Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Sumberdaya Manusia

62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Sumberdaya Manusia

berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya manusia berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta mencakup kepemimpinan dalam mengelola sumber daya manusia berupa guru dan siswa. Pengelolaan sumber daya manusia pendidikan diawali dengan perencanaan. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan sebagai berikut. Pe gelolaa su er daya a usia er asis prestasi di sekolah kami diawali dari perencanaan, baik SDM berupa siswa maupun guru. Untuk SDM berupa guru, perencanaan yang kami lakukan meliputi penyusunan anggaran tenaga kerja, yaitu kegiatan memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, tujuannya untuk mendapat gambaran mengenai kebutuhan tenaga kerja, dan penyusunan program tenaga kerja, yaitu kegiatan untuk mengisi formasi yang meliputi program pengadaan tenaga kerja, promosi jabatan, pelatihan dan pengembangan pegawai, pengembangan karier, program pemeliharan pegawai, dan program pemberhentian pegawai. Wawa ara de ga Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 8 Desember 2012. Menurut penjelasan Bapak Mufti Addin, disebutkan bahwa perencanaan sumber daya manusia berupa guru yang dilakukan di SMP Al 63 Islam 1 meliputi penyusunan anggaran tenaga kerja man power budgeting yaitu kegiatan memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, tujuannya untuk mendapat gambaran mengenai kebutuhan tenaga kerja, dan penyusunan program tenaga kerja man power programming, yaitu kegiatan untuk mengisi formasi yang meliputi program pengadaan tenaga kerja, promosi jabatan, pelatihan dan pengembangan pegawai, pengembangan karier, program pemeliharan pegawai, dan program pemberhentian pegawai. Hal ya g sa a dike ukaka oleh Bapak M. “yafi’i tahu Wakil Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan bahwa perencanaan SDM berupa guru diawali dari perencanaan. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tersebut meliputi penarikan atau rekrutmen tenaga pengajar yang dilakukan melalui empat tahapan. Hal ini dijelaskan oleh Bapak M “yafi’i se agai erikut. Kegiata ya g dilakuka dala pere a aa eliputi pengadaan tenaga pendidik yang dilakukan dalam tahapan antara lain meliputi: 1 pencarian personel, baik secara kualitas maupun kuantitas; 2 pencarian personel untuk memenuhi kebutuhan sekolah; 3 memutuskan personel yang memenuhi persyaratan kebutuhan sekolah; dan 4 kegiatan memilih posisi personil. Tahapan-tahap di atas dilakukan dengan melibatkan beberapa orang. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik yang dibutuhkan dan sesuai juga dengan kualifikasi yang dimiliki calon tenaga pendidik, sehingga calon yang diterima mampu menunjang cita-cita SMP Al-Islam 1 Surakarta seperti yang tercantum didalam visi, misi dan tujuan sekolah Wawa ara de ga Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. 64 Hasil wawancara tersebut di atas menunjukkan bahwa proses rekrutmen tenaga pendidik di SMP Al Islam 1 Surakarta dilakukan dengan melibatkan beberapa orang. Tahapan yang dilakukan meliputi: 1 pencarian personel, baik secara kualitas maupun kuantitas; 2 pencarian personel untuk memenuhi kebutuhan sekolah; 3 memutuskan personel yang memenuhi persyaratan kebutuhan sekolah; dan 4 kegiatan memilih posisi personil. Proses yang dilakukan tersebut bertujuan agar memenuhi kebutuhan tenaga pendidik yang dibutuhkan dan sesuai juga dengan kualifikasi yang dimiliki calon tenaga pendidik, sehingga calon yang diterima mampu menunjang cita-cita SMP Al-Islam 1 Surakarta seperti yang tercantum didalam visi, misi dan tujuan sekolah. Guna menunjang pengadaan guru yang berkualitas, SMP Al Islam 1 Surakarta melakukan proses seleksi yang berjenjang dan dilakukan melalui beberapa tahapan. