ASPEK UNSUR MIKRO DALAM KESUBURAN TANAH

KESUBURAN TANAH

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap

dalam Bidang Ilmu Kesuburan Tanah pada Fakult as Pert anian, diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universit as Sumat era Ut ara

Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 24 Februari 2007

Oleh: LAHUDDIN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2007

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

Ya n g t e r h or m a t ,

Bapak Ment eri Pendidikan Nasional Rebublik I ndonesia, Bapak Ket ua dan Bapak/ I bu Anggot a Maj elis Wali Am anat Univer sit as Sum at era Ut ara, Bapak Ket ua dan Bapak/ I bu Anggot a Senat Akadem ik Univer sit as Sum at era Ut ara, Bapak Ket ua dan Anggot a Dew an Guru Besar Univer sit as Sum at era Ut ara, Bapak Rekt or Univer sit as Sum at era Ut ara, Bapak/ I bu para Pem bant u Rekt or Universit as Sum at era Ut ara, Para Dekan, Ket ua Lem baga dan Unit Kerj a, para Dosen dan Karyaw an di lingkungan Universit as Sum at era Ut ara, Bapak dan I bu para undangan, keluarga, t em an sej aw at , m ahasisw a, dan hadirin yang saya m uliakan.

Assa la m u ’a la ik u m W a r a h m a t u lla h i W a ba r a k a t u h

Dengan rasa rendah hat i yang sedalam - dalam nya di hadapan Allah SWT, kam i m engucapkan rasa syukur ke hadirat - Nya at as nikm at dan karunia- Nya yang dilim pahkan kepada kam i, hingga pada hari ini insya Allah dapat m enyam paikan pidat o ilm iah sebagai Guru Besar Tet ap dalam Bidang I lm u Kesuburan Tanah pada Fakult as Pert anian Universit as Sum at era Ut ar a dengan j udul:

ASPEK UN SUR M I KRO D ALAM KESUBURAN TAN AH I . PEN D AH ULUAN

Dalam konsep kesuburan t anah pada dasarnya m engkaj i kem am puan suat u t anah unt uk m enyuplai unsur hara yang t ersedia bagi t anam an unt uk m endukung pert um buhan dan produksi t anam an. Unsur hara dalam bent uk t ersedia dapat diser ap akar t anam an. Kelebihan unsur- unsur yang t ersedia ini dapat m eracun t anam an. Suplai unsur hara t ersedia dipengaruhi oleh sifat - sifat t anah, yait u sifat fisika, kim ia, dan biologi t anah. Ket iga sifat ini saling berint eraksi dalam m engkondisikan t anah, apakah subur at au t idak. Kesuburan t anah selalu berkonot asi dengan produkt ivit as suat u t anah yang diperlihat kan oleh hasil t anam an/ sat uan luas t anah.

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

Unsur hara esensial yang dibut uhkan t anam an t erdiri dari unsur hara m akro ( N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan unsur m ikro ( Zn, Cu, Mn, Mo, B, Fe, dan Cl) . Unsur logam Pb, Cd j uga t erkandung dalam j aringan t anam an yang disebut hara non- esensial, sebab belum diket ahui fungsi unsur t ersebut dalam t ubuh t anam an. Secara um um sem ua unsur hara bersum ber dari bebat uan induk t anah/ m ineral- m ineral, kecuali unsur N yang berasal dari bahan organik. Mineral dalam bebat uan t erlarut , unsur hara t erbebas dan t ersedia bagi t anam an.

Suplai unsur hara dari bahan m ineral unt uk t anam an secara alam i cukup bagi pert um buhan t anam an secara norm al, kecuali pada t anah m asam sepert i pada Oxisols. Tanah ini m em iliki sifat kesuburan rendah t erut am a t ingginya kelarut an unsur- unsur m ikro yang dapat m enekan pert um buhan t anam an.

Dapat t erj adi peningkat an kadar unsur dalam t anah akibat penam bahan dari luar m elalui udara dan air ( polusi) at au dari lim bah. Peningkat an ini dapat m elebihi am bang bat as bagi kehidupan biologi di dalam t anah m aupun di perm ukaan t anah khususnya unsur logam sepert i Zn, Cu, Pb, dan Cd. Kadar yang berlebihan dari keem pat unsur t ersebut , baik secara sendiri m aupun bersam a- sam a dapat m eracun t anam an t ingkat t inggi. Bahkan dapat m eracuni bakt eri- bakt eri yang berm anfaat dalam t anah, sepert i bakt eri rhizobium yang t erdapat pada akar t anam an legum inosa. Sixt ( 1994) m elaporkan bahw a m ikroorganism e perom bak secara anaerobik dapat m engalam i keracunan akibat kelebihan berbagai unsur t erm asuk unsur Zn, Cu, Pb, dan Cd, sert a t erj adi pada kadar 10 – 100 m g Zn, 50 – 100 m g Zu, 10 – 30 m g P, dan 70 m g Cd/ lit er. Bakt eri ini berperan dalam m erom bak bahan organik pada kondisi t anpa udara/ oksigen. Keracunan akibat unsur logam dapat j uga t erj adi pada hew an dan m anusia.

Tulisan ini m em bahas unsur- unsur logam Zn dan Cu sebagai unsur m ikro esensial, dan Pb dan Cd sebagai unsur m ikro non- esensial, bagaim ana aspeknya pada kesuburan t anah, perilaku kim ia dan efeknya pada kesehat an t anam an.

I I . UN SUR Zn , Cu , Cd, D AN Pb D ALAM TAN AH

1 . Un su r Zn

Seng ( Zn) adalah unsur hara m ikro esensial bagi m anusia, hew an, dan t um buh- t um buhan t ingkat t inggi. Kandungan Zn t ot al rat aan pada lit osfir sekit ar 80 m g/ kg ( Goldschm it h, 1954) . Mineral- m ineral sebagai sum ber ut am a yang kaya Zn dalam t anah adalah sphalerit e dan w urt zit e ( ZnS) , dan

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

sum ber yang sangat kecil dari m ineral- m ineral sm it hsonit es ( ZnCO 3 ), willem it e ( Zn 2 SiO 4 ) , zincit e ( ZnO) , zinkosit e ( ZnSO 4 ) , franklinit e ( ZnFe 2 O 4 ),

dan hopeit e ( Zn 3 ( PO 4 ) 2 .4H 2 O ( Lindsay, 1972) . Pada bat uan m agm at ik Zn

t erdist ribusi m erat a, dan kandungannya berbeda pada bat uan asam dan basik yait u dari 40 m g/ kg dalam bat uan granit dan 100 m g/ kg dalam bat uan basalt ik.

Pelarut an m iner al- m ineral t ersebut di at as dapat t erj adi secara alam i sehingga unsur- unsur yang t erkandung di dalam nya t erbebas dalam bent uk

ion. I on Zn ++ yang t erbebas m engalam i proses lebih lanj ut , t erikat dengan m at riks t anah at au bereaksi dengan unsur- unsur lain. Sehingga Zn dalam

t anah dikelom pokkan dalam bent uk- bent uk kelom pok m udah t ersedia sam pai t idak t ersedia bagi t anam an, yait u bent uk t erlarut dalam air, dapat dipert ukarkan ( t erikat pada koloid- koloid berm uat an list rik) , t eradsorpsi dalam bent uk khelat at au bent uk senyaw a kom pleks ( ikat an logam pada ligand or ganik) , liat m ineral sekunder dan oksida m et alik t idak larut , sert a dalam bent uk m ineral prim er ( Allow ay 1995) . Endapan Zn dapat t erbent uk dengan senyaw a- senyaw a hidroksida, karbonat , fosfat , sulfida, m olibdat , dan asam - asam organik yang t erdiri dari hum at , fulvat , dan ligand organik. Asam - asam organik berasal dari dekom posisi senyaw a- senyaw a organik

yang t erdapat dalam bahan organik ( Bohn et al., 1979) . Adsor psi Zn ++ yang kuat dalam t anah dapat t erj adi dengan adanya bagan organik dan m ineral

liat , dan hal ini berhubungan dengan kapasit as kat ion t anah dan keasam an t anah ( Warneke dan Barber, 1973) .

