PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan Dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris P

(1)

   

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN

PENGETAHUAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Semarang)

 

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progam Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh : ALIEF YUNIARTI

B 200 130 018

PROGAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

i   


(3)

ii   


(4)

iii   

   


(5)

1

PERSEPSI AUDITOR INDEPENDEN ATAS PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN DAN

PENGETAHUAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT

(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Semarang)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengalaman audit, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan pengetahuan terhadap audit judgment. Objek penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling dengan diperoleh sampel sebanyak 39 auditor dari 7 Kantor Akuntan Publik. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan SPSS versi 21.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman audit dan kompleksitas tugas tidak memiliki pengaruh terhadap audit judgment, sedangkan tekanan ketaatan dan pengetahuan memiliki pengaruh terhadap audit judgment.

Kata kunci: pengalaman audit, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, pengetahuan, audit judgment.

Abstract

This study aims is to examine and analyze the influence of audit experience, the complexity of the task, the pressure obedience and knowledge on audit judgment. The object of research is the auditors who work in public accounting firm in Surakarta and Semarang. The sampling technique used is convenience sampling with a sample of 39 auditors obtained from seven public accounting firms. Data analysis method used is multiple linear regression analysis with SPSS version 21.0. The results showed that the experience of the audit and the complexity of the task has no effect on audit judgment, while the pressure obedience and knowledge has an influence on audit judgment.

Keywords: audit experience, the complexity of the task, the pressure obedience, knowledge, audit judgment.

1. PENDAHULUAN

Dalam membicarakan tentang akuntansi pasti tidak terlepas dari adanya laporan keuangan. Karena laporan keuangan merupakan hasil akhir yang diperoleh suatu entitas atas transaksi-transaksi yang telah dilakukan selama periode berjalan dalam


(6)

2

siklus akuntansi guna untuk memberikan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan tersebut harus disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Menghasilkan suatu laporan keuangan yang wajar perlu seorang auditor yang berperan dalam hal mengaudit suatu laporan keuangan dengan mempertimbangkan materialitas dan meminimalisasi risiko salah saji. Laporan keuangan itu perlu diaudit kewajarannya sebab kemungkinan terdapat kesalahan pada saat pengumpulan atau pengolahan, dan saat penaksiran risiko salah saji material, yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan (Widjaya, 2012).

Munawir (2005:283) mengatakan hasil akhir dari proses pemeriksaan oleh auditor adalah Laporan Audit yang merupakan alat komunikasi antara auditor dengan pihak pemakai laporan yang sekaligus merupakan pertanggung jawaban auditor atau penugasan yang diterimanya. Laporan auditor memberikan informasi tentang seberapa jauh auditor telah melaksanakan tanggung jawab profesinya dan seberapa jauh kesimpulan-kesimpulan dikemukakan atas dasar hasil penemuan selama auditnya. Untuk menyeleksi informasi agar dapat diproses lebih lanjut secara efektif dan efisien maka diperlukan suatu Judgment. Tepat atau tidaknya Judgment auditor yang akan menentukan kualitas dari hasil audit (Komalasari dan Hernawati, 2015).

Sofiani dan Tjondro (2014) mengatakan bahwa audit judgment merupakan suatu pertimbangan pribadi atau cara pandang auditor dalam menanggapi informasi yang mempengaruhi dokumentasi bukti serta pembuatan keputusan pendapat auditor atas laporan keuangan suatu entitas. Setiap judgement yang dilakukan oleh auditor akan mempengaruhi pengambilan keputusan auditor dalam memberikan opini pada kinerja perusahaan.

Banyak faktor yang memengaruhi audit judgement, baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Salah satu contoh faktor teknis seperti adanya pembatasan lingkup atau waktu audit. Sedangkan faktor non teknis seperti: gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengalaman, pengetahuan dan sebagainya (Yustrianthe, 2012).


(7)

3

Rumitnya suatu pekerjaan yang dilakukan dianggap dapat mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan tugasnya dan mempengaruhi kualitas pada pekerjaannya. Menurut Widjaya (2012) Dalam keseharian tugas seorang auditor sering mengalami kesulitan, karena terbatasnya kapasitas dan daya ingat serta kemampuan untuk mengambil keputusan. Kesulitan tersebut muncul sebab cara pandang auditor yang berbeda dalam menangani suatu permasalahan. Oleh karena itu, dalam hal ini auditor dituntut untuk terbiasa dengan tugas-tugas yang kompleks supaya auditor menjadi lebih mudah menyelesaikan kerumitan masalah serta memberikan solusi yang tepat untuk meningkatkan kestabilan kinerja auditor.

