan faktor-faktor lain yang masih relevan dengan peningkatan kinerja Sistem Informasi Akuntansi.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peneliti Terdahulu

Jen (2002) meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan sistem informasinya, kepuasan pemakai akan semakin tinggi, tetapi pemakaian sistem akan menurun. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepuasan pemakai pada perusahaan yang departemen sistem informasinya berada di departemen lainnya (dependen), akan lebih tinggi dari pada perusahaan yang departemen sistem informasinya terpisah dan berdiri sendiri.

Hadisoebroto (2004) meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi (Studi pada Karyawan PDAM di Wilayah Propinsi Jawa Timur). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan kondisi keberadaan Sistem Informasi Akuntansi dalam PDAM, dan juga untuk mengetahui hubungan antara partisipasi pemakai, keterlibatan pemakai, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dengan keberhasilan sistem informasi akuntansi. Serta untuk


(22)

mengetahui besarnya pengaruh partisipasi pemakai, keterlibatan pemakai, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, secara bersama-sama terhadap keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi. Hasil penelitian ini, yaitu Menunjukkan bahwa partisipasi pengguna, keterlibatan pengguna, dukungan manajemen puncak, dan formalisasi pengembangan SIA mempunyai korelasi yang kuat terhadap keberhasilan SIA, dengan keterlibatan pengguna mempunyai korelasi terbesar atau terkuat dari pada faktor lainnya.

Warsoko (2007) meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Akuntansi pada Implementasi Basis Data Program Financial Accounting and Monitoring System (PFAMS). Dengan permasalahan apakah faktor lembaga pengelola sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan kemudahan data berpengaruh positif terhadap kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan dari sistem berbasis data PFAMS? Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi akuntansi sistem akuntansi yang berbasis data PFAMS secara signifikan dipengaruhi oleh kualitas lembaga pengelola, kualitas sumber dan kemudahan data.

Dari hasil pengkajian penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang, ditemukan perbedaan dan persamaan dalam proses penelitian, antara lain :


(23)

Perbedaan dari peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang, yaitu peneliti terdahulu menggunakan objek penelitian perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, sedangkan pada penelitian ini akan digunakan objek perusahaan pertambangan JOB Pertamina-Petrochina East Java Tuban, yang telah menerapkan sistem informasi akuntansi secara penuh pada proses pembukuan.

Peneliti terdahulu dan peneliti sekarang memiliki persamaan dalam menggunakan alat uji, yaitu Analisis Regresi Linier Berganda. Sedangkan data yang digunakan juga memiliki persamaan, yaitu data primer yang diperoleh melalui teknik penyebaran dan pengisian kuesioner kepada para pemakai sistem informasi akuntansi yang ada di dalam perusahaan.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Kinerja

Istilah manajemen kinerja sering dipakai saat ini, namun belum ada devinisi khusus yang disepakati secara umum. Menurut Pabundu (2006:121) kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Sedangkan menurut Mulyadi (2001:416) adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan


(24)

karyawannya berdasarkan saran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penelitian Thompson (1991) dalam Kurnia (2010:14) dengan judul “PERSONAL COMPUTING : TOWARD A CONCEPTUAL MODEL OF UTILIZATION” didasari oleh teori sikap dan perilaku (theory of attitude and behavior) dari Triandis (1980) yang menguji pengaruh factor social (social factor),affect, kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), dan kondisi yang memfasislitasi (facilitating condition) terhadap penggunaan personal computer (PC). Responden dalam penelitian ini adalah 212 karyawan yang berpendidikan (manajer) di sembilan divisi perusahaan multi-nasional. Pengukuran dan alat uji hipotesis dengan menggunakan partial least squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma social (social norms), kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), dan konsekuensi jangka panjang (long term consequences) mempunyai hubungan yang kuat terhadap penggunaan personal computer (PC). Sedangkan affect dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) menunjukkan hubungan yang lemah dengan penggunaan personal computer (PC).

Dari bebrapa devinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan performance atau kinerja karyawanyang dilakukan berdasarkan hasil yang ditunjukkan atas suatu prestasi tertentu, sesuai dengan ukuran atau standar yang ditetapkan oleh perusahaan tempat


(25)

mereka bekerja. Semakin tinggi kualitas dan kuantitas hasil kerjanya, maka semakin tinggi pula kinerjanya.

2.2.1.1Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut pendapat Keith Davis (1964:484) dalam Mangkunegara (2001:67), bahwa :

human performance = ability + motivationMotivation = attitude + situationAbility = knowledge + skill a. Faktor Kemampuan

dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya, dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the right place, the right man on the right job).

b. Faktor Motovasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).


(26)

2.2.2 Sistem dan Teknologi Informasi

Menurut James A. Hall (2001:7), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal, dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.

Istilah sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat (Bodnar dan Hopwood, 2000:4)

Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan rangkaian prosedur pengumpulan data yang diproses menjadi informasi, dengan penggunaan teknologi komputer, untuk didistribusikan kepada para pemakai, agar bermanfaat bagi perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

2.2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan penerapan Sistem Informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan tingkat manajemen.

Menurut Chusing dalam Jogiyanto (2000:99), sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk


(27)

semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan, yaitu Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan informasi yang dibutuhkan tingkat manajemen dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

2.2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem dari Sistem Informasi Bisnis yang dihubungkan dengan tipe suatu informasi yang termasuk di dalam bagian fungsi akuntansi (Nash dan Robert dalam Jogiyanto, 2000:49).

Menurut Moscove yang dikutip oleh Baridwan (1994:3), Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklarifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak eksternal perusahaan (kantor pajak, investor, kreditor dan BP Migas) dan pihak internal.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000:1), Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia, dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini di komunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Akuntansi mewujudkan perubahan (mengubah data menjadi informasi) ini apakah secara manual atau terkomputerisasi.


(28)

Kesimpulan dari teori diatas adalah Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya untuk mengolah data menjadi informasi, dan menyampaikannya untuk pengambilan keputusan.

2.2.2.3 Struktur Sistem Informasi Akuntansi

Diperlukan suatu sistem yang mengatur arus dan data pengelolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu sistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Informasi Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang biasanya dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan pada pihak-pihak di luar perusahaan.

b. Informasi Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

2.2.3 Akuntansi

Menurut Wilkinson (1993:15) akuntansi dan sistem informasi sangat erat kaitannya. Pada dasarnya akuntansi adalah sebuah sistem informasi. Tepatnya akuntansi adalah penerapan dari teori umum informasi untuk masalah-masalah operasi ekonomi yang efisien. Akuntansi


(29)

juga merupakan bagian besar dari informasi umum yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif. Dalam konteks ini, akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi umum suatu kesatuan operasional dan juga merupakan bagian dari bidang besar di bawah nama konsep informasi.

Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu (Harahap, 2002:1)

Kesimpulan dari teori diatas adalah akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi pada periode tertentu yang dapat menggambarkan kondisi bisnis dan hasil usahanya.

2.2.4 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Soegiharto (2001) dan Choe (1996) yang dikutip oleh Jen (2002:136-137), mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari sisi pemakai (user) dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi kedalam dua bagian, yaitu kepuasan pemakai informasi (user information satisfaction) dan pemakaian sistem informasi (system userage) sebagai pengganti variable kinerja sistem informasi akuntansi.

Sedangkan menurut Jen (2002:136-137) sendiri, mengacu pada penelitian Soegiharto (2001) dan Choe (1996), dengan mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari dua pendekatan, yaitu kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi dan pemakai dari sistem informasi akuntansi


(30)

itu sendiri oleh para karyawan pada departemen Akuntansi, keuangan, dan Perpajakan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan mereka untuk mengolah data-data keuangan menjadi informasi akuntansi.

Kesimpulan dari teori diatas adalah keberhasilan kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dilihat dengan cara bagaimana sistem tersebut dapat memproses informasi dengan baik.

2.2.4.1Kepuasan Pemakai Sistem Informasi

Kepuasan sering dihubungkan dengan pekerjaan (kepuasan kerja) yaitu yang merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka (Davis 1990:105)

Menurut Ives dan Olson dalam Hariadi (2010: 34) kepuasan pemakai adalah seberapa jauh pemakai percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka dalam kualitas sebagaii keputusan sebagai tujuan penting dari sistem informasi dalam mendukung pembuatan keputusan.

Kesimpulan dari teori diatas adalah keputusan pemakai menurut peneliti adalah pengungkapan rasa senang atau tidak senang yang timbul dalam diri pemakai sehubungan dengan partisipasi yang diberikannya selama pengembangan sistem informasi.


(31)

2.2.4.2Pemakaian Sistem

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000:34) pemkaian sistem dapat diindikasikan juga sebagai pengimplikasian sistem. Implikasi sistem adalah proses menempatkan prosedur dan metode-metode revisi atau rancangan baru ke dalam operasi.

Penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi Jahangir et al (2000) dalam Jen (2002:137).

Kesimpulan dari teori diatas adalah pemakaian sistem juga dapat diindikasikan sebagai pengimplikasian sistem sebagai penentu tingkat keberhasilan komputer.

2.2.4.3Kualitas Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto, karakteristik kualitas informasi, meliputi keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak, atau menyesatkan. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut diterima oleh pemakai informasi tidak terlambat. Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Kesimpulan dari teori diatas adalah bahwa kualitas informasi harus memiliki karakteristik yang akurat, tepat waktu dan relevan, agar bermanfaat bagi para pemakai dan perusahaan.


(32)

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

2.2.5.1Partisipasi Pemakai

Menurut Davis (1996:179), partisipasi pemakai adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggung jawab pencapaian tujuan itu.

Menurut Davis (1996:179) ada tiga gagasan penting dalam partisipasi kerja, yaitu:

1. Keterlibatan mental dan emosional, partisipasi berarti keterlibatan mental dan emosional para pegawai dari pada hanya berupa aktivitas fisik.

2. Motivasi kontribusi, yaitu bahwa partisipasi memotivasi orang-orang untuk memberikan kontribusi, mereka diberi kesempatan untuk menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya guna mencapai tujuan organisasi.

3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi berarti mendorong orang-orang untuk menerima tanggung jawab dalam aktivitas kelompok. Pertisipasi membantu mereka menjadi pegawai yang bertanggung jawab dari pada hanya sekedar pelaksana yang tidak bertanggung jawab

Partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem


(33)

informasi (Barki dan Hartwick dalam Restuningdiah dan Indriantoro, 2000:121-122).

Kesimpulan dari teori diatas adalah bahwa partisipasi pemakai adalah aktivitas yang dilakukan oleh para pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.5.2Dukungan Manajemen Puncak

Menurut Jauch dan Glueck (1995:47-48), manajemen puncak adalah eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan. Manajemen puncak adalah penetap tujuan, perencana strategi, pembentuk organisasi, pemimpin dan pengendali utama.

Menurut Supriyono (1993:46) manajemen puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan.

Kesimpulan dari teori diatas adalah bahwa dukungan manajemen puncak adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada di puncak perusahaan dan yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan.

2.2.5.3Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

Menurut Hadisoebroto (2004:254), kemampuan teknik pemakai adalah tingkat kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh pemakai.


(34)

Menurut Robbins (2001:46), kemampuan merujuk kesuatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dengan kemampuan yang dimiliki, karyawan diharapkan akan mendukung kegiatan badan usaha, sehingga akan terasa wajar apabila badan memberi harapan agar tujuan karyawan dalam bekerja dapat tercapai.

Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas, yaitu bahwa kemampuan teknik personal system informasi adalah kesanggupan individu atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi.

2.2.5.4Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

Program-program latihan tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga organisasi dan hubungan mahasiswa dalam kelompok kerja, dan bahkan para negara. Barangkali cara paling mudah untuk meringkas manfaat-manfaat latihan adalah dengan menyadari sebagai investasi organisasi dalam sumber daya manusia (Handoko, 1992:45)

Kesimpulan dari pengertian diatas, yaitu pada prinsipnya pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian seseorang agar lebih mampu melaksanakan tugas-tugas baru atau untuk mengembangkan pelaksanaan tugas-tugas yang telah ada. Tugas-tugas baru yang dimaksud, tidak hanya terbatas pada jenis tugasnya, tetapi juga bisa mencakup peralatan atau mesin baru.


(35)

2.2.6 Software JD Edwards

Mengacu pada buku General End User Training Manual yang di terbitkan oleh PetroChina International Companies in Indonesia, JD Edwards merupakan sistem informasi berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

Enterprise Resource Planning (ERP) diidentifikasikan sebagai perangkat untuk mengintergrasikan semua data dan proses suatu organisasi menjadi sistem tunggal. Sistem ini menggunakan perangkat computer untuk mencapai keterpaduan.Kunci suatu sistem ERP adalah penggunaan sebuah database untuk menyimpan data untuk beragam modul sistem.

Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistic, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan proses akuntansi perusahaan. Sistem ini akan membantu mengontrol aktivitas bisnis, seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

Keunggulan lainnya dalam Software JDE, yaitu pengoperasian yang lebih mudah, dan tampilan yang lebih bagus karena dengan sistem operasi windows. Dalam proses akuntansi, software JDE di klaim lebih efektif dan efisien dalam melakukan jurnal entry. ERP versi JDE ini ditemukan oleh Jack dan Edward yang juga merupakan singkatan dari JDE.


(36)

2.3 Kerangka Pikir

2.3.1 Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori yang mendukung Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah teori Y dari Mc Gregor. Teori yang yang dipelopori oleh Mc Gregor (1957) menyatakan bahwa orang-orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondidi yang sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab (Davis dan Newstrom, 1996:162).

Jen (2002:138) mengatakan bahwa dengan keterlibatan pemakai yang sering dalam pengembangan sistem informasi Akuntansi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi, sehingga akan memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai.

Dengan teori diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan. Partisipasi Pemakai Informasi juga merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan system informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan pemakai informasi. Partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan pemakai dan dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi.


(37)

2.3.2 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori yang mendukung Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yaitu teori kelompok. Teori kelomposk dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakal pada psikologi sosial. Teori yang dikembangkan oleh Filley, House dan Kerr (1976) menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikutnya. Teori ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan (Miftah Thoha, 2004:288).

Menurut Jen (2002:139), dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan system tersebut, karena mendapat dukungan dari manajemen puncak di perusahaan tempat karyawan bekerja.

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dan kinerja sistem informasi akuntansi, dengan adanya dukungan manajemen puncak yang semakin tinggi dalam proses pengembangan sistem dan operasinya,


(38)

maka kepuasan pemakai dalam menggunakan sistem yang ada akan semakin tinggi pula.

2.3.3 Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori yang mendukung Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah Teori Pencapaian Prestasi oleh McChelland (1953). Teori ini didasari asumsi bahwa perubahan perilaku muncul karena individu ingin berhasil. individu yang memiliki predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan dan memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang lebih baik maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energy dan hasrat ingin sukses serta meraih tujuan yang lebih besar.

Kemampuan merupakan kapasitas seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dalam pekerjaan dan kemampuan yang ada kegiatan karyawan tidak akan menyimpang jauh dari kegiatan badan usaha sehingga dapat memberikan kepuasan (Robbins, 1996:86).

Menurut Choe (1996) yang dikutip oleh Jen (2002:138), semakin tinggi tingkat Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan ada


(39)

hubungan positif antara Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akuntansi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa kemampuan teknik personal merupakan keahlian yang diperoleh dari pendidikan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

2.3.4 Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Handoko (2000:117), memberikan batasan tantang manfaat yang nyata dapat diperoleh dengan adanya program pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan oleh organisasi atau perusahaan terhadap karyawan, yaitu sebagai berikut:

 meningkatkan rasa puas karyawan  memperbaiki komunikasi

 mengurangi ketidak hadiran dan turn over karyawan  memperbaiki metode dan system kerja

 menaikkan tingkat penghasilan

 mengurangi biaya-biaya lembur dan keluhan-keluhan karyawan  mengurangi kecelakaan kerja

 meningkatkan pengetahuan karyawan

 memperbaiki moral karyawan dan menimbulkan kerja sama yang lebih baik


(40)

Menurut Jen (2002), program pelatihan pendidikan memiliki hubungan yang positif dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Soegiharto (2001) dalam Jen (2002:140), tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan, dan yang tidak.

Menurut pendapat Choe (1996) yang dikutip oleh Jen (2002:140), perusahaan yang memperkenalkan program pelatihan dan pendidikan karyawan akan memiliki kinerja sistem informasi akuntansi yang lebih tinggi.

Kesimpulan dari teori diatas adalah perusahaan yang memperkenalkan program pelatihandan pendidikan kepada pemakai akan memiliki kinerja yang lebih baik, karena dapat menggunakan sistem informasi akuntansi yang telah dikuasainya dengan baik. Sehingga menciptakan kepuasan terhadap pemakai.


(41)

2.4 Diagram Kerangka Pikir

Gambar 1

Diagram Kerangka Pikir

Variabel Bebas Variabel Terikat

Uji Statistik Regresi Linier Berganda Partisipasi Pemakai

(X1)

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

(X4)

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi

Akuntansi (X3)

Dukungan Manajemen Puncak

(X2) Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi (software JD Edwards)

Joint Operating Body Pertamina-Petrochina


(42)

30

2.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesa, yaitu:

Diduga partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal dan pelatihan serta pendidikan karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi (software JDE) pada Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java Tuban.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 2005:126).

Definisi dari setiap variabel yang diajukan dalam penelitian ini termasuk penetapan pengukuran variabel sebagai berikut:

a. Variabel Terikat (Y)

Kinerja Sistem Informasi Akuntnasi (Y)

Kinerja Sistem Informasi Akuntnasi yaitu tingkat efektivitas operasional sistem untuk mengubah data menjadi informasi dalam suatu organisasi dengan menggunakan kepuasan pemakaian, pemakaian sistem dan kualitas sistem sebagai ukurannya, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.


(44)

b. Variabel Bebas (X)

1. Partisipasi Pemakai (X1)

Partisipasi pemakai, yaitu keikutsertaan yang meliputi perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai mulai tahap perencanaan, pengembangan, sampai tahap implementasi.

2. Dukungan manajemen Puncak (X2)

Dukungan manajemen puncak merupakan suatu dorongan yang dilakukan oleh sekelompok kecil eksekutif yang terlibat dalam kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling) untuk mengembangkan sisstem informasi bagi perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

3. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3)

Kemampuan Teknik Personal Sistem informasi, yaitu kesanggupan individu dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi agar meningkatkan kinerja sistem informasi Akuntansi.


(45)

4. Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4)

Program Pelatihan dan Pendidikan untuk Pemakai merupakan cara perusahaan memberikan pengetahuan dan keahlian seseorang agar mampu melaksanakan tugas-tugas baru, dan juga untuk mengembangkan pelaksanaan tugas-tugas yang telah ada.

