Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan Agroindustri Rumah Tangga Pisang

RANCANG BANGUN SISTEM PENJANG KEPUTUSAN
INDUSTRI KERIPIK PISANG

Olch
MUHAMMAD SIROD
F03497056

2003
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

;
;
o
C



V
E

m

_!
w

)

�e

)

E

nlu perkara, sing saM anu boga anu
tilu
perkara
ieu,
pasti
manehna
ngarasakeun

amis-pelemna
iman,
nyaeta Allah jeung Rasulna leuwih
dipikacinta ku dirina manun anu
sejenna, kadua manehna teu cinta ka
hiii jalna anging pangna cinta teh
taya
lian
karuna
Allah,
katilu
manehna
ngeQ
kana kakufuran
saparantosna disalametkeun ku Allah

3

sperti
manehna

ngewa
lamun
dikecemplungkeun kana naraka. (HR.


J

Bukhori Muslim, Tirmidzi. Nasa'I)

<



Ulama
adalah
seseorang
yang
mengambil 1 bagian dan 10 al-al C
yang dihala1kan Agama (Ham)





Kehancuran
bangsa
tnt
karena
menyepelekan nonna hidup, bukan .
karena mereka bodoh (EiyatnoJ




Sudahkah Anda menjadi solus! krisis
bagi negara int ? atau Sudahkan Anda )
berbuat yang terbaik bagi Allah? :

;

(AaGym)


<

Laser menjadi mahal karena itu fokus »
pada Jrekuensi tertentu (Toto Tauik) i
Cukuplah

shalat

menjadi

parameter

-

=

kamu orang baik atau bukan! (Ibunda :

.


Tittn)

Banyak Laki-laki rusak karena rOkok
dan wanita (Ayahanda Rasoma)

;

­

Petanian adalah bidang usaha yang �
kau tak bisa berbohong di dalamnyafj

(Ayahanda Rasom)
;
m

:




Allah
menurunkan
Rmu
dengan G
perantara untaian kalam dan para




l

guru G

m
0
m

kreatif - disiplin
lamunan � displin i

- kreanf " ru initas ©
5"

;



-

=

J

�S{nnss!nioe� snnS� ilsuoe� gnSloeesa sbsqet mnio tsbit sib .BJO�i

Muhammad Sirod. F03497056. Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan
Agroindustri Rumah Tangga Pisang. Oibawah bimbingan Eriyatno. 2003

RINGKASAN
Kebutuhan pisang dan tahun ke tahun selalu meningkat berkisar 8,43 % per

tahun. Mula; dar; tahun 1993 (3,427 juta ton), 1994(3,716 juta ton), 1995(4,029 juta
ton),

1996(4,369 juta ton), 1997(4,737

juta ton)

dan

1998(5,136

jota ton).

Akibatnya, Indonesia masih mengimor buah pisang sebesar 46.270 ton dengan
nilai US $ 14.828.000 pada tahun 1992.
Kultivar pisang yang

jumlahnya cukup banyak dapat tumbuh hampir di

semua wilayah Indonesia. Jumlah kultivar tersebut tidak kurang dari 23Q kultivar

yang terkumpul dalam kebun koleksi buah-buahan Puslitbang Hortikultura. Di
Kabupaten Bogor sendiri tumbuh berbagai jenis pisang yang layak komersial
seperti pisang raja, amon, nangka dan gOlek.
Diperlukan suatu sistem yang mendukung perencanaan produksi pisang,
informasi harga, peluang pengembangan ekspor, permintaan pasar dan informasi
pendukung lainnya yang memudahkan (industri rumah tangga pisang). Sistem itu
berupa sistem penunjang keputusan yang membantu aktor atau pelaku produksi
sampai tataniaga pisang.
Tujuan penelitian ini membentuk model Sistem Penunjang Keputusan untuk
lndustri Rumah Tangga Pisang di Kabupaten Bogar, mempelajari berbaga; faktor
yang menentukan dalam mekanisme tataniaga pisang,

menyediakan

semua

informasi dari pihak produsen yang dapat menunjang keberhasilan tata niaga
pisang dan mempelajari sistem pembiayaan usaha kedl melalui pengkreditan
Bank Syariah.
Perbedaan mendasar antara sistem perbankan konvensional dan sistem

syariah

terletak

pada

ada

tidaknya

suku

bunga

pada

pembiayaan

dan

pengembaliannya. Keduanya menggunakan sistem akuntansi, laporan rug; laba,
laporan arus kas, dan kriteria investasi lainnya. Margin bank sistem syariah
menghasilkan

Rp

1.061.205.810.

Jumlah

in;

lebih

besar

daripada

sistem

konvensional yang menghasilkan bunga sebesar Rp 443 .345.420. Model analisis
finansial yang diperoleh menunjukkan bahwa usaha keripik pisang layak untuk
didirikan dengan kriterla

Payback Period

3,81,

Nef Present Value (NPV) Rp

2.897.555 Break Event Point (BEP)

Rp 319.878.432, Intenal Rate of Retun

51,64 dan Benefit Cost Ratio 2,76.
Peramalan dengan model peramalan TSFC aS8 (Time Series Forecasting

QUantitative System or Business) menunjukkan

bahwa

metoda

peramalan

produksi p;sang Indonesia lebih cocok menggunakan metoda peramalan perataan
bergerak dengan trend gans lurus (Moving Average with linear trend). Hasil
peramalan menunjukkan bahwa pada tahun 1999-2002 produksi pisang nasional
(5,51 juta ton, 5,90 juta ton, 6,28 juta ton, dan 6,66 juta ton). Sedangkan untuk
data produks; pisang di Kabupaten ogar diperoleh MSE (Mean Square Error)
terkecil dan metoda regresi linier dengan hasil produksi pada ahun 2003 sebesar
72.872 ton.

