[Re] Konstruksi Akuntabilitas: Reaksi Dari Persepsi Masyarakat

[Re] Konstruksi Akuntabilitas: Reaksi Dari Persepsi Masyarakat

  Akuntabilitas menurut pandangan Sinclair (1995), dapat ditingkatkan dengan memahami bagaimana manajer memaknai dan menggambarkan seseorang yang akun- tabel. Dia menjelaskan bahwa akuntabilitas dapat dipahami sebagai sesuatu yang di- rasakan seseorang, sesuatu yang telah

  188 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 172 - 191 diberikan oleh seseorang, baik sebagai ke-

  ketika seseorang bertindak, ia memiliki

  wajiban atau bagian dari kontrak kerja atau

  alasan mengapa. Apabila ditinjau lebih jauh

  sebagai suatu timbal balik atas pemberian

  maka akuntabilitas merupakan salah satu

  otoritas. Selain itu, dia juga menunjukkan

  konsep yang paling sering disebut dalam

  bahwa akuntabilitas dipandang berbeda

  literatur akuntansi, dan merupakan salah

  oleh berbagai pelaku. Sebagai contoh, audi-

  satu konsep yang paling ambigu dalam

  tor memandang akuntabilitas sebagai uru-

  pendefinisiannya. Banyak pemaknaan ber-

  san keuangan, sementara ilmuwan politik

  beda yang telah dikaitkan dengan istilah

  melihatnya dari perspektif politik, dan

  tersebut, dan sering meluas ke ranah tradisi-

  komunitas hukum mendekatinya dari sudut

  onal yang merupakan bagian dari konsep

  pandang konstitusional. Perspektif dari

  lain, seperti tanggung jawab, etika, standar

  administrator dan pimpinan organisasi akan

  profesional atau pengendalian. Gagasan

  mempengaruhi bagaimana sebuah lembaga

  akuntabilitas bahkan telah digunakan untuk

  menunjukkan akuntabilitasnya.

  membangkitkan gambaran keandalan, ke-

  Selanjutnya secara kritis menurut kon-

  setiaan dan keadilan, atau sebagai sinonim

  teks ilmu sosial, akuntabilitas dapat berarti

  untuk pemerintahan yang baik (Mulgan,

  mempertanyakan bagaimana pengetahuan

  2000; Van Thiel, 2000; Bovens, 2007).

  masyarakat dapat ditingkatkan sesuai de-

  Namun istilah ini memiliki epistemo-

  ngan fakta dan pengetahuan yang telah di

  logi yang relatif sederhana. Memper-

  verifikasi. Pengetahuan adalah suatu proses

  tanggungjawabkan sesuatu berarti mengutip

  dinamis dan tidak bersifat statis. Pengetahu-

  alasan yang menjelaskan perilaku tertentu

  an bukan suatu wadah di mana setiap

  (Burritt dan Welch, 1997). Konsep ini bersifat

  informasi dimasukkan ke dalamnya, dengan

  adaptatif, karena memiliki berbagai definisi

  harapan informasi tersebut tergabung dan

  berbeda. Menurut Sinclair (1995), kemungki-

  memberikan penjelasannya sendiri kepada

  nan besar bukan karena interpretasi yang

  dunia. Bagi penganut metodologi kritis,

  berbeda dari istilah ini, tetapi karena varia-

  pengetahuan adalah proses menuju pemaha-

  bilitas tujuan yang ditugaskan kepada

  man tentang dunia dan pengetahuan yang

  accountors di mana mereka perlu memper-

  menjadi struktur persepsi kita tentang dunia

  tanggungjawabkan perilaku dan tindakan

  Namun, beberapa peneliti menunjuk-

  yang telah dilakukan. Selain itu, karena

  kan bahwa pendekatan kritis dalam ilmu

  variabilitas prioritas kognitif dan kontrol

  sosial terkadang membawa kita lebih jauh

  rakyat (accountees) (Van Thiel, 2000).

