Analisis Karakteristik Dan Aktivitas Pedestrian (Studi Kasus)

(1)

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS PEDESTRIAN

(STUDI KASUS)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas – tugas dan melengkapi syarat untuk menempuh

Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :

Muhajirin Syah Putra 060404103

BIDANG STUDI TRANSPORTASI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

ABSTRAK

Pejalan Kaki merupakan salah satu cara berlalu lintas dalam sistem transportasi, dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Karakteristik Pejalan Kaki adalah salah satu faktor utama dalam perancangan, perencanaan, maupun pengoperasian dari fasilitas-fasilitas transportasi. Kecerobohan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek/kaidah-kaidah keilmuan dibidangnya akan berdampak ke ekonomi biaya tinggi.

Penelitian ini menggunakan analisis mikroskopik dalam mengkaji kinerja arus dan pola pergerakan pejalan kaki yang terjadi berdasarkan karakteristik pejalan kaki akibar konflik pejalan kaki antar pejalan kaki di Pajak Sore Padang Bulan pada jalur pedestrian berupa trotoar, baik yang akan belanja maupun yang hanya sebatas melintas. Peninjauan secara mikroskopik ini diambil dikarenakan ingin melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan terjadinya konflik antar pejalan kaki, dan peluang terjadinya konflik tersebut ketika kepadatan pejalan kaki cukup tinggi oleh karena itu dalam perhitungan kecepatan dan kinerja arus akibat konflik dilakukan pada saat peak. Berdasarkan analisa yang dilakukan terjadi perubahan kecepatan dan kinerja arus yang terjadi akibat konflik antar pejalan kaki, akibat perubahaan itu menimbulkan tundaan dan ketidaknyamanan pejalan kaki yang melintasi daerah tersebut.


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya hingga selesainya Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Karakteristik dan Aktivitas Pedestrian

Tugas Akhir ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Ujian Sarjana Teknik Sipil Bidang Studi Transportasi pada Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU). Penulis juga menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan semua pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan tidak terhingga kepada kedua orang tua yang selalu penulis muliakan yang telah memberikan segalanya hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Prof. DR. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Yusandy Aswad, ST. MT selaku pembimbing dan yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan yang tiada hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, khusus buat ibu Ir. Filiyanti T.A Bangun, M.Eng.


(4)

5. Kedua orang tua penulis tersayang Najaruddin / Rosidahuri Harahap yang selalu berdoa, berjuang dan memberikan segala yang terbaik dan kasih sayang yang begitu besar bagi Penulis dan juga buat adik-adikku Melisa Indriati dan Amarullah Saif.

6. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, terutama teman-teman angkatan 2006 Sintong C Simanjuntak, Efni Fauzi, Rizyak W Simanjuntak, Alex Leonard, Ivan Edward Harianja, Riki Malau, Riki Malinton, Dion, Hendra Opung, Gomgom, Guntur, Paulus, Erick, Royhan Harahap. Tim Survey Naomi, Adi Candra, Joe Ginting, Waldy, Niko, dan Ricky. Serta adik-adik Stambuk 2009 Bembenk, Taufik, dan Lab Studio

7. Pegawai Administrasi yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian administrasi.

8. Dan untuk semua orang, dengan kerendahan hati saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan saya hanya manusia yang penuh kekhilafan.

Medan, Mei 2013

Muhajirin Syah Putra 060404103


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I : PENDAHULUAN I.1 Umum ... 1

I.2 Latar Belakang ... ... 2

I.3 Tujuan Penelitian ... 4

I.4 Pembatas Masalah ... ... 4

I.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA II.1 Jalur Pejalan Kaki ... 8

II.2 Karakteristik Pejalan Kaki sebagai bagian dari Lalu Lintas ... ... 11

2.2.1 Arus Pejalan Kaki ... ... 12

2.2.2 Kecepatan Berjalan Kaki ... 12

II.3 Pengelompokan Objek Studi ... 13

II.4 Studi Pejalan Kaki Secara Mikroskopis ... 14

II.4.1 Mikroskopik dan Makroskopik ... 14

II.4.2 Kinerja Arus Pejalan Kaki ... 15

II.4.3 Kinerja Arus Individual Pejalan Kaki ... 16

BAB III : METODE PENELITIAN III.1 Proses Penelitian --- 19

III.2 Metode dan Teknik survey --- 20


(6)

III.4 Survey Pejalan Kaki --- 21

BAB IV : DATA DAN ANALISA IV.1 Survey Pendahuluan --- 23

4.1.1 Waktu Pengamatan --- 23

IV.2 Survey Observasi --- 24

4.2.1 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan --- 24

IV.2.2 Karakteristik Pejalan Kaki --- 30

IV.2.3 Kecepatan Rata-Rata Pejalan Kaki Sebagai Individu --- 31

4.2.3.1 Peak Pagi (Pk. 07.25-08.25WIB) --- 31

4.2.3.2 Peak Sore (Pk. 17.00-18.00WIB) --- 40

IV.2.4 Kinerja Arus Individual Pejalan Kaki Akibat Konflik Antar Pejalan Kaki 50

4.2.4.1 Peak Pagi (Pk. 07.25-08.25WIB) --- 71

4.2.4.2 Peak Sore (Pk. 17.00-18.00WIB) --- 71

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan --- 77

V.2 Saran --- 79

DAFTAR PUSTAKA --- 80


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan pada Peak Senin Pagi --- 24

Tabel 4.2 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan pada Peak Senin Sore --- 26

Tabel 4.3 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan pada Peak Selasa Pagi --- 27

Tabel 4.4 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan pada Peak Selasa Sore --- 28

Tabel 4.5 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan pada Peak Minggu Sore --- 25

Tabel 4.6 Karakteristik Pejalan Kaki --- 30

Tabel 4-7 Arah 1 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi ---31

Tabel 4-8 Arah 2 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi ---32

Tabel 4-9 Arah 3 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi ---33

Tabel 4-10 Arah 4 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi ---33

Tabel 4-11 Arah 5 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi ---34

Tabel 4-12 Arah 6 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi ---35

Tabel 4-13 Arah 1 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi ---36

Tabel 4-14 Arah 2 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi ---36

Tabel 4-15 Arah 3 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi ---37


(8)

Tabel 4-17 Arah 5 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi ---39

Tabel 4-18 Arah 6 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi ---39

Tabel 4-19 Arah 1 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore ---41

Tabel 4-20 Arah 2 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore ---41

Tabel 4-21 Arah 3 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore ---42

Tabel 4-22 Arah 4 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore ---43

Tabel 4-23 Arah 5 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore ---43

Tabel 4-24 Arah 6 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore ---44

Tabel 4-25 Arah 1 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore ---45

Tabel 4-26 Arah 2 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore ---46

Tabel 4-27 Arah 3 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore ---46

Tabel 4-28 Arah 4 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore ---47

Tabel 4-29 Arah 5 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore ---48

Tabel 4-30 Arah 6 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore ---49

Tabel 4.31 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 1 pada Peak Pagi --- 60

Tabel 4.32 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 2 pada Peak Pagi --- 60


(9)

Tabel 4.34 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 4 pada Peak Pagi --- 61

Tabel 4.35 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 5 pada Peak Pagi --- 62

Tabel 4.36 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 6 pada Peak Pagi --- 62

Tabel 4.37 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 1 pada Peak Pagi --- 63

Tabel 4.38 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 2 pada Peak Pagi --- 63

Tabel 4.39 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 3 pada Peak Pagi --- 64

Tabel 4.40 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 4 pada Peak Pagi --- 64

Tabel 4.41 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 5 pada Peak Pagi --- 65

Tabel 4.42 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 6 pada Peak Pagi --- 65

Tabel 4.43 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 1 pada Peak Sore --- 66

Tabel 4.44 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 2 pada Peak Sore --- 66


(10)

Tabel 4.45 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 3 pada Peak Sore --- 67

Tabel 4.46 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 4 pada Peak Sore --- 67

Tabel 4.47 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 5 pada Peak Sore --- 68

Tabel 4.48 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-laki Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 6 pada Peak Sore --- 68

Tabel 4.49 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 1 pada Peak Sore --- 69

Tabel 4.50 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 2 pada Peak Sore --- 69

Tabel 4.51 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 3 pada Peak Sore --- 70

Tabel 4.52 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 4 pada Peak Sore --- 70

Tabel 4.53 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 5 pada Peak Sore --- 71

Tabel 4.54 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibat Konflik antar Pejalan Kaki Arah 1 pada Peak Sore --- 71


(11)

ABSTRAK

Pejalan Kaki merupakan salah satu cara berlalu lintas dalam sistem transportasi, dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Karakteristik Pejalan Kaki adalah salah satu faktor utama dalam perancangan, perencanaan, maupun pengoperasian dari fasilitas-fasilitas transportasi. Kecerobohan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek/kaidah-kaidah keilmuan dibidangnya akan berdampak ke ekonomi biaya tinggi.

