Konsepsi Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

18 6. Memelihara keturunan Islam mengajurkan untuk memelihara keturunan, bahkan salah satu dari pada hikmah perkawinan adalah untuk mendapat keturunan. b. Memelihara yang diperlukan bila tidak dilaksanakan akan membawa kesulitan dam pelaksanaaanya; c. Memelihara yang dianggap baik, bila hal ini tidak diatur maka nampaklah kerendahan Islam.

2. Konsepsi

Konsepsi berasal dari bahasa latin, conceptus yang memiliki arti sebagai suatu kegiatan atau proses berpikir, daya berfikir khususnya penalaran dan pertimbangan. 21 Peranan konsep daam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstrasi dan realitas. 22 Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan.Abstrak yang digenelisasikan dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan definisi operasional. 23 Oleh karena itu, kerangka konsepsi pada hakekatnya merupakan suatu pengarah atau pedoman yang lebih kongkrit dari kerangka teoritis yang seringkali bersifat abstrak, sehinga diperlukan definisi-definisi yang menjadi pegangan kongkrit dalam proses penelitian. Jadi jika teori berhadapan dengan sesuatu hasil kerja yang telah selesai, maka konsepsi masih merupakan permulaan dari suatu karya yang telah diadakan pengelohan akan dapat menjadikan suatu teori.Oleh karenanya untuk menghindari terjadinya perbedaan pengertian dan penafsiran tentang konsep yang dipakai dalam penelitian ini, maka perlu dikemukakan mengenai 21 Komaruddin dan Yooke Tjuparmah, Kamus Istilah Karya Tulisan Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, hlm. 122. 22 Masri Singaribun et.all, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1989, hlm.34. 23 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo, 1998, hlm.34. Universitas Sumatera Utara 19 pengertian konsep yang dipakai, adapun uraian dari konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Penyelesaian adalah proses, cara, perbuatan, menyelesaikan pemberesan, pemecahan; b. Hadhanah adalah kegiatan mengasuh, memelihara, mendidik anak dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan si anak baik yang belum mumayyiz dan maupun yang telah mumayyiz hingga ia dewasa atau mampu berdiri sendiri. 24 c. Sengketa adalah perselisihan yang timbul antara mantan suami istri setelah terjadi perceraian khususnya mengenai hadhanah. d. Perspektif adalah cara melukiskan suatu benda dan lain-lain pada permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi panjang, lebar, tingginya, sudut pandang. 25 e. Fiqih Islam adalah buku yang membahas berbagai persoalan Hukum Islam ibadah, muamalah, pidana, peradilan, jihad, perang, dan damai berdasarkan hasil ijtihad ulama fiqih dalam memahami Al-Qur’an dan hadist yang berkaitan dengan realitas yang ada dengan menggunakan berbagai metode ijtihad. 26 f. Kompilasi Hukum Islam KHI adalah sekumpulan materi hukum Islam yang ditulis pasal demi pasal, berjumlah 229 pasal, terdiri atas tiga kelompok 24 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jild VIII, Terjemahan Moh. Thlmib, Bandung: PT. Alma’ arif,1995, hlm. 160. 25 Surayin, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bandung: Rama Widya, 2007, hlm. 433. 26 A. Rahman Rintonga, et.all, Ensikopedia Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeva, 1999, hlm.345. Universitas Sumatera Utara 20 materi hukum, yaitu Hukum Perkawinan 170 pasal, Hukum Kewarisan termasuk wasiat dan hibah 44 pasal dan Hukum Perwakafan 14 pasal, ditambah satu pasal ketentuan penutup yang berlaku untuk ketiga kelompok hukum tersebut. g. Mahkamah Syariyah adalah lembaga peradilan yang dibentuk dengan Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Peradilan Syari’ah Islamserta melaksanakan Syari’at Islam dalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 27 h. Belum mummayiz adalah anak yang belum berumur 12 tahun. 28 i. Sudah mummayiz adalah anak yang sudah berumur 12 tahun. 29

G. Metode Penelitian 1.