Selain itu, tekanan ketaatan juga diduga memiliki andil dalam mempengaruhi judgment auditor. Auditor akan merasa berada dalam tekanan ketaatan pada saat mendapat perintah dari atasan ataupun permintaan klien untuk melakukan apa yang mereka inginkan yang mungkin bertentangan dengan standar dan etika profesi auditor (Yustrianthe, 2012).

Menurut Elisabeth (2012) dalam Raiyani dan Suputra (2014) menyatakan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi judgment seorang auditor. Jika seorang auditor memiliki pengetahuan yang tinggi, maka judgment yang akan diberikan semakin baik. Selain pengetahuan, pengalaman juga dapat mempengaruhi kemampuan seorang auditor dalam memberikan judgment dengan memprediksi kecurangan yang terjadi dalam perusahaan. Dari pengalaman tersebut auditor dapat belajar bagaimana cara melakukan suatu judgment.

Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Auditor Independen Atas Pengaruh Pengalaman Audit, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, dan Pengetahuan Terhadap Audit Judgment.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengalaman audit, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, dan pengetahuan terhadap audit judgment.


(8)

4 2. METODE

2.1 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada KAP di Surakarta dan Semarang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan metode convenience sampling, yaitu informasi yang dikumpulkan atau didapatkan dari anggota populasi yang bersedia memberikan informasinya. Dengan demikian, sampel yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 39.

2.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen

Audit Judgment

Audit judgement adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu pada penentuan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, status atau peristiwa lainnya (Jamilah dkk, 2007 dalam Fitriani dan Daljono, 2012). Variabel ini diukur dengan 10 pertanyaan pada kuesioner dan menggunakan skala likert lima poin.

b. Variabel Independen Pengalaman Audit

Pengalaman audit adalah pengalaman yang dimiliki seorang auditor dalam melakukan pemeriksaan dari banyaknya penugasan berbeda yang pernah dilakukan dan juga lamanya auditor menjalankan profesinya serta dapat menambah pengetahuannya mengenai pendeteksian kekeliruan (Sofiani dan Tjondro, 2014). Variabel ini diukur dengan 7 pertanyaan pada kuesioner dan menggunakan skala likert lima poin.

Kompleksitas Tugas

Kompleksitas tugas adalah persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapasitas dan daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki oleh seorang


(9)

5

pembuat keputusan (Widjaya, 2012). Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan pada kuesioner dan menggunakan skala likert lima poin.

Tekanan Ketaatan

Tekanan ketaatan dalam penelitian ini mengacu pada situasi konflik dimana auditor mendapat tekanan dari atasan maupun entitas yang diperiksa untuk melakukan suatu tindakan yang menyimpang dari standar etika. Variabel ini diukur dengan 9 pertanyaan pada kuesioner dan menggunakan skala likert lima poin.

Pengetahuan

Pengetahuan merupakan tingkat pemahaman auditor terhadap pekerjaan yang dihadapi baik secara konsep maupun teori (Safi’I dan Jayanto, 2015). Menurut Fitriani dan Daljono (2012) Pengetahuan menurut ruang lingkup audit adalah kemampuan penguasaan auditor atau akuntan pemeriksa terhadap medan audit (penganalisaan terhadap laporan keuangan perusahaan). Variabel ini diukur dengan 5 pertanyaan pada kuesioner dan menggunakan skala likert lima poin.

2.3 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda yang diproses dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science). Model dari regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

AUJ = Audit Judgment

α = Konstanta

β1 – β4 = Koefisien Regresi PA = Pengalaman Audit KT = Kompleksitas Tugas TK = Tekanan Ketaatan


(10)

6 PT = Pengetahuan e = Kesalahan Residual

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Data

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidakya suatu kuesioner. Dalam penelitian ini semua item pertanyaan pada masing-masing variabel dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat yaitu nilai r hitung > r tabel (0,3160).

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 untuk setiap kuesioner masing-masing variabel (Sekaran, 2011: 182). Dalam penelitian ini setiap kuesioner telah dinyatakan reliabel karena nilai dari Cronbach Alpha lebih dari 0,60.

3.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Hasil pengujian pada Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai signifikannya sebesar 0,899 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya gejala multikolinearitas, karena masing-masing variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2012:139) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu


(11)

7

pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini masing-masing variabel independen memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa model regresi tidak terkena gejala heterokedastisitas.