Kelarut an at au kest abilan set iap bahan dalam t anah dapat diram alkan dengan m enggunakan reaksi keseim bangan kim ia dengan nilai K sebagai

param et ernya, dan disebut j uga hasil kali kelarut an ( solubilit y product , K o ) ( Lahuddin dan Mukhlis, 2007) . Reaksi kim ia unsur Zn sangat bervariasi,

sepert i j uga dengan unsur- unsur lain, t ergant ung dari bent uk ikat annya, sebagai cont oh:

- ++ Zn- t anah + 2H Zn + 2H- t anah,

+ 5,8 K = 10 = reaksi bolak balik, reaksi keseim bangan

o K = Konst ant a keseim bangan reaksi [ ] = konsent rasi akt ivit as ion, M

Pada reaksi di at as kelihat an bahw a Zn- t anah akan bebas bila ada ion

penggant i yait u H + , bila H m eningkat dalam lingkungan reaksi, reaksi

cenderung bergerak ke kanan sehingga Zn m eningkat . Selanj ut nya:

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

Log [ Zn ++ ] = 5,8 + 2log [ H ] , log [ Zn ] = 5,8 – 2 pH, Bila pH = 4,5 m aka log [ Zn ++ ] = 5,8 – 9 = - 3,2, sehingga

pada pH = 9,0; maka log [ Zn -12,1 ] = 5,9 – 18 = - 12,1, dan log [ Zn ] = log 10 ,

m aka [ Zn - 12,1 = 10 M

Kelih at an b ah w a p ad a p H r en d ah ( p H = 4 , 5 ) k ad ar Z n ++ leb ih t in g g i

( 10 - 12,1 M) dibanding dengan kadar Zn pada pH = 9,0 ( 10 M) . Dengan kat a lain keasam an m akin t inggi kelarut an Zn t inggi dan sebaliknya pada

keasam an rendah kelarut an Zn rendah. Beberapa reaksi lain sebagai cont oh dikem ukakan sebagai berikut :

- 25,80 - Reaksi redoks, Zn + 2e Zn ( c) , K = 10 Pada reak si redoks ini dibut uhkan sum ber donor elekt ron dari unsur-

unsur lain at au unsur- unsur yang lebih kuat unt uk m ereduksi Zn ++ . Kondisi redukt if dapat t erj adi dengan dilakukan penggenangan.

- ++ Mineral w illem it e, Zn

++ 2 + 4 = [ Zn + 13,15 K ] [H

4 SiO 4 ]/[H ] = 10

- + 12,48 Hidroksida, Zn( OH)

- 16,80 - Hidrolisis, Zn + 2H

2 O Zn( OH) 2 + 2H ,K = 10

- 3,90 - Kom pleks Fosfat , Zn + H

2 PO 4 ZnHPO 4 + H , K = 10

Form ula- form ula di at as m enunj ukkan bahw a kelarut an Zn t anah at au m ineral- m ineral Zn dalam t anah m eningkat dengan m eningkat nya akt ivit as

ion H + dalam larut an t anah at au sebaliknya. Dengan kat a lain kest abilan at au kelarut an senyaw a Zn sangat dipengaruhi oleh keasam an t anah, m akin

t inggi keasam an t anah m akin t inggi kelar ut an Zn, sebaliknya m akin rendah keasam an t anah m akin rendah kelarut an Zn. Sebaliknya reaksi hidr olisis dan kom pleks dengan ion- ion lain bereaksi lam ban unt uk m em bent uk

senyawa kom pleks. Nilai konst ant e K o yang besar m enunj ukkan hasil reaksi lebih b esar diban d in g bah an per eak si, seh in g ga r eak si lebih k u at k e

arah kanan, sebaliknya apabila nilai K o sangat kecil reaksi ke kanan agak lam ban.

a . Pe n a m ba h a n Zn k e Ta n a h

Penam bahan unsur logam pada t anah dapat t erj adi dengan berbagai cara yait u m elalui polusi, penggunaan sarana produksi sepert i pupuk, pest isida dan fungisida, sehingga t erj adi kont am inasi logam - logam pada t anah dan t um buh- t um buhan. Um um nya polusi yang diakibat kan indust ri bahan

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

t am bang lebih banyak t erj adi di negara- negara Eropa, Am erika, Rusia, dan di negara- negara m aj u lainnya, sedangkan di negara- negara dengan w ilayah pert anian polusi/ pencem aran lingkungan lebih disebabkan oleh pengelolaan lahan pert anian dan indust ri pert anian. Sej ak akhir aw al abad

XX polusi ini m enj adi perhat ian m asyarakat di negara- negara yang m em iliki indust ri m aj u dan m ulai dikont rol at au dikendalikan sam pai saat ini.

Penam bahan logam Zn ke t anah m elalui polusi um um nya t erj adi di daerah- daerah indust ri peleburan bahan t am bang seng. Penelit ian- penelit ian berdasarkan analisis cont oh t anah berasal dari daerah indust ri logam m enem ukan kadar Zn sekit ar 250–37200 m g/ kg ( di I nggr is) , 1665–4245 m g/ kg ( di Polandia) , 400–4245 m g ( di Rusia) , 1310–1780 m g/ kg t anah khususnya pada t anah t ergenang di Jepang ( Allow ay, 1995) . Sedangkan kandungan t ot al Zn t anah rat aan hanya sekit ar 50 m g/ kg t anah.

Penam bahan Zn dari sew age sludge ( lim bah t inj a) t idak kalah pent ingnya. Lim bah ini set elah diolah diaplikasikan ke lahan pert anian. Hasil penelit ian di Am erika Serikat m enunj ukkan bahw a aplikasi lim bah ini pada lahan m eningkat kan kadar Zn sam pai m encapai m aksim um 290–4937 kg Zn/ ha, di Eropa aplikasi t erus m enerus m encapai 745–4882 kg Zn/ ha lahan. Penelit ian di Perancis m elaporan bahwa kandungan t ot al Zn m eningkat dari 8,1 m g/ kg pada pet ak t anpa perlakuan m enj adi 1074 m g/ kg t anah pada pet ak dengan perlakuan lim bah secara kum ulat if ( Just e dan Mench, 1992) .

b. Tok sisit a s Zn

Unt uk pert um buhan, t anam an m em but uhkan unsur Zn hanya dalam j um lah sedikit dibandingkan dengan unsur hara m akro. Hal ini t erlihat dari hasil analisis Zn pada j aringan t anam an berkisar 21–120 ppm dari bahan kering j aringan t anam an yang sehat , bila kandungan 11–25 ppm dikat akan rendah, di baw ah angka 10 ppm disebut kurang ( defisien) , dan t inggi at au berlebihan bila kandungan Zn di at as 71 at au 81 ppm ( Lindsay, 1972) . Kekurangan at au kelebihan unsur Zn pada lahan pert anian diperlihat kan pada kandungannya pada j aringan t anam an, khususnya pada t anam an sem usim . Beberapa spesies t anam an t oleran t erhadap t ingginya kandungan Zn dalam j aringan t anam an ( m encapai 600–7800 ppm ) ( Ant onofics, Bradshaw dan Turner, 1971, Carles et al., 1969) . Keracunan Zn m enyebabkan berkurangnya pert um buhan akar t anam an dan pelebaran daun diikut i klorosis at au bercak- bercak. Kadar Zn yang t inggi m enekan serapan P dan Fe oleh t anam an ( Adr iano et al. 1971) .

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

2 . Un su r Cu ( Te m ba ga )

Unsur t em baga ( Cu) , sepert i j uga unsur- unsur m ikro lainnya, bersum ber dari hasil pelapukan/ pelarut an m ineral- m ineral yang t erkandung dalam bebat uan. Allow ay ( 1995) m engem ukakan bahw a ada 10 j enis bebat uan dan 19 m ineral ut am a yang m engandung Cu. Kandungan Cu dalam bebat uan berkisar 2–200 ppm ( Adrinao, 1986) dan dalam berbagai m ineral ber kisar 23–100% ( Kr auskopf, 1972) .

Kebanyakan Cu- m ineral dalam bent uk krist al dan bent uk lainnya lebih m udah larut daripada Cu- t anah. Cu- t anah adalah Zu ++ yang t erikat oleh

m at riks t anah yang t erdir i dari kom pleks liat dan hum us at au senyaw a- senyaw a organik yang berasal dari reaksi perom bakan bahan organik.

Cont oh- cont oh reaksi t ersebut adalah ( pada suhu 25 o

C) :

+ 2,8 - Cu- Tanah + H Cu , Ko = 10

- + 8,68 Cu( OH)

3 PO4) 2 .2H 2 0( c) + 4H

3Cu + 2H 2 PO 4 + 2H 2 O, Ko = 10

Pada reaksi di atas kelihatan bahwa kelarutan ataupun kestabilan Cu dipengaruhi oleh keasam an lingkungan reaksi. Lindsay ( 1972) m enyim pulkan bahw a kadar Cu dalam larut an t anah m enurun dengan peningkat an pH disebabkan Cu t erikat sangat kuat pada m at riks t anah.

- - 13,78 Cu + 2H

2 O Cu( OH) 2 + 2H ,K = 10

Reaksi ini disebut reaksi hidrolisis, reaksi akan bergerak ke kanan bila ion

H - dielim inir oleh ion lain sepert i ion OH . Reaksi lain:

- - 4,0 Cu + H

2 PO 4 CuHPO 4 + H ,K = 10

Bahw a reaksi Cu ++ sepert i di at as dapat t erj adi dengan pasangan ion lainnya, dan reaksi dipengaruhi oleh keasam an. Banyak reaksi lain yang

dapat m em berikan inform asi r eaksi kelar ut an at au kest abilan ion Cu dalam t anah.

Unsur Cu ++ dapat m enj adi st abil dalam t anah set elah m engalam i r eaksi- reaksi hidr olisis, pem bent ukan kom pleks anorganik dan kom pleks organik,

adsorpsi at au fiksasi Cu ++ pada berbagai j enis m ineral liat dan kem am puan fiksasi ini berbeda pada m asing- m asing m ineral liat . Unsur Cu ++ t erikat

lebih kuat pada bahan organik dibandingkan dengan unsur m ikro lainnya

( m isalnya Zn ++ dan Mn ) , dan Cu- kom pleks- organik berperanan pent ing dalam regulasi m obilit as dan ket ersediaannya dalam t anah ( Hodgson et al.

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

Reaksi-reaksi redoks juga dapat terjadi seperti pada Zn - { Cu + 2e Cu(c)} ,

dalam reaksi ini Cu t ereduksi m enj adi Cu t ergant ung adanya sum ber elekt ron unsur- unsur yang dapat bereaksi oksidasi sebagai donor elekt ron.

a . Pe n a m ba h a n Cu k e Ta n a h

Penam bahan Cu ke t anah m elalui polusi dapat t erj adi pada indust r i- indust ri t em baga, pem bakaran bat ubara, pem bakaran kayu, m inyak bum i, dan buangan di area pem ukim an/ perkot aan. Unsur yang dapat t erekst rak dapat m encapai 5–10 kali pada lahan di w ilayah pedesaan. Kabel list rik t egangan t inggi dapat j uga m engkont am inasi lahan di baw ahnya selebar 20 m .

Penelit ian di Am erika Serikat di beberapa negara bagian t elah m enem ukan bahw a dalam sew age sludge t erkandung unsur Cu yang berkisar ant ara

84 ppm sam pai 17.000 ppm Cu. Aplikasi lim bah ini pada t anah sebagai pupuk t elah direkom endasikan bila kadar Cu t idak m elebihi 1.000 ppm ( Baker et al., 1985) , pada kandungan Cu yang t inggi ( 6000 ppm Cu) dapat m eningkat kan Cu t anah sam pai 20 kali. Penggunaannya pada t anah subur, t anah berkapur, kaya bahan organik dapat m engendalikan Cu m elalui

ret ensi, yait u pengikat an Cu dengan kuat sehingga Cu ++ dalam lar ut an berkurang ( Hart er, 1986) .

b. Tok sisit a s Cu

Kelebihan kadar Cu dalam t anah yang m elew at i am bang bat as akan m ej adi pem icu t erj adinya keracunan khususnya pada t anam an. Kandungannya di dalam t anah ant ara 2 sam pai 250 ppm , sedangkan dalam j aringan t anam an yang t um buh norm al sekit ar 5- 20 ppm Cu. Kondisi krit is dalam t anah 60- 125 ppm , dan dalam j aringan t anam an 5- 60 ppm Cu. Pada kondisi krit is pert um buhan t anam an m ulai t erham bat sebagai akibat keracunan Cu ( Allow ay, 1995) .

Penelit ian t ent ang keracunan logam t erhadap m ikroorganism e t anah dim ulai pada akhir abad XX. Gej ala keracunan t erlihat dengan m unculnya klorosis pada daun dan ini t erj adi karena Cu m am pu m engham bat at au m enggant ikan unsur logam lainnya sepert i Fe yang sangat pent ing dalam proses fisiologi dalam t ubuh t anam an. Sehingga keracunan Cu sej alan dengan defisiensi Fe ( Daniel et al., 1972) . Kadar Cu dalam t anah sekurang- kurangnya 4 ppm unt uk pert um buhan norm al t anam an serealia ( Henkens, 1965) .

Akt ivit as biologi j uga dapat dipengaruhi oleh peningkat an Cu dari aplikasi lim bah. Sebagai cont oh t elah dit em ui pada penurunan akt ivit as enzim at ik, peracunan pada bakt eri Rhizobium legum inosum bv t rifolli, di m ana

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

peracunan j uga dapat t erj adi akibat unsur Cd dan Zn dengan t ingkat an Cu> Cd> Zn ( Allow ay, 1995) .

3 . Un su r Pb ( Tim a h )

Kandungan Pb t ot al pada t anah pert anian berkisar ant ara 2–200 ppm . Sum ber unsur ini berasal dari berbagai j enis bebat uan. Pada bat uan ult rabasik ( gabbro) t erkandung 1,9 m g Pb/ kg, pada andesit 8,3 m g/ kg dan

pada granit ( bat uan asam ) 22,7 m g/ kg bat uan. Ada kecenderungan bahw a

kandungan Pb m eningkat dengan m eningkat nya kandungan silika bat uan ( Nriagu, 1978) .

I on Pb ++ dapat m enggant ikan K dalam kisi m ineral silikat at au Ca dalam karbonat dan m ineral apat it , m em iliki afinit as t erhadap S sehingga

m em bent uk m ineral galena ( PbS) sebagai bahan t am bang. Bila dianalogikan dengan unsur- unsur lain, berkem ungkinan unsur ini t erdapat dalam bent uk t erlarut , t eradsorpsi pada perm ukaan liat - hum us pada kom pleks pert ukaran, bent uk endapan, t erikat pada oksida- oksida Fe dan Mn sert a deposit karbonat alkalin, hum us, dan kisi- kisi silikat . Lagerw erf ( 1972) m enyim pulkan bahw a pH dan KTK berpengaruh dalam im obilisasi Pb dan

dalam proses ini bahan organik sangat berperan daripada pengendapan

dalam bent uk karbonat at au oleh oksida- oksida hidrat . Berkem ungkinan pula, asam hum ik berm olekul t inggi sangat m em bant u m e- im obilisasi Pb yang diberikan ke t anah dan t erikat berkordinasi dengan pasangan ion bebas.

Reaksi keseim bangan ikat an Pb ++ dikem ukakan oleh Lindsay ( 1979) yait u senyaw a- senyaw a Pb dalam bent uk oksida, karbonat , sulfat , silikat , fosfat ,

m ineral, hidrolisis dar i spesies Pb, kom pleks halida, dan lain- lainnya.

Sebagai cont oh beberapa reaksi dikem ukakan sebagai berikut :

- 8,50 - Pb Tanah, Tanah- Pb Pb ,K = 10

- 4,33 - Rekasi redoks, Pb + 2e Pb ( c) , Ko = 10

+ 12,89 - Oksida, PbO + H Pb + H

2 O, K = 10

+ 4,65 - Karbonat , PbCO

3 ( cer ussit e) 2H

- 4,25 - Fosfat , PbHPO

- 27,51 - Mineral, PbS( galena) Pb + S ,K = 10

- 17,75 - Hidrolisis, Pb + H

2 O Pb( OH) 2 + 2H , 10

( hidr olisis)

Pada cont oh reaksi di at as m enunj ukkan pH t anah dapat m em pengaruhi kest abilan at au kelarut an senyaw a Pb sebagaim ana dij elaskan pada reaksi- reaksi unsur sebelum nya.

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

a . Pe n a m ba h a n Pb k e Ta n a h

Hasil penelit ian di negara- negara Uni Eropa dan Am erika Serikat m enem ukan bahw a unsur Pb dapat m eningkat di perm ukaan t anah dari sum ber luar t erut am a dari pem buangan gas kenderaan berm ot or, indust ri peleburan logam dan lim bah cair. Sum ber polusi Pb dari pem bakaran m inyak bum i dapat m encapai 80% dari t ot al Pb di at m osfir, dan efeknya pada kadar Pb sangat kecil dalam bij i, um bi dan akar, dan t idak banyak m enyim pang dari kadar j aringan yait u sekit ar 0,5 ppm ( Foy et al., 1978) . Akum ulasi di perm ukaan daun t anam an bersam a debu dapat t erj adi bila t idak t ercuci oleh air huj an. Kasus kont am inasi Pb dari indust ri peleburan logam pada penurunan kesuburan t anah t erj adi selam a t ahun 1908–1913

d i I n g g r i s, y a i t u p a d a l a h a n - l a h a n d i se k i t a r i n d u st r i p e l e b u r a n l o g a m , k a n d u n g a n Pb t a n a h d i se k i t a r r a d i u s 1 0 0 m d a p a t m e n ca p a i 30.090 m g Pb/ kg ( Allow ay, 1995) .

Hasil analisis kandungan Pb pada beberapa sew age sludge di I nggris dilaporkan sekit ar 120–3000 m g Pb/ kg bahan kering yang berasal dari lim bah pedesaan dan kot a- kot a indust ri, di Am erika Serikat sekit ar 13– 19.700 m g Pb/ kg yang berasal dari 189 cont oh. Aplikasi lim bah pada lahan pert anian dapat m engakibat kan t erj adinya akum ulasi Pb pada t anam an sam pai t ingkat m em bahayakan. Pada t ahun 1986, Dew an Masyarakat Eropa m enet apkan bahw a aplikasi lim bah cair pada lahan berulang- ulang diperbolehkan bila penam bahan Pb t idak m elebihi 50–300 m g/ kg bahan kering ( Allow ay, 1995) .

b. Tok sisit a s Pb

Kadar unsur Pb yang t ersedia dalam t anah sangat rendah, t et api dibut uhkan t anam an dalam j um lah sangat sedikit , sam a halnya dengan kebut uhan unsur m ikro lainnya. Hasil analisis j aringan t anam an ( rerum put an) pada m asa pert um buhan akt if m enunj ukkan bahw a kandungan Pb berkisar dari 0,3–1,5 m g/ kg bahan kering. Beberapa j enis rerum put an t ert ent u t oleran t erhadap Pb t ersedia berlebihan dalam t anah ( Allow ay, 1995) .

Efek kelebihan unsur Pb pada t anam an belum banyak diket ahui, sebab gej ala- gej ala keracunan unsur ini sukar dibedakan dengan efek unsur m ikro lainnya. Pada hew an keracunan Pb m em pengaruhi fungsi Fe dalam proses sin t et is k om p lek s h aem p ad a p em b en t u k an h aem og lob in - cat alase- peroxidase ( Bryce- Sm it h, 1975) .

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

4 . Un su r Cd ( Ka dm iu m )

Unsur Cd t anah t erkandung dalam bebat uan beku sebesar 0,1–0,3 ppm , pada batuan m et am orfik sekit ar 0,1–1,0 ppm Cd, sedangkan pada bebat uan sedim en m engandung sekit ar 0,3–11 ppm . Pada um um nya kandungan dalam t anah ( t anah berasal dari hasil proses pelapukan dari bebat uan) 1,0 ppm at au lebih rendah ( Page and Birm ingham , 1973, in Allow ay, 1995) . Unsur Cd dan Zn m em iliki sifat kim ia yang ham pir serupa, hanya fungsinya dalam t ubuh t anam an dan hew an berbeda. Kadar Cd dalam j aringan t anam an berkisar 0,1–1,0 ppm ( Lagerwerf, 1972) . Akum ulasi Cd berlebihan dalam t anah dapat t erj adi dari bahan- bahan lain, sebaliknya m em berikan efek m erugikan pada pert um buhan t anam an.

Kadar Cd dalam t anah dipengaruhi oleh reaksi t anah dan fraksi- fraksi t anah yang bersifat dapat m engikat ion Cd. Dengan peningkat an pH kadar Cd dalam fase larut an m enurun akibat m eningkat nya reaksi hidrolisis, kerapat an kom pleks adsorpsi dan m uat an yang dim iliki koloid t anah. Disim pulkan pula bahw a pH bersam a- sam a dengan bahan m ineral liat dan kandungan oksida- oksida hidrat dapat m engat ur adsorpsi spesifik Cd yang m eningkat secara linear dengan pH sam pai t ingkat m aksim um ( Pickering, 1980) . Selain it u bahan kapur dapat m engendapkan Cd dalam bent uk

CdCO ++

3 dan pada kadar Cd rendah dapat m enggant ikan Ca

pada

perm ukaan krist al kalsit . Senyaw a- senyaw a t ert ent u sepert i bahan ligand dapat m em pengaruhi akt ivit as ion Cd, yait u m em bent uk kom pleks Cd- ligand yang st abil, gugus- gugus karboksil dan fenoksil berperan m engikat

sem ua unsur logam m ikro ( Alloway, 1995) . I on Cd ++ dapat m em bent uk ikat an kom pleks ligand dan diperoleh bahw a dengan ligand klorida

m em bent uk kom pleks yang st abil dibanding dengan bahan ligand lainnya ( Cot t on dan Wilkinson, 1972) .