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan sebagai berikut: Seleksi merupakan sebuah proses yang ditujukan untuk memutuskan pelamarcalon tenaga pendidik mana yang akan diterima atau ditolak. Proses seleksi penerimaan tenaga pendidik di SMP Al Islam 1 Surakarta dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: 1 wawancara pendahuluan; 2 pengisian formulirblangko lamaran; 3 pemeriksaan berkas lamaran; 4 test psikologi; 5 wawancara; 6 persetujuan atasan langsung; 7 pemeriksaan kesehatan; 8 induksi atau orientasi. Tujuan rekrutmen adalah memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek berarti memenuhi kebutuhan akan personil sesuai dengan tuntutan saat ini, sedang tujuan jangka panjang adalah untuk memenuhi penyediaan personil terus menerus baik personil 65 pelayanan maupun personil profesional. Untuk masalah pengadaan guru baru, kami diberi kewenangan oleh Yayasan Perguruan Al Islam Surakarta untuk mengadakan seleksi. Proses seleksi diawali dari kebutuhan sekolah yang mengajukan akan kebutuhan guru kepada Yayasan. Lalu yayasan menyerahkan proses rekrutmen kepada sekolah setelah menyetujui permohonan yang kami ajukan. Wawancara dengan Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 8 Desember 2012. Menurut penjelasan Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta, dijelaskan bahwa rekrutmen guru yang dilakukan oleh sekolah mempunyai tujuan jangka pendek short-term dan jangka panjang long-term. Tujuan jangka pendek berarti memenuhi kebutuhan akan personil sesuai dengan tuntutan saat ini current situation, sedang tujuan jangka panjang adalah untuk memenuhi penyediaan personil terus menerus baik personil pelayanan maupun personil profesional. Proses seleksi guru yang dilakukan di SMP Al Islam 1 Surakarta meliputi: 1 wawancara pendahuluan; 2 pengisian formulirblangko lamaran; 3 pemeriksaan berkas lamaran; 4 test psikologi; 5 wawancara; 6 persetujuan atasan langsung; 7 pemeriksaan kesehatan; 8 induksi atau orientasi. Hal yang sama dijelaskan pula oleh Bapak Sumardi 51 tahun Pengurus Bidang Pendidikan di Yayasan Perguruan Al Islam Surakarta yang menjelaskan bahwa proses seleksi dilakukan sepenuhnya oleh sekolah. Yayasan menyerahkan sepenuhnya proses pemilihan guru baru setelah menerima permohonan kebutuhan guru baru dari sekolah. Hal ini 66 dilakukan mengingat sekolah merupakan entitas yang paling mengetahui akan kebutuhannya. Kalau masalah seleksi guru baru, pihak Yayasan memang menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Jadi sekolah menyusun perencanaan SDM, baik guru maupun kesiswaan yang kemudian diajukan kepada yayasan. Setelah permohonan disetujui, maka semua proses dilakukan sepenuhnya oleh sekolah. Kami hanya memantau dan mendampingi dalam setiap tahapan proses seleksi. Ini dimaksudkan karena memang sekolah lah yang paling mengetahui akan kebutuhan tenaga pendidiknya. Kami hanya menetapkan kriteria calon guru yang dapat diterima di Yayasan kami. Dengan kriteria tersebut, sekolah berhak menentukan siapa-siapa yang dapat diterima sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut. Wawa ara de ga Bapak Sumardi 51 tahun Pengurus Bidang Pendidikan di Yayasan Perguruan Al Islam Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. Pengorganisasian SDM tenaga pendidikan di SMP Al Islam 1 Surakarta dilakukan oleh kepala sekolah dengan memperhatikan aspirasi dari bawah atau bottom up. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan bahwa pengorganisasian tenaga pendidikan berupa penempatan jabatan staf kepala sekolah dilakukan berdasarkan aspirasi dari bawah. Langkah ini dilakukan oleh kepala sekolah dengan membentuk tim yang terdiri dari lima orang yang bertindak selaku komisi pemilihan untuk menetapkan formatur calon staf kepala sekolah. Setelah formatur ditetapkan, maka diadakan pemungutan suara untuk memilih calon staf kepala sekolah. Kami mempunyai tradisi yang cukup unik dalam pemilihan staf manajemen sekolah, baik untuk kelas reguler maupun 67 RSBI. Staf sekolah dipilih secara demokratis melalui pemungutan suara. Saya selaku kepala sekolah membentuk tim lima, karena tim ini memang terdiri dari 5 orang. Tim ini bertugas menetapkan formatur dan menyelenggarakan pemungutan suara atau semacam KPU lah. Tim Lima berperan sebagai Komisi Pemilihan Umum yang dibentuk atas dasar usulan para guru dan karyawan saat pengajian bersama. Setelah calon ditetapkan selanjutnya dilakukan pemungutan suara. Hasil pemilihan tersebut selanjutnya harus diberikan kepada yayasan untuk diolah sebelum akhirnya benar-benar diresmikan. Tentu diharapkan mereka yang terpilih adalah yang benar-benar bisa bekerja sama dengan Kepala Sekolah. Nah, jadi pemilihan ini sebenarnya baru tahap awal yang masih harus disempurnakan dengan tahapan berikutnya. Tetapi setidaknya melalui Pemilihan ini akan didapatkan gambaran aspirasi arus bawah yang sesungguhnya, dengan asumsi bahwa pemilihan yang ditangani oleh Tim Lima tersebut benar-benar berlangsung jujur dan adil Wawa ara dengan Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. Hal yang sama dikemukakan oleh Bapak Sutadi 51 tahun salah seorang anggota Tim Lima dalam pemilihan Staf Manajemen Sekolah di SMP Al Islam 1 Surakarta. Menurut penjelasan Bapak Sutadi dikatakan bahwa pemilihan staf manajemen sekolah yang didasarkan pada aspirasi bottom up dapat meningkatkan moral kerja sekolah. Pemilihan staf manajemen sekolah melalui pemungutan suara secara langsung mencerminkan gambaran aspirasi arus bawah yang sesungguhnya. Dengan cara ini saya yakin bahwa moral kerja sekolah akan semakin meningkat karena mereka yang terpilih adalah mereka yang benar-benar dianggap mampu mengisi jabatan tersebut. Wawa ara de ga Bapak Sutadi 51 tahun salah seorang anggota Tim Lima dalam pemilihan Staf Manajemen Sekolah di SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. 68 Hasil pengamatan di lapangan pada saat pemilihan staf manajemen menunjukkan bahwa suasana cukup meriah dan panas. Hasil pengamatan dapat dipaparkan sebagai berikut. Dari seluruh undangan yang berjumlah sekitar 90 orang, yang membubuhkan tanda tangan sebagai pemilih adalah 79 orang. Sedangkan saat penghitungan, jumlah kartu suara yang masuk ke dalam kotak suara sejumlah 76 kartu suara. Adapun posisi yang diperebutkan untuk kelas reguler adalah Waka Wakil Kepala Pelaksana Harian, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Humas, dan Waka Sarana dan Prasarana Sarpras Adapun untuk kelas RSBI hanya memperebutkan 4 posisi, sebab posisi Humas dan Sarpras dijadikan satu. Adapun para pemegang suara terbanyak di kelas RSBI adalah Drs. Syafii untuk posisi Pelaksana Harian, Ratnawati Kiding, S.Pd untuk posisi Kurikulum, Aminudin Furqon, SKom untuk posisi Kesiswaan dan Drs. Saeful Qomar untuk posisi Humas dan Sarpras. Sedangkan pada kelas reguler suara terbanyak dipegang oleh Drs. Muslih, Irianto, BA, Thoha Sholihin, SPd, dan Drs. Saeful Qomar. Sementara itu sumber di KPU menjelaskan bahwa yang akan diajukan kepada yayasan untuk masing- masing posisi adalah sebanyak 5 nama yang mendapatkan suara terbanyak. Pengendalian SDM guru di SMP Al Islam 1 Surakarta dilakukan dengan lima cara. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan bahwa pengendalian SDM berupa guru di SMP Al Islam 1 Surakarta dilakukan melalui lima cara. Kelima cara tersebut antara lain meliputi: a Menentukan standar-standar untuk melakukan control terhadap: 1 Pengembangan standar kompetensi: 2 Pengembangan standar proses 3 Standar penilaian; dan 4 Standar pendidik; b Membandingkan pelaksanaan performance dengan standar; c Pengembangan standar proses; d Standar penilaian; dan e Standar pendidik. 69 Ber i ara asalah pe ge dalia “DM, sekolah ka i menerapkan lima cara untuk mengendalikan SDM guru. Kelima cara tersebut antara lain meliputi: a Menentukan standar-standar untuk melakukan kontrol terhadap: 1 Pengembangan standar kompetensi: 2 Pengembangan standar proses 3 Standar penilaian; dan 4 Standar pendidik; b Membandingkan pelaksanaan performance dengan standar; c Pengembangan standar proses; d Standar penilaian; dan e Standar pendidik. Wawancara dengan Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 8 Desember 2012. Hal yang sama dijelaskan pula oleh Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta. Menurut penjelasan Bapak M “yafi’i tahun, dikatakan bahwa standar pengembangan kompetensi guru di SMP Al