3.1.2 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala Interval

dengan teknik penyusunan skala semantic differential (Sumarsono,

2004:25) yaitu skala yang disusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak di sebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya terletak di sebelah kiri, yang mempunyai 7 poin, dengan pola sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

Beberapa indikator yang digunakan adalah:

a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995). Sembilan pertanyaan mengenai kinerja yang terkait dengan kesesuaian tugas teknologi (task technology fit), diukur melalui: (1) kualitas data (data quality), (2) lokatibilitas data


(46)

(locatibility of data), (3) otorisasi akses data (authorization to access data), (4) kompatibilitas (data compatibility), (5) kemudahan dan pelatihan dalam pemakaian sistem(training and easy to use), (6) production timeliness, (7) reliabilitas sistem (system reliability), (8) hubungan sistem informasi dengan pengguna (IS relationship with users).

b. Partisipasi Pemakai (X1)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang diadopsi dalam Hadisoebroto (2004:254) dengan 2 item pertanyaan, dengan menggunakan indikator tingkat partisipasi pengguna dalam proses pengembangan Sistem informasi akuntansi.

c. Dukungan Manajemen Puncak (X2)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang diadopsi dalam Hadisoebroto (2004:254) dengan 5 item pertanyaan, dengan menggunakan indikator tingkat pemahaman manajemen puncak terhadap sistem informasi, keterlibatan manajemen puncak dan dukungan manajemen puncak.

d. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang diadopsi dalam Hadisoebroto (2004:254) dengan 3 item pertanyaan,


(47)

dengan menggunakan indikator tingkat keahlian yang dimiliki, pengaruh lamanya bekerja, dan latar belakang pendidikan keahlian yang dimiliki.

e. program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang diadopsi dalam Hadisoebroto (2004:254), dengan 4 item pertanyaan, dengan menggunakan indikator keberadaan dan manfaat fasilitas pelatihan dan pendidikan pemakai.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan kelompok subjek atau objek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subjek atau objek yang lain (Sumarsono, 2005:55). Populasi penelitian ini adalah semua karyawan JOB Pertamina-Petrochina East Java Tuban, yang terlibat dalam penggunaan sistem informasi akuntansi (software JDE) guna memperlancar pelaksanaan tugas dan wewenang yang sesuai dengan bidangnya, yaitu berjumlah 40 orang.

3.2.2 Sampel

Menurut Sumarsono (2004:44), sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan


(48)

populasi tersebut. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu (Sugiyono, 2006:74).

Ukuran sampel dari populasi yang ditentukan dengan menggunakan rumus slovin yang dikutip (Umar, 2004:78), yaitu:

n = N 1 + Ne2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi yang berjumlah

e = Persentase kelonggaran ketidak pastian karena kesalahan

pengambilan sampel masih dapat diteliti 10% Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh :

n = 40 = 28,57 = 30 responden 1 + 40 (0,1)2


(49)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini, adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu para manajer dan karyawan pengguna sistem informasi.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data merupakan asal mula pengambilan data, dimana sumber data dalam penelitian dari sumber intera perusahaan, yaitu JOB Pertamina-Petrochina East Java Tuban khususnya kepada para manajer dan karyawan di departemen administrasi pengguna sistem informasi.

3.3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan secara langsung dan diisi langsung oleh responden.


(50)

3.4 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dilakuakan terhadap masing-masing item pertanyaan yang membentuk variabel tertentu. Valid atau tidaknya alat ukur dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor masing-masing item pertanyaan dengan skor total terkorelasi dari semua pertanyaan.

Koefisien masing-masing item kemudian dibandingkan dengan nilai rkritis dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

 Jika nilai rhitung> 0,30 maka variabel tersebut valid

 Jika nilai rhitung≤ 0,30 maka variabel tidak valid (Sugiyono, 1992:106)

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner, yang merupakan indikator dari variabel.

Penelitian ini uji reliabilitasnya dilakukan melalui pengukuran reliabilitas one shot atau pengukuran sekali saja dengan cara Cronbach Alpha yaitu membandingkan antara koefisien Alpha dengan standar Alpha.

Kriteria pengujian sebagai berikut:


(51)

 Jika nilai alpha ≤ 0.60, berarti pertanyaan tidak reliabel (Nunnaly, 1969 dalam Imam Ghozali, 2006:42)

3.4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai

metode, diantaranya Kolmogrov Smirnov dan Shapiro Wilk dengan

mempergunakan program SPSS 10.0 (Sumarsono, 2004:41).

Menurut Sumarsono (2004:43), dasar pengambilan keputusan, yaitu:

a. Nilai Signifikansi > 0,05 berarti data tersebut berdistribusi normal. b. Nilai Signifikansi < 0,05 berarti data tersebut tidak berdistribusi

normal.

3.4.4 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linear harus bersifat BLUE (Best Linear

Unibased Estimator), artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk bisa dikatakan alat ukur yang BLUE, maka persamaan regresi harus memenuhi tiga asumsi klasik sebagai berikut:

1. Tidak boleh terjadi autokorelasi

2. Tidak boleh terjadi multikolieritas


(52)

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. berikut ini uraian singkat mengenai tiga asumsi tersebut.

3.4.4.1Autokorelasi

Autokorelasi yaitu keadaan dimana kesalahan pengguna periode lain. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Santoso, 2001:216).

Menurut Ghozali (2006:95), uji autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Jika telah terjadi korelasi, maka terdapat autokorelasi.

3.4.4.2Multikorelasi

Uji multikorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Multikolinieritas dapat dilihat dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor). VIF menyatakan tingkat pembengkakan varians. Apabila nilai VIF > 10, maka persamaanregresi linier berganda tersebut terdapat multikolinieritas (Ghozali, 2006:92).


(53)

3.4.4.3Heteroskedasitisitas

Uji Heteroskedasitisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2006:105).

Salah satu cara untuk mendeteksi ada dua atau tidak adanya Heteroskedasitisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Rank Spearman, yaitu membandingkan antara nilai residual dengan variabel bebas.