  daripada yang diharapkan. Dengan berpikir

  Dalam pandangan saya, keadaan ini

  radikal secara kritis atas masyarakat, peneliti

  menjelaskan perbedaan utama yang biasa-

  mengambil sebuah lompatan untuk menjadi

  nya dikaitkan dengan konsep akuntabilitas

  normatif dan menghakimi. Beberapa penulis

  di sektor swasta dan sektor publik. Se-

  seperti Webster (dikutip dalam Nnenna,

  benarnya, dalam kedua kasus tersebut,

  2012) misalnya, telah memperkenalkan be-

  maknanya berarti bertanggung jawab atas

  berapa definisi alternatif dari istilah kritis

  sesuatu. Akan tetapi, perbedaan mendalam

  dalam kata ilmu sosial 'kritis'. Sebuah pe-

  yang mungkin ada adalah tujuan yang di-

  maknaan yang lemah apabila seorang pene-

  tugaskan untuk accountors, dan kebutuhan

  liti hanyalah kritis dalam hal perdebatan,

  kognitif serta kontrol yang berbeda dapat

  bukan atas tatanan sosial yang ada.

  menimbulkan perubahan dalam bentuk dan

  Ketika manusia terlibat dalam kegiatan

  isi instrumen pelaporan yang diperlukan.

  perusahaan, ada satu di antara mereka yang

  Perubahan tersebut mengarahkan seseorang

  mencoba untuk "menjelaskan" apa dan me-

  untuk mendefinisikan akuntabilitas secara

  ngapa sebuah masalah terjadi. Ketika se-

  berbeda.

  seorang bermimpi, ia telah menjelaskan, dan

  [Re]Konstruksi Akuntabilitas… – Damayanti, Syarifuddin, Darmawati, Indrijawati 189

  SIMPULAN DAN SARAN

  dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organi-

  Penyediaan informasi, konsultasi ke-

  sasi yang terwujud dalam akuntabilitas.

  pada stakeholder merupakan komponen pen-

  Studi ini juga menemukan bahwa peme-

  ting dalam akuntabilitas. Konsultasi tidak

  rintah Kabupaten Gowa belum melakukan

  hanya meningkatkan hubungan organisasi

  upaya sukarela untuk menyesuaikan model

  dengan para pemangku kepentingan, tetapi

  pengelolaan dan pelaporan mereka sesuai

  juga memberikan kontribusi yang lebih ber-

  dengan kebutuhan khas akuntabilitas sektor

  makna pada pertanggungjawaban publik.

  publik. Penyesuaian semacam ini seharus-

  Dalam hal ini, penting untuk memfasilitasi

  nya dimulai dari pendefinisian dengan jelas

  masukan dari stakeholder dan preferensi

  tujuan yang ditugaskan pada pemerintah

  accountee dapat mendorong isi laporan

  daerah, sehingga dapat ditemukan indikator

  akuntabilitas. Studi ini menemukan bahwa

  untuk mengukur sejauh mana tujuan telah

  sudut pandang semua pihak yang ber-

  tercapai. Artinya, indikator ini dapat diguna-

  kepentingan harus dipertimbangkan dalam

  kan bersamaan dengan indikator ekonomi

  pemilihan langkah dan target kunci, dan

  dan keuangan yang lebih tradisional.

  diperlukan adanya pendekatan yang lebih partisipatif atas pengukuran dan evaluasi

  DAFTAR PUSTAKA

  kinerja.

  Aveh, F. K. 2013. A critique of Sayers:

  Berdasarkan pandangan beberapa in-

  statement in the context of social

  forman maka akuntabilitas pemerintah

  research. Research on Humanities and

  Kabupaten Gowa saat ini dapat dimaknai

  Social Sciences 3(13). ISSN 2222-1719

  sebagai sebuah metode yang menempatkan

  (Paper), ISSN 2222-2863 (Online).

  terlalu banyak penekanan pada aspek keua-

  www.iiste.org. Diakses bulan Juni

  ngan dan ekonomi. Pemerintah daerah lebih

  tahun 2013.

  menyukai model pengukuran dan indikator

  Borgonovi, E., dan E. Anessi-Pessina

  sintetis (pendapatan merupakan yang per-

  Eugenio. 1998. User needs and financial

  tama dan utama), dan tidak memungkinkan

  reporting requirements for Italian Local

  representasi eksplisit berkaitan dengan se-

  Authorities. The paper presented at Naples

  jauh mana entitas publik telah mencapai

  International Accounting Conference.

  tujuan yang telah dimandatkan secara spe-

  Italia.

  sifik kepada pemerintah. Selain itu, peme-

  Bovens, M. 2007. Public Accountability. in

  rintah daerah menempatkan posisi konsep

  The Oxford Handbook of Public Mana-

  akuntabilitas di bawah akuntansi, mereka

  gement. 2007. edited by E. Ferlie, L. E.