Penelitian ini menggunakan analisis mikroskopik dalam mengkaji kinerja arus dan pola pergerakan pejalan kaki yang terjadi berdasarkan karakteristik pejalan kaki akibar konflik pejalan kaki antar pejalan kaki di Pajak Sore Padang Bulan pada jalur pedestrian berupa trotoar, baik yang akan belanja maupun yang hanya sebatas melintas. Peninjauan secara mikroskopik ini diambil dikarenakan ingin melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan terjadinya konflik antar pejalan kaki, dan peluang terjadinya konflik tersebut ketika kepadatan pejalan kaki cukup tinggi oleh karena itu dalam perhitungan kecepatan dan kinerja arus akibat konflik dilakukan pada saat peak. Berdasarkan analisa yang dilakukan terjadi perubahan kecepatan dan kinerja arus yang terjadi akibat konflik antar pejalan kaki, akibat perubahaan itu menimbulkan tundaan dan ketidaknyamanan pejalan kaki yang melintasi daerah tersebut.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Umum

Sebagai negara berkembang, Indonesia mengalami pertumbuhan di segala bidang terutama di kota besar. Pertumbuhan tersebut diikuti oleh pembangunan infrastruktur kota seperti jalan raya sebagai penghubung antara suatu tempat ke tempat lain. Pembangunan fasilitas transportasi ini berdampak kepada peningkatan jumlah kendaraan bermotor terutama kendaraan pribadi sehingga terjadi peluapan volume kendaraan di semua ruas jalan ataupun sebaliknya, karena peningkatan jumlah kendaraan di bangunlah fasilitas transportasi. Tetapi umumnya, pembangunan fasilitas ini tidak seimbang untuk pengguna jalan lainnya, yaitu pengguna kendaraan tidak bermotor dan pedestrian seperti terabaikan.

Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan juga merupakan salah satu kota pendidikan. Hal ini diperlihatkan dengan banyaknya sarana – sarana pendidikan yang terdapat di kota medan. Dari elementary sampai perguruan tinggi. Karena itu medan merupakan salah satu kota yang menjadi pertimbangan sebagai tempat tujuan dari berbagai kota di indonesia khususnya di Pulau Sumatera. Hal tersebut diatas bukan tidak ada hubungannya dengan pembahasan tulisan ini, yakni mengenai pedestrian.

Daerah jalan Letnan Jenderal Jamin Ginting merupakan salah satu wilayah kota Medan yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan terdapatnya berbagai sarana pendidikan misalnya, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan yang paling utama adalah Universitas Sumatera Utara serta tempat perbelanjaan yakni Pasar Padan Bulan / Pajak Sore dan Pajus (Pajak USU). Dengan demikian maka jumlah pedestrian baik anak sekolah, mahasiswa maupun orang yang berkunjung ke


(13)

I.2 Latar Belakang

Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos yang berarti kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan sebagai pejalan kaki atau orang yang berjakan kaki, sedangkan jalan merupakan media diatas bumi yang memudahkan manusia dalam tujuan berjalan. Maka pedestrian dalam hal ini memiliki arti pergerakan atau perpindahan orang atau manusia dari suatu tempat sebagai titik tolak ke tempat lain sebagai tujuan dengan menggunakan moda jalan kaki. Atau secara harfiah pedestrian berarti “ person walking in the street“, yang berarti orang yang berjalan di jalan.

Jalur pedestrian dalam konteks perkotaan biasannya dimaksudkan sebagai ruang khusus untuk pejalan kaki yang berfungsi sebagai sarana pencapaian yang dapat melindungi pejalan kaki dari bahaya yang datang dari kendaraan bermotor. Di indonesia lebih dikenal sebagai trotoar, yang berarti jalur jalan kecil selebar 1,5 samapi 2 meter atau lebih memanjang sepanjang jalan umum.

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak pada daerah milik jalan, diberi lapisan permukaan, diberi elevasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan. Trotoat yang berfungsi sebagai tempat untuk pejalan kaki merupakan prasarana yang sangat penting bagi pejalan kaki, maka harus di desain sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi pejalan kaki merasakan kelancaran dan kenyamanan.

Jalur pedestrian yang berupa trotoar merupakan wadah atau ruang untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Serta jalur pedestrian merupakan suatu wadah yang tidak nyata akan tetapi dapat dirasakan


(14)

manusia. Jalur pedestrian merupakan suatu ruang publik dimana jalur tersebut juga terjadi interaksi sosial antar masyarakat.

Terkadang dalam suatu perancangan kota, jalur pedestrian tersebut terlupakan untuk dirancang agar memberikan kenyamanan para penggunanya. Contohnya, jalur pedestrian yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima walau bukan berarti pedagang kaki lima tersebut harus disingkirkan, ketinggian troroar yang tidak sama sehingga menyulitkan pejalan kaki yang naik turun, dan sebagainya. Padahal jalur pedestrian memiliki fungsi utama yaitu menampung segala aktivitas pejalan kaki dan faktor elemen pendukung yang dapat mempengaruhi kenyamanan pedestrian, antara lain, keadaan fisik, sitting group, vegetasi atau pohon peneduh, lampu penerangan, petunjuk arah dan lainnya.

Daerah jalan Letnan Jamin Ginting (Pasar Padang Bulan / Pajak Sore) merupakan kawasan yang memiliki tingkat akitivitas pedestrian yang cukup tinggi. Dari latar belakang

inilah, penulis ingin mengangkat masalah ini dalam tugas akhir dengan judul “ANALISIS KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS PEDESTRIAN, STUDI KASUS”.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan studi ini adalah untuk menganalisa tingkat palayanan jalur pejalan kaki di jalan Jenderal Jamin Ginting (Pasar Padang Bulan / Pajak Sore).


(15)

I.4 Pembatas Masalah

Penelitian ini dititikberatkan sesuai dengan tujuan penelitian. Agar penelitian ini tidak meluas dan dapat terarah sesuai dengan tujuan penelitian, maka diberikan batasan- batasan masalah yang meliputi hal- hal sebagai berikut :

 Penelitian dilakukan pada fasilitas pejalan kaki di jalan Letnan Jenderal Jamin Ginting (Pasar Padang Bulan / Pajak Sore).

 Pejalan kaki yang dimaksud adalah pejalan kaki yang menyusuri trotoar.

 Kemampuan fasilitas pejalan kaki untuk mengakomodasi pejalan kaki ditinjau dari arus (flow) sesuai dengan HCM (highway Capacity Manual) 2000.

I.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk mencapai tujuan tugas akhir penulisan tugas akhir ini, maka dilakukan beberapa tahapan yang dianggap penting. Metode dan prosedur pelaksanaannya secara garis besar adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini meliputi pengambilan teori dari beberapa sumber bacaan yang mendukung analisis pemasalahan yang berkaitan dengan tugas akhir ini.


(16)

BAB III Metodologi Penulisan

Bab ini membahas tentang lokasi penelitian, teknik sampling (pengambilan sampel, menentukan jumlah sampel, jadwal pelaksanaan penghitungan populasi), variabel penelitian, metode pengumpulan data (dokumentasi, angket, serta wawancara)

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab ini akan membahas tentang kondisi umum daerah penelitian, hasil penelitian beserta pembahasan hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan Dan Saran

Bab ini beriisikan tentang uraian beberapa kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran dari peneliti.

Penetapan Tujuan

Untuk menganalisa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki

Tinjauan Pustaka

Jalur Pejalan Kaki ( pedestrian Line )

1. Pedestrian Speed 2. Pedestrian Flow Rate 3. Pedestrian Density 4. Pedestrian Space


(17)

Gambar 1.1 Bagan Alir ( Flowchart ) Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian

Jalan Jenderal Jamin Ginting (Pasar Padang Bulan / Pajak Sore)

Pengumpulan Data

Kesimpulan dan Saran Analisa Data

Menganalisa Tingkat pelayanan jalur pejalan kaki menggunakan metode HCM 2000

Data Primer :

1. Data Teknis Trotoar Eksisting 2. Data Kecepatan Pejalan Kaki 3. Data Jarak Tempuh Pejalan

Kaki

Data Sekunder :

1. Data Peta Lokasi 2. Data Geometrik Jalan A


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Line)

Jalur pejalan kaki (pedestrian line) menurut Peraturan Presiden No. 43 tahun 1993 tentang Prasarana Jalan Bag. VII pasal 39 adalah termasuk fasilitas pendukung yaitu fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan baik yang berada di badan jalan maupun yang berada di luar badan jalan, dalam rangka keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta memberikan kemudahan bagi pemakai jalan. Dalam hal ini fasilitas pejalan kaki yang dimaksud adalah trotoar, tempat penyeberangan yang dinyatakan dengan marka jalan dan/atau rambu-rambu, jembatan penyeberangan dan terowongan penyeberangan (PP No. 43 : 1993). Jalur pejalan kaki mempunyai karakteristik bahwa jalur ini merupakan bagian terkritis dalam masalah keamanan dan keselamatan pada setiap hal yang berhubungan dengan interaksi antara masing-masing pengguna jalan yaitu pengguna jalan yang tak berkendaraan (pejalan kaki) dan pengguna jalan yang berkendaraan pada suatu sistem jalan atau jalan raya (Roess : 2004). Untuk mendesain suatu jalur pejalan kaki yang memenuhi unsur-unsur keamanan dan keselamatan bagi penggunanya harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan, yaitu :

1. ‘Pedestrian Speed’ adalah faktor kecepatan rata-rata dalam berjalan dari pejalan kaki (ft/dt atau m/dt). Hal ini berhubungan dengan usia dan keadaan tubuh (normal / cacat) dari pejalan kaki itu sendiri. Secara langsung usia dan keadaan tubuh akan mempengaruhi kecepatan pejalan kaki dalam berjalan.

2. Faktor ‘Pedestrian Flow Rate’ adalah faktor jumlah dari para pejalan kaki yang melewati sebuah titik tertentu pada trotoar tiap satuan waktu (ped/menit atau ped /15 menit). Faktor ini dipakai untuk mendesain lebar jalur pejalan kaki.