 Nilai Probabilitas > 0.05 berarti bebas dari Heteroskedasitisitas

 Nilai Probabilitas < 0.05 berarti terkena Heteroskedasitisitas (Anonim, 2006:60)

3.4.5 Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan teknik persamaan regresi linier berganda untuk menunjukkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Bentuk persamaan Regresi Linier Berganda dapat dinyatakan sebagai berikut

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e (Anonim, 2010 : L-21)

Dimana :

Y = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

X1 = Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi

X2 = Dukungan Manajemen Puncak


(54)

b0 = Konstanta / intersep

b1–b4 = Koefisien Regresi

e = Kesalahan

3.4.6 Uji Hipotesis a. Uji F

1. Untuk mengetahui kesesuaian atau kecocokan model terhadap variabel terikat, maka digunakan Uji F, menurut Anonim (2010:L-22), nilai Fhit dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

F hit = R2 / (k-1) (1-R2) / (n-k)

Keterangan :

R = Koefisien Determinasi

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

2. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas (n-k)m dimana n=jumlah pengamatan, k=jumlah variabel.


(55)

43

 

b. Uji t

1. Untuk mengetahui variabel-variabel bebas mana saja yang

berpengaruh terhadap variabel terikat digunakan uji t, menrurut Anonim (2010:L-21), nilai thit dapat diperoleh dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

t hit = bj Se ( bj )

Keterangan :

thitung = Nilai t dari hasil perhitungan

bj = Koefisien regresi

Se(bj) = standard error (simpangan baku untuk masing- masing koefisien regresi).

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikasi 0,05 dengan derajat bebas (n-k), dimana n=jumlah pengamatan dan k=jumlah variabel. 3. Dari uraian di atas, maka diberikan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 : b1 = 0 artinya secara persial tidak ada pengaruh yang nyata

antara variabel terikat dengan variabel bebas.

H0 : b1≠ 0 artinya secara persial ada pengaruh yang nyata antara

variabel terikat dengan variabel bebas.

4. Menentukan kriteria dengan penerimaan dan penolakan H0

H0 diterima jika Sig t > 0,05


(56)

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Tempat Kedudukan

Field Office JOB Pertamina PetroChina East Java berlokasi di jalan Lingkar Pertamina, Desa Rahayu, Kecamatan Suko, Tuban. Dimana lokasi ini berada di daerah terpencil di Kabupaten Tuban, namun dekat dengan lokasi-lokasi pengeboran minyak bumi milik JOB Pertamina PetroChina yang ada di Tuban dan Bojonegoro.

4.1.2 Profil Perusahaan

JOB Pertamina PetroChina East Java adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan penjualan minyak bumi dan gas alam.

Dengan penandatanganan perjanjian kontrak kerjasama selama 30 tahun, JOBP-PEJ mampu memanfaatkan cadangan minyak mentah dan gas alam yang ada untuk memasok kebutuhan energi di seluruh Indonesia maupun luar negeri.


(57)

Tabel 1 : Data Produksi Sumur pada 31 Januari 2011 KABUPATEN JUMLAH

SUMUR

JUMLAH SUMUR PRODUKSI

JUMLAH PRODUKSI

BOJONEGORO 14 14 41.500 BOPD

TUBAN 24 12 2.500 BOPD

LAMONGAN 2 0 0

GRESIK 2 2 3 BOPD/5 MMSCF

Sumber : JOB Pertamina PetroChina East Java

Tabel 2 : Produksi pada 1 Januari – 31 Desember 2010

Oil Gas

Mudi 920,722 bbls 0.611 BSCF

Sukowati 15,054,507 bbls 10.078 BSCF Lengowangi 6,666 bbls 1.537 BSCF

Sumber : JOB Pertamina PetroChina East Java

4.1.3 Sejarah Perusahaan

1. Pada tanggal 29 Februari 1988 Trend International Ltd.

menandatangani Production Sharing Contract dengan PT. Pertamina (persero) dalam jangka waktu 30 tahun menjadi JOB Pertamina Trend Tuban (JOB P-TT).

2. Pada tahun 1993 JOB Pertamina Trend Tuban berubah kepemilikan

menjadi JOB Pertamina Santa Fe Tuban.

3. Pada tanggal 2 Juli 2001, JOB Pertamina Santa Fe berubah

kepemilikan lagi menjadi JOB Pertamina Devon Tuban.

4. Pada tanggal 1 Juli 2002, JOB Pertamina Devon Tuban berubah


(58)

sampai sekarang, dengan rincian prosentase kepemilikan sebesar 75% untuk Pertamina dan 25% untuk PetroChina East Java.

4.1.4 Wilayah Kerja JOB Pertamina PetroChina East Java Tuban

Dalam kegiatan mengeksplorasi minyak mentah dan gas alam, JOBP-PEJ memiliki wilayah kerja, antara lain:

1. Bojonegoro, meliputi CPA Sukowati yang memiliki 14 sumur

berproduksi.

2. Tuban, meliputi CPA Mudi yang memiliki 12 sumur berproduksi.

3. Gresik, meliputi CPA Lengowangi I dan Lengowangi II yang

memiliki 2 sumur berproduksi.

Hasil produksi dari seluruh sumur yang dimiliki oleh JOBP-PEJ serta di tambah dari Pertamina Cepu, ditampung didalam tangki minyak yang ada di CPA Mudi untuk dipompa dan dikirim ke FSO Cinta Natomas melalui pipa onshore sepanjang 37 km, dan pipa offshore sepanjang 20 km, kemudian dijual.

Daerah pemasaran JOBP-PEJ untuk domestik area adalah seluruh Indonesia, sedangkan untuk ekspor, antara lain Singapura, India, Australia, Thailand dan Turki.


(59)

4.1.5 Tujuan Perusahaan

1. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah yang ada di

Indonesia dan mempertahankan kualitas minyak mentah yang di eksplorasi.

2. Menciptakan pelaksanaan proses produksi secara efektif, dengan cara mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk proses produksi dengan sebaik-baiknya agar kegiatan proses produksi dapat berjalan dengan lancer.

3. Memperluas kesempatan kerja dengan cara memberikan kesempatan

kerja bagi masyarakat luas dan khususnya masyarakat sekitar, agar lebih sejahtera.

4.1.6 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan, karena merupakan pedoman dalam menetapkan pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab.

Pembagian tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan masing-masing departemen dalam JOB Pertamina PetroChina East Java adalah sebagai berikut:

Field Manager

 Bertugas memimpin, mengatur dan mengkoordinasi semua kegiatan

yang berhubungan dengan usaha pengembangan perusahaan secara keseluruhan.


(60)

 Menetapkan dan mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja perusahaan serta kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap penting bagi perusahaan.

Field Operation Superintendent

 Bertugas mengawasi dan mengkoordinasi semua kegiatan perusahaan

yang berhubungan dengan proses operasi yang ada di lapangan.