Islam 1 Surakarta mengacu pada UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sedangkan untuk membandingkan pelaksanaan kinerja dengan standar dilakukan supervisi terprogram dengan model Cooperative Professional Development CPD. Hal ini dijelaskan oleh Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala “MP Al Isla “urakarta se agai berikut. Me a g e ar kalau pe ge dalia “DM, khusus ya guru, di sekolah kami dilakukan dengan lima cara sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Sekolah. Untuk pengembangan standar kompetensi, standar proses, standar penilaian; dan standar pendidik kami menggunakan acuan berupa UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sedangkan untuk membandingkan pelaksanaan kinerja dengan standar, kami melakukannya melalui supervisi yang dilakukan secara terprogram. Kepala sekolah tidak melakukan supervisi secara langsung, kami sudah menerapkan supervisi model CPD atau Cooperative Professional Development. Melalui model ini, Kepala Sekolah, yang diwakilkan kepada saya, menyerahkan sepenuhnya supervisi kepada setiap MGMP di sekolah kami. 70 Jadi semua MGMP membentuk kelompok untuk saling mensupervisi guru. Mereka hanya mengadakan pertemuan dengan kami sekali dalam satu semester untuk memberikan laporan. Kemudian laporan tersebut saya serahkan kepada Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab untuk diserahkan kepada Yayasan. Wawa ara de ga Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 8 Desember 2012. Penerapan supervisi model CPD yang dilakukan sekolah memberi kemudahan kepada guru. Hal ini dikatakan oleh Ibu Sri Nur Wahyuni 47 tahun, guru matematika di SMP Al Islam 1 Surakarta, yang menjelaskan bahwa supervisi model CPD yang diterapkan di SMP Al Islam 1 Surakarta sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar. Menurut saya, model supervisi yang diterapkan di sekolah ini sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan guru. Saya tidak lagi merasa tertekan ketika disupervisi, karena yang mensupervisi adalah rekan guru sesama guru matematika. Dalam model ini, kami bisa saling mengadakan observasi kelas, saling memberikan umpan balik, dan menguasai tentang masalah-masalah kesupervisian. Kami secara informal dapat membicarakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi, saling menukar gagasan, saling membantu dalam mempersiapkan pembelajaran, petukaran berbagai petunjuk dan saling memberi dukungan. Dari hasil tersebut kemudian penanggungjawab atau ketua MGMP akan memberikan laporan kepada Wakil Kepala Sekolah. Wawancara dengan Ibu Sri Nur Wahyuni 47 tahun, guru matematika di SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. Pengembangan SDM di SMP Al Islam 1 Surakarta dilakukan dilakukan dalam beberapa pola. Salah satu pola yang dilakukan adalah berupa scanning untuk melihat kemampuan tenaga pendidik baik dalam 71 ketrampilan mengajar maupun ketrampilan dasar lainnya, dan pelatihan. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan sebagai berikut. Pe ge a ga SDM di sekolah kami dilakukan melalui pola scanning dan pelatihan. Scanning dilakukan untuk melihat kemampuan tenaga pendidik baik dalam ketrampilan mengajar maupun ketrampilan dasar lainnya. Adapun pelatihan yang dilakukan sangat beragam, dari mulai pelatihan smart teaching yang dilakukan bekerjasama dengan UMS dan UNS, pelatihan TI, pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru, maupun melalui seminar pendalaman pemahaman keagamaan. Masalah biaya sepenuhnya ditanggung oleh Yayasan. Sebagai contoh misalnya, untuk meningkatkan kualitas guru di lingkungan SMP Al Islam 1 Surakarta yang pada gilirannya guru diharapkan mampu menanamkan karakter sesuai yang diharapkan kepada para siswa, kami melaksanakan seminar dengan tajuk Me a gu Karakter Guru U tuk Meningkatkan Kualitas Pe didika . Melalui seminar ini, diharapkan guru selalu melakukan refleksi dan melakukan tindakan perbaikan dari setiap kekurangan selama proses pembelajaran. Selain itu diharapkan juga terbangun komunikasi yang baik antara guru dengan siswa di lingkungan SMP