Reaksi unsur Cd dalam t anah dalam berbagai bent uk ikat an/ senyaw a j uga dapat diram alkan sepert i unsur Zn, Cu, dan Pb. Reaksi- reaksi keseim bangan t ersebut ant ara lain reaksi redoks, m ineral- m iner al, hidrolisis, kom pleks halide, kom pleks am m onia, dan lain- lain ( Lindsay, 1979) . Sebagaim ana dengan logam lainnya, kelarut an, dan kest abilan Cd dipengaruhi oleh keasam an t anah dan senyaw a- senyaw a anorganik yang t erlibat dalam reaksi t ersebut . Beberapa cont oh reaksi Cd disaj ikan sebagai berikut :

- 13,64 - Reaksi redoks, Cd + 2e Cd ( c) , K = 10

- + 6,16 Mineral oct avit e, CdCO

Cd + CO 2 ( g) + H 2 O, K = 10

- 20,30 - Hidrolisis, Cd + 2H

2 O Cd( OH) 2 + 2H ,K = 10

+ 2,60 - Kom pleks halida, Cd + 2Cl CdCl

2 ,K = 10

- 4,0 - I kat an dengan ion lain, Cd + H

2 PO 4 CdHPO 4 + H ,K = 10

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

a . Pe n a m ba h a n Cd k e Ta n a h

Penam bahan Cd pada t anah t erj adi m elalui penggunaan pupuk fosfat , pupuk kandang, dari buangan indust ri yang m enggunakan bahan bakar bat ubara dan m inyak, buangan inkinerat ur ( t anur) dan sew age sludge ( Allow ay, 1995) .

Peningkat an Cd m elalui penggunaan pupuk fosfat sangat bervariasi t ergant ung dari j enis bat uan fosfat ( fosforit ) sebagai bahan indust ri pupuk fosfat . Hasil penelit ian di Am erika Serikat m em bukt ikan bahw a pem upukan fosfat dari bat uan fosfor it florida m eningkat kan kadar Cd t anah 0,3–1,2 g Cd/ ha/ t ahun, dan penggunaan pupuk fosfat lainnya yang m engandung 174 ppm Cd m em berikan 100 g Cd/ ha/ t ahun ( Alloway, 1995) . Bat uan fosforit pada um um nya m engandung 0–500 ppm Cd. Sedangkan penggunaan pupuk kandang dalam j angka panj ang m eningkat kan kadar Cd j auh lebih besar dibanding dengan dengan pem upukan bat uan fosfat .

Konst ribusi Cd dari deposit at m osfir pada um um nya t erj adi di w ilayah- w ilayah indust ri yang m enggunakan bahan bakar bat ubara dan m inyak sert a buangan lim bah. Di Er opa secara global konst ribusi Cd dari sum ber t ersebut dapat m encapai 19,7 sam pai 1631,4 t on/ t ahun ( Pacyna, 1987) .

Negara- negara Eropa dan Am erika dan j uga Jepang m em iliki indust ri peleburan bahan t am bang yang m em produksi lim bah m engandung unsur sepert i Cd yang cukup t inggi sebagai bahan polusi. Di I nggris, kandungan Cd pada t anah 300 m di sekit ar t um pukan bahan olahan t elah m engalam i polusi yang dapat m encapai angka 3,3 kg Cd/ t ahun, di Am erika 750 m g Cd/ kg t anah ( Alloway, 1995) . Pada m asa lalu penelit ian ber bagai lim bah pada um um nya dim ulai di negara- negara Eropa dan Am erika Serikat . Lim bah t ersebut ant ara lain berasal dari indust ri ban dan buangan dari berbagai indust ri, dan j uga dari ek skresi m anusia yang t ernyat a m engandung Cd. Kandungan Cd ini bervariasi, di I nggris berkisar ant ara 17 dan 23 m g/ kg bahan kering lim bah ( William s dan Davis, 1973) . Lahan yang diperlakukan dengan m enggunakan lim bah yang t elah diolah dengan t eknologi, kadar Cd t anah j auh m enurun yait u dari 9,0 m g Cd/ kg pada periode t ahun 1980/ 81 m enj adi 3,2 m g Cd/ kg bahan kering pada periode 1980/ 1990. Aplikasi lim bah pada lahan diperbolehkan bila kadar Cd t anah t idak m elebihi 3,0 m g Cd/ kg bahan kering ( Allow ay, 1995) .

b. Tok sisit a s Cd

Unsur Cd m em iliki sifat kim ia yang ham pir sam a dengan Zn t erut am a dalam proses penyerapan oleh t anam an dan t anah. Nam un Cd lebih bersifat racun yang dapat m engganggu akt ivit as enzim . Kadar Cd yang berlebihan dalam

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

m akanan dapat m erusak fungsi ginj al sehingga m engganggu m et abolism e Ca dan P, sert a m enim bulkan penyakit t ulang ( Mengel dan Kirkby, 1981) .

Di Jepang, pada m asa sebelum dan sesudah Perang Dunia I I , t erj adi polusi cukup berat pada t anah saw ah yang berasal dari pabrik peleburan Pb- Zn. Sehingga m enim bulkan penyakit yang disebut it ai- it ai yang disebabkan keracunan logam Cd. Kandungan Cd rat aan pada beras m eningkat m encapai 10 kali dari 0,07 m g Cd m enj adi 0,7 m g/ kg bahan segar, dapat m encapai m aksim um sebesar 3,4 m g Cd/ kg ( Fasset , 1980, dalam Allow ay, 1995) .

I I I . D I SKUSI

Sebagian besar m ineral- m ineral Zn, Cu, Pb, dan Cd t erlarut dalam suasana lingkungan asam ( pH rendah) dan kadar unsur yang t erlarut secara alam i m asih dalam bat as- bat as norm al bagi pert um buhan t anam an, kecuali pada t anah- t anah m asam ket ersediaanya cukup t inggi. Keracunan akan t erj adi bila kadarnya m elew at i am bang bat as dan keracunan ini t idak saj a t erj adi pada t anam an, t et api j uga pada hew an t ernak dan m anusia sert a kehidupan m ikroorganism e dalam t anah, t erut am a akibat unsur Pb dan Cd.

Di negara- negara Uni Eropa dan Am erika Serikat sebelum abad XX sew age sludge sebagai lim bah t inj a pada m ulany a diaplikasikan ke lahan pert anian unt uk kebut uhan pupuk N dan P t ernyat a m engandung Zn, Cu, Pb, dan Cd, dan unsur- unsur lainnya. Akibat penggunaan lim bah ini t erus m enerus t erj adi akum ulasi unsur- unsur logam sehingga m erusak kesuburan t anah, bahkan m enurunkan kualit as lahan. Kualit as lahan yang m enurun akibat aplikasi lim bah dit andai dengan gangguan t erhadap keragam an hayat i baik di dalam lapisan t anah m aupun di perm ukaan t anah ( USDA, 1998) . Khusus unsur Cd selain dari lim bah j uga diakibat kan oleh penggunaan pupuk fosfat dari bat uan fosfat dan pupuk kandang. Kem udian set elah pengolahan lim bah sebelum diaplikasikan, efek kont am inasi unsur- unsur logam pada t anah dapat dihindarkan.

Pengendalian unusur- unsur logam dalam t anah dapat dilakukan dengan m em aham i sifat - sifat kim ianya, sehingga kit a dapat m eram alkan pada kondisi lingkungan kim ia yang bagaim ana agar unsur- unsur logam t ersebut m enj adi st abil. Tindakan pengapuran, penggenangan, dan penggunaan bahan organik dapat dilakukan khususnya unt uk m engkont r ol unsur logam pada t anah m aupun pada lim bah. Pengapuran bert uj uan unt uk m enaikkan pH sekit ar 7,0 sehingga kelarut an ion- ion logam m enurun, t et api dengan cara ini m em but uhkan biaya cukup m ahal. Penggenangan dapat dilakukan

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

sepert i pada t anah saw ah, m em buat balong ( danau buat an) di daerah cekungan. Tuj uan penggenangan adalah unt uk m enurunkan keasam an. Penggenangan sekit ar 50 hari dapat m eningkat kan pH m enj adi alkalin ( Lahuddin dan Nasut ion, 2006) dan redoks pot ensial m enurun pada t ingkat yang rendah sehingga kondisi lingkungan kim ia bersifat anaerob. Pada

suasana redukt if ion- ion logam sepert i Zn ++ , Cu , Pb, dan Cd berpeluang unt uk bereaksi dengan sulfida m em bent uk ZnS, CuS, PbS, dan CdS.