3.3 Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 4.1

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Regresi t-hitung Signifikan

(Constant) 13,321 1,345 0,188

Pengalaman Auditor 0,145 0,721 0,476

Kompleksitas Tugas -0,198 -0,900 0,374

Tekanan Ketaatan 0,515 3,033 0,005

Pengetahuan 0,536 2,364 0,024

Adjusted R2 = 0,202 Fhitung = 3,401 Sig. = 0,019

P (Value) = 0,05 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji regresi linear beganda di atas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

b. Uji F

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 3,401 lebih besar dari Ftabel (2,65) dengan tingkat signifikan sebesar 0,019 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan variabel pengalaman audit, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, dan pengetahuan berpengaruh secara simultan terhadap audit judgment.

c. Uji Koefisien Derterminasi (R2)

Pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,202 yang berarti bahwa variabel audit judgment dapat dijelaskan oleh variabel pengalaman audit, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan


(12)

8

pengetahuan sebesar 0,202 atau 20,2 %, sedangkan sisanya yaitu 79,8 % dijelaskan oleh variabel lain di luar mode penelitian.

3.4 Pembahasan

a. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,721 < 2,032) dan nilai signifikansi variabel pengalaman audit (PA) 0,476 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H1 ditolak yang berarti pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hal ini menunjukkan bahwa dengan lamanya bekerja auditor, pelatihan yang telah diikuti, jumlah penugasan dan frekuensi pemeriksaan yang telah dilakukan dan jenis perusahaan yang telah diaudit ternyata tidak mempengaruhi judgment auditor. Dengan demikian, pengalaman audit dalam penelitian ini tidak memberikan jaminan dalam pembuatan pertimbangan yang akan diambil oleh seorang auditor (Pektra dan Kurnia, 2015).

b. Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0,900 < 2,032) dan nilai signifikansi variabel kompleksitas tugas (KT) 0,374 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H2 ditolak yang berarti kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hal tersebut dapat terjadi karena seorang auditor yang menjadi responden, dalam melaksanakan tugasnya tidak mengalami kesulitan dengan adanya bermacam-macam tugas yang dihadapi. Para auditor dapat mengetahui dengan jelas pekerjaan mana saja atau hal apa saja yang akan dilakukannya dalam pekerjaan mengaudit karena mereka telah mempunyai pedoman teknis dan parameter yang jelas mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan diselesaikan. Sehingga, tinggi rendahnya kompleksitas tugas yang dihadapi tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan suatu judgment (Safi’I dan Jayanto, 2015).

c. Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (3,303 > 2,032) dan nilai signifikansi variabel tekanan ketaatan (TK)


(13)

9

0,005 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H3 diterima yang berarti tekanan ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa munculnya tekanan ketaatan ketika harapan suatu entitas yang sedang diperiksa tidak sesuai dengan temuan yang diperoleh auditor saat mengaudit. Hal itu menyebabkan entitas menekan auditor supaya hasil yang diperoleh nantinya sesuai dengan keinginan entitas. Semakin tinggi tekanan yang diberikan kepada auditor maka audit judgment yang diambil akan semakin tidak akurat (Drupadi dan Sudana, 2015).

d. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,364 > 2,032) dan nilai signifikansi variabel pengetahuan (TK) 0,024 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H4 diterima yang berarti pengetahuan berpengaruh terhadap audit judgment. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh auditor yang telah diperoleh melalui pendidikan formal maupun non formal seperti program pelatihan yang pernah diikuti dan lain-lain dapat membantu auditor dalam menghasilkan audit judgment yang baik. Menurut Safi’I dan Jayanto (2015) dengan adanya perbedaan pengetahuan pada diri auditor juga akan mempengaruhi cara pandang dalam menyelesaikan tugas mengauditnya. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki auditor, maka akan semakin baik pula dalam pengambilan pertimbangan audit. Sebaliknya, apabila pengetahuan yang dimiliki auditor tidak begitu tinggi, maka pertimbangan audit yang diambilpun juga tidak akurat. Sehingga, pengetahuan yang dimiliki oleh auditor dapat membantunya dalam melakukan penilaian dan pengambilan keputusan berdasarkan temuan yang diperoleh ketika melakukan audit. (Safi’I dan Jayanto, 2015).

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman audit dan kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgment, sedangkan


(14)

10

variabel tekanan ketaatan dan pengetahuan berpengaruh terhadap audit judgment. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Dari ke empat variabel independen di atas hanya dapat mempengaruhi audit judgment sebesar 20,2%, sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya diluar penelitian, (2) Penyebaran kuesioner dilakukan pada saat auditor memperoleh banyak tugas, sehingga tingkat perolehan sampel untuk penelitian terbatas.

4.2 Saran

Adapun saran yang diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut (1) Sebaikknya menambahkan faktor-faktor lain yang kemungkinan mempengaruhi audit judgment misalnya independensi, persepsi etis, sikap profesionalisme, audit fee, audit tenure, etika profesi, locus of control, keahlian auditor dan sebagainya. (2) Sebaiknya sebelum melakukan penyebaran kuesioner, mencari informasi dahulu mengenai waktu luang para auditor, sehingga nantinya auditor dapat berpartisipasi dan bersedia melakukan pengisian kuesioner.

DAFTAR PUSTAKA

Armanda, Ranggi dan Ubaidillah. 2014. Pengaruh Etika Profesi, Pengetahuan, Pengalaman dan Independensi Terhadap Auditor Judgement Pada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Selatan. Jurnal Manajemen dan Bisni Sriwijaya Vol. 12 No.2 Juni 2014.

Boynton, William C. dkk, 2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga. Hlm.206 Drupadi, Made Julia dan I Putu Sudana. 2015. Pengaruh Keahlian Auditor, Tekanan

Ketaatan dan Independensi Pada Audit Judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Fitriani, Seni dan Daljono. 2012. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan, dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 1, Nomor 1, Halaman 1-12.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20 Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Komalasari, Rossa dan Erna Hernawati. 2015. Pengaruh Independensi, Kompleksitas, dan Gender Terhadap Audit Judgment. Jurnal Neo-bis Volume 9, No. 2, Des 2015.

Munawir, S. 2005. Auditing Modern Buku II. BPFE: Yogyakarta. Hlm.283. Pektra, Stacia dan Ratnawati Kurnia. 2015. Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas,

Tekanan Ketaatan, Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Ultima Accounting Vol 7. No.1, Juni 2015.

Puspitosari, Noviantika Ika. 2014. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment


(15)

11

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Raiyani, Ni Luh Kadek Puput dan I. D. G. Dharma Suputra. 2014. Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, dan Locus Of Control Terhadap Audit Judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3 Halm. 429-438. Safi’I, Tri Alfian dan Prabowo Yudho Jayanto. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang

Berpengaruh Terhadap Audit Judgment. Accounting Analysis Journal 4 (4) (2015).

Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Setiawan, Denny Mulyo. 2015. Pengaruh Pengalaman, Tekanan Ketaatan, dan

Pengetahuan Terhadap Audit Judgment yang diambil Oleh Auditor (Studi Empiris pada KAP Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sofiani, Maria Magdalena Oerip Liana dan Elisa Tjondro. 2014. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Pengalaman Audit, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Judgment. TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1

Widjaya, Untung. 2012. Aspek Feminimitas, Tekanan Ketaatan, Dan Kompleksitas Tugas Dalam Pertimbangan Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 2, Maret 2012.

Yustrianthe, Rahmawati Hanny. 2012. Kajian Empiris Audit Judgement Pada Auditor. Media Riset Akuntansi, Vol. 2 No.2.

Yustrianthe, Rahmawati Hanny. 2012. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Audit Judgment. Auditor Pemerintah. Jurnal Dinamika AKuntansi Vol. 4, No. 2, pp. 72-82.


(1)

6 PT = Pengetahuan e = Kesalahan Residual

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidakya suatu kuesioner. Dalam penelitian ini semua item pertanyaan pada masing-masing variabel dinyatakan valid, karena telah memenuhi syarat yaitu nilai r hitung > r tabel (0,3160).

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas diukur dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 untuk setiap kuesioner masing-masing variabel (Sekaran, 2011: 182). Dalam penelitian ini setiap kuesioner telah dinyatakan reliabel karena nilai dari Cronbach Alpha lebih dari 0,60.

3.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Hasil pengujian pada Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai signifikannya sebesar 0,899 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya gejala multikolinearitas, karena masing-masing variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2012:139) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu


(2)

7

pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini masing-masing variabel independen memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa model regresi tidak terkena gejala heterokedastisitas.

3.3 Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 4.1

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Regresi t-hitung Signifikan

(Constant) 13,321 1,345 0,188

Pengalaman Auditor 0,145 0,721 0,476

Kompleksitas Tugas -0,198 -0,900 0,374

Tekanan Ketaatan 0,515 3,033 0,005

Pengetahuan 0,536 2,364 0,024

Adjusted R2 = 0,202 Fhitung = 3,401

Sig. = 0,019

P (Value) = 0,05 Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji regresi linear beganda di atas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

b. Uji F

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar

3,401 lebih besar dari Ftabel (2,65) dengan tingkat signifikan sebesar 0,019

lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan variabel pengalaman audit, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan, dan pengetahuan berpengaruh secara simultan terhadap audit judgment.

c. Uji Koefisien Derterminasi (R2)

Pada tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,202 yang berarti bahwa variabel audit judgment dapat dijelaskan oleh variabel pengalaman audit, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan


(3)

8

pengetahuan sebesar 0,202 atau 20,2 %, sedangkan sisanya yaitu 79,8 % dijelaskan oleh variabel lain di luar mode penelitian.

3.4 Pembahasan

a. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil

dari ttabel (0,721 < 2,032) dan nilai signifikansi variabel pengalaman audit (PA)

0,476 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H1 ditolak yang berarti

pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hal ini menunjukkan bahwa dengan lamanya bekerja auditor, pelatihan yang telah diikuti, jumlah penugasan dan frekuensi pemeriksaan yang telah dilakukan dan jenis perusahaan yang telah diaudit ternyata tidak mempengaruhi judgment auditor. Dengan demikian, pengalaman audit dalam penelitian ini tidak memberikan jaminan dalam pembuatan pertimbangan yang akan diambil oleh seorang auditor (Pektra dan Kurnia, 2015).

b. Pengaruh Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil

dari ttabel (-0,900 < 2,032) dan nilai signifikansi variabel kompleksitas tugas

(KT) 0,374 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H2 ditolak yang berarti

kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgment. Hal tersebut dapat terjadi karena seorang auditor yang menjadi responden, dalam melaksanakan tugasnya tidak mengalami kesulitan dengan adanya bermacam-macam tugas yang dihadapi. Para auditor dapat mengetahui dengan jelas pekerjaan mana saja atau hal apa saja yang akan dilakukannya dalam pekerjaan mengaudit karena mereka telah mempunyai pedoman teknis dan parameter yang jelas mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan diselesaikan. Sehingga, tinggi rendahnya kompleksitas tugas yang dihadapi tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan suatu judgment (Safi’I dan Jayanto, 2015).

c. Pengaruh Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar


(4)

9

0,005 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H3 diterima yang berarti tekanan

ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa munculnya tekanan ketaatan ketika harapan suatu entitas yang sedang diperiksa tidak sesuai dengan temuan yang diperoleh auditor saat mengaudit. Hal itu menyebabkan entitas menekan auditor supaya hasil yang diperoleh nantinya sesuai dengan keinginan entitas. Semakin tinggi tekanan yang diberikan kepada auditor maka audit judgment yang diambil akan semakin tidak akurat (Drupadi dan Sudana, 2015).

d. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Audit Judgment

Berdasarkan hasil uji t-statistik menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar

dari ttabel (2,364 > 2,032) dan nilai signifikansi variabel pengetahuan (TK)

0,024 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H4 diterima yang berarti

pengetahuan berpengaruh terhadap audit judgment. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh auditor yang telah diperoleh melalui pendidikan formal maupun non formal seperti program pelatihan yang pernah diikuti dan lain-lain dapat membantu auditor dalam menghasilkan audit judgment yang baik. Menurut Safi’I dan Jayanto (2015) dengan adanya perbedaan pengetahuan pada diri auditor juga akan mempengaruhi cara pandang dalam menyelesaikan tugas mengauditnya. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki auditor, maka akan semakin baik pula dalam pengambilan pertimbangan audit. Sebaliknya, apabila pengetahuan yang dimiliki auditor tidak begitu tinggi, maka pertimbangan audit yang diambilpun juga tidak akurat. Sehingga, pengetahuan yang dimiliki oleh auditor dapat membantunya dalam melakukan penilaian dan pengambilan keputusan berdasarkan temuan yang diperoleh ketika melakukan audit. (Safi’I dan Jayanto, 2015).

