Komunikasi Sebagai Transmisi Pesan

untuk lebih bersikap kritis dalam memilih film untuk dikonsumsi terutama terhadap pornografi dalam media film.

F. Kerangka Teori

1. Komunikasi Sebagai Transmisi Pesan

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communication , dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna Effendy, 2001 : 9. Pada hakikatnya komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain- lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati Effendy, 2001 : 11. Sedangkan pengertian dari komunikasi merupakan kegiatan menyampaikan pesan. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan perkataan lain, komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setala tuned bagi komunikator dengan komunikan Effendy , 2001 : 13. Menurut Joseph A. Devito pengertian komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih, yakni kegiatan menyampaikan dan menerima pesan, yang mendapat distorsi dari gangguan-gangguan, dalam suatu konteks, yang menimbulkan efek dan kesempatan untuk arus balik. Oleh karena itu, kegiatan komunikasi meliputi komponen-komponen sebagai berikut: konteks, sumber, penerima, pesan, saluran, gangguan, proses penyampaian atau proses encoding, penerimaan atau proses dekoding, arus balik dan efek. Unsur-unsur tersebut agaknya paling esensial dalam setiap pertimbangan mengenai kegiatan komunikasi. Ini dapat kita namakan kesemestaan komunikasi, unsur-unsur yang terdapat pada setiap kegiatan komunikasi, apakah itu intra-persona, antarpesona, kelompok kecil, pidato, komunikasi massa atau kumunikasi antar budaya Effendy, 2001 : 5 Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu kegiatan atau proses menyampaikan pesan yang dilakukan suatu pihak dan diterima oleh pihak lain. Tiga konsep komunikasi menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno Dan Edward M. Bodaken : a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Komunikasi adalah penyampaian pesan searah dari seseorang atau suatu lembaga kepada seseorang sekelompok orang lainnya, baik secara langsung tatap-muka ataupun melalui media, seperti surat kabar selebaran, surat kabar, majalah, radio, atau televisi. b. Komunikasi sebagai interaksi Komunikasi merupakan suatu proses sebab-akibat atau aksi- reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seseorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau menganggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya. c. Komunikasi sebagai transaksi : Komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran anda atas perilaku verbal dan nonverbal orang lain yang anda kemukakan kepadanya juga mengubah penafsiran orang lain tersebut atas pesan-pesan anda, dan pada gilirannya, mengubah penafsiran anda atas pesan-pesannya, begitu seterusnya Mulyana, 2005: 61-67. Namun komunikasi bukan hanya sekedar kegiatan menyampaikan pesan saja, akan tetapi juga merupakan kegiatan penyampaian pesan dengan maksud dan tujuan untuk merubah perilaku dan pendapat orang lain. Seperti yang dikemukakan oleh Carl I. Hovland : “Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain” Effendy, 2001 : 10. Hal ini diperkuat oleh Harold Lasswell : “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu” Effendy, 2001 : 10. Sehingga berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian dari komunikasi adalah proses pertukaran pesan yang bersifat timbal balik antara komunikator dengan komunikan yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi pendapat serta mengubah sikap dan perilaku komunikan sebagai penerima pesan.

2. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Dokumen yang terkait

UNSUR PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Film “Pacar Hantu Perawan” Karya Yoyok Dumprink)

5 17 41

PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis isi adengan pornografi film horor indonesia yang dibintangi Dewi Persik sejak tahun 2008-2012)

0 3 225

PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia Periode Bulan Juli-Desember 2009).

0 0 20

PENDAHULUAN PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia Periode Bulan Juli-Desember 2009).

0 1 28

DAFTAR PUSTAKA PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Isi Adegan Pornografi dalam Film Horor Indonesia Periode Bulan Juli-Desember 2009).

0 0 4

REPRESENTASI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Semiotika Representasi Unsur-unsur Pornografi REPRESENTASI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Semiotika Representasi Unsur-unsur Pornografi dalam Film Hantu Binal Jembatan Semangg

2 4 14

PENDAHULUAN REPRESENTASI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA (Analisis Semiotika Representasi Unsur-unsur Pornografi dalam Film Hantu Binal Jembatan Semanggi).

0 2 7

PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR (ANALISIS ISI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR (ANALISIS ISI PORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA PERIODE BULAN JANUARI-JUNI 2009).

0 0 22

LAPORAN PENELITIAN KOLABORATIFPORNOGRAFI DALAM FILM HOROR INDONESIA Pornografi Dalam Film Horor Indonesia (Analisis Isi Pornografi Dalam Film Horor “Hantu Binal Jembatan Semanggi” dan “Darah Janda Kolong Wewe”).

0 2 4

PENDAHULUAN Pornografi Dalam Film Horor Indonesia (Analisis Isi Pornografi Dalam Film Horor “Hantu Binal Jembatan Semanggi” dan “Darah Janda Kolong Wewe”).

0 1 10