Tujuan Penggunaan Partograf PARTOGRAF 1. Pengertian Partograf

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PARTOGRAF 1. Pengertian Partograf

Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan Sarwono, 2010. Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik JNPK-KR, 2008. Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan JNPK-KR, 2004. Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin, yang sudah dipakai sejak tahun 1970 untuk menemukan adanya persalinan abnormal, yang menjadi petunjuk untuk melakukan tindakan bedah kebidanan, dan menemukan panggul sempit sebelum persalinan menjadi macet Sumapraja, 2003. Partograf dapat dipakai untuk memberikan peringatan awal bahw suatu persalinan berlangsung lama, adanya gawat janin, serta perlunya rujukan Saifuddin, 2002.

2. Tujuan Penggunaan Partograf

Tujuan dari penggunaan partograf dalam persalinan yaitu : a. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaaan dalam. Sebelum melakukan pemeriksaan dalam, tangan dicuci dengan sabun dan air bersih yang mengalir, kemudian keringkan dengan handuk kering dan bersih. Minta ibu Universitas Sumatera Utara untuk berkemih terlebih dahulu. Jelaskan pada ibu setiap langkah yang dilakukan.setelah melengkapi semua anamnesis dan pemeriksaan fisik, catat semua hasil anamnesis dan temuan pemeriksaan fisik secara teliti dan lengkap. Tentukan ada tidaknya masalah atau penyulit yang harus ditatalaksana secara khusus Depkes RI, 2004. b. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal Sarwono, 2010. Pada saat memberikan asuhan kepada ibu yang sedang bersalin, penolong harus selalu waspada terhadap masalah atau penyulit yang mungkin terjadi. Selama anamnesis dan pemeriksaan fisik, tetap waspada terhadap indikasi-indikasi yang mungkin terjadi sehingga persalinan tidak berjalan dengan normal seperti perdarahan pervaginam yang hebat, ketuban pecah dengan mekonium yang kental, ketuban pecah lama, ikterus, anemia berat, tanda atau gejala infeksi, gawat janin, presentase bukan kepala, tali pusat menumbung dan syok Depkes RI, 2004. c. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan persalinan, bahan dan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laborotorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan di mana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medic ibu bersalin dan bayi baru lahir. JNPK-KR, 2008. Dengan demikian, juga dapat dilaksanakan deteksi secara dini, setiap kemungkinan terjadinya partus lama. Jika digunakan secara tepat dan konsisten, partograf akan membantu menolong persalinan untuk mencatat kemajuan persalinan dan kelahiran, serta menggunakan informasi yang tercatat, sehingga secara dini mengidentifikasi adanya penyulit persalinan, dan membuat Universitas Sumatera Utara keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu. Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan ibu dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman dan tepat waktu. Selain itu dapat mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka Sarwono, 2010.

3. Waktu Pengisian Partograf