(19)

3. Faktor ‘Pedestrian Density’ adalah faktor jumlah rata-rata pejalan kaki per satuan daerah pada trotoar (ped / ft2 atau ped /m2)

4. Faktor ‘Pedestrian Space’ adalah faktor luasan daerah yang diperlukan oleh tiap pejalan kaki untuk bergerak secara bebas ( ft2 / ped atau m2/ ped ). Faktor ini berbanding terbalik

dengan faktor ‘Pedestrian Density’

Keempat faktor di atas saling berhubungan satu dengan lainnya antara faktor

‘Pedestrian Speed’ , ‘Pedestrian Flow Rate’ dan ‘Pedestrian Density’, yakni apabila densitas atau kepadatan dari pejalan kaki meningkat maka kecepatan pergerakan dari pejalan kaki pada jalur trotoar akan menurun. Hubungan ini dapat dirumuskan :

υ = S x D ... (2) dengan :

υ = arus pejalan kaki ( ped/ min/ ft )

S = kecepatan pejalan kaki ( ft / min ) D = kepadatan pejalan kaki (ped / ft ) atau :

υ = ... (3)

dengan :

M = ruang gerak pejalan kaki (ft2/ ped)

Jika analisa dasar yang dilakukan untuk kebutuhan jalur pejalan kaki dinyatakan dalam ped/15 min, menggunakan periode waktu tiap 15 menit, maka arus pejalan kaki ( υ ) dirumuskan :

υ = ... (4)

dengan :


(20)

W

E = lebar efektif jalur pejalan kaki (ft)

Yang dimaksud dengan lebar efektif jalur pejalan kaki adalah lebar dari jalur pejalan kaki yang dapat digunakan secara efektif oleh para pejalan kaki.

Perencanaan ruang gerak pada jalur pejalan kaki secara optimal dapat dipertimbangkan sebagai perencanaan yang paling baik secara ekonomis, efektif dan aman.

Untuk menentukan ruang gerak minimum yang diperlukan pada jalur pejalan kaki, maka dapat dirumuskan :

a = ... (5) dengan :

w = lebar dari jalur pejalan kaki

T = waktu yang dipakai analisa pengukuran 1 menit l = panjang jalur pejalan kaki

n = jumlah pejalan kaki yang menggunakan jalur pejalan kaki

t = waktu tempuh perjalanan yang dilakukan oleh pejalan kaki pada jalur pejalan kaki

II. 2 Karakterisitik Pejalan Kaki sebagai bagian dari Lalu Lintas

Karakteristik pejalan kaki adalah salah satu faktor utama dalam perancangan, perencanaan maupun pengoperasian dan fasilitas-fasilitas transportasi. Sebagian besar mobilisasi pejalan kaki bersifat lokal dan dilakukan di jalur pejalan kaki. Sama halnya dengan analisa arus lalu lintas kendaraan, pejalan kaki sebagai unsur lalu lintas dapat ditinjau dengan beberapa parameter defenisi. Beberapa parameter yang digunakan dalam analisa pejalan kaki adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan Pejalan Kaki, adalah kecepatan rata-rata berjalan pejalan kaki, dinyatakan dalam satuab m/detik.


(21)

2. Jumlah Aliran Pejalan Kaki, adalah jumlah pejalan kaki yang melintasi suatu titik dalam 1 (satu) satuan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam pejalan kaki/menit atau pejalan kaki/15 (lima belas) menit.

3. Aliran Per Satuan Lebar, adalah rata-rata aliran pejalan kaki per satuan lebar efektif jalur jalan, dinyatakan dalam satuan pejalan kaki/menit/meter.

4. Platoon, menggambarkan sejumlah pejalan kaki berjalan berjajar atau berkelompok, biasanya tanpa disengaja dan disebabkan antara lain oleh faktor lampu lalu lintas atau faktor lain.

5. Kepadatan Pejalan Kaki, adalah jumlah rata-rata pejalan kaki per satuan luas di dalam jalur berjalan kaki atau daerah antrian, yang dinyatakan dalam pejalan kaki/meter2.

6. Ruang Pejalan Kaki, adalah rata-rata ruang yang tersedia untuk setiap pejalan kaki dalam daerah jalur berjalan kaki atau antrian, dinyatakan dalam meter2/pejalan kaki.

Parameter ini adalah kebalikan dari kepadatan dan merupakan satuan yang praktis untuk analisa fasilitas pejalan kaki.

7.

II.2.1 Arus Pejalan Kaki

Prinsip yang digunakan untuk menganalisa arus pejalan kaki sama dengan arus kendaraan sehingga hubungan dasar antara kecepatan, volume dan kepadatan juga sama. Jika volume dan kepadatan arus pejalan kaki nail daari aliran bebas ke kondisi yang padat, kecepatan dan kemudahan gerak menurun. Jika kepadatan pejalan kaki mencapai tingkat kritis, volume dan kecepatan menjadi tidak teratur dan menurun secara cepat. Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap kondisi arus pejalan kaki, dalam hal ini : kenyamanan, kemudahan, keamanan, keselamtan, dan nilai ekonomis dari sistem berjalan kaki.


(22)

II.2.2 Kecepatan Berjalan Kaki

Kecepatan berjalan kaki rata-rata setiap pejalan kaki bervariasi tegantungdari waktu dan kondisi efektif pejalan kaki. Telah disebutkan bahwa usia dan jenis kelamin pejalan kaki merupakan faktor yang berpengaruh penting. Kemiringan atau naik turunnya tempat berjalan pejalan kaki dapat menaikkan atau menurunkan kecepatan berjalan rata-rata pejalan kaki. Pada saat pejalan kaki harus berjalan naik maka kecepatan cenderung menurun sedangkan pada waktu pejalan kaki berjalan menurun kecepatan cenderung meninggi. Kecepatan berjalan kaki dipengaruhi pula oleh tingkat kepadatan jalur berjalan kaki. semakin padat jalur berjalannya maka kecepatan berjalannya pun semakin rendah. Pejalan kaki yang berjalan bersama-sama (platoon) mengakibatkan pejalan kaki yang sebenarnya dapat berjalan cepat tidak dapat berjalan seperti biasanya, karena terhalang oleh pejalan kaki yang ada di depannya.

II. 3 Pengelompokan Subjek Studi

Kemampuan reaksi dan kecepatan seseorang dalam berjalan kaki dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia, jenis kelamin dan kondisi kesehatan dari pejalan kaki, secara garis besar pejalan kaki berdasarkan usia terdiri atas :

1. Anak-anak

Merupakan pejalan kaki yang sering berjalan secara berkelompok dan berpola tidak beraturan, kegiatan berjalan kaki anak-anak banyak dijumpai pada daerah sekitar sekolahan, taman bermain dan fasilitas olahraga dan lain-lain.


(23)

Merupakan pejalan kaki yang umumnya individual dan berpola beraturan.

3. Orang Tua

Merupakan pejalan kaki yang mempunyai kemampuan berjalan lebih lambat. Berdasarkan jenis kelamin, pejalan kaki pria cenderung memiliki kemampuan berjalan cepat dan ketangkasan lebih baik daripada pejalan kaki wanita. Berdasarkan kondisi kesehatan, pejalan kaki yang mabuk memiliki kemingkinan mendapat resiko kecelakaan sangat besar karena tingkat kesadaran yang menurun, sehingga kurang tanggap terhadap bahaya yang datang.

II.4 Studi Pejalan Kaki Secara Mikroskopik

II.4.1 Mikroskopik dan Makroskopik

Karakteristik dari arus lalu lintas dapat dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu makroskopik (macroskopic level) dan mikroskopik (microskopic level). Sebagian besar studi mengenai pejalan kaki diarahkan pada tingkatan makroskopik. Kumpulan data makroskopik pejalan kaki adalah seluruh pergerakan pejalan kaki pada suatu fasilitas pejalan kaki yang disatukan kedalam arus, kecepatan rata-rata dan are modul. Perhatian utama dari studi makroskopik pejalan kaki adalah alokasi ruang untuk pejalan kaki didalan fasilitas pejalan kaki. pada studi ini tidak mempertimbangkan interaksi diantara pejalan kaki dan tidak cocok untuk memprediksikan kinerja arus pejalan kaki dalam area pejalan kaki atau bangunan dengan beberapa obyek seperti kios, tempat duduk, telepon umum, dan lain-lain. Tingkat


(24)

mikroskopik meliputi individu pejalan kaki dengan karakteristik lalu lintasnya seperti waktu, jarak antar pejalan kaki, dan kecepatan individu. Sedangkan karakteristik aliran makroskopik pejalan kaki akan meliputi arus, kecapatan rata-rata dan modul area yang diarahkan untuk analisa makroskopik. Ketika analisis pejalan kaki tingkat mikroskopik belum dikembangkan, analisis tingkat makroskopik adalah yang banyak digunakan. Peningkatan analisa pejalan kaki telah berkembang berkenaan dengan pergerakan individu pejalan kaki. ketika solusi numerik dari model matematika adalah sangat sulit, model simulasi yang baik adalah Model Mikroskopik Pejalan Kaki (Microskopic Pedestrian Simulation Model /MPSM ) yaitu suatu model simulasi dari pergerakan pejalan kaki dimana setiap pejalan kaki dalam model dikaji sebagai suatu individu. Pengembangan analisis mikroskopik pejalan kaki dilakukan untuk meningkatakan kualitas pergerakan pejalan kaki, kualitas pejalan kaki difokuskan pada kenyamanan dalam berjalan dan efesien. Untuk tingkat mikroskopik pertimbangan utama adalah pada interaksi diantara pejalan kaki. kinerja arus pejalan kaki diartikan sebagai indikator untuk mengukur interaksi diantara pejalan kaki. Interkasi pejalan kaki dapat diamati oleh waktu, ruang, dan arah. Dikarenakan pada mikroskopik melihat pejalan kaki secara individu dan juga perilaku dari interkasi pejalan kaki turut diukur, maka mikroskopik penelitiannya lebih detail jika dibandingkan dengan makroskopik. Pada mikroskopik interkasi antar pejalan kaki merupakan nilai yang penting, karena pada mikroskopik dapat melihat efek yang baik maupun efek yang buruk baik antar pejalan kaki maupun antara pejalan kaki dengan lingkungan sekitarnya. Kualitas dari perjalanan pejalan kaki dapat ditingkatkan dengan mengontrol interaksi antara pejalan kaki, interaksi yang lebih baik anara pejalan kaki merupakan sasaran yang diinginkan pada metode mikroskopik.