Al Islam 1 Surakarta dalam konteks pengembangan pendidikan sesuai visi dan misi. Wawancara dengan Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 8 Desember 2012. Hal senada dikemukakan oleh Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan bahwa pengembangan profesionalisme guru juga dilakukan melalui MGMP yang dilakukan secara berkala dengan bekerjasama dengan PSB Pusat Sumber Belajar yang dibiayai oleh Yayasan. Selain itu, pengembangan juga dilakukan dengan cara melakukan pertemuan antar Guru dan kepala Sekolah setiap bulan, mengadakan PKG, penataran, bekerja sama dengan UNS dan UMS, 72 mengirimkan utusan untuk mengikuti kursus, studi komparatif, workshop, dan seminar dll. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi profesional guru. Memang benar bahwa Yayasan sangat concern dterhadap pengembangan SDM di sekolah ini. Pengembangan profesionalisme guru dilakukan melalui MGMP yang dilakukan secara berkala dengan bekerjasama dengan PSB Pusat Sumber Belajar yang dibiayai oleh Yayasan. Selain itu, pengembangan juga dilakukan dengan cara melakukan pertemuan antar Guru dan kepala Sekolah setiap bulan, mengadakan PKG, penataran, bekerja sama dengan UNS dan UMS, mengirimkan utusan untuk mengikuti kursus, studi komparatif, workshop, dan seminar dll. Wawa ara de ga Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala “MP Al Isla Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. Pengelolaan SDM selain guru adalah pengelolaan tenaga kependidikan dan siswa. Dalam hal pengelolaan tenaga kependidikan, kepala sekolah mampu menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan seluruh staf. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Taslim 53 tahun Kepala Tata Usaha SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan sebagai berikut. Menurut hemat saya, Bapak Kepala Sekolah sangat mampu dalam menjalin kerjasama dan komunikasi dengan seluruh staf di sekolah ini. Beliau tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya. Semua dihormati oleh beliau, jadi semua staf merasa hormat dan segan. Beliau selalu motivasi semua tenaga kependidikannya dengan berpedoman pada Visi, Misi dan tujuan sekolah yang setiap tahun dianalisa kembali dengan semboyan: ing ngarso sun tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Wawa ara de ga Bapak Taslim 53 tahun Kepala Tata Usaha SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. 73 Hal yang sama dijelaskan pula oleh Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta, yang mengatakan bahwa Kepala Sekolah mampu menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh staf ya. Me urut pe jelasa Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta, dikatakan bahwa adanya team work yang baik antara Kepala Sekolah dengan para wakil Kepala Sekolah, serta guru- guru dan staf tata usaha, dengan pendekatan religi kultural untuk menghimpun dukungan masyarakat terhadap kebutuhan sekolah memungkinkan terlaksananya kepemimpinan tim team leadership yang mampu mendinamisasi keadaan di sekolah. Hal ini berdampak pada munculnya ide-ide segar dan kreatifitas untuk pengembangan sekolah melalui peningkatan SDM tenaga pendidiknya, yang berdampak positif terhadap pencapaian prestasi siswa. Memang benar, Kepala Sekolah sangat mampu dalam menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh stafnya, yaitu para wakil Kepala Sekolah, serta guru-guru dan staf tata usaha, dengan pendekatan religi kultural untuk menghimpun dukungan masyarakat terhadap kebutuhan sekolah memungkinkan terlaksananya kepemimpinan tim team leadership yang mampu mendinamisasi keadaan di sekolah. Hal ini berdampak pada munculnya ide-ide segar dan kreatifitas untuk pengembangan sekolah melalui peningkatan SDM tenaga pendidiknya, yang berdampak positif terhadap pencapaian prestasi siswa. Wawa ara de ga Bapak M “yafi’i tahu , Wakil Kepala “MP Al Isla “urakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. Hal yang menonjol dari kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola SDM adalah bahwa kepala sekolah mampu memberdayakan 74 seluruh guru maupun