 Bertanggung jawab terhadap semua pelaksanaan kegiatan-kegiatan

departemen yang dibawahinya.

 Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Field Manager

mengenai pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan secara berkala. Field Admin Superintendent

 Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Field Manager

mengenai perkembangan posisi keuangan di perusahaan.

 Bertanggung jawab terhadap semua pelaksanaan kegiatan-kegiatan

departemen yang dibawahinya.

Environment Health Safety Superintendent

 Bertugas mengawasi keselamatan kerja yang ada seluruh departemen.

 Menjaga limbah agar tidak mencemari lingkungan yang ada di sekitar perusahaan.

Senior Production Superintendent

 Mengawasi dan menjaga sumur-sumur yang berproduksi agar tetap


(61)

 Melakukan analisa terhadap hasil produksi, baik kuatitas maupun kuantitasnya.

Const & Maintenance Superintendent

 Mengawasi dan menjaga mesin-mesin agar selalu dapat beroperasi

dengan baik.

 Memperbaiki mesin-mesin yang mengalami kerusakan.

Production Engineering Superintendent

 Mengelola sumur-sumur agar tetap berproduksi dalam kondisi yang

stabil.

 Menjaga stabilitas produksi sumur-sumur milik perusahaan. Marine Terminal Superintendent

 Memastikan kualitas dan kuantitas minyak mentah yang akan dijual, apakah sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

 Mengawasi seluruh kegiatan operasional yang ada di lepas pantai,

untuk dipertanggung jawabkan kepada Field Operation Superintendent.

Senior Material Superintendent

 Bertugas mengawasi dan mengontrol semua kegiatan yang

berhubungan dengan kegiatan pengadaan barang dan pendistribusian.

 Melakukan transaksi pembelian dengan supplier. Senior Support & Service Supervisor

 Mengkoordinasi semua kegiatan perusahaan yang berhubungan


(62)

Field Accounting Superintendent

 Mancatat keluar masuknya arus kas dan setiap transaksi keuangan

yang terjadi di dalam perusahaan. Field Cost Control Superintendent

 Bertugas mengalokasi biaya dan bedgedting yang ada di dalam

perusahaan.

Public Relation Supervisor

 Bertugas menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar

perusahaan, serta instansi pemerintah. Environment Engineer

 Menjaga limbah perusahaan agar tidak membahayakan masyarakat

yang tinggal di dekat perusahaan. Medical Officer


(63)

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1 Karakteristik Responden

Dari 30 kuesioner yang disebarkan dan dapat diolah, terdapat karakteristik responden dari hasil perolehan data dapat didistribusikan berdasar jenis umur, jenis kelamin dan pendidikan terakhir para responden. Adapun hasil selengkapnya adalah sebagai berikut :

4.2.1.1 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Karakteristik dari tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3 : Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Persentase

1 SMK 1 3,30%

2 D1 1 3,30%

3 D3 6 20%

4 Strata 1 22 73,40%

Total 30 100,00%

Sumber : Data hasil kuesioner

Berdasar tabel diatas, nampak bahwa 3,30% responden bependidikan SMK, 3,30% responden berpendidikan D1, 20% responden berpendidikan D3, dan 73,40% responden berpendidikan Strata 1.


(64)

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik berdasarkan usia responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Umur Jumlah Persentase

1 26-30 th 8 26,70%

2 31-35 th 8 26,70%

3 36-40 th 9 30%

4 > 40 th 5 16,60%

Total 30 100,00%

Sumber : Data hasil kuesioner

Peninjauan juga dilakukan pada usia responden yang oleh peniliti dipisahkan menjadi 4 yaitu responden yang berusia antara 26-30 th, 31-35 th, 36-40 th dan diatas usia 40 th. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa 26,70% atau 8 orang responden memiliki usia yang berkisar antara 26-30 tahun, 26,70% atau 8 orang responden memiliki usia yang berkisar antara 31-35 tahun, 30% atau 9 orang responden memiliki usia yang berkisar antara 36-40 tahun, dan 16,60% atau 5 orang responden memiliki usia diatas 40 tahun.

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik berdasarkan jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No.  Keterangan  Jumlah  Persentase

1  Pria  26  86,70% 

2  Wanita  4  13,30% 

Total  30  100,00% 


(65)

Ditinjau dari jenis kelamin, persentase antara responden pria dan wanita adalah berkisar di angka 86,70% atau 26 dari keseluruhan responden adalah responden pria, sedangkan persentase untuk responden wanita adalah sebesar 13,30% atau 4 orang.

4.3.2 Deskripsi Variabel

4.2.2.1Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Berikut adalah deskripsi jawaban reponden mengenai Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi:

Tabel 6 : Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

skor Jawaban 

Item 

Jml  % Jml  Jml Jml Jml Jml  Jml 

Mean

Y1  0  0  0  0  1  3,3  2  6,7  8  26,7  15  50  4  13,3  5,63 

Y2  0  0  0  0  1  3,3  1  3,3  7  23,3  17  56,7  4  13,3  5,73 

Y3  0  0  0  0  3  10  3  10  7  23,3  13  43,3  4  13,3  5,40 

Y4  0  0  0  0  2  6,7  2  6,7  7  23,3  15  50  4  13,3  5,57 

Y5  0  0  2  6,7  2  6,7  3  10  8  26,7  12  40  3  10  5,17 

Y6  0  0  2  6,7  2  6,7  3  10  8  26,7  12  40  3  10  5,17 

Y7  0  0  0  0  1  3,3  0  0  12  40  15  50  2  6,7  5,57 

Y8  0  0  0  0  1  3,3  3  10  8  26,7  16  53,3  2  6,7  5,50 

Y9  0  0  0  0  5  16,7  11  36,7  3  10  10  33,3  1  3,3  4,70 

Y10  0  0  0  0  4  13,3  0  0  14  46,7  11  36,7  1  3,3  5,17 

Y11  0  0  0  0  2  6,7  3  10  12  40  10  33,3  3  10  5,30 

Y12  0  0  0  0  0  0  3  10  8  26,7  14  46,7  5  16,7  5,70 

Total Mean  5,45 

Sumber : Data hasil kuesioner (Lampiran 2)

Tabel diatas menunjukkan bahwa item pertanyaan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang mendapat jawaban tertinggi adalah Y2 (Software JDE penting dalam kesuksesan kinerja departemen


(66)

saya) dengan nilai sebesar 5.73, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan sistem di JOB Pertamina-PetroChina East Java dalam membantu departemen tergolong baik.

