adat istiadat yang ada pada keluarga tersebut. Hal ini mempengaruhi tidak hanya pada ukuran tanah pertanian, tetapi juga pada mobilitas.
Berkaitan erat dengan struktur keluarga adalah peranan wanita yang mempunyai pengaruh terhadap meningkatnya jumlah penduduk, proporsi
kekuatan tenaga kerja berada pada jumlah penduduk total, dan sekumpulan variabel ekonomi lainnya. Dikalangan masyarakat luas, kedudukan laki-laki selalu
lebih tinggi daripada wanita, dilihat dari persamaan yang penuh dalam hak, pengambilan keputusan dalam, kesempatan kerja dan lain sebagainya.
Bagaimanapun pentingnya struktur keluarga bagi pembangunan, tentu saja sulit untuk dinilai, karena bentuk keluarga yang beraneka ragam, misalnya bentuk
keluarga yang mungkin lebih primitif akan sulit menerima pemikiran-pemikiran yang modern.
2.1.5.2 Peran Perempuan Petani
Secara umum, terdapat tiga peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu peran produksi, peran reproduktif, dan peran managing community. Hal
tersebut akan dijelaskan seperti yang dikutip dalam Kusnadi dalam Majid 2013 a.
Peran produktif adalah peran perempuan pesisir untuk memperoleh penghasilan ekonomi dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah tangga
sehari–hari. b.
Peran reproduksi adalah peran perempuan yang berkaitan dengan tanggung jawab pembentukan dan pemeliharaan keturunan.
c. Peran managing community adalah peran yang memiliki hasil akhir untuk
kepentingan ekonomi dan investasi sosial rumah tangga. Peranan ini dapat
dalam bentuk keterlibatan kaum perempuan untuk mengikuti arisan, kegiatan simpan–pinjam, sumbangan timbal balik hajatan, dan kegiatan
gotong royong lainnya. Dengan tatanan sosial tersebut perempuan petani berpartisipasi mengelola potensi hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan
dan menjadi nilai ekonomi yang lebih dan suatu saat dapat dimanfaatkan untuk menopang kebutuhan rumah tangga. Bagi perempuan petani yang
kreatif maka akan menciptakan berbagai jenis tatanan sosial ekonomi lainnya sebagai jawaban untuk mengatasi fluktuasi ekonomi dari kegiatan
usaha tani. Ketiga peran perempuan tersebut telah menjelaskan bahwa perempuan
memiliki peran sosial dan ekonomi yang cukup mendominasi, baik pada tatanan keluarga maupun masyarakat, sehingga pemanfaatannya harus dilakukan secara
optimal. Keterbatasan perekonomian keluarga menurut istri petani termasuk anak–anak perempuan mereka untuk bekerja sebagai petani. Jika dilihat dari
aspek ekonomi pertanian, wanita–wanita tersebut sebenarnya sangat menempati posisi yang strategis, karena merak menanam hasil pertanian, dan memanen
hasilnya kemudian mereka yang menjual sendiri ke pasar, atau menjadi pedagang pengecer, pemasok bahan atau agen hasil pertanian.
2.1.5.3 Keterlibatan Wanita Dalam Kegiatan Ekonomi