  (pemerintah daerah) memberikan prioritas

  Lynn, dan C. Pollitt. New York: Oxford

  yang lebih tinggi pada efisiensi dan "value for

  University Press. USA.

  money" daripada efektivitas dan kejujuran.

  Burritt, R. L. dan S. Welch. 1997. Accounta-

  Hal ini terlihat dari analisis hasil wawancara

  bility for environmental performance of

  dikatakan bahwa apabila akuntabilitas dasar

  the Australian Commonwealth public

  telah terpenuhi maka hal lain dari akunta-

  sector. Accounting Auditing and

  bilitas diabaikan.

  Accountability Journal 10(4): 532-561.

  Di sisi lain, masyarakat berharap bahwa

  Caccia, L. dan I. Steccolini. 2006. Accounting

  akuntabilitas dapat meningkatkan pengung-

  and Organizational Change in Italian

  kapan informasi non-akuntansi dan non-

  Local Governments: What’s Beyond

  keuangan. Dalam hal ini, masyarakat harus

  Managerial Fashion?. Critical Perspective

  dilibatkan ketika memformulasikan bentuk

  on Accounting 17(23): 154-174.

  akuntabilitas sebab mereka sebagai elemen

  Campos, E. 2007. Enhancing Public Sector

  pemangku kepentingan merupakan kelom-

  Accountability: The Role of Civil

  pok atau individu yang memengaruhi atau

  Society. MeTA Meeting The Royal Society. April 18. London United Kingdom.

  190 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 172 - 191 Chan, J. 2003. Government accounting: an

  bility: Issues in Public Sector Accounting,

  assessment of theory, purposes and

  edited by, Philip Allan Publishers

  standards. Public Money and Management

  Limited. Great Britain.

  23(1): 13-20.

  Hoque, Z., dan C. Adams. 2011. The rise and

  Damayanti, R.A., Syarifuddin, Darmawati,

  use of balanced score card measures in

  dan A. Indrijawati. 2012. Reformasi

  Australian government departments.

  Akuntabilitas dan Sistem Informasi

  Financial Accountability and Management

  Akuntansi Kajian Empiris di Pemerin-

  27(3): 308-334.

  tah Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

  Jansen, P. 2008. New Public Management:

  Penelitian tidak dipublikasi. Makassar.

  Perspectives on performance and the

  Dillard, J. F. 1984. Cognitive science and

  use of performance information. Finan-

  decision making research in accounting.

  cial Accountability and Management 24(2):

  Accounting, Organization and Society 9(3-

  169-191.

  4): 343-354.

  Jones, S. dan N. Puglisi. 1997. The relevance

  Ellwood S. dan A. Wynne. 2003. An accrual

  of AAS 29 to the Australian public

  world? The transition to accrual

  sector: A cause for doubt? Abacus 33: 1-

  accounting in context, 9th Comparative

  International Government Accounting

  Kida, T. dan J.F. Smith. 1995. The Encoding

  Research (CIGAR) Conference. Bodø.

  and Retrieval of Numerical Data for

  Norway.

  Decision Making in Accounting Con-

  Ezzamel, M., K. Robson, P. Stapleton, dan C.

  texts: Model Development. Accounting,

  McLean. 2007. Discourse and instituti-

  Organizations and Society 20(78): 585-

  onal change: ‘Giving accounts’ and

  accountability. Management Accounting

  Lawton, A., D. McKevitt, dan M. Millar.

  Research 18: 150-171.

  2000. Coping with Ambiguity: Reconci-

  Gårseth-Nesbakk , L. dan G. Paulsson. 2012.

  ling External Legitimacy and Organi-

  What do we really know about the use

  zational Implementation in Perfor-

  of accounting information in the public

  mance Measurement. Public Money and

  sector? Working Paper.

  Management 6(2): 93-114.

  Giddens, A. 1984. The constitution of society:

  Lehman, G. 1996. Environmental accounting:

  an outline of the theory of structuration.

  pollution permits or selling the environ-

  Polity Press. Cambridge.

  ment. Critical perspectives on accounting

  Goddard, A. dan J. Powell. 1994. Accounta-

  7(5): 667-676.

  bility and Accounting Using Naturalis-

  Libby, R. dan R. Bloomfield. 2002. Experi-

  tic Methodology to Enhance Organizati-

  mental research in financial accounting.

  onal Control: A Case Study. Accounting

  Accounting, Organizations and Society 27:

  Auditing and Accountability Journal 7(2):

  775-810.

  50-69.

  Manao, H. dan D. Martani. 2009. Accrual

  Guthrie, J. 1998. Application of accrual

  Accounting: Would The Economy Bene-

  accounting in the Australian Public

  fit If Governments Adopt It? – Lesson

  Sector: Rhetoric or Reality?. Financial

  From Indonesia. The 16 th ASEAN Fede-

  Accountability and Management 14 (1): 3-

  ration of Accountants (AFA) Conference.

  December 8-9. Brunei Darussalam.

  Hood, C. 1995. The new public management

  Mellemvik, F., N. Monsen, dan O. Olson.

  in the 1980s: Variations on a theme,

  1988. Functions of accounting–A discus-

  Accounting Organisations and Society

  sion. Scandinavian Journal of Management

  20(2-3): 93-109.

  4(34): 101-119.

  Hoopwood, A. dan C. Tomkins. 1984. The

  Role of Information in Public Accounta-

  [Re]Konstruksi Akuntabilitas… – Damayanti, Syarifuddin, Darmawati, Indrijawati 191

  Mulgan, R. 2000. Accountability: An ever-

  Sinclair, A. 1995. The chameleon of

  expanding concept?. Public Administra-

  accountability: forms and discourses.

  tion 78(3): 555-73.

  Accounting Organizations and Society

  Neu, D. 2000. Accounting and accountability

  20(23): 219-237.

  relations: colonization, genocide and

  Soudani, S.N. 2012. The Usefulness of an

  Canada's first nations. Accounting

  Accounting Information System for

  Auditing Accountability Journal 13

  Effective Organizational Performance.

  (3): 268-288.

  International Journal of Economics and

  Nnenna, O.M. 2012. The Use Accounting

  Finance 4(5): May.

  Information as an Aid to Management

  Stewart, J.D. 1984. The role of information in

  in Decision Making, British Journal of

  public accountability. in A. Hopwood

  Science 5(1): 52-62.

  dan C. Tomkins. (eds.). Issues in Public

  Parker, L. dan G. Gould. 1999. Changing

  Sector Accounting 13-34. Philip Allan

  public sector accountability: critiquing

  Publishers. Oxford.

  new directions. Accounting Forum 23(2):

  Ter Bogt, H.J. 2004. Politicians in search of

  June.

  performance information? -Survey

  Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005

  research on Dutch aldermen´s use of

  tentang Standar Akuntansi Pemerinta-

  performance information. Financial

  han.

  Accountability and Management 20(3):

  Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2007

  221-252.

  tentang Laporan Pemerintah Daerah.

  Undang-Undang No 17 tahun 2003 tentang

  Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010

  Keuangan Negara.

  tentang Standar Akuntansi Pemerinta-

  Van Thiel, S. 2000. Quangocratization:

  han.

  Trends, Causes and Consequences. in

  Peters, J. M. 1993. Decision making, cognitive

  NN. 2012. Accountability of Italian state

  science and accounting: An overview of

  owned enterprises and private sector

  the intersection. Accounting, Organi-

  type financial reporting: an Imperfect

  zations and Society 18(5): 383-405.

  Match, Electronic copy available at:

  Pettersen, I. J. 2001. Implementing Mana-

  http:ssrn.comabstract=2153899. Diakses

  gement Accounting Reforms in the

  Juni 2013.

  Public Sector: The Difficult Journey

  Vosselman, E. 2012. Accounting, accounta-

  from Intentions to Effects. European

  bility and virtue ethics in public

  Accounting Review 10(3): 561-81.

  organizations: from market bureau-

  Pilcher, R. A. 2004. Political Influence On

  cracies to moral communities. Nijmegen

  Accounting Policy Choice –Local

  Center for Economics (NiCE). August.

  Government Reform In Australia.

  Working Paper: 12-105.

  Accepted for Presentation at the Fourth

  Wahid, S. 1992. Metafora Bahasa Makassar.

  Asia Pacific Interdisciplinary Research in

  Disertasi. Program Pascasarjana Uni-

  Accounting Conference 4 to 6 July.

  versitas Hasanuddin. Makassar.

  Singapore. Roberts, J. 1991. The possibilities of

  accountability. Accounting organizations and society 16(4): 355–368.