Penggunaan bahan organik dalam m enet ralisir unsur- unsur logam sudah lam a dianj uran t erut am a pada lahan- lahan pert anian. Bahw a dalam proses dekom posisi bahan organik dihasilkan asam - asam organik yang berperan dalam m eningkat kan daya adsorpt if t anah sepert i m enj erat ( fixat ion) , m engkhelat ( chelat ion) at au m em bent uk senyaw a kom pleks bersam a ion- ion logam ( Bohn et al., 1979) . Lahuddin dan Sukirm an ( 1999) t elah m em bukt ikan bahw a pem berian kom pos ( dari bahan kulit durian segar) dapat m enurunkan kadar logam alum inium sepert i Al- dd dalam t anah, bahkan dapat m ereduksi penggunaan kapur dalam m eningkat kan pH t anah. Penggunaan pupuk organik segar m em but uhkan biaya besar, karena m em but uhkan 20 sam pai 30 t on/ ha. Cara lain adalah m enanam pupuk hij au secara periodik. Perom bakan pupuk hij au dalam t anah m enghasilkan asam - asam organik yang dapat m em bent uk senyawa organik kom pleks dan j uga m eningkat kan bahan organik t anah yang belum t erkont am inasi dengan unsur- unsur logam .

I V . KESI M PULAN

Unsur- unsur logam di dalam t anah berasal dari pelarut an m ineral- m ineral. Unsur logam Zn dan Cu sebagai unsur hara m ikro esensial dan Pb dan Cd sebagai unsur hara m ikro non- esensial di dalam t anah m em iliki sifat - kim ia yang sam a.

Tingginya kadar Zn, Cu, Pb, dan Cd dalam t anah, selain sifat t anah yang asam dapat j uga t erj adi akibat penam bahan dari luar sepert i penggunaan lim bah yang m engandung unsur logam yang t inggi, khusus unsur Cd peningkat annya dapat diakibat kan oleh pupuk kandang dan pupuk bat uan fosfat .

Pada t anah- t anah yang m engandung unsur m ikro yang berlebihan bagi pert um buhan t anam an dapat dikendalikan dengan m enst abilkan ion- ion logam dalam larut an t anah yait u dengan cara pengapuran, penggenangan dan pem berian bahan organik. Penanam an pupuk hij au secara periodik unt uk m engurangi akt ivit as ion- ion logam lebih efekt if, karena pupuk hij au

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

ini ber sifat ganda yait u selain m eningkat kan bahan organik t anah, j uga m enghasilkan asam - asam organik yang m em bent uk kom pleks organik yang dapat m engadsorpsi at au m enj erat kat ion- kat ion logam .

UCAPAN TERI M A KASI H

Guru Besar Tet ap adalah j abat an akadem ik t ert inggi yang diberikan oleh Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia yang dikukuhkan dalam rapat t erbuka Universit as Sum at era Ut ara. Jabat an ini adalah hasil suat u proses sej ak dari asist en sam pai pada saat ini. Dalam m engikut i pr oses t ersebut , kam i bany ak m engalam i gerak m aj u m undur dan berkat rahm at Allah SWT, akhirnya kam i diberikan gelar j abat an Guru Besar Tet ap pada Universit as Sum at era Ut ara.

Pert am a, kepada Rekt or Universit as Sum at era Ut ara, Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA( K) besert a j aj arannya, saya besert a keluar ga m engucapkan t erim a kasih yang sebesar- besarnya at as segala bant uan yang diberikan kepada kam i, baik dalam hubungan pribadi m aupun dalam hubungan kedinasan.

Ucapan t er im a kasih saya sam paikan kepada seluruh anggot a Dew an Gur u Besar dan Anggot a Senat Akadem ik USU yang berkenan m em berikan kepercayaan dan kehorm at an kepada saya sebagai Guru Besar Tet ap dalam Bidang I lm u Kesuburan Tanah pada Fakult as Pert anian USU.

Ucapan t er im a kasih saya sam paikan kepada Dekan Fakult as Pert anian USU besert a j aj arannya, st af pengaj ar, dan pegaw ai Fakult as Pert anian USU yang selalu m em berikan bant uan dan kerj a sam anya dalam m elaksanakan t ugas kependidikan di fakult as.

Ucapan t erim a kasih saya sam paikan kepada Depart em en I lm u Tanah yang saat ini dipim pin oleh Dr. I r. A. Rauf dan I r. Bint ang Sit orus, sert a seluruh st af pengaj ar at as dorongan, bant uan dan kepercayaannya kepada saya unt uk m em peroleh Jabat an Guru Besar dalam Bidang I lm u Kesuburan Tanah pada Fakult as Pert anian USU.

Ucapan t erim a kasih yang seikhlas- ikhlasnya saya sam paikan kepada dosen- dosen saya di Fakult as Pert anian USU, Prof. Dr. I r. A. Dardak, Pr of. Dr. I r. Tabas Pandia ( alm .) , I r. Paul Wibow o ( I r. Oei Giok I e, St af Balai Penelit ian Rispa Kp. Baru, sekarang Balai PKS Kp. Baru Medan) , I r. Julizar Lat ief, I r. P. Sim at upang, I r. B. Arit onang ( alm .) , I r. A. Muin Lubis ( alm .) , dem ikian j uga kepada I r. O. Hut agalung ( alm .) , Prof. I r. MPL. Tobing, I r.

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

Sut edj o, MSc ( alm .) , Prof. Dr. I r. J. A. Napit upulu, Prof. Dr. I r. Menet h Gint ing, Made dan t idak lupa kepada Dr. Must afa Madj nu, I r. Nurbeina Usm an ( alm .) dan I r. C.U. Marbun. Dem ikian j uga kepada dosen- dosen saya di I PB–Bogor, Prof. Dr. I r. M. Weiss ( alm .) , Prof. Dr. I r. Gusw ono Supardi, Prof. Dr. I r. Hari Suseno ( alm .) dan lain- lain yang t ak t ersebut kan di sini. Mereka sem ua m em berikan berbagai m akna kepada saya sehingga saya dapat berdiri dalam sidang pengukuhan ini. Dem ikian j uga kepada kakanda I r. Fachri Dj as, baik sem asa m asih sam a- sam a m ahasisw a m aupun pada saat m enj adi dosen di Fakult as Pert anian USU, selalu m em berikan perhat ian pada saya, unt uk it u saya m engucapkan t erim a kasih yang sebesar- besarnya.

Khusus kepada bapak Prof. Dr. I r. A. Dardak, sebagai asist en beliau, saya selalu diaj ak dalam kegiat an- kegiat an penelit ian dan t erakhir m endirikan KPK- I PB- USU yang sekarang SPS USU, saya m engucapkan t erim a kasih dengan t ulus at as pengalam an- pengalam an, didikan form al dan inform al yang diberikan kepada saya.

Saya m engucapkan t erim a kasih kepada Bapak Prof. Dr. I r. Andi Hakim Nasut ion ( alm .) , di m ana pada perkenalan pert am a di Fakult as Pert anian USU bersam a- sam a dengan Bapak Prof. I r. MPL. Tobing dan Bapak I r. A. Muin Lubis ( alm .) , set elah diw aw ancarai saya diperkenankan unt uk m engikut i sekolah pascasarj ana di I PB–Bogor pada t ahun 1977 – 1979.

Saya m engucapkan t erim a kasih set ulus- t ulusnya kepada guru- guru saya di Sekolah Rakyat “ Yosua” Medan, khususnya kepada Bapak Drs. Cholidin Nasut ion ( alm .) dan I bu Zahara yang t elah m endidik saya di t ingkat dasar . Mereka selalu m engaj ak saya unt uk m enyelesaikan t ugas- t ugas adm inist rasi t erut am a pada set iap akhir uj ian kenaikan kelas. Kegiat an ini m em berikan pengalam an dan kesan t ersendiri bagi saya, yang m em ot ivasi saya agar m enj adi sisw a yang berprest asi.

Saya m engucapkan t erim a kasih kepada Pem bant u Rekt or I USU Prof. Dr .

I r. Sum ono yang banyak m em bant u saya sej ak pengusulan sam pai dengan pengukuhan Guru Besar Tet ap USU pada hari ini.

Pada saat - saat inj ur y t im e dalam proses pengusulan saya m enj adi Guru Besar Tet ap USU saya t idak lupa m engucapkan t erim a kasih kepada Pem bant u Rekt or I I , Drs. Subhilhar, MA, dan Bapak Prof. Sanw ani Nasut ion, SH at as bant uannya.

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

Kepada Drg. Saidina Ham zah sekeluarga, saya m engucapkan t erim a kasih set ulus- t ulusnya at as bant uan yang diberikan kepada kam i, baik dalam hubungan sehari- hari t elah banyak m em bant u kam i.

Kam i m engucapkan t erim a kasih sebesar- besarnya kepada Alum ni Fakult as Pert anian USU yang dipim pin oleh Saudara I r. Razali dan I r. Dahlan Harahap at as m ot ivasi, bant uan m oral, dan m at erial sehingga saya berhasil m em peroleh Guru Besar Tet ap USU. Dem ikian j uga kepada I r. I sm an Nuriadi sekeluar ga, I r. Sukri, I r. Yusuf Husni, I r. Sukirm an, at as segala bant uan yang diberikan kepada kam i.

Pada w akt u pert em uan alum ni Fakult as Pert anian USU di Pekanbaru, saya diundang bersam a I r. Erw in Ma’aruf, MS. Kam i disam but hangat oleh alum ni yang ham pir- ham pir t erlupakan, 27 t ahun yang lalu kam i sent uh dengan halus dan kasar di Kam pus Fakult as Pert anian USU, kem udian m enghilang t anpa ada berit a. At as sam but an dan budi baik yang diberikan kepada kam i, pada kesem pat an ini secara khusus kam i m engucapkan t erim a kasih kepada adinda I r. Fidber Chaniago, MSi, I r. Suj oko, I r. Sarkaw i, I r. Sam sul Rizal Lubis, I r. Kast a Karo- Karo, I r. Erw in Nasut ion, I r. Mulyono, BSc, dan lain- lain yang t idak t ersebut kan nam anya di sini.

Kepada sahabat kam i I r. Rahim ah Alf, I r. OK. Nazaruddin Hisyam , MS dan ist r i, I r. Er w in Ma’aruf, MS dan ist ri, I r. Ahm ad Huzaini, MS ( alm .) , Prof. Dr.

I r. Sum ono, MS dan ist ri, kam i m engucapkan t erim a kasih sedalam - dalam nya at as bant uan yang t elah diberikan kepada kam i sew akt u st udi di

I PB–Bogor. Ket ika it u kam i m enerim a m usibah, put ra kam i yang ket iga m eninggal dalam kandungan, dukacit a kam i t erobat i berkat adanya para sahabat m endam pingi kam i.

Pada hari Jum at t anggal 9 Februari 2007 ( hari lahir saya) saya m enghadap Bapak Rekt or Pr of. Dr. Charuddin P. Lubis, DTM&H, SpA( K) bersam a dengan Pem bant u Rekt or V I r. I sm an Nuriadi. Kam i berbicara hanya beberapa m enit , secara spont an saya diberi kado hari lahir saya oleh beliau berdua. Kado t er sebut saya t erim a dengan per asaan har u yang t ak t erhingga. Selain it u sej ak pr oses awal dalam pengusulan Guru Besar Tet ap USU sam pai final sangat banyak bant uan yang diberikan kepada saya. Unt uk it u kam i sekeluarga m engucapkan t erim a kasih yang sebesar- besarnya dan set ulus- t ulusnya.

Kepada Dekan Fakult as Pert anian USU, Prof. I r. Zulkifli Nasut ion, PhD, secara khusus kam i m engucapkan t erim a kasih sebesar- besarnya at as bant uan yang diberikan. Pada saat - saat akan berakhir m asa pengabdian

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

saya di USU beliau t erus m enerus m em ot ivasi saya unt uk m endapat kan Guru Besar Tet ap USU.

Dem ikian j uga kepada adinda I r. Mukhlis, MS, I r. Supriadi, MS, I r. MMB. Dam anik, MSc, I r. Lahm uddin Lubis, MSi dan I r. I rsal, MSi, yang t elah

b a n y a k m e m b e r i k a n p e r h a t i a n d a n b a n t u a n n y a u n t u k p e r si a p a n pengukuhan saya ini, saya m engucapkan t erim a kasih sebesar - besarnya.

Saya m erasa sedih karena dalam usia sudah lanj ut , saya har us surut dar i gelanggang pengabdian di USU, t et api j uga saya gem bira m elihat pert um buhan dan perkem bangan khususnya di Depart em en I lm u Tanah Fakult as Pert anian USU. Sewakt u saya st udi di I PB- Bogor saya m elihat kem aj uan- kem aj uan yang dicapai Jurusan I lm u Tanah I PB- Bogor. Ket ika saya kem bali set elah m enyelesaikan st udi, saya dit ugaskan m enj abat Ket ua Jurusan I lm u Tanah, saya sarankan kepada rekan- rekan di Jurusan I lm u Tanah agar m enent ukan m inat dan m engikut i program st udi S2 dan S3 sesuai dengan m inat m asing- m asing agar Jurusan I lm u Tanah Fakult as Pert anian USU dapat m engikut i kem aj uan- kem aj uan yang t elah dicapai di

I PB- Bogor. Sekarang Depart em en I lm u Tanah Fakult as Pert anian USU j auh lebih m aj u dan berkem bang dibandingkan sew akt u saya m enj abat ket ua j urusan, baik dalam bidang sum ber daya m anusianya m aupun dari segi sarana yang t er sedia saat ini. Hal inilah yang m enggem birakan saya.

Kepada ist ri saya Nurw elis Sikum bang, at as pengabdianm u t anpa pam rih dalam m em bina rum ah t angga t erut am a dalam m asa- m asa sulit penuh duka kit a hadapi bersam a- sam a, dengan rasa cint a yang sedalam - dalam nya saya m engucapkan t erim a kasih. Dem ikian j uga kepada ibu m ert ua Zanew ar dan Bapak St . Razali ( alm .) saya m engucapkan t erim a kasih set ulus- t ulusnya at as bim bingan dan nasihat - nasihat selam a ini. Kepada put ra- put riku, Wahyu Abdillah- Susi Manaw iyah Harahap, Wim I kbal Nur sal, Alfi Syahrin, dan Qor i Am alia, dengan penuh rasa kasih sayang kam i selalu m engharapkan dan m endoakan kalian agar m enj adi insan yang berguna dan m em berikan m anfaat bagi keluarga dan m asyarakat .

Kepada kedua orang t uaku, Bagindo Musa dan Zulbaidah sert a saudara- saudaraku, bahw a sem asa saya m asih rem aj a, saya m enget ahui harapan yang dibebankan kepada saya. Saya m engucapkan t erim a kepada kedua orang t ua yang t elah m endidik saya dengan penuh kasih sayang, dan kepada saudara- saudaraku, kakanda Zulkifli ( alm .) , Muslim , adinda Bacht aruddin, Busm i, Suhasm i, Zusnedi, Zusm an, Zulhafani, dan Ernaw at i saya m ohon m aaf at as harapan yang dibebankan kepada saya belum

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

t erpenuhi. Khusus kepada kedua adinda I r. Bacht aruddin dan Jusniar, saya m engucapkan t erim a kasih at as bant uannya selam a ini.