(25)

II.4.2 Kinerja Arus Pejalan Kaki

Kinerja arus pejalan kaki adalah mengukur efesiensi dari arus pejalan kaki. mereka mengukur cara langsung dan tidak langsung dari interaksi diantara pejalan kaki dan interaksi antara pejalan kaki dengan lingkungan. Cara langsung dimaksudkan mengukur interaksi itu sendiri (seperti jarak diantara pejalan kaki). Cara tidak langsung dimaksudkan mengukur hasil dari interaksi tersebut. Tundaan (delay) pejalan kaki adalah contoh yang disebabkan oleh adanya interaksi. Kinerja arus yang baik ditukan untuk interaksi pejalan kaki yang baik dan interaksi pejalan kaki yang baik adalah identik atau sama dengan kualitas gerakan pejalan kaki baik. Tundaan dan indeks ketidaknyamanan individu dan rata-rata, perubahan kecepatan, perubahan arah gerakan adalah bentuk contoh tipikal dari kinerja arus pejalan kaki. Hal-hal tersebut hasil dari interaksi diantara pejalan kaki dan interkasi antara pejalan kaki dengan fasilitas. Kinerja arus pejalan kaki terdiri dari tundaan (delay) dan ketidaknyamanan (uncomfortability) yang disatukan kedalam suatu nilai indeks kinerja (performance index). Dari gerakan individual pejalan kaki dalam waktu T, indeks ketidaknyamanan individual dan tundaan diperoleh dan disatukan untuk diperoleh indeks kinerja.

II.4.2.1 Kinerja arus Indivual Pejalan Kaki

a. Kecepatan Rata-rata Pejalan Kaki

Kecepatan rata-rata berjalan (kecepatan rata-rata individual yaitu total panjang perjalanan dari pejalan kaki dibagi total waktu perjalanan adalah :


(26)

dimana :

L = panjang perjalanan pejalan kaki (meter)

T1 = waktu tempuh rata-rata tiap arah pergerakan pejalan kaki (detik)

b. Percepatan

Percepatan (acceleration) didefenisikan sebagai tindakan pada perubahan lecepatan suatu objek, suatu objek akan mengalami percepatan/perlambatan akibat konflik.

a = (meter/detik2) ... (7)

dimana :

V1 = kec. Pejalan kaki rata-rata tiap arah pergerakan (meter/detik)

V2 = kec. Pejalan kaki akibat konflik antar pejalan kaki (meter/detik)

T1 = waktu tempuh rata-rata tiap arah pergerakan pejalan kaki (detik)

c. Tundaan

Tundaan individu pejalan kaki (individual delay) adalah perbedaan antara waktu perjalanan rata-rata pejalan kaki dengan waktu perjalanan akibat konflik antar pejalan kaki, dibagi dengan panjang berjalan :

d = (detik/meter) ... (8)

dimana :


(27)

T2 = waktu tempuh akibat konflik antar pejalan kaki (detik)

L = panjang perjalanan pejalan kaki (meter)

d. Indeks ketidaknyamanan

Perpindahan berjalan yang paling adalah seragam dan dalam suatu garis lurus. Nilai indeks ketidaknyamanan akan 0 (nol) jika perpindahan berjalan adanya seragam ( kecepatan konstan), dengan rumusan :

I = ... (9)

dimana :

d = tundaan (detik/meter)

L = panjang perjalan pejalan kaki (meter)


(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Proses Penelitian

Untuk meningkatkan ketajaman menganalisa permasalahan sebaiknya dilakukan survey untuk pengumpulan data yang akurat atau benar-benar mendekati dari kenyataan yang ada. Dalam menganalisa karakteristik dan pola pergerakan pejalan kaki, proses pengumpulan data dapat tergambar pada gambar berikut :

Studi pendahuluan :

Melakukan studi literatur

Menetukan parameter data survey: karakteristik, perilaku, dan pola pergerakan pejalan kaki

Menentukan lingkup dan metode survey yang diperlukan

Survey Pendahuluan :

Merencanakan jadwal pelaksanaan survey

Pelaksanaan survey

Kompilasi Data :

Mengumpulkan dan mempersiapkan data yang akan diolah di tahap analisis

Tujuan :

Untuk menganalisa tingkat pelayanan jalur pejalan kaki


(29)

Gambar 3.1 Bagan Alir ( Flowchart ) Penelitian

III.2 Metode dan Teknik Survey

Proses pemilihan metode survey yang sesuai untuk suatu jenis data tertentu sangatlah penting ditinjau dari tingkat efesiensi dari keseluruhan usaha pengumpulan data yang akan dilakukan, dalam pengumpulan data ini teknik survey yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Survey data sekunder pada dasarnya adalah penunjang bagi survey lapangan dan merupakan bagian dari studi pendahuluan, merupakan publikasi-publikasi statistik ataupun data-data penunjang yang dikeluarkan oleh pihak yang terkait.

2. Survey observasi adalah survey yang dilakukan dengan mengamati secara langsung fenomena ataupun karakteristik parameter yang ditinjau. Dalam hal ini penerapan teknik survey adalah dengan mengumpulkan data karakteristik dan pola pergerakan pejalan kaki secara langsung.

Analisa dan Perhitungan Data :

1. Karakteristik 2. Arus pejalan kaki

3. Kecepatan rata-rata pejalan kaki

4. Kecepatan akibat konflik, tundaan, percepatan dan indeks ketidaknyamanan

5. Pola pergerakan pejalan kaki

Kesimpulan


(30)

III.3 Lingkup Survey

Dalam melakukan pengumpulan data, hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi pengamatan, pemilihan lokasi pengamatan survey ini mempunyai maksud untuk mendapatkan data-data yang tepat untuk analisi lebih lanjut.

III.4 Survey Pejalan Kaki

Tujuan dilakukan survey ini adalah untuk menghitung arus, karakteristik serta pola pergerakan pejalan kaki yang berada di Pasar Padang Bulan/Pajak Sore.

Pada penelitian ini, data yang diperoleh dilakukan analisa untuk mendapatkan data dan informasi mengenai perilaku dan karakteristik pejalan kaki yang berada di Pasar Padang Bulan/Pajak Sore. Hal ini bertujuan agar perencanaan dan perancangan sarana dan prasaran pejalan kaki di lokasi tersebut telah mempertimbangkan karakteristik lokal pejalan kaki. yakni dari segi tingkat pelayanan jalur pejalan kaki

III. 5 Perlengkapan Survey

Peralatan yang digunakan dalam survey ini adalah :

1. Alat-alat tulis, seperti pulpen, kertas dan formulir

2. Stopwatch


(31)

III. 6 Waktu Survey

Untuk memperoleh data-data yang diinginkan maka dilakukan survey pada hari senin, dan selasa, penetapan hari-hari tersebut untuk melihat karakteristik, baik volume maupun waktu pergerakan yang berbeda. Pengamatan dilakukan waktu-waktu puncak (peak hour)

Periode survey dibagi kedala waktu-waktu sebagai berikut :

1. Dilakukan pada saat hari kerja (peak hour) yaitu pada hari senin, dan selasa pada :

 Pukul 07.00 – 08.30 (puncak pagi)

 Pukul 16.30 – 18.00 (puncak sore)

2. Dilakukan pada saat hari libur (peak hour) yaitu pada sabtu dan minggu: setelah dilakukan survey pendahuluan, maka survey dilakukan hari minggu pada :


(32)

BAB IV

DATA DAN ANALISA

Pada bab ini dikaji hasil dari pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan perhitungan kenirja arus yang terjadi, yaitu mencari kecepatan rata-rata pejalan kaki, indeks ketidaknyamanan, tundaan, indeks keseragaman langkah, percepatan, dan variabel arus pejalan kaki berdasarkan karakteristik pejalan kaki akibat konflik antar pejalan kaki di lokasi survey.

Agar pelaksanaan survey dapat berjalan dengan efisien dan efektif, maka perlu diadakan survey pendahuluan, yaitu melakukan survey dalam skala kecil (secara visual) sebelum melaksanakan survey besar.

VI.1. Survey Pendahuluan

VI.1.1 Waktu Pengamatan

Yaitu mencari waktu-waktu puncak (peak) yang terjadi secara visual dengan mengamati kondisi existing yang ada. Seperti kita ketahui bahwa Pasar Padang Bulan/Pajak Sore merupakan pasar tradisional yang sangat penting bagi masyarakat padang bulan. Dari data exiisting tersebut dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan dilapangan, maka didapat 2 waktu puncak yaitu :

1. Waktu puncak pada hari kerja

Yaitu pada hari senin dan selasa terjadi sekitar pukul 08.00 WIB untuk peak pagi dan sekitar pukul 17.00 WIB untuk peak sore.


