TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1. Tinjauan Pustaka

lapisan tersebut disahkan kemudian dirotary evapotator untuk memperoleh alkanolamida. Senyawa karet alam disediakan menurut resep sistem vulkanisasi semi-efisien. Pencampuran karet alam dan bahan-bahan lainnya dilakukan pada Two-roll mill. Pencampuran karet alam dengan dengan bahan-bahan lain dilakukan secara bertahap hingga keadaan homogen pada suhu ± 21-25 °C selama ±24 jam. Pengujian waktu matang optimum dilakukan dengan menggunakan Monosanto Oscillating-Disk Rheometer dengan suhu 150 °C. Vulkanisasi yang dilakukan menggunakan KAO tech hot press pada suhu 150 °C dengan waktu pematangan t90 yang telah diperoleh dari data pengujian waktu vulkanisasipematangan optimum. Pengukuran kekerasan vuklanisat dilakukan berdasarkan ASTM D 2240 dengan menggunakan duro meter shore A. Hasil dari pembuatan alkanolamida dibuktikan melalui bilangan gelombang yeng terbentuk dari gugus karbonil amida yang diperlihatkan pada gambar 1. Dimana munculnya pita serapan pada bilangan gelombang C-Dan 1558 cm¯¹. Pada bilangan gelombang daerah 3356 cm¯¹ menunjukan adanya vibrasi gugus OH. Pada bilangan gelombang 1069 cm¯¹ Yang merupakan vibrasi stretching C-O. Pada bilangan gelombang 717 merupakan –CH2 dan yang merupakan rantai hidrokarbon alkil rantai panjang [4]. Gambar 1. FT-Infra Red dari Alkanolamida

B. Landasan Teori 1. Karet

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan dikenal sebagai latex di getah beberapa jenis tumbuhan tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakan untuk menciptakan karet adalah pohon karet Para. Hevea brasiliensis Euphorbiaceae. Ini dikarenakan melukainya akan memberikan respons yang menghasilkan lebih banyak latex lagi. Struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili : Euphorbiaceae, Genus : Hevea, Spesies : Hevea brasiasiliensis Tim Penulis, PS. 2007. Karet alam memiliki sifat umum yaitu memiliki warna agak kecoklat – cokltan, dengan berat jenis 0,91 – 0,93. Sifat mekaniknya tergantung dari derajat vulkanisasi, sehingga dapat dihasilakan banyak jenis sampai jenis yang kaku seperti ebonite. Temperatur penggunaan yang paling tinggi sekitar 99 C, melunak pada suhu 130 C dan terurai sekitar 200 C. Sifat isolasi listriknya berbeda karena pencamouran dengan adiktif. Namun demikian, karakteristik listrik pada frekuensi tinggi sangat jelek. Zat tersebut dapat larut dalam hidrokarbon, ester asam asetat dan sebagainya Ompungsunggu. 1987. Tanaman karet memiliki beberapa keuntungan, antara lain: a. Bahan baku karet digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat penghubung dan penahan getar. b. Sebagai alat rumah tangga dan kantor, seperti selang air, kasur busa. c. Hasil samping tanaman karet yang memberikan keuntungan adalah batang pohon karet. d. Mampu membentuk ekologi Hutan.

2. Struktur Kimia Karet

Polyisoprena adalah gabungan dari unit – unit monomer hydrocarbon C5H8 isoprene yang membentuk rantai panjang dan jumlahnya sangat banyak. Karet alam adalah makro molekul polyisoprena yang bergabung dengan ikatan kepala ke ekor. Konfigurasi dari polimer ini adalah konfigurasi ”cis” dengan susunan ruang yang teratur, sehingga rumus dari susunan karet adalah 1,4 cis polyisoprena. Susunan ruang demikian membuat karet mempunyai sifat kenyal. Adapun rumus bangun dari isoprena, polyisoprena dan cis 1,4 polyisoprena dapat dilihat dibawah ini. CH3 CH2 = C – CH = CH2 Gambar 2.2 Struktur monomer Isoperna. CH3 CH3 - CH2 – C = CH – CH2 – CH2 – C = CH – CH2 – n Gambar 2.3 Rumus bangun Polyisoprena