Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan proses audit seorang auditor akan memberikan pendapat dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu kesatuan usaha tersebut pada masa lalu, masa kini, dan di masa yang akan datang nantinya. Audit judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, harus berdasarkan pada ada tidaknya kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun sejak tanggal laporan keungan auditan. Hal ini disebutkan dalam Standar Professional Akuntan Publik SPAP pada seksi 341. Banyak faktor yang mempengaruhi auditor dalam melakukan audit judgment. Aspek Perilaku individu sebagai salah satu fakor yang sangat mempengaruhi pembuatan audit judgment. Sekarang hal ini sangat diperhatikan oleh praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian meningkatanya perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penilitian di bidang akuntansi perilaku dimana dalam banyak pelitian tidak menjadi fokus utama Meyer,2001 Auditor bertugas untuk memberi penilaian tentang keadaan keuangan suatu perusahaan. Terkadang seorang auditor bekerja tidak sesuai dengan standar 2 professional auditor, melainkan sesuai dengan keinginan atasan atau klien sehingga lebih menguntungkan pihak klien atau perusahaan tersebut. Hal inilah yang menunjukan bahwa auditor tidak melakukan audit judgment dengan baik. Seharusnya standar profesional auditor tersebut digunakan para auditor sebagai bentuk pertanggung jawaban profesi kepada masyarakat, agar judgment yang diberikan oleh auditor dapat bermanfaat. Pada penelitian Rueger dan king 1992 menyatakan wanita memiliki pertimbangan moral yang lebih tinggi dari pada seorang pria. Namun pada beberapa penelitian menunjukan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Hartanto 1999 mengatakan bahwa gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih dan Iswati 2003 mengatakan bahwa tidak ada perbedaan kinerja auditor dilihat dari segi gender. Begitu pula pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Jamilah et all. 2007 yang mengatakan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Oleh karena itu pada penilitian ini gender tidak digunakan lagi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi audit judgment. Dalam suatu organisasi biasanya akan muncul tekananan ketaatan. Tekanan tersebut mempengaruhi auditor dalam melaksanakan tugasnya, salah satunya adalah dalam audit judgment. Hartanto 1999 juga menyatakan bahwa Tekanan ketaatan mempengaruhi audit judgment. Teori ketaatan menyatakan bahwa individu yang mempunyai kekuasaan merupakan suatu sumber yang dapat mempengaruhi perilaku 3 orang lain dengan perintah yang diberikannya. Hal ini disebabkan karena keberadaan kekuasaan atau otoritas yang merupakan bentuk dari legitimate power. Apabila seorang auditor mengungkapkan informasi tetapi informasi tersebut tidak ingin dipublikasikan oleh klien maka akan menimbulkan konflik antara auditor dan klien. Konflik tersebut akan menjadi dilema standar professional ketika auditor tesebut diharuskan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan independensi dan integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi di sisi lainnya Windsor dan Askhanasy,1995. Karena auditor seharusnya secara sosial juga bertanggung jawab kepada masyarakat dan profesinya dari pada mengutamakan kepentingan dan pertimbangan pragmatis pribadi atau kepentingan ekonomis semata,sehingga seringkali auditor dihadapkan kepada masalah dilema dengan standar profesional auditor dalam pengambilan keputusannyaSasongko, 2003 Selain tekanan ketaatan, di dalam suatu organisasi tentunya tidak menutup kemungkinan timbulnya tekanaan anggaran waktu. Tekanan Anggaran waktu ini dapat menyebabkan perilaku menyimpang auditor, yang dapat memberikan implikasi yang serius bagi kualitas audit, etika dan kesejahteraan auditor Liyanarachchi dan McNamara 2007. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Marganingsih 2001, tekanan anggaran waktu berdampak positif terhadap kinerja auditor. Dengan demikian maka hal ini juga dapat mempengaruhi audit judgment seorang auditor . Faktor lain yang mempengaruhi audit judgment adalah kompleksitas tugas. Semakin kompleks suatu tugas maka auditor harus memikirkan banyak hal. Struat 4 2001 menyatakan bahwa semakin kompleks tugas yang dihadapi oleh seorang auditor maka akan semakin sulit baginya untuk memberikan penilaian yang cepat dan akurat. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh jamilah et all. 2007 menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompleksitas tugas dengan audit judgment. Bonner 1994 mengemukakan ada 3 alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan. Pertama, Kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan terhadap kinerja seorang auditor. Kedua, sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap komplesitas dari sebuah tugas dapat membantu tim manajemen audit perusahaan mnemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit. Kuantitas informasi yang akan diperoleh auditor dalam suatu pekerjaan audit sangatlah kompleks. Banyaknya jumlah informasi yang harus diproses dan tahapan pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan mengindikasikan tingkat kompleksitas tugas yang sedang dihadapi oleh auditor. Suatu judgment diperlukan untuk menyeleksi informasi. Dari berbagai pernyataan peneliti diatas, dapat dikatakan bahwa kompleksitas tugas mempengaruhi audit judgment seorang auditor. Menurut Libby 1993 yang dikutip oleh Chung and Monroe 2001 pengetahuan knowledge diyakini juga mempengaruhi penilaian atau judgment seorang auditor. Judgment atau penilaian yang diberikan oleh seorang auditor akan semakin baik apabila auditor tersebut memiliki pengetahuan baik dan banyak. 5 Begitupula sebaliknya apabila pengetahuan yang di miliki oleh seorang auditor sedikit maka akan semakin tidak berkualitas judgment atau penilaian yang diberikan olehnya. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian yang menunjukan pengaruh pengetahuan yang dimiliki auditor terhadap audit judgment. Libby 1995 mengatakan bahwa kinerja seseorang dapat diukur dengan beberapa unsur antara lain kemampuan ability, pengetahuan knowledge dan pengalaman experience. Pengalaman dapat mempengaruhi kemampuan seorang auditor dalam memprediksi kecurangan yang yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Dari pengalaman auditor dapat belajar bagaimana cara yang tepat dalam melakukan suatu penialian atau judgment. Tugas seorang auditor adalah melakukan penilaian atau judgment terhadap laporan keuangan dan berbagai kecurangan yang muncul dalam laporan keuangan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, seorang auditor dituntut untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar sehingga mendapatkan kepercayaan publik. Dalam menjalankan tugas tersebut auditor dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas, pengetahuan dan pengalaman auditor dalam memberikan penilaian atau judgment mereka. Kelima faktor tersebut baik secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi penilaian seorang auditor. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Jamilah et all.2003, namun pada penelitian ini perbedaannya adalah tidak menggunakan variabel gender, kemudian menambahkan tiga variabel independen yaitu tekanan 6 anggaran waktu, pengetahuan, dan pengalaman auditor. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan periode penelitian tahun 2011. Dengan demikian berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penelitian ini berjudul: “PENGARUH TEKANAN KETAATAN, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT”.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris P

0 2 15

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris P

0 2 18

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

1 1 17

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kanto

0 1 16

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (SurveipadaKAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Tekanan Waktu Terhadap Audit Judgment Oleh Auditor

0 0 64

PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN KERJA, TEKANAN KETAATAN DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP AUDIT JUDGMENT ARTIKEL ILMIAH

0 0 21

Pengaruh kompleksitas tugas, pengalaman kerja, tekanan ketaatan dan tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment - Perbanas Institutional Repository

1 1 18

Pengaruh kompleksitas tugas, pengalaman kerja, tekanan ketaatan dan tekanan anggaran waktu terhadap audit judgment - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan, Pengalaman dan Akuntabilitas Auditor Terhadap Audit Judgment - Unika Repository

0 0 15