dibutuhkan anak usia SD. Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan bahwa cerita dapat digunakan oleh orang tua dan guru sebagai sarana mendidik
dan membentuk kepribadian anak melalui pendekatan transmisi budaya atau cultural transmission approach Suyanto Abbas, 2001.
Pada siswa SD N Gondang I dapat dilihat bahwa tingkat keaktifan siswa dalam berbicara didalam kelas saat pembelajaran maupun saat berpendapat khusus
mata pelajaran Bahasa Indonesia tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan pada saat proses belajar mengajar siswa terdiam jika guru memberikan kesempatan untuk
bertanya, menyanggah atau berpendapat. Berdasarkan situasi dan kondisi yang ada, penulis mencoba menerapkan strategi pembelajaran Cerita Berantai sebagai
upaya dalam membantu siswa berlatih menambah kosa kata bicara serta menumbuhkan kemauan dengan bercerita siswa sehingga cerita akan mudah
dimengerti makna dan kesimpulannya tanpa siswa merasakan bosan saat pelajaran bercerita tersebut. Strategi Cerita Berantai ini dikemas menyenangkan sehingga
siswa akan tertantang mengeluarkan ide kreatif dalam mencari kalimat yang tepat, sesuai dengan tema atau judul cerita. Latar belakang di atas mewakili masalah
yang diungkapkan oleh penulis menjadi penjabaran dalam penelitian tindakan kelas dalam judul “ Peningkatan kemampuan berbicara siswa melalui penerapan
strategi Cerita Berantai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD N Gondang I Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan tahun ajaran 2013 2014”.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penggunaan strategi Cerita Berantai pada
siswa kelas V SD N Gondang I Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan tahun ajaran 20132014.
B. Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Gondang I Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan sebagai suatu penelitian guna
meningkatkan kemampuan berbicara siswa sehingga berdampak pada peningkatan keaktifan berbicara Bahasa Indonesia melalui penerapan strategi Cerita Berantai.
Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN Gondang I yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Adapun waktu penelitian ini dimulai
pada tanggal 18 Desember 2013 sampai dengan 16 Januari 2014. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1 Observasi, menurut Suharsimi
Arikunto 1998: 28 metode observasi adalah “ suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis”. Sehingga dalam
penelitian ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan kemampuan berbicara siswa di kelas V melalui strategi Cerita Berantai.
Observasi berlangsung saat proses pembelajaran tindakan, sehingga observer penulis dapat memantau secara langsung setiap hal yang terjadi selama proses
pembelajaran. 2 wawancara, menurut Rubino Rubiyanto 2009: 73 menjelaskan wawancara itu adalah “cara pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab secara
langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan responden menjawab secara lisan pula. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan guru
kelas V terkait dengan aspek-aspek pembelajaran kelas V yang berlangsung kesehariannya terutama dalam ruang lingkup berbicara Bahasa Indonesia, lalu
wawancara dengan kepala sekolah guna mengetahui sejauh mana potensi akademik yang dimiliki sekolah serta kualitas mengajar guru terkait pelaksanaan
strategi pembelajaran, kemudian ketiga adapun kegiatan wawancara singkat dengan salah seorang siswa kelas V yaitu penulis ingin menggali sejauh mana
kemampuan berbicara siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. 3 Dokumentasi, adalah metode penelitian ilmiah yang menggunakan dokumen-dokumen sebagai
acuan untuk kepentingan penelitian. Dan adapun dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang daftar nama siswa kelas V, serta foto-foto
kenampakan lingkungan sekolah serta kegiatan pembelajaran saat berlangsung. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
bersifat deskriptif kualitatif. Data yang penulis kumpulkan meliputi data terkait penerapan Cerita Berantai sebagai Strategi pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan berbicara siswa dengan memberikan tindakan dan penilaian
menggunakan ceklist terhadap siswa, data observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dalam menerapkan Cerita Berantai dengan membuat lembar
observasi aktivitas siswa, data tanggapan siswa diperoleh dengan observasi pada saat proses tindakan berlangsung. Untuk memperoleh data yang valid perlu
dilakukan Uji validitas data dalam penelitian ini penulis menggunakan validitas
trianggulasi adapun penjabarannya adalah Trianggulasi menurut Wina Sanjaya 2009 untuk menghasilkan informasi yang akurat, agar tidak salah dalam
pengambilan keputusan dapat menggunakan teknik trianggulasi, yakni suatu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan berbagai metode agar informasi
itu dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah mengambil keputusan. Trianggulasi data adalah pengujian data dan informasi yang diperoleh
selalu diuji dengan data serta informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama maupun berbeda.
Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh adalah bersifat kualitatif, sehingga tata cara yang dihasilkan berupa deskriptif,
yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
berbicara siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan