Karakteristik Limpah Padat Grit

Di antara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah paving block lebih memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur permukaan, serta kekuatan. Gambar 2.1 Contoh Paving Block Keuntungan penggunaan paving block : 1. Daya serap terhadap air hujan cukup baik, karena pemasangan antara satu dengan yang lain tanpa menggunakan perekatadukan semen. 2. Daya pantul terhadap tekanan beban cukup baik. 3. Tidak mudah pecahlepas. 4. Pemasangan mudah dikerjakan. 5. Proses pencetakan tidak merusak lingkungan pencemaran. 6. Pemeliharaan sangat mudah jika terjadi kerusakan.

2.2. Karakteristik Limpah Padat Grit

Limbah padat dreg, grit, sludge dan bio sludge diperoleh dari proses penggilingan bubur kertas dimana Akasia dan Eucalypthus sebagai bahan baku utama yang diproduksi di pabrik TPL Porsea Tobasa. Proses produksi pulp bubur kertas sampai menghasilkan limbah : Secara umum proses pembuatan bubur kertas pulping dapat diuraikan menjadi 9 tahapan : 1. Woodyard; dimana sebuah lapangan luas umumnya terbuka tempat menerima dan menyimpan kayu gelondongan siap olah log untuk selanjutnya dilakukan proses pengkulitan, pemotongan kecil-kecil dan penyaringan potongan kayu. 2. Barker; dalam proses penghilangan kulit kayu ini, gelondongan kayu log dimasukkan dalam “debarking drums” berupa silinder berputar mengakibatkan gelondongan ikut berputar dan bergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit kayunya. 3. Chipper; gelondongan kayu yang sudah bersih ini kemudian diiris menjadi potongan kecil yang disebut chip, dan kemudian chip dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai ukuran standar 25mm x 25mm x 10mm dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan di tempat penampungan. 4. Screen; diperlukan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu yang lebih besar dari target ukuran di atas, dan menghilangkan debu mesin potong yang tidak perlu. 5. Digester; dari tempat penampungan, chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak digester. Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama dikukus, kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel. Chip dimasak dengan cairan pemasak yang disebut cooking liquor. Larutan dan proses masak ini akan melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan yaitu unsur kayu semacam lem yang menahan serat kayu bersatu. 6. Chemical Recovery and Regeneration; proses sampingan kimia inorganik yang diolah dari proses “memasak” sebelumnya, untuk memasak kembali. Bahan kimia dari proses memasak sebelumnya masih dapat diproses ulang, tidak dibuang begitu saja. 7. Blow Tank; ibaratnya setelah dimasak maka makanan disimpan dalam panci penyimpanan untuk disajikan kemudian sesuai selera masing-masing individu, apa mau sedikit asin, manis, indah didekorasi dan sebagainya. Di sini serat kayu sudah terpisah satu sama lain, secara resmi mereka sudah siap disebut pulp atau bubur kertas. 8. Washing; mesin cuci ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan lignin yang masih tertinggal, yang dikirim ke proses no. 6 yaitu chemical recovery. Ibaratnya saat anda masak nasi, maka beberapa kali anda meniriskan air beras yang dicuci sebelum dimasak supaya kotoran hilang. Harap diingat di sini anda bukan bertujuan membuatnya menjadi putih bersih. Pada tahap ini bubur kertas secara alami berwarna coklat dan umumnya digunakan untuk membuat kertas kantong dan corrugated box yang coklat. 9. Bleaching; proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang tujuan utamanya khusus untuk membuat kertas cetak. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat. Pada tahap milah pulping telah selesai dan akan dilanjutkan ke mesin pembuat kertas. Limbah yang dihasilkan Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pulp adalah sebagai berikut : 1. Limbah cair, berupa padatan tersuspensi yang terdiri dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan sejenisnya. 2. Limbah panas, mikroorganisme seperti golongan bakteri coliform. 3. Limbah gas, berupa gas sulfur yang berbau busuk seperti gas H 2 yang dilepaskan dari berbagai tahap dalam proses kraft pulping, dan proses pemutihan bahan kimia. 4. Limbah padat, seperti dreg, grit, sludge, bio sludge. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan racun dari limbah ini di bawah standar EPA Journal of Chilean Chemical Society, 2000. Tabel 2.1 : Karakteristik Dreg dan Grit dari Jurnal Parameter Dregs Grits pH dalam air H 2 O 12.78 12.73 Densitas Kgm -3 760 755 Kelembaban 50.79 23.39 Kand. Organik 3.53 0.53 S 2.40 0.41 Ca 23 30 Mg 2.95 0.33 K 0.33 0.11 P 0.28 0.30 Fe 0.98 0.11 Mn 0.82 0.015 Cu 0.035 0.0005 Zn 0.14 0.0004 Al 1.12 0.26 Na 3.55 0.92 B 0.0004 0.0004 CO 3 47 57 Bentuk butir 30 57 Sumber : Zambrano M, dkk,2007 Karakteristik limbah padat dreg dan grit yang diperoleh dari LIPI Serpong adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Karakterisasai Dreg dan Grit dari LIPI Parameter Dreg Grit SiO 2 55,21 56,42 Na 2 O 0,3 0,33 Al 2 O 3 26,35 23,74 K 2 O 0,27 0,25 MgO 9,12 9,4 CaO 2,3 2,12 Fe 2 O 3 2,34 2,62 TiO 2 3,31 3,3 LOI 0,8 0,82 Sumber : LIPI Serpong, 2008 Limbah padat grit ini adalah bahan pengisi pasir dan krikil yang harus dikeringkan dahulu agar tidak mengandung air, kemudian haluskan dan diayak pada saringan 1,180 mm atau no. 16 pada standard ASTM C 136-93. Untuk batakopaving block bahan pengisi yang adalah agregat halus pasir memiliki peranan kinerja kemampuan menentukan kekuatan dan keawetan sebab stabilitas paving block bergantung pada ikatan agregat.

2.3. Agregat