(33)

2. Waktu puncak pada hari libur

Yaitu pada hari sabtu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

VI.2. Survey Observasi

Dari data yang diperoleh selama pengamatan dengan melakukan survey langsung menggunakan surveyor di Pasar Padang Bulan/Pajak Sore yakni pejalan kaki yang melintas di daerah tempat berlangsungnya survey, adalah sebagai berikut :

VI.2.1 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan

1. Hari Senin, 4 Juni 2012

a).Pukul 07.25-08.25 WIB

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan secara langsung dilapangan jumlah pejalan kaki pada peak senin pagi sebanyak 541 orang. Lihat tabel 4-1.

Tabel 4-1 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan Pada Peak Senin Pagi

Waktu

Interval (menit)

Arah Pergerakan Pejalan Kaki

Jumlah Pejalan Kaki

1 2 3 4 5 6

07.25-07.40 0 - 15 18 33 15 16 30 12 124

07.40-07.55 15 - 30 23 30 19 18 38 19 147

07.55-08.10 30 - 45 15 32 23 22 27 20 139


(34)

Jumlah Pejalan Kaki

Tiap Arah Pergerakan 75 120 73 76 130 67 541

q5 q6

q4

q3

q2 q1

b).Pukul 17.00-18.00 WIB

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan secara langsung dilapangan jumlah pejalan kaki pada peak senin sore sebanyak 581 orang. Lihat tabel 4-2.

Tabel 4-2 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan Pada Peak Senin Sore Ket :

q1 = 75 orang/jam q2 = 120 orang/jam q3 = 73 orang/jam q4 = 76 orang/jam q5 = 130 orang/jam q6 = 67 orang/jam


(35)

Waktu

Interval (menit)

Arah Pergerakan Pejalan Kaki

Jumlah Pejalan Kaki

1 2 3 4 5 6

17.00-17.15 0 - 15 23 20 35 38 20 18 172

17.15-17.30 15 - 30 15 18 28 30 18 22 131

17.30-17.45 30 - 45 17 21 33 35 16 24 146

17.45-18.00 45 - 60 15 19 36 30 18 14 132

Jumlah Pejalan Kaki

Tiap Arah Pergerakan 70 78 132 133 72 78 581

q5 q6

q4

q3

q2 q1

1. Hari Selasa, 5 Juni 2012

a). Pukul 07.25-08.25 WIB

Ket :

q1 = 70 orang/jam q2 = 78 orang/jam q3 = 132 orang/jam q4 = 133 orang/jam q5 = 72 orang/jam q6 = 78 orang/jam


(36)

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan secara langsung dilapangan jumlah pejalan kaki pada peak selasa pagi sebanyak 550 orang. Lihat tabel 4-3.

Tabel 4-3 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan Pada Peak Selasa Pagi

Waktu

Interval (menit)

Arah Pergerakan Pejalan Kaki

Jumlah Pejalan Kaki

1 2 3 4 5 6

07.25-07.40 0 - 15 18 33 15 21 30 20 137

07.40-07.55 15 - 30 20 30 19 23 28 24 144

07.55-08.10 30 - 45 15 27 23 20 29 20 134

08.10-08.25 45 - 60 19 35 16 17 26 22 135

Jumlah Pejalan Kaki

Tiap Arah Pergerakan 72 125 73 81 113 86 550

q5 q6

q4

q3

q2 q1

a).Pukul 17.00-18.00 WIB

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan secara langsung dilapangan jumlah pejalan kaki pada peak selasa sore sebanyak 579 orang. Lihat tabel 4-4.

Ket :

q1 = 72 orang/jam q2 = 125 orang/jam q3 = 73 orang/jam q4 = 81 orang/jam q5 = 113 orang/jam q6 = 86 orang/jam


(37)

Tabel 4-4 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan Pada Peak Senin Sore

Waktu

Interval (menit)

Arah Pergerakan Pejalan Kaki

Jumlah Pejalan Kaki

1 2 3 4 5 6

17.00-17.15 0 - 15 20 24 33 35 18 21 151

17.15-17.30 15 - 30 18 22 34 32 22 17 145

17.30-17.45 30 - 45 15 21 33 37 16 19 141

17.45-18.00 45 - 60 20 19 32 34 21 16 142

Jumlah Pejalan Kaki

Tiap Arah Pergerakan 73 86 132 138 77 73 579

q5 q6

q4

q3

q2 q1

1. Hari Minggu, 3 Juni 2012

a).Pukul 14.00-15.00 WIB

Berdasarkan pengamatan dan perhitungan secara langsung dilapangan jumlah pejalan kaki pada peak minggu sore sebanyak 444 orang. Lihat tabel 4-5.

Ket :

q1 = 73 orang/jam q2 = 86 orang/jam q3 = 132 orang/jam q4 = 138 orang/jam q5 = 77 orang/jam q6 = 73 orang/jam


(38)

Tabel 4-5 Arus Pejalan Kaki Tiap Arah Pergerakan Pada Peak Minggu Pagi

Waktu

Interval (menit)

Arah Pergerakan Pejalan Kaki

Jumlah Pejalan Kaki

1 2 3 4 5 6

14.00-14.15 0 - 15 14 23 15 16 20 12 100

14.15-14.30 15 - 30 18 20 19 18 22 15 112

14.30-14.45 30 - 45 15 22 17 20 17 20 111

14.45-15.00 45 - 60 19 25 16 20 25 16 121

Jumlah Pejalan Kaki

Tiap Arah Pergerakan 66 90 67 74 84 63 444

q5 q6

q4

q3

q2 q1

Dari data diatas terjadi perbedaan besarnya arus tiap arah pergerakan akibat perbedaan waktu dan hari. Pada hari kerja (Senin dan Selasa) arus pejalan kaki lebih besar dibandingkan dengan arus pejalan kaki pada hari libur (Minggu).

VI.2.2 Karakteristik Pejalan Kaki

Ket :

q1 = 66 orang/jam q2 = 90 orang/jam q3 = 67orang/jam q4 = 74orang/jam q5 = 84 orang/jam q6 = 63 orang/jam


(39)

Pejalan kaki pada Pasar Padang Bulan/Pajak Sore, baik pejalan kaki yang hanya melintas atau pun yang berbelanja di dominasi oleh pejalan kaki dewasa, dan yang terbanyak adalah pejalan kaki wanita, kemudian laki-laki dan hanya dijumpai sedikit saja pejalan kaki anak-anak dan orang tua(lansia).

Tabel 4-6 Karakteristik Pejalan Kaki

Jumlah Pejalan Kaki

No Waktu survey Laki-laki Wanita Anak & Orang Tua 1. Hari Senin, 4 Juni 2012

 Pukul 07.25-08.25 WIB  Pukul 17.00-18.00 WIB

214 223

299 312

28 37 2. Hari Selasa, 5 Juni 2012

 Pukul 07.25-08.25 WIB  Pukul 17.00-18.00 WIB

230 242

280 305

40 32

3. Hari Minggu, 3 Juni 2012

Pukul 14.00-15.00 WIB 155 264 25

VI 2.3 Kecepatan Rata-Rata Pejalan Kaki Sebagai Individu

VI.2.3.1 Peak Pagi (Pk. 07.25-25 WIB – 08.25 WIB)

a). Pejalan Kaki Laki-Laki

Berdasarkan hasil pengamatan pada Peak Pagi dan mengambil sampel 10 pejalan kaki di setiap arah pergerakan, didapat kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki adalah sebagai berikut :


(40)

Arah 1

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak pagi di arah pergerakan 1 adalah sebesar 0,937 m/detik. Lihat tabel 4-7

Tabel 4-7 Arah 1 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 7,2 m 7,45 0,966

2 7,2 m 8,10 0,888

3 7,2 m 7,86 0,916

4 7,2 m 8,12 0,886

5 7,2 m 8,72 0,825

6 7,2 m 7,19 1,001

7 7,2 m 9,36 0,769

8 7,2 m 6,13 1,174

9 7,2 m 6,71 1,073

10 7,2 m 8,29 0,868

Rata-Rata 7,79 0,937

Arah 2

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak pagi di arah pergerakan 2 adalah sebesar 0,881 m/detik. Lihat tabel 4-8.

Tabel 4-8 Arah 2 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 6,30 0,952


(41)

3 6 m 6,03 0,995

4 6 m 7,88 0, 761

5 6 m 7,14 0,840

6 6 m 7,15 0,839

7 6 m 6,18 0,971

8 6 m 7,34 0,854

9 6 m 7,02 0,887

10 6 m 6,76 0,887

Rata-Rata 6,85 0,881

Arah 3

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak pagi di arah pergerakan 3 adalah sebesar 0,901 m/detik. Lihat tabel 4-9.

Tabel 4-9 Arah 3 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 7,13 0,842

2 6 m 7,55 0,794

3 6 m 5,84 0,678

4 6 m 7,29 0,823

5 6 m 5,60 0,789


(42)

7 6 m 6,29 0,724

8 6 m 7,08 0,847

9 6 m 6,10 0,984

10 6 m 7,00 0,857

Rata-Rata 6,73 0,901

Arah 4

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak pagi di arah pergerakan 4 adalah sebesar 0,881 m/detik. Lihat tabel 4-10.

Tabel 4-10 Arah 4 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 5,55 1,081

2 6 m 6,20 0,967

3 6 m 6,59 0,910

4 6 m 5,86 1,065

5 6 m 6,24 0,978

6 6 m 5,63 1,065

7 6 m 6,13 0,961

8 6 m 7,53 0,796

9 6 m 6,24 0,961

10 6 m 5,29 1,134

Rata-Rata 6,13 0,988


(43)

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak pagi di arah pergerakan 5 adalah sebesar 0,878 m/detik. Lihat tabel 4-11.