Item pertanyaan yang mendapat rata-rata jawaban terendah adalah Y9 (Sebagian besar karyawan yang ada di departemen saya, tertarik untuk

menggunakan software JDE) dengan nilai 4.70, hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan sistem dalam meningkatkan kepuasan kinerja pemakai, serta kemampuan sistem dalam memberikan informasi yang dibutuhkan departemen pemakai cenderung tergolong baik.

Secara keseluruhan jawaban responden pada keduabelas item pertanyaan variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah sebesar 5.45, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja sistem informasi akuntansi di JOB Pertamina-PetroChina East Java tergolong baik.

4.2.2.2 Deskripsi Variabel Partisipasi Pemakai (X1)

Berikut adalah deskripsi jawaban reponden mengenai Variabel Partisipasi Pemakai:

Tabel 7 : Rekapitulasi jawaban responden Variabel Partisipasi Pemakai (X1)

Skor Jawaban 

Item 

Jml  Jml  Jml  Jml Jml Jml  Jml

Mean

X1.1  0  0  2  6,7  0  0  8  26,7 9  30  10  33,3  1  3,3  4,93 

X1.2  0  0  0  0  4  13,3 6  20  9  30  9  30  2  6,7  4,97 

Total Mean  4,95 

Sumber : Data hasil kuesioner (Lampiran 2)

Tabel diatas menunjukkan bahwa item pertanyaan Variabel Partisipasi Pemakai yang mendapat rata-rata jawaban tertinggi adalah X1.2


(67)

(Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan sistem informasi adalah) dengan nilai sebesar 4.97, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengaruh pemakai dalam pengembangan sistem informasi cenderung tergolong baik.

Item pertanyaan variabel partisipasi pemakai yang mendapat

rata-rata jawaban terendah adalah X1.1 (Tingkat partisipasi saya dalam

pengembangan sistem informasi adalah) dengan nilai sebesar 4.93, hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi cenderung tergolong baik.

Secara keseluruhan jawaban responden pada kedua item pertanyaan variabel partisipasi pemakai adalah sebesar 4.95, hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pemakai dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi di JOB Pertamina-PetroChina East Java tergolong baik.

4.2.2.3 Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2)

Berikut adalah deskripsi jawaban reponden mengenai Variabel Dukungan Manajemen Puncak:

Tabel 8 : Rekapitulasi jawaban responden variabel dukungan manajemen puncak (X2)

skor Jawaban 

Item 

Jml  Jml  Jml Jml Jml Jml  Jml 

Mean

X2.1  0  0  1  3,3  3  10  0  0  11  36,7  13  43,3  2  6,7  5,27 

X2.2  1  3,3  1  3,3  6  20  1  3,3  14  46,7  7  23,3  0  0  4,57 

X2.3  0  0  0  0  0  0  5  16,7  5  16,7  15  30  5  16,7  5,67 

X2.4  0  0  0  0  0  0  7  23,3  11  36,7  10  33,3  2  6,7  5,23 

X2.5  0  0  0  0  2  6,7 3  10  11  36,7  11  36,7  3  10  5,33 

Total Mean  5,27 


(68)

Tabel diatas menunjukkan bahwa item pertanyaan Variabel Dukungan Manajemn Puncak yang mendapat rata-rata jawaban tertinggi adalah X2.3 (Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap

pengguna software JDE) dengan nilai sebesar 5.67, hal ini menunjukkan bahwa manajemen puncak memeiliki harapan yang tinggi terhadap pengguna sistem software JDE.

Item pertanyaan variabel dukungan manajemen puncak yang mendapat rata-rata jawaban terendah adalah X2.2 (Manajemen puncak

mahir dalam mengoperasikan software JDE) dengan nilai sebesar 4.57, hal ini menunjukkan bahwa kemahiran manajemen dalam mengoperasikan

Software JDE cenderung tergolong baik.

Secara keseluruhan jawaban responden pada kelima item pertanyaan variabel Dukungan Manajemen Puncak adalah sebesar 5.27, hal ini menunjukkan bahwa tingkat dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi di JOB Pertamina-PetroChina East Java tergolong baik.


(69)

4.2.2.4 Deskripsi Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi (X3)

Berikut adalah deskripsi jawaban reponden mengenai Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi:

Tabel 9 : Rekapitulasi jawaban responden variabel kemampuan teknik personal sistem informasi (X3)

skor Jawaban 

Item 

Jml  % Jml  Jml  Jml  Jml  Jml  Jml 

Mean

X3.1  0  0  0  0  0  0  6  20  10  33,3 12  40  2  6,7  5,33 

X3.2  0  0  0  0  1  3,3  3  10  8  26,7 15  50  3  10  5,53 

X3.3  0  0  0  0  1  3,3  2  6,7  11  36,7 14  46,7  2  6,7  5,47 

Total Mean  5,47 

Sumber : Data hasil kuesioner (Lampiran 2)

Tabel diatas menunjukkan bahwa item pertanyaan Variabel kemampuan teknik personal sistem informasi yang mendapat rata-rata jawaban tertinggi adalah X3.2 (Pengaruh lamanya saya bekerja terhadap

kemampuan menggunakan software JDE) dengan nilai sebesar 5.53, hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan software JDE

berpengaruh terhadap lamanya masa kerja pemakai.

Item pertanyaan variabel kemampuan teknik personal sistem informasi yang mendapat rata-rata jawaban terendah adalah X3.1 (Tingkat

kemampuan yang saya miliki dalam menggunakan software JDE) dengan nilai sebesar 5.33, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemapuan yang dimiliki pemakai dalam menggunakan software JDE cenderung tergolong baik.

Secara keseluruhan jawaban responden pada ketiga item pertanyaan variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi adalah


(70)

sebesar 5.47, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan teknik personal sistem informasi dalam proses pengembangan Sistem Informasi Akuntansi di JOB Pertamina-PetroChina East Java cenderung tergolong baik.

