5
Tabel 3. Klasifikasi Pasien Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Diagnosa dari Gejala Penyakit Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Diagnosa No.
Kasus Jumlah
Presentase pasien
1 ISK bawah cystitis
2, 4, 5, 7, 12, 13, 14, 15, 19, 22, 24, 26, 27, 31, 33, 37, 38, 39, 40, 41,
42, 44, 45, 48, 49, 51, 52, 53,, 54, 57, 63, 66, 67, 68, 72, 80, 88, 91
38 40,9
2 ISK atas
pyelonefritis 1, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 16, 17, 18, 20,
21, 23, 25, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 43, 46, 47, 50, 55, 56, 58, 59,
60, 61, 62, 64, 65, 69, 70, 71, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 81, 82, 83,
84, 85, 86, 87, 89, 90, 92, 93 55 59,1
Total 93
100
Berdasarkan tabel 3, sebagian besar gejala yang dialami oleh pasien mengarah pada infeksi saluran kemih atas dengan gejala demam, mual, muntah,
nyeri pinggang, badan lemas, pusing, dan nyeri bagian ulu hati, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pasien terdiagnosa infeksi saluran kemih atas
yaitu pyelonefritis sebanyak 59,1 sedangkan infeksi saluran kemih bawah yaitu cystitis hanya terdapat 40,9 .
3. Penyakit Penyerta
Bahan pertimbangan lain yang digunakan dalam memilih terapi antibiotik adalah adanya penyakit penyerta pada pasien infeksi saluran kemih.
Tabel 4. Karakteristik Pasien Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Penyakit Penyerta Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Diagnosa Penyakit Penyerta
Jumlah Kasus Presentase Pasien
1 IHD 2
2,1 2 Kanker
serviks 1
1,1 3 DM
2 2,1
4 Hipertensi 14 15,1
5 Gagal jantung
2 2,1
6 Gastritis 2 2,1
7 Dyspepsia 3 3,2
Total 25
27,8
4. Status Kepulangan Pasien
Di dalam kartu rekam medis status kepulangan pasien terdiri dari keadaan keluar dan cara keluar. Menurut kartu rekam medis keadaan keluar
diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu sembuh, membaik, belum sembuh, mati 48 jam, dan mati 48 jam. Cara keluar pasien juga diklasifikasikan
6 menjadi lima macam, yaitu diizinkan pulang, pulang paksa, dirujuk ke…, lari, dan
pindah RS lain. Dalam penelitian ini, keadaan keluar pasien dapat dilihat pada tabel 5 dan untuk cara keluar dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 5. Karakteristik Pasien Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Keadaan Keluar Pasien Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Keadaan Keluar Pasien
Jumlah Presentase pasien
1 Sembuh 2 2,2
2 Membaik 84 90,3
3 Belum Sembuh
7 7,5
Total 93
100
Tabel 6. Karakteristik Pasien Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Cara Keluar Pasien Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Cara Keluar
Jumlah Presentase Pasien
1 Diijinkan Pulang
87 93,5
2 Pulang Paksa
6 6,5
Total 93
100
B. Karakteristik obat
Pengobatan yang diberikan kepada pasien infeksi saluran kemih tidak hanya pengobatan dengan menggunakan antibiotik saja melainkan juga dengan
non antibiotik. Penggunaan obat non antibiotik ini merupakan terapi penunjang untuk penyembuhan infeksi saluran kemih.
1. Penggunaan Obat Non Antibiotik
Tabel 7. Karakteristik Penggunaan Obat Non Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
Kelas Terapi Nama Obat
Jumlah Presentase
pasien Larutan elektrolit
Ringer laktat 93 100
Analgesik non opioid Antalgin, Paracetamol
51 54,8
Antiinflamasi non steroid Ketorolac
16 17,2
Antagonis 5-HT
3
Scopamin Hyosin, Ondansetron 25
26,9 Stimulant motilitas
Metoklopramide 7
7,5 Diuretik kuat Furosemide
2 2,2
Antiangina golongan nitrat Isosorbid dinitrat
1 1,1
Antiangina golongan antagonis kalsium
Amdixal Amlodipine maleat 1
1,1 Antagonis reseptor H
2
Ranitidin 33 35,5
Kelator dan senyawa Kompleks
Sucralfate 1 1,1
Ansietas Alvis Alprazolam
1 1,1
Antiseptik saluran kemih Urinter asam pipemidat
2 2,2
Antiplatelet Aspirin 1
1,1
7
2. Penggunaan Antibiotik
Antibiotik yang digunakan pada pengobatan infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap Rumah Sakit “X” adalah dari golongan sefalosporin generasi
pertama cefazolin dan generasi ketiga cefotaxim, ceftriaxon, dan cefixime, golongan fluorokuinolon ciprofloxacin dan levofloxacin, dan golongan penisilin
amoxan dan ampicillin. Penggunaan terapi antibiotik pada pasien infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap Rumah Sakit “X” meliputi antibiotik tunggal dan
kombinasi.