Tabel 4-11 Arah 5 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 6,62 0,958

2 6 m 6,39 0,938

3 6 m 6,13 0,978

4 6 m 6,74 0.890

5 6 m 7,65 0,784

6 6 m 7,86 0,763

7 6 m 7,58 0,791

8 6 m 6,89 0,870

9 6 m 6,50 0,923

10 6 m 6,81 0,881

Rata-Rata 6,88 0,878

Arah 6

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak pagi di arah pergerakan 6 adalah sebesar 0,898 m/detik. Lihat tabel 4-12.

Tabel 4-12 Arah 6 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 7,2 m 8,95 0,804


(44)

3 7,2 m 6,87 1,084

4 7,2 m 10,57 0,681

5 7,2 m 9,85 0,731

6 7,2 m 7,25 0,993

7 7,2 m 7,45 0,966

8 7,2 m 8,10 0,888

9 7,2 m 7,86 0,916

10 7,2 m 6,14 1,173

Rata-Rata 8,23 0,898

Berdasarkan hasil perhitungan kecepatan rata-rata di setiap arah pergerakan, di dapat

kecepatan rata-rata pejalan kaki berjenis kelamin laki-laki pada peak pagi terbesar pada arah pergerakan 4 yaitu 0,988 m/det.

b). Pejalan Wanita

Berdasarkan hasil pengamatan pada Peak Pagi dan mengambil sampel 10 pejalan kaki di setiap arah pergerakan, didapat kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita adalah sebagai berikut :

Arah 1

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak pagi di arah pergerakan 1 adalah sebesar 0,932 m/detik. Lihat tabel 4-13.

Tabel 4-13 Arah 1 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 7,2 m 7,25 0,993


(45)

3 7,2 m 7,56 0,952

4 7,2 m 7,12 1,011

5 7,2 m 8,42 0,855

6 7,2 m 7,29 0,987

7 7,2 m 8,36 0,861

8 7,2 m 7,13 1,009

9 7,2 m 7,71 0,933

10 7,2 m 8,59 0,838

Rata-Rata 7,75 0,932

Arah 2

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak pagi di arah pergerakan 2 adalah sebesar 0,748 m/detik. Lihat tabel 4-14.

Tabel 4-14 Arah 2 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 8,49 0,707

2 6 m 8,67 0,692

3 6 m 7,23 0,829

4 6 m 8,11 0,739

5 6 m 8,34 0,719

6 6 m 7,31 0,821

7 6 m 7,05 0,851

8 6 m 8,12 0,738

9 6 m 0,861 0,696

10 6 m 8,68 0,691


(46)

Arah 3

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak pagi di arah pergerakan 3 adalah sebesar 0,768 m/detik. Lihat tabel 4-15.

Tabel 4-15 Arah 3 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 7,49 0,801

2 6 m 6,84 0,877

3 6 m 8,62 0,624

4 6 m 7,41 0,810

5 6 m 8,83 0,680

6 6 m 9,14 0,656

7 6 m 6,64 0,694

8 6 m 8,4 0,714

9 6 m 7,26 0,585

10 6 m 8,34 0,719

Rata-Rata 7,90 0,768

Arah 4

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak pagi di arah pergerakan 4 adalah sebesar 0,815 m/detik. Lihat tabel 4-16.

Tabel 4-16 Arah 4 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)


(47)

2 6 m 6,80 0,882

3 6 m 8,11 0,740

4 6 m 5,45 1,101

5 6 m 9,34 0,642

6 6 m 7,52 0,798

7 6 m 7,36 0,815

8 6 m 8,68 0,691

9 6 m 6,67 0,900

10 6 m 7,59 0,791

Rata-Rata 7,51 0,815

Arah 5

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak pagi di arah pergerakan 5 adalah sebesar 0,752 m/detik. Lihat tabel 4-17.

Tabel 4-17 Arah 5 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 6,93 0,866

2 6 m 8,39 0,715

3 6 m 8,50 0,706

4 6 m 7,37 0,814

5 6 m 7,21 0,823

6 6 m 8,05 0,745

7 6 m 9,96 0,602

8 6 m 8,70 0,690

9 6 m 8,88 0,676


(48)

Rata-Rata 8,09 7,52

Arah 6

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak pagi di arah pergerakan 6 adalah sebesar 0,759 m/detik. Lihat tabel 4-18.

Tabel 4-18 Arah 6 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Pagi

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 7,2 m 9,49 0,757

2 7,2 m 8,36 0,861

3 7,2 m 9,05 0,796

4 7,2 m 8,94 0,805

5 7,2 m 9,67 0,745

6 7,2 m 9,80 0,735

7 7,2 m 10,15 0,709

8 7,2 m 9,28 0,776

9 7,2 m 10,17 0,708

10 7,2 m 10,37 0,694

Rata-Rata 9,53 0,759

Berdasarkan hasil perhitungan kecepatan rata-rata di setiap arah pergerakan, di dapat kecepatan rata-rata pejalan kaki berjenis kelamin wanita pada peak pagi terbesar pada arah pergerakan 4 yaitu 0,815 m/det.


(49)

VI.2.3.1 Peak Sore (Pk. 17.00 WIB 18.00 WIB)

a). Pejalan Kaki Laki-Laki

Berdasarkan hasil pengamatan pada Peak Sore dan mengambil sampel 10 pejalan kaki di setiap arah pergerakan, didapat kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki adalah sebagai berikut :

Arah 1

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak Sore di arah pergerakan 1 adalah sebesar 0,884 m/detik. Lihat tabel 4-19.

Tabel 4-19 Arah 1 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 7,2 m 8,13 0,886

2 7,2 m 8,73 0,825

3 7,2 m 7,32 0,984

4 7,2 m 8,11 0,888

5 7,2 m 7,87 0,915

6 7,2 m 8.19 0,879

7 7,2 m 9,45 0,762

8 7,2 m 8,13 0,886

9 7,2 m 7,68 0,938

10 7,2 m 8,16 0,882

Rata-Rata 8,18 0,884


(50)

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak Sore di arah pergerakan 2 adalah sebesar 0,910 m/detik. Lihat tabel 4-20.

Tabel 4-20 Arah 2 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 5,87 1,022

2 6 m 6,34 0,946

3 6 m 6,19 0,969

4 6 m 6,37 0,942

5 6 m 7,09 0,846

6 6 m 6,79 0,884

7 6 m 6,02 0,997

8 6 m 6,72 0,893

9 6 m 7,81 0,768

10 6 m 7,2 0,833

Rata-Rata 6,64 0,910

Arah 3

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak Sore di arah pergerakan 3 adalah sebesar 0,868 m/detik. Lihat tabel 4-21.

Tabel 4-21 Arah 3 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 7,00 0,857

2 6 m 6,12 0,980

3 6 m 7,09 0,846


(51)

5 6 m 7,86 0,763

6 6 m 6,15 0,976

7 6 m 7,23 0,830

8 6 m 6,87 0,873

9 6 m 7,64 0,785

10 6 m 7,29 0,823

Rata-Rata 6,96 0,868

Arah 4

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak Sore di arah pergerakan 4 adalah sebesar 0,871 m/detik. Lihat tabel 4-22.

Tabel 4-22 Arah 4 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 7,16 0,838

2 6 m 6,20 0,968

3 6 m 7,12 0,843

4 6 m 6,32 0,949

5 6 m 7,54 0,796

6 6 m 6,65 0,902

7 6 m 7,31 0,821

8 6 m 6,86 0,875

9 6 m 6,65 0,902

10 6 m 7,33 0,819


(52)

Arah 5

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak Sore di arah pergerakan 5 adalah sebesar 0,950 m/detik. Lihat tabel 4-23.

Tabel 4-23 Arah 5 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 6,33 0.948

2 6 m 6,28 0,955

3 6 m 7,59 0,791

4 6 m 6,32 0,949

5 6 m 6,08 0,987

6 6 m 6,28 0,955

7 6 m 5,87 1,022

8 6 m 6,62 0,906

9 6 m 6,23 0,963

10 6 m 5,89 1,019

Rata-Rata 6,35 0,950

Arah 6

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin laki-laki pada peak Sore di arah pergerakan 6 adalah sebesar 0,861 m/detik. Lihat tabel 4-24.

Tabel 4-24 Arah 6 Pejalan Kaki Laki-Laki Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 7,2 m 9,32 0,773


(53)

3 7,2 m 7,78 0,925

4 7,2 m 8,94 0,805

5 7,2 m 9,22 0,781

6 7,2 m 7,25 0,993

7 7,2 m 7,54 0,966

8 7,2 m 8,10 0,889

9 7,2 m 7,86 0,916

10 7,2 m 8,14 0,885

Rata-Rata 8,47 0,861

Berdasarkan hasil perhitungan kecepatan rata-rata di setiap arah pergerakan, di dapat kecepatan rata-rata pejalan kaki berjenis kelamin wanita pada peak sore terbesar pada arah pergerakan 5 yaitu 0,950 m/det.

b). Pejalan Kaki Wanita

Berdasarkan hasil pengamatan pada Peak Sore dan mengambil sampel 10 pejalan kaki di setiap arah pergerakan, didapat kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita adalah sebagai berikut :

Arah 1

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak sore di arah pergerakan 1 adalah sebesar 0,769 m/detik. Lihat tabel 4-25.

Tabel 4-25 Arah 1 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore


(54)

1 7,2 m 8,52 0,845

2 7,2 m 10,24 0,703

3 7,2 m 9,43 0,764

4 7,2 m 10,22 0,705

5 7,2 m 9,53 0,756

6 7,2 m 8,25 0,873

7 7,2 m 9,55 0,754

8 7,2 m 10,12 0,711

9 7,2 m 8,87 0,812

10 7,2 m 9,32 0,773

Rata-Rata 9,41 0,769

Arah 2

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak sore di arah pergerakan 2 adalah sebesar 0,803 m/detik. Lihat tabel 4-26.