Muhammad Sirod. F03497056. Decision Support System or Banana Agroindustry
in. Supervised y Eriyatno 2003.

SUMMARY
The requirement of bananas keeps on increasing about 8,43 percent each
year. Starting from 1993 (3,427 million tons), 1994 (3,716 million tons), 1995 (4,029
million tons), 1996 (4,369 million tons), 1997 (4,737 million tons) and 1998 (5,136
million tons). As a matter of fact, Indonesia still import 46.270 tons banana with a
value of US $ 14.828.000 in 1992.
Bananas can grow in almost evey region of Indonesia. There were no less
than 230 banana varieties which are gathered in Puslitbang Hortikultura, Tangerang.
In The Bogar district itself, many kinds of commercial bananas grow, e.g. raja,
ambon, nangka, and golek.
A system is needed to support the planning market, demand forecasting, and
other supporting infonnation for small scale industries of bananas. It will make
banana CUltivation and home industries a lot easier. This decision support system
will help the investor to make an appropriate planning for banana's small scale
industries.
The objective of this research is to create a model of Decision Support
System for Banana Small Scale Industries in The Bogor distric� to study several
critical factors in banana trading mechanisms, to provide all informations from the
producer to suppot the success of banana trading, and to study the financial system
of minor industries through Syariah Bank credit. The software built has succesful1y
financially analyzed cost input, provide information on bananas(quality standards,
cultivation, etc.),' provide a written reort from analysis results & provide a user
manual to make it easier to use.
The fundamental difference between conventional and Syariah banking
system is the used of interest rate in capital loan financing and reversion system.
Both banking system uses the same counting method in cost-benefit financial report,
cash lw report, and to determine investment criterias. The bank margin in syariah
financial system model result is Rp 1,061,205,810. This amount is larger than the
convenional banking system which results Rp 443,345,420. The result of Finance
Analysis Model showed that the Banana Chips Agro industry is permitted to build
with these criteria: Payback Period 3,81

years, Net Present Value (NPV) Rp

2.897.555.420, Break Event Point (BEP) Rp 319.897.432, Internal Rate of Return
51,64 and Benefit Cost Ratio 2,76.
The TSFC QSB (Time Series Forecasting Quantitative System for Business)
showed that the forecasting method for Indonesia's banana production is more well
suited using the Moving Average with Linear Trend forecasting method.

The

forecasting result shows that between 1999-2002, national banana production: 5,51
million tons, 5,90 million tons, 6,28 million tons, and 6,66 million tons. However, the
r�sult of bananas production in The Bogar District showed that the minimum MSE
(Mean Square Error) obtain from Linear Regression Method. This methods showed
that the amount of bananas production in The Bogar District is 72.872 tons.

RANCANG BANGUN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA PISANG

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk mcmperoleb gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleb
MUHAMMAD SIROD
F03497056

2003
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

RANCANG BANG UN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
INDUSTIU KERIPIK PISANG

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoieh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERT ANIAN
pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogar

Oleh

MUHAMMAD SIROD
F03497056

Oilahirkan pada tanggal 26 Oktober 1978
Di Bandung
Tangga\ Lulus :

September 2003

olui 2004

Dosen Pembimbing

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benanya bahwa Skripsi dcngan judu\: "Rancang
Bangun Sistem Penunjang Keputusan Industri Keripik Pisang" adalah karya asli saya
sendiri, dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali yang dengan jelas
ditunjukkan rujukannya.

Bogar, Januari 2004
at Pemyataan

Muham

ad Sirod

Nrp. F03497056

BIODATA

Penulis merupakan anak pertama dari liga bersaudara yang dilahirkan di
Purwakarta pada lan9gal 26 Oktober 1978 dari pasangan Rasoma (aim) dan Titin.
Riwayat pendidikan penulis dimulai di TK Tunas Kaya Samalantan Kalimantan
Barat, kemudian meJanjutkan ke SD 1 Samalantan, Kalimantan Barat dan SO Krida
Utama Padalarang, 8MP 1 Cimahi dan dan 8MP 1 Campaka - PUlwakarta Jawa
Sarat lalu melanjutkan ke SMU 2 Purwakarta dan lulus pada tahun 1997. Penulis
diterima di Jurusan TeknoJogi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
lnstitut Pertanian Bogar melalui Jalur USMI pada tahun 1997.
8elama kuliah di IPS penulis aktif mengikuti organisasi kampus sepeti
Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (HIMALOGIN) sebagai Ketua Badan
Pengawas,

Badan

Eksekutif

Mahasiswa

FATETA

sebagai

Ketua

Biro

IImu

Pengetahuan dan Teknologi Pertanian, organisasi F-Net sebagai Manajer Teknologi
lnformasi dan menjadi editor situs web lndohalal.com.
Penulis juga aktif dalam kegiatan-kegiatan kampus seperti: mengkoordinasi
asistensi mata kuliah penerapan komputer di jurusan TIN, menjadi pengelola mitis di
internet, ikut membidani lahirnya Pompt[.] (Pelatihan Penerapan Komputer tingkat
dasar) yang merupakan wadah pecinta ilmu-ilmu komputer di

HIMALOG1N,

mengembangkan situs web jurusan TIN di http://ww.fatetaJpb.ac.idltin. menjadi
,

tutor pada beberapa pelatihan komputer dan internet, menjadi humas pada Wisata
IImiah TIN. Penulis melakukan praktek [apang dengan judul laporan : "Mempelajari
Manajemen Mutu di

P.

Sierad Produce Poultry Processing Plant, Bogar."