Tok sisit a s Zn

t am bang lebih banyak t erj adi di negara- negara Eropa, Am erika, Rusia, dan di negara- negara m aj u lainnya, sedangkan di negara- negara dengan w ilayah pert anian polusi pencem aran lingkungan lebih disebabkan oleh pengelolaan lahan pert anian dan indust ri pert anian. Sej ak akhir aw al abad XX polusi ini m enj adi perhat ian m asyarakat di negara- negara yang m em iliki indust ri m aj u dan m ulai dikont rol at au dikendalikan sam pai saat ini. Penam bahan logam Zn ke t anah m elalui polusi um um nya t erj adi di daerah- daerah indust ri peleburan bahan t am bang seng. Penelit ian- penelit ian berdasarkan analisis cont oh t anah berasal dari daerah indust ri logam m enem ukan kadar Zn sekit ar 250–37200 m g kg di I nggr is , 1665–4245 m g kg di Polandia , 400–4245 m g di Rusia , 1310–1780 m g kg t anah khususnya pada t anah t ergenang di Jepang Allow ay, 1995 . Sedangkan kandungan t ot al Zn t anah rat aan hanya sekit ar 50 m g kg t anah. Penam bahan Zn dari sew age sludge lim bah t inj a t idak kalah pent ingnya. Lim bah ini set elah diolah diaplikasikan ke lahan pert anian. Hasil penelit ian di Am erika Serikat m enunj ukkan bahw a aplikasi lim bah ini pada lahan m eningkat kan kadar Zn sam pai m encapai m aksim um 290–4937 kg Zn ha, di Eropa aplikasi t erus m enerus m encapai 745–4882 kg Zn ha lahan. Penelit ian di Perancis m elaporan bahwa kandungan t ot al Zn m eningkat dari 8,1 m g kg pada pet ak t anpa perlakuan m enj adi 1074 m g kg t anah pada pet ak dengan perlakuan lim bah secara kum ulat if Just e dan Mench, 1992 .

