Perumusan masalah Tujuan Penulisan Batasan Masalah Metode Penelitian Sistematika Penulisan

2 terhadap torsi dan kekuatan tekuk yang lebih tinggi dibandingkan profil WF, dan juga kelebihannya secara estetik. Berbicara mengenai gedung tinggi tentu tidak terlepas hubungannya dengan gempa. Struktur yang tinggi tentu mempunyai dampak yang besar terhadap adanya gaya gempa. Jepang yang merupakan negara dengan kota-kota yang rawan terjadi gempa dan tsunami, penelitian dan terobosan dalam pembangunan banyak dilakukan untuk menangani masalah kerusakan struktur akibat dampak pasca bencana, maupun upaya pencegahan terjadinya kerusakan struktur dimasa yang akan datang. Salah satu survey secara visualdilakukan terhadap kerusakan akibat gempa Jepang pada 11 maret 2011 yang terjadi pada berbagai jenis bangunan yang terbuat dari beton bertulang dan baja. Dari perbandingan kerusakan yang terjadi pasca gempa, dapat dilihat bahwa kerusakan lebih parah terjadi pada struktur beton bertulang dibandingkan struktur yang terbuat dari baja.Pada bangunan baja kerusakan rata-rata hanya terjadi pada elemen non-struktural. lampiran A Berdasarkan pengalaman tersebut, Jepang menggencarkan bangunan sistem struktur baru dengan penggunaan material struktur inovatif, yang secara khusus dipromosikan bersama perusahaan besar pembuat baja. Salah satu perusahaan yang berpartisipasi adalah Nippon Steel Sumitomo Metal Corporation yang memproduksi baja hollow dengan ukuran hingga 80 x 80 cm. Oleh sebab itu penulis dalam skripsi ini akan membandingkan penggunaan kolom baja hollow Nippon Steel Tube dan beton bertulang, sebagai bahan struktur high rise building.

1.2 Perumusan masalah

Perumusan masalah berdasarkan latar belakang di dapat 1. Berapa besar perbandingan dimensi kolom antara struktur yang menggunakan Nippon Steel Tube dan beton bertulang ? 2. Berapa besar perbandingan beban mati akibat berat sendiri antara struktur dengan baja dan beton bertulang ? 3 3. Bagaimana perbandingan respon kedua struktur terhadap beban dinamik gempa ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui perbandingan dimensi kolom antara pengunaan kolom Nippon Steel Tube dan beton bertulang. 2. Untuk membandingkan beban akibat berat sendiri antara struktur baja dan beton bertulang. 3. Untuk membandingkan respon struktur terhadap pembebanan dinamik akibat gempa

1.4 Batasan Masalah

1. Bangunan yang direncanakan gedung perkantoran 18 x 32 m , tinggi lantai 4 m, jumlah lantai 15 di wilayah Medan, kondisi tanah keras. 2. Modelisasi struktur adalah 3 dimensi dengan bantuan software SAP2000 v.16 3. Analisa gempa metode respon spektra 4. Tidak merencanakan pondasi, tangga dan detail sambungan 5. Perbandingan harga yang dilampirkan hanya sebagai kelengkapan tambahan dan tidak dapat dijadikan patokan karena pengaruh berbagai faktor non teknis. 6. Jenis sambungan pada kolom yang dijelaskan termasuk sebagai sambungan kaku rigid.

1.5 Metode Penelitian

Penulisan tugas akhir ini mengacu pada metode studi analitis berdasarkan data-data dan literatur yang berhubungan dengan topik serta masukan-masukan dari dosen pembimbing.Analisa gempa dinamis ragam respon spektra menggunakan sap 2000 v.16. 4

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan dari penulisan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori mengenai baja dan beton bertulang yang digunakan sebagai bahan struktur gedung yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan dan mengacu pada referensi-referensi yang diperoleh penulis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai tahapan dalam analisis desain dan perbandingan yang akan dikakukan untuk penelitian Tugas Akhir ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisa hasil perencanaan dan perbandingan dari penggunaan Nippon Steel Tube dengan Beton Bertulang yang secara khusus membandingkan berat dan dimensi penggunaan kedua bahan tersebut. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari seluruh kegiatan tugas akhir ini serta saran-saran yang nantinya dapat membantu dan memberikan referensi mengenai pemilihan antara penggunaan baja dan beton bertulang. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Analisa Kolom Beton Bertulang Yang Diperkuat Dengan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP)

16 118 125

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

1 34 120

Analisa Portal Dengan Menggunakan Kolom Nippon Steel Tampang Hollow Tube Dibandingkan Dengan Menggunakan Kolom Beton Bertulang Untuk Highrise Building

1 15 90

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 15

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 1

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 1 6

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 28

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Portal Dengan Menggunakan Kolom Nippon Steel Tampang Hollow Tube Dibandingkan Dengan Menggunakan Kolom Beton Bertulang Untuk Highrise Building

0 0 40

ANALISIS PORTAL DENGAN MENGGUNAKAN KOLOM NIPPON STEEL TAMPANG HOLLOW TUBE DIBANDINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN KOLOM BETON BERTULANG UNTUK HIGH-RISE BUILDING

0 0 11