staf yang ada. Hal ini dikatakan oleh Bapak Irianto 49 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMP Al Islam 1 Surakarta yang mengatakan bahwa kepala sekolah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja berikutnya saat guru dan staf menunjukkan hasil kerja atau karya yang baik dan meraih suksesprestasi. Kalau menurut saya, salah satu hal yang menonjol dari Kepala Sekolah dalam pengelolaan SDM adalah bahwa kepala sekolah menerapkan kepemimpinan yang memberdayakan. Kepala sekolah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja berikutnya saat guru dan staf menunjukkan hasil kerja atau karya yang baik dan meraih suksesprestasi. Wawancara dengan Bapak Irianto 49 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. Dalam hal pengelolaan SDM berupa siswa, pengelolaan diawali dari perencanaan, seleksi penerimaan siswa baru, dan pembinaan kesiswaan. Perencanaan diawali dengan penetapan kuota penerimaan siswa baru, yang diikuti dengan pembentukan panitia penerimaan siswa baru. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Irianto 49 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan yang menjelaskan sebagai berikut. Dalam pengelolaan kesiswaan, perencanaan diawali dari penetapan kuota calon siswa baru. Setelah kuota ditetapkan, kepala sekolah kemudian membentuk panitia penerimaan siswa baru. Kebetulan ketua panitia didelegasikan kepada saya selaku Waka Kesiswaan. Sebagai ketua panitia, saya diberi kewenangan penuh untuk melakukan seleksi penerimaan siswa baru. Untuk seleksi siswa baru kami menerapkan tes tertulis berupa mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, ICT dan Pengetahuan Umum, sedangkan wawancara dilakukan dalam hal Agama dan Kepribadian. Wawa ara de ga Bapak Irianto 49 75 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 15 Desember 2012. Hal yang sama dijelaskan oleh Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan bahwa panitia seleksi penerimaan siswa baru diberi kewenangan penuh untuk melakukan seleksi terhadap siswa baru. Mereka hanya diberi pedoman dan kriteria calon siswa yang memenuhi persyaratan baik melalui tes tertulis maupun wawancara. Menurut Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta, dijelaskan sebagai berikut. Setelah kami menetapkan kuota calon siswa baru, kami membentuk panitia yang diketuai oleh Waka Kesiswaan. Semua proses seleksi sepenuhnya saya percayakan kepada beliau. Saya hanya bertindak sebagai penanggungjawab dalam hal ini. Jadi segala proses seleksi sudah menjadi tanggungjawab Waka Kesiswaan. Adapun kriteria calon siswa yang dapat diterima sudah diatur secara transparan sehingga kami benar-benar dapat mempertanggungjawabkan akuntabilitasnya. Wawa ara de ga Bapak Mufti Addin 49 tahun, Kepala SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 22 Desember 2012. Pembinaan kesiswaan dilakukan melalui kegiatan ekstra-kurikuler. Hal ini dikemukakan oleh Bapak Irianto 49 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al Islam 1 Surakarta, yang menjelaskan bahwa SMP Al Islam 1 Surakarta mempunyai dua program rutin yang dikenal dengan nama Life Management Training dan Spiritual Building Training SBT. Untuk pembinaan siswa, kami menyelenggarakan program Life Management Training dan Spiritual Building Training 76 SBT. Program Life Management Training diselenggarakan bagi siswa kelas IX. Training ini diselenggarakan agar siswa kelas IX lebih bersemangat dan mantap menghadapi Ujian Nasional. Sedangkan program Spiritual Building Training SBT adalah program untuk mempersiapkan siswa secara fisik, material akademis, mental maupun spiritual. Program ini dilakukan bekerjasama dengan lembaga profesional dalam bidangnya untuk memberikan presentasi yang mampu membangkitkan motivasi sehingga melahirkan semangat dan kesiapan mental spiritual dalam menghadapi Ujian Nasional. Dengan diadakannnya program ini diharapkan murid kelas IX SMP Al Islam mampu meraih kesuksesan dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional. Wawa ara de ga Bapak Irianto 49 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 