menyatakan bahwa IP adalah aset yang dilindungi dan memiliki definisi hukum tidak seperti komponen lain dari IC.
Rincian elemen yang dapat diklasifikasikan sebagai elemen dari keempat komponen intellectual capital dapat dilihat pada tabel berikut. Elemen-elemen ini
biasa disebut intellectual assets.
Tabel 2.2 Klasifikasi
Intellectual Capital
Human Capital Relational
Costumer Capital Organizational
Structural Capital
· know-how · pendidikan
· vocational qualification · pekerjaan dihubungkan
dengan pengetahuan · penilaian psychometric
· pekerjaan dihubungkan dengan kompetensi
· semangat enterpreneurial, jiwa
inovatif, kemampuan proaktif dan reaktif,
kemampuan untuk berubah
· brand · konsumen
· loyalitas konsumen · nama perusahaan
· backlog orders · jaringan distribusi
· kolaborasi bisnis · kesepakatan lisensi
· kontrak-kontrak yang mendukung
· kesepakatan franchise Intellectual property
· paten · copyrights
· design rights · trade secrets
· trademarks · service marks
Infrastructure assets · filosofi manajemen
· budaya perusahaan · sistem informasi
· sistem jaringan · hubungan keuangan
Sumber: IFAC 1998 dalam Astuti 2005
2.3. Mengklasifikasi dan Mengukur Intellectual Capital
Petty dan Guthrie 2000b dalam Guthrie 2001 menyediakan tabel berikut untuk membandingkan beberapa skema utama IC. Kerangka kerja ini
menunjukkan bahwa
sejumlah skema
klasifikasi kontemporer
telah menyempurnakan perbedaan dengan secara khusus membagi IC menjadi tiga
kategori: external customer-related capital, internal structural capital dan human capital.
Tabel 2.3 Kerangka Kerja untuk Mengklasifikasi Model Pelaporan IC
Developed by Framework
Classification
Sveiby 1988; 1997 Kaplan and Norton
1992 Edvinsson and
Malone 1997
The Intangible Asset Monitor
The Balanced Scorecard Classification of Resource
Classification of Resources Skandia Value Scheme
Internal structure External structure
Competence of personnel Internal processes perspective
Customer perspective Learning and growth
perspective Financial perspective
Competence Relational
Competence Rational
Human capital Structural capital
Sumber: Guthrie 2001
Haanes dan Lowendahl 1997 dalam Tan et al. 2007 mengklasifikasikan IC sebuah perusahaan menjadi sumber kompetensi dan hubungan. Model
Lowendahl 1997 dalam Tan et al. 2007 menyaring model sebelumnya dan membagi kategori kompetensi dan relasional menjadi dua subkelompok:
1. individu; dan 2. kolektif.
Stewart 1997 mengklasifikasikan IC menjadi tiga bentuk dasar menjadi modal manusia, modal struktural dan modal pelanggan.
The Danish Confederation of Trade Unions 1999 mengklasifikasikan IC sebagai manusia, sistem dan pasar Tan et al., 2007. The European Commission
MERITUM, 2001 dalam Tan et al., 2007 mengklasifikasikan IC menjadi modal manusia, modal struktural dan modal hubungan. Leliaert et al. 2003
mengembangkan the 4-Leaf model yang mengklasifikasikan IC menjadi modal manusia, pelanggan, struktural dan modal aliansi strategis.
Tan et al. 2005 menyebutkan, jika ditelaah lebih jauh maka metode yang dikembangkan tersebut dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu:
1. metode yang tidak menggunakan penilaian moneter IC; dan 2. metode yang menempatkan nilai moneter pada IC.
Selanjutnya Tan et al. 2007 menyatakan bahwa kelompok yang terakhir tidak hanya mencoba metode yang memperkirakan nilai rupiah dari IC, tetapi juga
metode yang menggunakan nilai moneter melalui penggunaan rasio keuangan. Tan et al. 2007 menyatakan sebuah daftar selektif ukuran kunci yang
akan ditampilkan di bawah ini Penilaian non dolar kunci dari model IC adalah:
The Balance Scorecard, dikembangkan oleh Kaplan dan Norton 1992; Brooking’s Technology Broker method 1996;
The Edvinssion dan Malone Skandia IC Report method 1997; The IC-Index yang dikembangkan oleh Ross et al. 1997;
Sveiby’s Intangible Asset Monitor Approach 1997;
The Heuristic Frame dikembangkan oleh Joia 2000; Vanderkaay’s Vital Sign Scorecard 2000; dan
Model Ernst Young Barsky dan Marchant, 2000. Penilaian dolar kunci dari model IC adalah:
model EVA dan MVA Bontis et al. 1999; model Market to Book Value;
metode Tobin’s q Luthy, 1998;
model Pulic VAIC™ 1998, 2000; calculated intangible value Dzinkowski, 2000; dan
The Knowledge Capital Earnings Model Lev dan Feng, 2001. Metode lain dari badan akuntansi dan praktisi adalah:
Human Resource Costing Accounting Johanson dan Grojer, 1998; Accounting for The Future Nash, 1998;
Total Value Creation McLean, 1999; dan The Value Explorer™ dan Weigthless Weights Andriessen, 2001.
Sawarjuwono 2003 menyatakan bahwa dalam hal pengukuran, ada banyak konsep pengukuran modal intelektual yang dikembangkan oleh para
peneliti saat ini. Namun secara umum metode yang dikembangkan tersebut dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu: pengukuran non monetary non
financial dan pengukuran monetary financial. Model-model pengukuran yang dikembangkan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sesuai
dengan pendapat Tan et al. 2005, teknik mengukur IC masih terus berkembang dan peneliti mencoba mengaplikasikan konsep keunggulan kompetitif.
2.4. Value Added Intellectual Coefficient