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengalaman audit dan kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgment, sedangkan


(5)

10

variabel tekanan ketaatan dan pengetahuan berpengaruh terhadap audit judgment. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Dari ke empat variabel independen di atas hanya dapat mempengaruhi audit judgment sebesar 20,2%, sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya diluar penelitian, (2) Penyebaran kuesioner dilakukan pada saat auditor memperoleh banyak tugas, sehingga tingkat perolehan sampel untuk penelitian terbatas.

4.2 Saran

Adapun saran yang diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut (1) Sebaikknya menambahkan faktor-faktor lain yang kemungkinan mempengaruhi audit judgment misalnya independensi, persepsi etis, sikap profesionalisme, audit fee, audit tenure, etika profesi, locus of control, keahlian auditor dan sebagainya. (2) Sebaiknya sebelum melakukan penyebaran kuesioner, mencari informasi dahulu mengenai waktu luang para auditor, sehingga nantinya auditor dapat berpartisipasi dan bersedia melakukan pengisian kuesioner.

DAFTAR PUSTAKA

Armanda, Ranggi dan Ubaidillah. 2014. Pengaruh Etika Profesi, Pengetahuan, Pengalaman dan Independensi Terhadap Auditor Judgement Pada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Selatan. Jurnal Manajemen dan Bisni Sriwijaya Vol. 12 No.2 Juni 2014.

Boynton, William C. dkk, 2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga. Hlm.206 Drupadi, Made Julia dan I Putu Sudana. 2015. Pengaruh Keahlian Auditor, Tekanan

Ketaatan dan Independensi Pada Audit Judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Fitriani, Seni dan Daljono. 2012. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan, dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 1, Nomor 1, Halaman 1-12.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20 Edisi 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Komalasari, Rossa dan Erna Hernawati. 2015. Pengaruh Independensi, Kompleksitas, dan Gender Terhadap Audit Judgment. Jurnal Neo-bis Volume 9, No. 2, Des 2015.

Munawir, S. 2005. Auditing Modern Buku II. BPFE: Yogyakarta. Hlm.283. Pektra, Stacia dan Ratnawati Kurnia. 2015. Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas,

Tekanan Ketaatan, Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment. Ultima Accounting Vol 7. No.1, Juni 2015.

Puspitosari, Noviantika Ika. 2014. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment


(6)

11

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Raiyani, Ni Luh Kadek Puput dan I. D. G. Dharma Suputra. 2014. Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, dan Locus Of Control Terhadap Audit Judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3 Halm. 429-438. Safi’I, Tri Alfian dan Prabowo Yudho Jayanto. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang

Berpengaruh Terhadap Audit Judgment. Accounting Analysis Journal 4 (4) (2015).

Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Setiawan, Denny Mulyo. 2015. Pengaruh Pengalaman, Tekanan Ketaatan, dan

Pengetahuan Terhadap Audit Judgment yang diambil Oleh Auditor (Studi Empiris pada KAP Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sofiani, Maria Magdalena Oerip Liana dan Elisa Tjondro. 2014. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Pengalaman Audit, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Judgment. TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1

Widjaya, Untung. 2012. Aspek Feminimitas, Tekanan Ketaatan, Dan Kompleksitas Tugas Dalam Pertimbangan Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1, No. 2, Maret 2012.

Yustrianthe, Rahmawati Hanny. 2012. Kajian Empiris Audit Judgement Pada Auditor. Media Riset Akuntansi, Vol. 2 No.2.

Yustrianthe, Rahmawati Hanny. 2012. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Audit Judgment. Auditor Pemerintah. Jurnal Dinamika AKuntansi Vol. 4, No. 2, pp. 72-82.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi Auditor, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Judgment Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan

1 54 62

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, PENGALAMAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang)

0 6 19

Pengaruh Keahlian Audit Dan Audit Judgment Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Oleh Akuntan Publik Dengan Pengalaman Sebagai Variabel Moderating

0 11 187

Pengaruh Pendidikan,Pelatihan,Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Atas Sistem Informasi Berbasis Komputer

4 18 97

Analisis Pengaruh Pengalaman Dan Pelatihan Auditor Terhadap Pengetahuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan

4 23 92

Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

2 15 98

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

15 46 30

Damapak Tekanan Ketaatan Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit

3 46 132

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KINERJA AUDITOR

1 16 13

PENGARUH MOTIVASI AUDITOR DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Kasus Pada Kinerja Auditor di BPKP Provinsi Lampung) Supratomo Surya Indah Sari Chairul Anwar Abstrak - Pengaruh Motivasi Auditor Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Audi

1 3 16