b. Tok sisit a s Zn

Unt uk pert um buhan, t anam an m em but uhkan unsur Zn hanya dalam j um lah sedikit dibandingkan dengan unsur hara m akro. Hal ini t erlihat dari hasil analisis Zn pada j aringan t anam an berkisar 21–120 ppm dari bahan kering j aringan t anam an yang sehat , bila kandungan 11–25 ppm dikat akan rendah, di baw ah angka 10 ppm disebut kurang defisien , dan t inggi at au berlebihan bila kandungan Zn di at as 71 at au 81 ppm Lindsay, 1972 . Kekurangan at au kelebihan unsur Zn pada lahan pert anian diperlihat kan pada kandungannya pada j aringan t anam an, khususnya pada t anam an sem usim . Beberapa spesies t anam an t oleran t erhadap t ingginya kandungan Zn dalam j aringan t anam an m encapai 600–7800 ppm Ant onofics, Bradshaw dan Turner, 1971, Carles et al. , 1969 . Keracunan Zn m enyebabkan berkurangnya pert um buhan akar t anam an dan pelebaran daun diikut i klorosis at au bercak- bercak. Kadar Zn yang t inggi m enekan serapan P dan Fe oleh t anam an Adr iano et al. 1971 . 5 Lahuddin: Aspek Unsur Mikro Dalam Kesuburan Tanah, 2007. USU e-Repository © 2008 2 . Un su r Cu Te m ba ga Unsur t em baga Cu , sepert i j uga unsur- unsur m ikro lainnya, bersum ber dari hasil pelapukan pelarut an m ineral- m ineral yang t erkandung dalam bebat uan. Allow ay 1995 m engem ukakan bahw a ada 10 j enis bebat uan dan 19 m ineral ut am a yang m engandung Cu. Kandungan Cu dalam bebat uan berkisar 2–200 ppm Adrinao, 1986 dan dalam berbagai m ineral ber kisar 23–100 Kr auskopf, 1972 . Kebanyakan Cu- m ineral dalam bent uk krist al dan bent uk lainnya lebih m udah larut daripada Cu- t anah. Cu- t anah adalah Zu + + yang t erikat oleh m at riks t anah yang t erdir i dari kom pleks liat dan hum us at au senyaw a- senyaw a organik yang berasal dari reaksi perom bakan bahan organik. Cont oh- cont oh reaksi t ersebut adalah pada suhu 25 o C : - Cu- Tanah + H + Cu + + , Ko = 10 + 2,8 - Cu OH 2 c + 2H + Cu + + + 2H 2 O, K o = 10 + 8,68 - Cu 3 PO4 2 .2H 2 0 c + 4H + 3Cu + 2 + 2H 2 PO 4 - + 2H 2 O, Ko = 10 + 0,34 Pada reaksi di atas kelihatan bahwa kelarutan ataupun kestabilan Cu dipengaruhi oleh keasam an lingkungan reaksi. Lindsay 1972 m enyim pulkan bahw a kadar Cu dalam larut an t anah m enurun dengan peningkat an pH disebabkan Cu t erikat sangat kuat pada m at riks t anah. - Cu + + + 2H 2 O Cu OH 2 + 2H + , K o = 10 - 13,78 Reaksi ini disebut reaksi hidrolisis, reaksi akan bergerak ke kanan bila ion H + dielim inir oleh ion lain sepert i ion OH - . Reaksi lain: - Cu + + + H 2 PO 4 - CuHPO 4 - + H + , K o = 10 - 4,0 Bahw a reaksi Cu + + sepert i di at as dapat t erj adi dengan pasangan ion lainnya, dan reaksi dipengaruhi oleh keasam an. Banyak reaksi lain yang dapat m em berikan inform asi r eaksi kelar ut an at au kest abilan ion Cu dalam t anah. Unsur Cu + + dapat m enj adi st abil dalam t anah set elah m engalam i r eaksi- reaksi hidr olisis, pem bent ukan kom pleks anorganik dan kom pleks organik, adsorpsi at au fiksasi Cu + + pada berbagai j enis m ineral liat dan kem am puan fiksasi ini berbeda pada m asing- m asing m ineral liat . Unsur Cu + + t erikat lebih kuat pada bahan organik dibandingkan dengan unsur m ikro lainnya m isalnya Zn + + dan Mn + + , dan Cu- kom pleks- organik berperanan pent ing dalam regulasi m obilit as dan ket ersediaannya dalam t anah Hodgson et al. 1966 . 6 Lahuddin: Aspek Unsur Mikro Dalam Kesuburan Tanah, 2007. USU e-Repository © 2008 Reaksi-reaksi redoks juga dapat terjadi seperti pada Zn + + { Cu + + + 2e - Cuc} , dalam reaksi ini Cu t ereduksi m enj adi Cu t ergant ung adanya sum ber elekt ron unsur- unsur yang dapat bereaksi oksidasi sebagai donor elekt ron. a . Pe n a m ba h a n Cu k e Ta n a h Penam bahan Cu ke t anah m elalui polusi dapat t erj adi pada indust r i- indust ri t em baga, pem bakaran bat ubara, pem bakaran kayu, m inyak bum i, dan buangan di area pem ukim an perkot aan. Unsur yang dapat t erekst rak dapat m encapai 5–10 kali pada lahan di w ilayah pedesaan. Kabel list rik t egangan t inggi dapat j uga m engkont am inasi lahan di baw ahnya selebar 20 m . Penelit ian di Am erika Serikat di beberapa negara bagian t elah m enem ukan bahw a dalam sew age sludge t erkandung unsur Cu yang berkisar ant ara 84 ppm sam pai 17.000 ppm Cu. Aplikasi lim bah ini pada t anah sebagai pupuk t elah direkom endasikan bila kadar Cu t idak m elebihi 1.000 ppm Baker et al. , 1985 , pada kandungan Cu yang t inggi 6000 ppm Cu dapat m eningkat kan Cu t anah sam pai 20 kali. Penggunaannya pada t anah subur, t anah berkapur, kaya bahan organik dapat m engendalikan Cu m elalui ret ensi, yait u pengikat an Cu dengan kuat sehingga Cu + + dalam lar ut an berkurang Hart er, 1986 .

b. Tok sisit a s Cu