Warna HASIL DAN PEMBAHASAN A.

commit to user 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Sifat Sensoris Roti Tawar Millet Kuning dan Roti Tawar Millet Merah Uji sensoris merupakan cara-cara pengujian terhadap sifat-sifat bahan pangan dengan menggunakan indera manusia termasuk indera penglihatan, perasa, dan pembau. Dalam penelitian ini, pengujian secara inderawi digunakan untuk menilai kualitas roti tawar yang meliputi warna, rasa, aroma, tekstur, dan overall. Penelitian sifat sensoris produk roti tawar millet dilakukan menggunakan metode Multiple Comparison TestUji Perbandingan Jamak Setyaningsih dkk., 2008. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan diantara satu atau lebih sampel roti tawar millet dengan kontrol roti tawar terigu 100 dan untuk memperkirakan besarnya tingkat perbedaan yang ada serta untuk mengetahui kesukaan panelis terhadap sampel yang disajikan. Data yang diperoleh kemudian di uji menggunakan ANOVA. Penelitian sifat sensoris roti tawar millet ini dilakukan oleh 35 panelis semi terlatih.

1. Warna

Warna adalah atribut mutu yang pertama kali dinilai dalam penerimaan suatu makanan. Menurut Kartika 1988, warna merupakan suatu sifat bahan yang dianggap berasal dari penyebaran spektrum sinar, selain itu warna bukan merupakan suatu zat atau benda melainkan suatu sensasi seseorang oleh karena adanya rangsangan dari seberkas energi radiasi yang jatuh ke indera mata atau retina mata. Penentu mutu suatu bahan pangan umumnya tergantung pada beberapa faktor, salah satu faktor tersebut secara visual adalah warna, karena warna adalah faktor paling menentukan menarik tidaknya suatu produk makanan Winarno, 2002. Menurut Winarno 2002 suatu bahan yang dinilai bergizi, enak dan teksturnya sangat baik tidak akan diminati oleh konsumen apabila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberi kesan telah commit to user K K menyi dengan millet Ket :Ko 85 Ket :Ko 85 dilihat dilihat Tabel Roti T K K K notasi y KONTROL KONTROL mpang dari n berbagai merah deng Gambar 4. ontrol = Terigu 5 + Tepung M Gambar 4. ontrol = Terigu 5 + Tepung M Hasil uji t pada Tabel t pada Tabel 4.1 Skor Ku Tawar K1 Te K2 Te K3 Te yang berbeda m warna yang formula dap gan berbagai 1 Roti tawar u 100; K1= T Millet Kuning 1 .2 Roti tawa u 100; M1= T Millet Merah 1 sensoris sko l 4.1 dan sko l 4.2 ualitas Warn erigu 90 + erigu 85 + erigu 80 + menunjukan be K1 M1 g seharusnya pat dilihat p formula dap r millet kuni Terigu 90 + T 15; K3 = Ter r millet mera Terigu 90 + 5 ; M3 = Te or kualitas w or kualitas w na Roti Tawa Formula + Tepung Mi + Tepung Mi + Tepung Mi eda nyata pada a. Warna ro pada Gamb pat dilihat pa ing dengan b Tepung Millet rigu 80 + Tep ah dengan b Tepung Millet erigu 80 + Te warna roti taw warna roti taw ar Millet Kun a illet Kuning illet Kuning illet Kuning α 5 K2 M2 oti tawar mil bar 4.1 dan ada Gambar berbagai form t Kuning 10; pung Millet Ku erbagai form t Merah 10 ; epung Millet M war millet ku war millet m ning Warn 10 15 20 31 llet kuning roti tawar r 4.2 mula K2 = Terigu uning 20 mula M2 =Terigu Merah 20 uning dapat merah dapat na Skor 5,17 a 5,29 a 6,46 b K3 M3 commit to user Tabel 4.2 Skor Kualitas Warna Roti Tawar Millet Merah Roti Tawar Formula Warna Skor M1 Terigu 90 + Tepung Millet Merah 10 6,06 a M2 Terigu 85 + Tepung Millet Merah 15 6,31 a M3 Terigu 80 + Tepung Millet Merah 20 8,20 b notasi yang berbeda menunjukan beda nyata pada α 5 Skor : 1= Amat sangat lebih baik dari R; 2 = Sangat lebih baik dari R; 3 = Lebih baik dari R; 4 = Agak lebih baik dari R; 5 = Sama baiknya dengan R; 6 = Agak lebih buruk dari R; 7 = Lebih buruk dari R,8 = Sangat lebih buruk dari R; 9 = Amat sangat lebih buruk dari R; R= Kontrol Roti tawar dengan terigu 100 Tabel 4.1 menunjukan bahwa roti tawar dengan substitusi tepung millet kuning menghasilkan warna yang tidak berbeda nyata antara roti tawar K1 dan roti tawar K2, dan tidak jauh berbeda dengan kontrol yang ditunjukan dengan nilai berkisar 5 sama baiknya dengan kontrol. Tetapi roti tawar K1 dan roti tawar K2 berbeda nyata dengan roti tawar K3 dengan nilai 6,46 yang menunjukan warna roti tawar lebih buruk dibandingkan dengan kontrol. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak penambahan tepung millet kuning, warna roti tawar yang dihasilkan semakin buruk, karena warna yang dihasilkan akan semakin kusam atau tidak putih bersih, sebab warna dasar tepung millet kuning berwarna putih agak kuning. Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa semakin banyak penambahan tepung millet merah, warna yang dihasilkan semakin buruk dibandingkan dengan kontrol. Warna roti tawar pada roti tawar M1 dan roti tawar M2 tidak beda nyata tetapi ada beda nyata dengan roti tawar M3 yang sangat lebih buruk dibandingkan dengan kontrol. Hal ini terjadi karena warna roti tawar millet adalah merah keruh kusam, sebab warna dasar tepung millet merah berwarna merah keruh kusam, sehingga mempengaruhi warna roti tawar yang dihasilkan. Pada umumnya roti tawar berwarna putih bersih, sehingga panelis kurang suka terhadap warna keruhkusam. commit to user

2. Aroma