4.2.2.5 Deskripsi Variabel Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4)

Berikut adalah deskripsi jawaban reponden mengenai Variabel Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai:

Tabel 10 : Rekapitulasi jawaban responden variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai (X4)

skor Jawaban 

Item 

Jml  % Jml  Jml  % Jml  % Jml  Jml  Jml 

Mean

X4.1  0  0  0  0  0  0  0  0  7  23,3 20  66,7  3  10  5,87 

X4.2  0  0  0  0  0  0  0  0  8  26,7 16  53,3  6  20  5,93 

X4.3  0  0  0  0  0  0  0  0  5  16,7 17  56,7  8  26,7 6,10 

X4.4  0  0  0  0  0  0  0  0  6  20  10  33,3  14  46,7 6,27 

Total Mean  6,02 

Sumber : Data hasil kuesoner (Lampiran 2)

Tabel diatas menunjukkan bahwa item pertanyaan Variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai yang mendapat rata-rata jawaban tertinggi adalah X4.4 (Program-program pelatihan dan

pendidikan masih diperlukan oleh perusahaan saat ini) dengan nilai sebesar 6.27, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih memerlukan program-progam pelatihan dan pendidikan bagi pemakai sistem.

Item pertanyaan variabel keberadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai yang mendapat rata-rata jawaban terendah adalah X4.1


(1)

KUESIONER BAGIAN I

Petunjuk Pengisian Kuesioner :

1. Bapak / Ibu diharapkan mengisi identitas sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

2. Dalam mengisi kuesioner, Bapak / Ibu diharapkan mengisi berdasarkan keadaan yang sebenarnya dan sejujurnya, mengingat pertanyaan yang diajukan berguna sebagai bahan penelitian akademis dan tidak menimbulkan efek negative.

3. Bapak / Ibu cukup melingkari jawaban yang dipilih yang menurut Bapak / Ibu paling tepat. Setiap pertanyaan hanya mengharapkan satu jawaban. Keterangan :

1 : Sangat tidak setuju

2 : Tidak setuju

3 : Agak tidak setuju

4 : Netral

5 : Agak setuju

6 : Setuju

7 : Sangat setuju / sangat tinggi

4. Atas kesediaan Bapak / Ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

BAGIAN II Data Responden

1. Pendidikan :

2. Jabatan :

3. Umur :

4. Jenis Kelamin :


(2)

BAGIAN III

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (software JDE) I. Kepuasan Pemakai

1. Dengan software JDE saya dapat menghasilkan data (laporan) yang akurat dan tepat waktu.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

2. Software JDE penting dalam kesuksesan kinerja departemen saya.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

3. Dengan software JDE mampu meningkatkan kepuasan kinerja saya.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

4. Software JDE dapat diakses dengan mudah, sehingga saya dapat dengan

segera memperoleh informasi yang diinginkan.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

5. Software JDE membatu saya dalam hal pengolahan data dan dapat

meminimalkan kesalahan pengentrian data.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju


(3)

7. Software JDE secara teknik mudah dipahami, dimengerti dan dijalankan sehingga diperlukan waktu yang singkat untuk berinteraks dengan software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

8. Software JDE mampu memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan

misi perusahaan.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

9. Sebagian besar karyawan yang ada didepartemen saya, tertarik untuk

menggunakan Software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

10. Software JDE selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen

saya.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

II. Pemakaian Sistem Informasi

11. Software JDE mampu membantu departemen berfungsi lebih baik.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7 12. Kesediaan saya dalam menggunakan software JDE.

Tidak Bersedia Sangat Bersedia


(4)

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh A. Partisipasi Pemakai (X1)

Petunjuk : Lingkarilah nomor skala yang tersedia, yang mewakilli tingkat partisipasi anda.

1. Tingkat partisipasi saya dalam pengembangan system informasi adalah

Sangat Rendah Sangat Tinggi

1 2 3 4 5 6 7 2. Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan system informasi adalah

Sangat Rendah Sangat Tinggi

1 2 3 4 5 6 7

B. Dukungan Manajemn Puncak (X2)

Petunjuk : Lingkarilah nomor skala yang tersedia, yang mewakili tingkat dukungan manajemen puncak diperusahaan anda.

1. Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

2. Manajemen puncak mahir dalam mengoperasikan software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

3. Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap pengguna


(5)

4. Manajemen puncak sangat senang rating pemakaian software JDE dari departemen-departemen pemakai.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

5. Manajemen puncak memberikan perhatian yang tinggi terhadap evaluasi

kinerja dari software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

C. Kemampuan Teknik dan Personal Sistem Informasi (X3)

Petunjuk : Lingkarilah nomor skala yang tersedia, sesuai dengan kemampuan anda dalam menggunakan Sistem Informasi Akuntansi.

1. Tingkat kemampuan yang saya miliki dalam menggunakan software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

2. Pengaruh lamanya saya bekerja terhadap kemampuan menggunakan

software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

3. Dengan memiliki kemampuan spesialis, saya lebih mahir dalam

menggunakan software JDE.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju


(6)

 

D. Keberadaan Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (X4)

Petunjuk : Lingkarilah nomor skala yang tersedia yang mewakili tingkat pengembangan system informasi.

1. Perusahaan yang memperkenalkan program pelatihan dan pendidikan akan

memiliki kinerja sistem informasi akuntansi (software JDE) yang tinggi.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

2. Partisipasi perusahaan terhadap program pelatihan dan pendidikan guna

mengajarkan cara pemakaian software JDE yang benar.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

3. Keuntungan yang didapat dari program-program pelatihan dan pendidikan

bermanfaat bagi perusahaan.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5 6 7

4. Program-program pelatihan dan pendidikan masih diperlukan oleh

perusahaan saat ini.

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju


Dokumen yang terkait

STUDY ANALISA STABILITAS TRANSIENT SETELAH LOAD SHEDDING PADA POWER PLANT 1 DI JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA (JOB P-PEJ), TUBAN

3 45 21

PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) EKSPLOITASI MINYAK BUMI (Studi di Joint Operating Body Pertamina - Petrochina East Java di Kabupaten Bojonegoro)

0 4 25

LKP : Prototype Aplikasi Routing Document pada Joint Operating Body Pertamina – Petrochina East Java.

0 6 82

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.

0 3 11

PENDAHULUAN PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.

0 2 12

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERTANGGUNG JAWABAN JOINT OPERATING BODY PERTAMINA-PETROCHINA EAST JAVA TERHADAP PENGENDALIAN DAMPAK EKSPLRASI DAN EKSPLOITASI DI KABUPATEN TUBAN, JATIM.

1 6 67

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software mySAP) PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA.

0 8 94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software mySAP) PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) UPms V SURABAYA

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Software JD Edwards) PADA JOINT OPERATING BODY PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

0 0 20

Analisis Stabilitas Transien Dan Perancangan Pelepasan Beban Pada Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java - ITS Repository

0 0 111