31
dapat memenuhi kewajiban hutang, dapat membayar kembali serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.
4. Rasio Return On Assets ROA mewakili aspek earnings dalam analisis
kinerja keuangan BPR dengan rasio menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset yang tersedia untuk mendapatkan laba bersih, dalam
penelitian Kuncoro dan Suhardjono 2002. Semakin besar rasio ROA menunjukkan tingkat pencapaian laba yang semakin besar sebagai indikator
efisiensi operasional BPR.
2.1.5.4 Evaluasi Kinerja
Menurut Triwinasis 2013 dalam pelaksanaan kinerja keuangan membutuhkan evaluasi kinerja yaitu suatu metode dan proses penilaian
pelaksanaan tugas performance seseorang atau sekelompok orang yang berada di beberapa unit kerja pada satu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar
kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Ini berarti evaluasi kinerja memberikan nilai atas pekerjaan yang seseorang lakukan dan untuk diberikan
imbalan atau penghargaan kepada pekerja tersebut. Dengan menggunakan cara ini seseorang ingin berprestasi dan prestasinya dihargai dan cenderung akan
mempertahankan prestasinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Simanjuntak 2005 bahwa sebagian dari fungsi manajemen, proses evaluasi kinerja mengikuti
akan perencanaan, pembinaan dan pelaksanaan evaluasi. Evaluasi kinerja keuangan dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan
saat terjadi keterlambatan atau penyimpangan dan mengetahui tingkat pencapaian perusahaan saat terjadi keterlambatan atau penyimpangan yang harus segera
32
diperbaiki sehinngga sasaran dapat tercapai dan penyusunan rencana perusahaan dapat dilakukan
menurut Suryati 2009. P
enilaian Kinerja bisa didefinisikan sebagai prosedur apa saja yang meliputi penetapan standard kinerja, penilaian
kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standard-standard ini, dan memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut
untuk menghilangkan kemerosotan kinerja
atau terus berkinerja lebih tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Pada penelitian terdahulu akan diuraikan mengenai hasil-hasil penelititian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh variabel- variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan.
Dewayanto 2010 meneliti tentang mekanisme good corporate governance yang variabel independennya terdiri dari kepemilikan pemegang saham
pengendali, kepemilikan asing, kepemilikan pemerintah, ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, komisaris independen, rasio kecukupan modal CAR,
dan auditor eksternal, serta ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Variabel dependennya adalah kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROA. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan pemegang saham pengendali, kepemilikan asing, dan kepemilikan pemerintah mempunyai
hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Ukuran dewan direksi berpengaruh positif dan tidak signifikan, ukuran dewan komisaris dan
dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan serta CAR, eksternal audit, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan