Validitas Data METODE PENELITIAN

Arif Nurhakim, 2013 Membangun Karakter Warga Negara Melalui Pemberdayaan Potensi Pemuda Berbasis Kearifan lokal Studi Kasus Di Padepokan Pencak Silat Putra Siliwangi Pusat Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat orang lain. c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian. Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data data yang memenuhi keabsahan suatu penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku.

G. Validitas Data

Untuk mempermudah data yang akurat dan absah, terutama yang diperoleh melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi dibutuhkan suatu teknik yang tepat. Salah satu teknik yang digunakan adalah memeriksa derajat kepercayaan atau kredibilitasnya. Kredibilitas data dapat diperoleh melalui beberapa cara yaitu sebagai berikut:

a. Memperpanjang Masa Observasi

Usaha peneliti dalam memperpanjang waktu penelitian guna memperoleh data dan informasi yang sahih valid dari sumber data adalah dengan meningkatkan intensitas pertemuan dan melakukan penelitian dalam kondisi yang wajar dengan mencari waktu yang tepat guna berinteraksi dengan sumber data.

b. Pengamatan Terus-menerus

Agar tingkat validitas data yang diperoleh mencapai tingkat yang tertinggi, peneliti mengadakan pengamatan secara terus-menerus terhadap subjek penelitian untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan pemberdayaan pemuda di Padepokan Putra Siliwangi.

c. Triangulasi Data

Tujuan triangulasi data adalah mengecek kebenaran data tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dengan sumber data yang berbeda. Arif Nurhakim, 2013 Membangun Karakter Warga Negara Melalui Pemberdayaan Potensi Pemuda Berbasis Kearifan lokal Studi Kasus Di Padepokan Pencak Silat Putra Siliwangi Pusat Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Menggunakan Referensi yang Cukup

Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan dan kebenaran data, peneliti menggunakan bahan dokumentasi yakni hasil rekaman wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan lainnya yang diambil dengan cara yang tidak mengganggu atau menarik perhatian informasi, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.

e. Mengadakan Member Check

Tujuan dari member check adalah agar informasi yang peneliti peroleh yang digunakan dalam penulisan laporan dan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara member check kepada subjek penelitian diakhir kegiatan penelitian lapangan tentang fokus yang diteliti yakni tentang membangun karakter warga negara melalui pemberdayaan potensi pemuda berbasis kearifan lokal. Arif Nurhakim, 2013 Membangun Karakter Warga Negara Melalui Pemberdayaan Potensi Pemuda Berbasis Kearifan lokal Studi Kasus Di Padepokan Pencak Silat Putra Siliwangi Pusat Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Kesimpulan Umum

Secara umum, pembangunan karakter warga Negara melalui pemberdayaaan potensi pemuda berbasis kearifan lokal yang di lakukan oleh Padepokan Pencak Silat Putra Siliwangi Garut mengacu pada nilai-nilai lisan sunda yang berdasar pada “ tetekon” Budaya warisan leluhur.

2. Kesimpulan Khusus

Setelah melakukan penelitian dan analisis, maka dalam tahapan ini peneliti akan memaparkan beberapa kesimpulan khusus yang di dasarkan kepada rumusan masalah yang ditentukan. Kesimpulan tersebut ialah sebagai berikut: 1. Proses pemberdayaaan potensi pemuda di Padepokan Putra Siliwangi diarahkan pada metode danstrategi berbasis kearifan lokal yang bersumber pada nilai- nilai tradisi lisan sunda “ tetekon” Budaya warisan leluhur. 2. Pengembangan nilai-nilai karakter berbasis kearifan lokal dilaksanakan melalui tahap-tahap pengembangan karakter di antaranya tahap pengetahuan, tahap pemahaman, tahap pemaknaan, tahap penerapan hingga pada tahap pembiasaan. Karakter yang ditunjukkan pun dikolaborasikan dengan nilai-nilai tetekon Sunda yang disesuaikan dengan harapan pembentukan karakter peserta. 3. Terdapat dua kendala yang dihadapi oleh Padepokan Putra Siliwangi yaitu:1 faktor internal dan 2 faktor eksternal. Faktor internal meliputi ketidakseriusan peserta dalam latihan, kesulitan dalam perekrutan pemuda, kurangnya dukungan pemahaman pemuda tentang warisan budaya Sunda. Kemudian faktor eksternalnya meliputi kurangnya fasilitas pendukung untuk latihan, kurangnya kepedulian sosial baik dari keluarga, masyarakat dan pemerintah, dan kurangnya promosi karena keterbatasan sarana dan prasarana. 4. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh padepokan putra siliwangi yaitu: 1 faktor internal meliputi pemberian variasi pada metode pembelajaran sifat, membantu pemuda dalam pengembangan