Tabel 4-26 Arah 2 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 7,43 0,808

2 6 m 6,88 0,872

3 6 m 6,36 0,943

4 6 m 7,62 0,787

5 6 m 8,14 0,737

6 6 m 8,02 0,748

7 6 m 7,35 0,816

8 6 m 7,50 0,800


(55)

10 6 m 7,67 0,821

Rata-Rata 7,52 0,803

Arah 3

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak sore di arah pergerakan 3 adalah sebesar 0,712 m/detik. Lihat tabel 4-27.

Tabel 4-27 Arah 3 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 8,64 0,94

2 6 m 7,59 0,791

3 6 m 8,57 0,700

4 6 m 8,68 0,691

5 6 m 7,53 0,797

6 6 m 8,26 0,726

7 6 m 9,68 0,620

8 6 m 8,69 0,690

9 6 m 8,64 0,694

10 6 m 8,34 0,719

Rata-Rata 8,46 0,712

Arah 4

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak sore di arah pergerakan 4 adalah sebesar 0,753 m/detik. Lihat tabel 4-28.


(56)

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 9,68 0,620

2 6 m 6,84 0,877

3 6 m 9,12 0,658

4 6 m 7,55 0,795

5 6 m 6,99 0,858

6 6 m 8,23 0,729

7 6 m 7,65 0,784

8 6 m 7,98 0,752

9 6 m 8,67 0,692

10 6 m 7,87 0,762

Rata-Rata 8,06 0,753

Arah 5

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak sore di arah pergerakan 5 adalah sebesar 0,808 m/detik. Lihat tabel 4-29.

Tabel 4-29 Arah 5 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 6 m 9,07 0,662

2 6 m 8,65 0,694

3 6 m 6,58 0,912

4 6 m 8,66 0,693

5 6 m 5,84 1,027

6 6 m 8,61 0,697

7 6 m 6,33 0,948


(57)

9 6 m 7,54 0,796

10 6 m 6,58 0,912

Rata-Rata 8,06 0,808

Arah 6

Kecepatan pejalan kaki secara individu berjenis kelamin wanita pada peak sore di arah pergerakan 6 adalah sebesar 0,746 m/detik. Lihat tabel 4-30.

Tabel 4-30 Arah 6 Pejalan Kaki Wanita Pada Peak Sore

Pejalan Kaki Jarak Waktu (detik) Kecepatan (m/det)

1 7,2 m 11,21 0,642

2 7,2 m 9,25 0,778

3 7,2 m 9,65 0,746

4 7,2 m 10,34 0,696

5 7,2 m 8,78 0,820

6 7,2 m 9,11 0,790

7 7,2 m 10,56 0,682

8 7,2 m 9,28 0,776

9 7,2 m 8,93 0,806

10 7,2 m 9,98 0,721


(58)

VI.2.4 Kinerja Arus Individual Pejalan Kaki Akibat Konflik Antar Pejalan Kaki

Peluang terjadinya konflik antar pejalan kaki akan terjadi ketika kepadatan pejalan kaki cukup tinggi, oleh karena itu dalam perhitungan kecepatan dan kinerja arus akibat konflik dilakukan pada saat peak. Berdasarkan penelitian Peak Pagi pada Pk. 07.25 WIB – 08.25 WIB sedangkan Peak Sore pada Pk. 17.00 WIB – 18.00 WIB terjadi pada Hari Selasa, tanggal 23 Oktober 2012, dan data-data dibawah ini diambil berdasarkan waktu tersebut.

VI.2.4.1. Peak Pagi (Pk. 07.25 WIB 08.25 WIB)

a) Pejalan Kaki Laki-Laki

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,025 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,268 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,248. Lihat Tabel 4-31.

Arah 2

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 2 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,032 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar


(59)

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,323. Lihat Tabel 4-32.

Arah 3

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 3 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,033 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,360 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,321. Lihat Tabel 4-33.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,046m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar 0,405

det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,397. Lihat Tabel 4-34.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,031 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,374 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,326. Lihat Tabel 4-35.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,245 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,214. Lihat Tabel 4-36.


(60)

Berdasarkan perhitungan dari data pengamatan, selisih terbesar antara waktu tempuh rata-rata dengan waktu tempuh rata-rata akibat adanya konflik antar pejalan kaki laki-laki pada Pedak pagi terjadi pada arah pergerakan 4 yaitu 2,43 detik dan akibat adanya pergerakan arah pergerakan mengalami tundaan yang terbesar yaitu 0,405 detik/meter.

Hal ini dikarenakan pada arah pergerakan tersebut merupakan arah pergerakan yang mempunyai q (arus) terbesar dan pada arah pergerakan tersebut juga memiliki kecepatan yang paling tinggi, ketika ada konflik dapat menimbulkan perbedaan kecepatan yang signifikan (terjadi penurunan kecepatan/perlambatan). Sehingga pada arah pergerakan 4 ini merupakan arah pergerakan yang kurang nyaman bagi pejalan kaki laki-laki pada peak pagi.

b) Pejalan Kaki Wanita

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,014 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,228 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,181. Lihat Tabel 4-37.

Arah 2

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,019 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar


(61)

0,334 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,248. Lihat Tabel 4-38.

Arah 3

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,020 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,334 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,254. Lihat Tabel 4-39.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,027 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,391 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,312. Lihat Tabel 4-40.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,274. Lihat Tabel 4-41.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Pagi didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,008 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar


(62)

0,156 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,118. Lihat Tabel 4-42.

Sama halnya dengan pejalan kaki laki-laki, pejalan kaki wanita pada peak pagi memiliki selisih eaktu temouh rata-rata akibat adanya konflik antar pejalan kaki terbesar terjadi pada arah pergerakan 4 yaitu 2,35 detik dan akibatnya pada arah pergerakan 4 mengalami tundaan yang besar pula yaitu 0,391 detik/meter.

Pada arah pergerakan 4 mengalami penurunan kecepatan atau perlambatan yang terbesar yakni -0.027. dan Indeks Ketidaknyamanan bagi pejalan kaki Wanita yang terbesar yakni 0.312 meter/detik2.

VI.2.4.2. Peak Sore (Pk. 17.00 WIB 18.00 WIB)

a) Pejalan Kaki Laki-Laki

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,019 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,237 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,209. Lihat Tabel 4-43

Arah 2


(63)

Perlambatan rata-rata sebesar 0,036 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,387det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,349. Lihat Tabel 4-44.

Arah 3

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 3 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,034 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,3419 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,361. Lihat Tabel 4-45.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,031 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,379 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,329. Lihat Tabel 4-46.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,041 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,401 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,379. Lihat Tabel 4-47.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan Kaki secara individual berjenis kelamin laki-laki pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,018 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar


(64)

0,237 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,202. Lihat Tabel 4-48.

Pada peak sore, selisih waktu tempuh rata-rata dan Tundaan terbesar pejalan kaki laki-laki akibat konflik terjadi pada arah pergerakan 3 yaitu 2,52 detik dan o.419 detik/meter.

Sedangkan perubahan kecepatan atau perlambatan dan Indeks Ketidaknyamanan terbesar terjadi pasa Arah pergerakan 5 yaitu -0.041 meter/detik2 dan 0,379.

b). Pejalan Kaki Wanita

Berdasarkan hasil pengamatan dan mengambil 5 sampel pejalan kaki yang mengalami konflik antar pejalan kaki di setiap arah pergerakan, di dapat Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita sebagai berikut :

Arah 1

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 1 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,008 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,142 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,109. Lihat Tabel 4-49.

Arah 2

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 2 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,310 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,247. Lihat Tabel 4-50.


(65)

Arah 3

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 3 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,018 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,262. Lihat Tabel 4-51.

Arah 4

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 4 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,027 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,391 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,312. Lihat Tabel 4-52.

Arah 5

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 5 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,021 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,369 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,274. Lihat Tabel 4-53.

Arah 6

Kinerja Arus pejalan kaki secara individual berjenis kelamin wanita pada arah pergerakan 6 akibar konflik antar pejalan kaki pada Peak Sore didapati Perlambatan rata-rata sebesar 0,008 m/det2 dan Tundaan rata-rata sebesar

0,156 det/meter dengan Indeks Ketidaknyamanan sebesar 0,118. Lihat Tabel 4-54.


(66)

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari analisa data yang diuraikan dalam bab sebelumnya ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Studi yang membahas atau mengkaji interaksi diantara pejalan kaki atau dengan lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dilakukan dengan pendekatan secara mikroskopik.

2. Dengan menggunakan metode mikroskopik maka dapat mengetahui kinerja arus yang terjadi, yaitu dapat mengetahui kecepatan rata-rata pejalan kaki tiap arah pergerakan, kecepatan rata-rata pejalan kaki akibat konflik pejalan kaki, dan dapat mengetahui percepatan, tundaan, serta indeks ketidaknyamanan akibat konflik antar pejalan kaki berdasarkan karakteristik pejalan kaki.

3. Jumlah pejalan kaki/jam terbanyak pada hari Senin, 22 Oktober 2012 pukul 07.25-08.25 WIB dengan jumlah pejalan kaki sebesar 581 pejalan kaki/jam.

4. Aliran Arus pejalan kaki tiap arah pergerakan terbesar terjadi pada hari Selasa 23 Oktober 2012 pukul 17.00-18.00 WIB pada arah pergerakan 4 dengan jumlah arus sebesar 138 pejalan kaki/jam.