Kepada st af pengaj ar dan pegaw ai Fakult as Pert anian USU yang t ak t ersebut kan nam anya saya m engucapkan t erim a kasih at as segala bant uan dan kerj a sam anya selam a saya m engabdi di Fakult as Pert anian USU. Seorang guru pernah m engat akan kepada saya: ” Sekecil apapun kebaikan orang padam u t idak boleh engkau lupakan, sebesar apapun yang kau berikan kepada orang j angan diingat , yang kau t erim a, t erim alah dengan ikhlas, yang kau berikan lepaskanlah dengan ikhlas” .

Dengan m engucapkan syukur kepada Allah SWT, saya akhiri pidat o ilm iah ini disert ai ucapan t erim a kasih kepada hadirin sekalian.

Wabillahi t aufik w alhidayah. Wassalam u’alaikum w arahm at ullahi w abarakat uh.

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

D AFTAR PUSTAKA

Adriano, D. C., G. M. Paulsen, and L. S. Murphy. 1971. Phosphorus- iron and

phosphorus- zinc relat ionship in corn ( Zea m ays L.) seedlings as affect ed by m ineral nut rit ion. Agron. J. 63: 36–39.

Allow ay, B. J. 19975. Heavy Met als in Soils. 2 rd Edit ion. Blackie Academ ic &

Professional - Chapm an & Hall. London- Glasgow - Wenheim - New York. Tokyo–Melbourne–Madras. 368 p.

Ant onovics, J., A. D. Bradshaw and R. G. Turner. 1971. Heavy m et al t olerance in plant s. Adv. I n Ecol. Res. 7: 1–85.

Baker, D. E., D. R. Bouldin, H. A. and J. R. Miller. ( Eds.) 1985. Crit er ia and

Recom m endat ions for Land Applicat ion of Sludge in t he Nor t heast . Pennsylvania St at e Univ., Agri. Exp. St a. Bull. 851.

Bryc- Sm it h, D. 1975. Heavy m et als as cont am inant s of t he hum an environm ent . The Educat ional Techniques Subj ect Group. Chem ist ry Casset t e. The Chem . Soc. London.

Carles, J., J. Calm es, J. Magny and R. Polou. 1969. The dist ribut ion of zinc

and it s t oxicit y in plant s. C. R. Acad. Sci. ( Paris) , Ser, D. 268: 516–519.

Cot t on, A. F. and G. Wilk inson. 1972. Advanced inorganic chem ist ry. 3 rd Ed.

I nt ersciene Publisher. New York.

Daniel, R. R., B. E. St uck m eyer and L. A. Pet er son. 1972. Copper t oxicit y in

Phaseoulus vulgaris l. as influenced by iron nut rit ion. I . An anat om ical st udy. J. Am er. Soc. Hort . Sci. 9: 249–254.

Fasset , D. W. 1980. I n Met als in t he Environm ent , ed. Waldron, H. A. Academ ic Press, London, p. 61–110.

Foy, C. D., R. L. Chaney and M. C. Whit e. 1978. The physiology of m et al

t oxit y in plant s Ann. Rev. Plant Phy siol. 29: 511–566.

Gum bira- Said, E. 1994. Penanganan dan Pem anfaat an Lim bah I ndust ri Saw it . Badan Kerj a sam a Pusat St udi Lingkungan Riset Unggulan Terpadu ( RUT I 93/ 94) .

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

Hodgson, J. F. W. L. Lindsay and J. F. Trierw ieler. 1966. Micronut r ient

cat ion com plexing in soil solut ion. Com plexing of zinc and copper in displacing solut ion fr om calcar eous soils. Soil Sci. Soc. Am er . Proc.

Just e, C. and Mench, C. 1992. Biochem ist ry of Trace Met als, ed. Adriano D.

C. Lew is Publishers, Boca Rat on. Chapt er 7.

Lahuddin dan Sukirm an. 2005. Efek I net raksi Perlakuan Kom pos Kulit

Durian dan Kapur pada Tanah Asam t erhadap Keasam an Tanah, P t ersedia, Al yang dapat Dipert ukar kan. Makalah dalam Prosiding Sem inar PTN- BKS Barat UNAND Padang, 2005.

Lahuddin, I r. MS and Zulkifli Nasut ion. ( 2006) . The I nfluence of fert ilizers,

NaHCO 3 , soil t ype on chem ist ry of flooded soils and plant grow t h. Wet land Science 3: 161–167.

Lahuddin dan Muklis. 2007. Kim ia Tanah. Dept . I lm u Tanah Fapert a USU.

( Dalam Proses Penerbit an) .

Lagerw er f, J. V. 1972. Lead, m ercury and cadm ium as environm ent al cont am inant s, p. 593–636. I n: Micronut r ient s in Agricult ure. Soil Sci. Soc. Am erica, Madison, Wisconsin, USA.

Lindsay, W. L. 1972. Zinc in soils and plant nut it ion. Ad. in Agron. 42:

Lindsay, W. L. 1979. Chem ical Equilibria in Soils. A Wiley- I net rscience Publicat ion. John Wley & Sons. New York- Chichest er- Brisbane- Toront o. 448 p.

Mengel, Dr. Konrad and E. A. Kirby. 1978. Principles of Plant Nut rit ion. 3 rd

ed.I nt ernat ional Pot ash I nst it ut e. P.O. Box, CH- 3048 Worblaufen- Bern/ Sw it zerland. 655 p.

Nriagu, J. O. 1978. The Biochem ist ry of Lead. Elsevier Biom edical Press.

Pacyna, J. M. 1987. Lead, Mercury and Arsenic in t he Environm ent . SCOPE

31, eds. T.C. Hut chinson and K. M. Meem a, John Wiley, Cichest er, p.69–87.

Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah

Picker ing, W. 1980. Cadm ium in t he Environm ent . Part I Ecological Cycling,

ed. J. O. Nriagu. John Wiley, New York.

Sixt , H. 1994. The applicat ion of recycling t echnology of palm oil m ill fact ory. Pr osiding Sem inar Sehari Pem anfaat an Lim bah Padat / Cair Menj adi Energy dengan Teknologi Daur Ulang. Jakart a, 7 Februari.

USDA. 1998. Soil Qualit y Resour ce Concerns: Soil Biodiversit y. USDA Nat ural Resource Concern.

Warneke, D. D., and S. A. Barber. 1973. Diffusion of zinc in soils: I I I .

Relat ion t o zinc adsorpt ion isot herm s. Soil Sci. Soc. Am . Pr oc. 37: 355–358.

William , D. E. and D. J. David. 1973. The effect s of superphosphat e on t he

cadm ium cont ent of soils and plant s. Aust ralian J. Soil Research 11: 43–56.

Pidat o Pengukuhan Jabat an Guru Besar Tet ap Universit as Sum at era Ut ara

RI W AYAT H I D UP I . D ATA PRI BAD I

Nam a : I r. Lahuddin, MS

NI P

Jabat an : Guru Besar Tet ap Bidang I lm u Kesuburan Tanah

pada Fakult as Pert anian USU

Pangkat / Golongan

: Pem bina Ut am a/ I Vc

Agam a : I slam Tem pat / Tanggal Lahir : Palem bang/ 9 Februari 1942 Alam at : Jln. Nazir Alw i 21 Medan ( 20154) Nam a Ayah : Bagindo Musa ( alm .) Nam a I bu : Zulbaidah ( alm .)

I st ri

: Nurw elis