22 Desember 2012. Pembinaan siswa dalam bidang non akademik dilakukan dengan berbagai kegiatan yang meliputi 12 macam kegiatan. Kegiatan tersebut berupa kegiatan olah raga, kesenian, ketrampilan, dan ilmiah. Kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan di SMP Al Islam 1 Surakarta meliputi kegiatan pramuka, sepak bola, bulu tangkis, bola basket, tata boga, tata busana, PMR, English Club, Arabic Club, Karya Ilmiah Remaja KIR, Robotika, dan Karawitan. Hal tersebut dikemukakan oleh Bapak Joko Lulut Amboro 39 tahun, Staf Kesiswaan di SMP Al Islam 1 Surakarta yang menjelaskan sebagai berikut. Guna mengembangkan potensi dan bakat siswa, sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler baik dalam bidang olah raga, kesenian, maupun ilmu pengetahuan. Kalau tidak salah sekolah kami mempunyai 12 macam kegiatan ekstra kurikuler sebagai sarana pengembangan bakat dan potensi siswa. Kegiatan tersebut antara lain meliputi kegiatan pramuka, sepak bola, bulu tangkis, bola basket, tata boga, tata 77 busana, PMR, English Club, Arabic Club, Karya Ilmiah Remaja KIR, Robotika, dan Karawitan. Wawa ara dengan Bapak Joko Lulut Amboro 39 tahun, Staf Kesiswaan di SMP Al Islam 1 Surakarta pada hari Sabtu 22 Desember 2012. Pengembangan kesiswaan bentuk lain sebagai manifestasi kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan SDM adalah membangun jaringan dengan alumni. Langkah ini dilakukan melalui pendataan alumni sekolah dan menjalin komunikasi dengan ikatan alumni. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Irianto 49 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al Islam 1 yang menyatakan sebagai berikut. Kami memang membina siswa tidak hanya mereka yang masih bersekolah di sini. Mereka yang sudah lulus pun atau alumni masih kami bina. Kami membuka pendaftaran secara on line dalam situs kami khusus untuk laman alumni. Di situ kami sediakan kolom data berupa nama, alamat yang bisa dihubungi dan pekerjaan yang sekarang mereka geluti. Dari pendaftaran on line tersebut kami bisa membangun data base almuni sekolah kami untuk mengembangkan jaringan. Alhamdulillah kami sudah memperoleh manfaat dari langkah yang kami lakukan, yaitu alumni sekolah yang sudah berhasil mau mendukung program sekolah dengan ikhlas baik berupa materil maupun non materil. Wawa ara de ga Bapak Irianto 49 tahun, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al Islam 1 pada hari Sabtu 22 Desember 2012. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SMP Al Islam 1 Surakarta, dapat diketahui bahwa siswa cukup antusias dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan sekolah. Setiap kegiatan diikuti oleh sekitar 30 an siswa. Berdasarkan data dokumen di atas, menunjukkan bahwa pengelolaan SDM di SMP Al Islam 1 Surakarta cukup berhasil. Hal ini 78 ditunjukkan dengan berbagai prestasi yang diraih siswa maupun guru di sekolah tersebut. Data perolehan prestasi siswa dalam berbagai bidang dapat disajikan ke dalam tabel berikut. Tabel IV. 1 Perolehan Prestasi Siswa SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 20112012 No. Nama Lomba Juara Tingkat Kota Provinsi Nasional 1 Pencak Silat Putri O2SN I  2. Oliampiade Regional RSBI di SMA Taruna Magelang bid studi Biologi, Matematika, Bhs Inggris masing2 mapel mendapatkan perunggu  3 Lomba Tilawah MAPSI Surakarta 1  4 Cerdas Cermat MAPSI Surakarta 1  5 Futsal Assalam Cup 3  6 Lomba Mading FKIP UNS 3  7 Lo a MTQQori’ BEM IAIN Surakarta 1  8 Lo a MTQQori’ BEM IAIN Surakarta 2  9 Lomba Cerdas Cermat Penggalang Putra LK2PP IAIN Surakarta 2  10 Lomba Desain Logo Penggalang Putra LK2PP IAIN Surakarta 3  11 Lomba Desain Logo Penggalang Putri LK2PP IAIN Surakarta 3  Sumber: Dokumen SMP Al Islam 1 Surakarta Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan SDM di SMP Al Islam 1 Surakarta mencakup pengelolaan SDM tenaga pendidikan dan kependidikan, serta pengelolaan 79 kesiswaan. Pengelolaan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan SDM, dan pengendalian SDM.

2. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sarana prasarana