5. Pejalan kaki didominasi oleh kaum wanita dan terdapat perbedaan kecapatan berjalan kaki antara wanita dan laki-laki ketika berjalan. Ketika berjalan laki-laki lebih cepat dibanding dengan wanita dan orang tua serta anak-anak.

6. Pada peak pagi arah pergerakan 2 dan 5 memilik pergerakan yang cukup padat serta memiliki potensi konflik antar pejalan kaki yang cukup tinggi.


(67)

7. Pada peak sore arah 3 dan 4 memiliki potensi konflik antar pejalan kaki yang cukup tinggi.

V.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan pada studi ini adalah :

1. Untuk mendapatkan hasil survey yang optimal, maka dilakukan pengamatan yang baik di setiap titik survey dari serveyor agar memudahkan dalam perhitungan.

2. Penelitian ini dapat pula dilanjutkan untuk penelitian Tingkat Pelayanan Penyeberangan atau memiliki kondisi dan perilaku yang mirip.


(68)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, 2000. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Kurniawan, Gigik. 2006. Studi Evaluasi Tingkat Pelayanan Perjalanan Pejalan Kaki Pada Koridor Jalan Tlogomas Km 7.600-8.000 Kota Malang. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, Malang

Kurniawan, Iwan. 2004. Karakteristik Arus Pejalan Kaki Pada Koridor Pejalan Kaki Bawah Tanah Terminal Transit Blok-M Mall, Tesis (T2), Magister Sistem dan Teknik Transportasi Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta

Pedoman Perencanaan Jalaur Pejalan Kaki Pada Jalan Umum No.032/t/bm/1999, Departemen Pekerjaan Umum,

Tamin, O, Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua, Penertbit ITB, Bandung.

Transportation Research Board. Highway Capacity Manual. Washington, D.C.: Transportation Research Board, National Research Council, 2000.

Teknomo, Kardi. 2002. Microscopic Pedestrian Flow Characteristics : Development of an Image Processing Data Collection and Simulation Model. Departemen of Human Social Information Sciences Graduate School of Information Sciences Tohoku University, Japan.

Winaya, Putu Preantjaya. 2010. Analisis Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Gajah Muda, Denpasar, Bali. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar.


(69)

Berdasarkan hasil perhitungan kecepatan rata-rata di setiap arah pergerakan, di dapat kecepatan rata-rata pejalan kaki berjenis kelamin wanita pada peak sore terbesar pada arah pergerakan 5 yaitu 0,808 m/det.

Tabel 4-31 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-Laki Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 1 Pada Peak Pagi

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)

1 7,2 m 10,06 7,79 2,27 0,716 0,937 -0.028 0.315 0,291

2 7,2 m 10,88 7,79 3,09 0,662 0,937 -0.035 0,429 0,396

3 7,2 m 9,65 7,79 1,86 0,746 0,937 -0025 0,258 0,238

4 7,2 m 8,89 7,79 1,10 0,937 0,937 -0.016 0,152 0,141

5 7,2 m 9,15 7,79 1,36 0,787 0,937 -0.019 0,188 0,174

Rata-Rata 9,72 7,79 1,93 0,744 0,937 -0.025 0,268 0,248

Tabel 4-32 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-Laki Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 2 Pada Peak Pagi

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)


(70)

2 6 m 8,94 6,85 2,09 0,671 0,881 -0,031 0,348 0,305

3 6 m 8,67 6,85 1,82 0,692 0,881 -0,028 0,203 0,178

4 6 m 8,69 6,85 1,84 0,690 0,881 -0,028 0,307 0,268

5 6 m 8,88 6,85 2,03 0,676 0,881 -0,030 0,355 0,311

Rata-Rata 9,06 6,85 2,21 0,664 0,881 -0,032 0,369 0,323

Tabel 4-33 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-Laki Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 3 Pada Peak Pagi

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)

1 6 m 9,87 6,73 2,14 0,608 0,901 -0,028 0,407 0,329

2 6 m 9,14 6,73 2,41 0,656 0,901 -0,021 0,285 0,230

3 6 m 9,26 6,73 2,53 0,585 0,901 -0,031 0,472 0,381

4 6 m 7,79 6,73 1,24 0,669 0,901 -0,020 0,257 0,208

5 6 m 9,19 6,73 2,46 0,538 0,901 -0,037 0,622 0,502

Rata-Rata 8,89 6,73 2,16 0,677 0,901 -0.033 0,360 0,321

Tabel 4-34 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-Laki Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 4 Pada Peak Pagi

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan


(71)

2 6 m 8,78 6,13 2,65 0,683 0,988 -0,050 0,442 0,433

3 6 m 8,53 6,13 2,40 0,703 0,988 -0,046 0,401 0,392

4 6 m 8,09 6,13 1,96 0,742 0,988 -0,040 0,327 0,321

5 6 m 9,66 6,13 3,53 0,621 0,988 -0,060 0,589 0,577

Rata-Rata 8,556 6,13 2,43 0,705 0,988 -0,046 0,405 0,397

Tabel 4-35 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-Laki Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 5 Pada Peak Pagi

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)

1 6 m 8,02 6,88 1,44 0,748 0,930 -0,028 0,240 0,219

2 6 m 7,38 6,88 0,80 0,813 0,930 -0,018 0,133 0,121

3 6 m 9,72 6,88 3,14 0,617 0,930 -0,048 0,523 0,477

4 6 m 8,59 6,88 2,01 0,698 0,930 -0,035 0,335 0,305

5 6 m 9,91 6,88 3,33 0,605 0,930 -0,049 0,555 0,506

Rata-Rata 8,72 6,88 2,24 0662 0,988 -0.031 0,374 0,326

Tabel 4-36 Kinerja Arus Pejalan Kaki Laki-Laki Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 6 Pada Peak Pagi

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)


(1)

Tabel 4-51 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 3 Pada Peak Sore

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)

1 6 m 10,64 8,46 2,18 0,564 0,712 -0.018 0,363 0,257

2 6 m 9,98 8,46 1,52 0,601 0,712 -0.013 0,253 0,179

3 6 m 11,12 8,46 2,66 0,540 0,712 -0,020 0,443 0,314

4 6 m 10,63 8,46 2,17 0,564 0,712 -0.017 0,361 0,256

5 6 m 11,02 8,46 2,56 0,544 0,712 -0.020 0,426 0,302

Rata-Rata 10,68 8,46 2,22 0,563 0,712 -0.018 0,369 0,262

Tabel 4-52 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 4 Pada Peak Sore

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)

1 6 m 10,15 7,51 2,64 0,591 0,815 -0.030 0,441 0,352

2 6 m 11,28 7,51 3,77 0,532 0,815 -0.038 0,629 0,503

3 6 m 9,35 7,51 1,84 0,642 0,815 -0,023 0,307 0,346

4 6 m 10,02 7,51 2,51 0,599 0,815 -0.029 0,419 0,335

5 6 m 9,46 7,51 1,95 0,634 0,815 -0.024 0,326 0,260


(2)

Tabel 4-53 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 5 Pada Peak Sore

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)

1 6 m 10,93 8,09 2,84 0,549 0,752 -0.025 0,474 0,351

2 6 m 9,93 8,09 1,84 0,604 0,752 -0.018 0,307 0,228

3 6 m 8,94 8,09 1,85 0,671 0,752 -0,010 0,142 0,105

4 6 m 10,17 8,09 2,08 0,590 0,752 -0.020 0,347 0,257

5 6 m 10,54 8,09 2,54 0,673 0,752 -0.010 0,139 0,103

Rata-Rata 9,788 8,09 2,21 0,583 0,752 -0.021 0,369 0,274

Tabel 4-54 Kinerja Arus Pejalan Kaki Wanita Akibar Konflik Antar Pejalan Kaki Arah 6 Pada Peak Sore

Pejalan

Kaki Jarak

Waktu Tempuh Akibat Konflik (detik) Waktu Tempuh Rata-Rata (detik) Selisih Waktu Kecepatan Akibat Konflik (meter/detik) Kecepatan Rata-Rata (meter/detik) Percepatan Akibat Konflik (meter/detik2)

Tundaan Akibat Konflik (detik/meter) Indeks Ketidak Nyamanan

(T2) (T1) (T2-T1) (V2) (V1) (a) (d) (I)


(3)

Survey Pedestrian Lampiran Lokasi Survey :

Nama Surveyor : Tgl. Bln Survey : Arah Pergerakan :

Jumlah Pejalan Kaki Total

Interval Waktu Lak-Laki Wanita Anak-Anak & Orang Tua

07.25 WIB - 07.40 WIB

07.40 WIB - 07.55 WIB

07.55 WIB - 08.10 WIB

08.10 WIB - 08.25 WIB


(4)

Survey Pedestrian Lampiran Lokasi Survey :

Nama Surveyor : Tgl. Bln Survey : Arah Pergerakan :

Jumlah Pejalan Kaki Total

Interval Waktu Lak-Laki Wanita Anak-Anak & Orang Tua

14.00 WIB - 14.15 WIB

14.15 WIB – 14.30 WIB

14.30 WIB – 14.45 WIB


(5)

Survey Pedestrian Lampiran Lokasi Survey :

Nama Surveyor : Tgl. Bln Survey : Arah Pergerakan :

Jumlah Pejalan Kaki Total

Interval Waktu Lak-Laki Wanita Anak-Anak & Orang Tua

17.00 WIB – 17.15 WIB

17.15 WIB – 17.30 WIB

17.30 WIB – 17.45 WIB

17.45 WIB – 18.00 WIB


(6)