Debridement TINJAUAN PUSTAKA Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Debridement Ulkus Diabetes Melitus Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Sukoharjo.

Derajad I – IV : dilakukan bedah minor serta pengelolaan medis, dan dilakukan perawatan dalam jangka panjang sampai dengan luka terkontrol dengan baik. Smelzer Bare, 2005

10. Debridement

Debridement merupakan salah satu penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan ulkus kaki diabetik yang sudah mengalami neuropatik perifer dan luka sudah masuk pada jaringan subkutan.Operasi debridement merupakan teknik yang dilakukan untuk pengangkatan jaringan mati pada luka ulkus yang dapat terlihat dari warna luka tersebut yaitu pucat, bahkan hitam karena jaringan sudah mati. Tindakan bedah emergensi yang sering dilakukan untuk mencegah infeksi biasanya yaitu debridement jaringan nekrotik dan amputasi yang diindikasikan untuk menghentikan atau menghambat proses infeksi. Terdapat tindakan bedah untuk insisi ulkus yang sudah terinfeksi yaitu infeksi yang tidak mengancam tungkai grade 1 – grade 2 , sedangkan infeksi yang mengancam tungakai garde 3 – grade 4 Dexa Media, 2007. Setelah dilakukan debridement, luka harus dilakukan irigasi larutan garam fisiolofis atau larutan lain dan dilakukan dressing atau juga disebut dengan kompres dan dibalut sampai luka tertutup untuk mencegah resiko infeksi setelah pembedahan. Dexa Media, 2007. Adapun pilihan dalam tindakan untuk debridement tersebut antara lain yaitu : a. Debridement Mekanik Debridement mekanik dilakukan menggunakan irigasi lukacairan fisiologis, ultrasoniclaser, untuk membersihkan jaringan nekrotik. b. Debridement Enzimatik Pemberian enzim pada permukaan luka guna menghancurkan residu – residu protein yang terdapat pada luka tersebut c. Debridement Autolitik Tindakan debridement ini secara alami apabila terkena luka. Proses ini melibatkan enzimproteolitik endogen yang secara alamiakan meliliskan jaringan nekrotik dan memacu granulasi. d. Debridement Biologi Belatung Lucilla serricatta yang disterilkan sering digunakan pada tindakan debridement biologi.Karena belatung ini menghasilkan enzim yang mampu menghancurkan jaringan nekrotik padaluka ulkus tersebut. e. Debridement Bedah Debridement bedah ini lebih sering dilakukan karena lebih cepat dan efisien untuk menghambat infeksi, antara lain tujuannya, mengevakuasi bakteri kontaminasi, mengangkat jaringan nekrotik, menghilangkan kalus dan menghilangkan resiko infeksi lokal.

11. Post Debridement

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPEN Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Benigna Prostat Hiperplasia Post Open Prostatectomy Hari Ke-1 Di Ruang Gladiol Atas RSUD Sukoharjo.

0 2 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPEN Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Benigna Prostat Hiperplasia Post Open Prostatectomy Hari Ke-1 Di Ruang Gladiol Atas RSUD Sukoharjo.

0 2 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST DEBRIDEMENT ULKUS DIABETES MELITUS DI RUANG GLADIOL ATAS RUMAH SAKIT Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Debridement Ulkus Diabetes Melitus Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Sukoharjo.

0 2 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST DEBRIDEMENT ULKUS DIABETES MELITUS DI RUANG GLADIOL Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Debridement Ulkus Diabetes Melitus Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Sukoharjo.

0 2 15

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Debridement Ulkus Diabetes Melitus Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Sukoharjo.

0 5 4

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Chronic Kidney Disease Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 5

TINJAUAN KASUS Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Debridement Ulkus Diabetes Melitus Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Sukoharjo.

0 3 10

PEMBAHASAN Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post Debridement Ulkus Diabetes Melitus Di Ruang Gladiol Atas Rumah Sakit Umum Sukoharjo.

0 2 11

ASUHAN AKEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DM

0 0 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES MELITUS

0 0 11