Tabel 8. Karakteristik Penggunaan Obat Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Penggunaan Antibiotik
Jumlah Presentase pasien
1 Antibiotik tunggal
77 82,8
2 Antibiotik kombinasi
16 17,2
Total 93
100
Dalam penelitian ini, dari 93 pasien ditemukan 77 pasien menggunakan antibiotik secara tunggal dan 16 pasien menggunakan antibiotik kombinasi.
Penggunaan antibiotik tunggal yang paling banyak adalah dari golongan sefalosporin.
Tabel 9. Karakteristik Penggunaan Antibiotik Tunggal Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Golongan Antibiotik
Nama Obat
Jumlah Presentase
pasien 1 Sefalosporin
Generasi 1 Cefazolin
5 40,9
Generasi 3 Cefotaxim 28
Ceftriaxon 3 Cefixime 2
2 Fluorokuinolon Ciprofloxacin 30
36,5 Levofloxacin 4
3 Penisilin
Amoxan 3 5,4
Ampicillin 2 Total 77
pasien 82,8
Tabel 10. Karakteristik Penggunaan Antibiotik Kombinasi Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Kombinasi
Jumlah Presentase pasien
1 Ampicillin + ciprofloxacin
3 3,2
2 Ceftriaxon + Ampicillin
1 1,1
3 Ciprofloxacin +
Ceftriaxon 3 3,2
4 Cefotaxim + Ampicillin
1 1,1
5 Ampicillin + levofloxacin
1 1,1
6 Ciprofloxacin +
Cefotaxim 5 5,3
7 Cefotaxim +
Ceftriaxon 1 1,1
8 Ciprofloxacin + levofloxacin
1 1,1
Total 16
pasien 17,2
8
C. Ketepatan Penggunaan Antibiotik
1. Tepat Indikasi
Ketepatan indikasi berkaitan dengan pemberian suatu antibiotik yang sesuai dengan diagnosa infeksi saluran kemih yang tertulis di rekam medik pasien.
Semua pasien pada penelitian ini memenuhi kriteria tepat indikasi karena semua pasien yang menderita infeksi saluran kemih mendapatkan terapi antibiotik.
Tabel 11. Ketepatan Indikasi Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Ketepatan Indikasi
Jumlah Presentase
Pasien 1 Tepat
indikasi 109 100
2 Tidak tepat indikasi
Total 93
pasien 100
2. Tepat Obat
Ketepatan obat merupakan kesesuaian pemilihan antibiotik dengan memperhatikan efektivitas antibiotik yang bersangkutan. Antibiotik yang
digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih di instalasi rawat inap Rumah Sakit “X” adalah antibiotik golongan sefalosporin, fluorokuinolon dan penicillin.
Tabel 12. Penggunaan Antibiotik Tepat Obat Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011
No Antibiotik No
Kasus Jumlah
Presentase Peresepan
1 Cefotaxim 1, 8, 9, 16, 17, 20, 30, 37, 47, 50, 59, 70,
71, 81, 82, 83, 87, 90, 92 19 17,4
2 Levofloxacin
2, 21, 34, 35, 48, 56 6
5,5 3 Ciprofloxacin
3, 4, 6, 7, 10, 15, 18, 19, 20, 24, 26, 28, 29, 31, 32, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 46, 48,
51, 52, 54, 55, 60, 62, 64, 65, 69, 63, 72, 73, 75, 80, 84, 85, 89, 91
42 38,5 4
Ceftriaxon 11, 29, 46, 58, 79
5 4,6
5 Cefixime 23,
88 2
1,8 6 Ampicillin
78 1
0,9 7 Amoxicillin
53, 65,
86 3
2,8 Total 78
71,6
9
Tabel 13. Penggunaan Antibiotik Tidak Tepat Obat Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2011