Pengaruh Budaya Organisasi Gaya Kepemimpinan Dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Jakarta
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN
TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINER;JA AUDITOR
(Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
•
• • ll"M'h
II I
Disusun Oleh:
Nama : Yusup Ginanjar
NIM : 105082002782
JURUSAN AKUNTANS'11 w.
I.: 1·c..,ifif.
d'•i ; ...................... ,'"·-·····-···········
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENG ARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN
TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Studi Pad a Kantor Almntan pセN@
· · . · aJ---_. セ@
ll"Etli!!!>tJSTAl\MN UTAMll
;
Skripsi
l
""'
セB@
l'J1 I'."' .I!' t;J;,'J TA
-
Diajukan Kepada Falrnltas Ekonomi Dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Yusup Ginanjar
NIM: 105082002782
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 19570617198503 1 002
Amilin SE, AK. MSi
NIP. 19730615 200501 1 009
1r-
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2009 M
Bari ini Senin Tanggal 24 Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Yusup Ginanjar NIM: I 05082002782 dengan judul
skripsi Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Time Budget
Pressure Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di
Jakarta).
Memperhatikan
penampilan
mahasiswa
tersebut
selama
ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2009
Tim Pcnguji Ujian Komprehensif
Ketua
Drs. Abdul Ha id Cebba. MBA. CPA
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid .. MS
Penguji Ahli
Hari ini Jumat Tanggal 04 Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Yusup Ginanjar NIM: 105082002782 dengan judul
skripsi Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Time Budget
Pressure Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di
Jakarta).
Memperhatikan
penampilan
mahasiswa tersebut
selama
ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Jlmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 04 Desember 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul Hamid., MS
Ke tu a
Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si
Penguji Ahli
ヲオセms[@
Sekretaris
DAFTAR RIWAYAT IIIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
: Yusup Ginanjar
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Bogor, 06 Februari 1987
3. Alamat
: JI. Ciputat Parung Rt. 01/12 No. 87
Gg. Tipung Bojongsari, Sawangan
Depok 16516
4. Telepon
: (021) 95312805
II. PENDIDIKAN
1. SDN Bojongsari 03
1993-1999
2. SLTP AL-BASRA
1999-2003
3. SMA AL-HASRA
2003-2005
4. Strata 1 Ekonomi
2005-2009
III. PENGALAMAN ORGANISASI
I. Wakil Ketua Karang Taruna Bojongsari
2007-2008
2. Ketua OSIS SMA AL-HASRA
2002-2003
3. Ketua OSIS SLTP AL-HASRA
2000-2001
IV. LA TAR BELAKANG KELUARGA
I. Ayah
: Undang (Edi Rukandy)
2. !bu
: Siti
3. Alamat
: JI. Ciputat Parung Rt. 01/12 No. 87
Gg. Tipung Bojongsari, Sawangan
Depok 16516
4. Telepon
: (021) 95312805
5. Anak Ke dari
: I dari 3 bersaudara
ABSTRACT
The objective of this research was to retest the influence of organization
culture, leadership style and time budget pressure to auditor performance. Data
used in th is research was questionnaires from independent auditors, at audit firm
in DK! Jakarta.
Sampling method was using conv.enience sampling. 100 questionnaires
were distributed. Total returned questionnaires were 80 (80%). The method of
data analyzing used in this research was multiple regression.
This research showed that leadership style has significant to auditor
performance. But organization culture and time budget pressure has not
significant to auditor performance. In grouping, organization style, leadership
style and time budget pressure have significant to auditor performance.
Key word: organization culture, leadership style, time budget pressure, auditor
performance
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kembali tentang pengaruh
budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan time budget pressure terhadap kine1ja
auditor. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari auditor
independen dari !cantor akuntan publik di DK! Jakarta.
Pengumpu Ian data dilakukan dengan kuesioner. Metode penentuan data
yang digunakan adalah convenience sampling. Kuesioner yang disebarkan kepada
auditor sebanyak I 00 kuesioner.jumlah kuesioner yang kembali adalah 80
kuesioner (80%). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja auditor. Sedangkan variabel budaya organisasi
dan time budget pressure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor. Secara simultan gaya kepemimpinan, budaya organisasi,dan time budget
pressure berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.
Kata kunci: budaya organisasi, gaya kepemimpinan, time budget pressure, kine1ja
auditor
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah mengkaruniakan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan sktipsi ini
yang berjudul Pcngaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Time
Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor Akuntan
Publik di Jakarta).
Penyusunan shipsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syaratsyarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur alas rahmat dan
karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan shipsi ini serta
berterima kasih kepada:
1. Bapak dan Emak yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa yang
tiada henti hingga bisa sampai selesai.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid., MS selaku dosen Pembimbing Skt·ipsi I dan
Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini hingga malam hari.
3. Bapak Amilin.,SE.,Ak.,M.Si selaku dosen Pembimbing Shipsi II yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini serta membantu proses perolehan data penelitian.
4. Bapak Prof. Dr. Achmad Rodoni selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta atas kebijaksanaannya.
5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Social UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
6. !bu Yessi Fitri SE, Ak., MSi selaku Sekretaris Jurusan Fakultas Ekonomi dan
Social UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
8. Keluargaku yang telah menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini. Dede
dan Puput adikku, keluarga Emak, Ence-Ence dan Mamang-Mamang atas
dukungan materil dan morilnya serta keluarga bapak.
9. Teman-teman jurusan akuntansi angkatan 2005 dan semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu ym1g turut memberikan semangat dan dorongan
kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.
I 0. Teman-teman di tempat kerja, SMK AL-HASRA, PT Jaya Konstruksi, KAP
se Jakaiia, teman sepermainan dan semuanya yang telah membantu, semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetalman yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mohon maaf atas kekeliruan atau kesalalmn yang ada dalatn
skripsi ini.
Jakarta,
Oktober 2009
(Yusup Ginaniar)
DAFTARISI
Lem bar Pengesahan Skripsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
iii
Lem bar Pengesahan Uji Komprehensif. ... ... ... .. .. .. ... ... . .. . ... .. . .. ... . .
iv
Lem bar Pengesahan Uji Skripsi . . .. ... . .. . .. ... ... . ... .. .... .. . ... .. . .. . . . . .. . .
v
Daftar Riwayat Hid up . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
v1
Abstract . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .
v11
Abstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . .
viii
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ix
Daftar lsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xi
Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................
xv
Daftar Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . ...........................
xvii
Daftar Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . ....
xviii
BAB I
BABU
PENDAHULUAN .......................................... .
A. La tar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I
B. Perumusan Masalah . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....
7
TINJAUANPUSTAKA .....................................
9
A. Kinerja (Peiformance) . ... ... .... .. . ... .. . .. .. . . .. . .. ......
9
!. Definisi Kinerja...................................... ... . . 9
2. Dimensi Pengukuran Kine1ja ............................ 10
B. Budaya Organisasi (Organization Culture) ................. 11
l. Definisi Budaya Organisasi .'...................... ... . . . 11
2. Dimensi Budaya Organisasi . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . .. . . ... 12
3. Nilai-Nilai Budaya Organisasi . . . . . .. . .. ... . . . . .. . ......
13
4. Fungsi Budaya Organisasi....................... ... . . . . . 14
C. Gaya Kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 14
I. Definisi Gaya Kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . .. . . . 14
2. Dimensi Gaya Kepemimpinan . . . . . . . . .. . ........ .. . . . ..
15
D. Time Budget Pressure .................................................... 17
E. Penelitian Sebelumnya . . ............................. ...... ... 18
F. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian . . . .. . . . . . . ............. 20
l. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine1ja
Auditor.....................................................................
20
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Auditor..................................................... 21
3. Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kinerja
Auditor....................................................
22
4. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan
dan Time Budget Pressure Terhadap Kine1ja
Auditor.....................................................
BAB III
24
G. Skema Pemikiran . . ... . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... ...
26
METODOLOGI PENELITIAN ......................... .
27
A. Ruang Lingkup Penelitian ... . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
27
B. Metode Penentuan Sampel . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ...
27
C. Met ode Pengumpulan Data .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
D. Metode Analisis Data . . . . . . . . ............................. ..
29
I. Statistik Deskriptif.. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
29
2. Uji Kualitas Data.........................................
29
3. Uji Asumsi Klasik .. . . . .. . .. ... . .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . . . . ..
3l
4. Uji Hipotesis . ... ... ....... ... .. . .. . .. . .. .. .. . .. .. . . . . .. . ..
32
E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya.. .. . .. ....
35
I. Variabel Bebas (Independent Variable) ................ 35
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ................. 36
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN . . .. . . . . ...... .. . .. . .... 39
A. Gambaran Umum Objek Penelitan . . .. . . . . . . . . . . . . . . ...... 39
I. Tern pat dan Waktu Penelitian . . . . . .. ... . . . . ... ... . .. . .. 39
2. Deskripsi Data............................................. 41
B. Penemuan... ... ... .. . ...... .. ... . ... . .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . 45
I. Statistik Deskriptif.. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . ...
45
2. Uji Kualitas Data.......................................... 46
3. Uj i Asumsi Klasik . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . 52
4. Uji Hipotesis . . .. . ... .. ... . .. . .. . .. . .. . .. .... .. . .. .. . ...... 55
C. Pembahasan........................ ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 60
1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine1ja
Auditor ...................................................... 60
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Auditor.....................................................
60
3. Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kinerja
Auditor....................................................
61
4. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan
dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja
Auditor .................................................... 61
BABY
PENUTUP ....................................................... 63
A. Kesimpulan .. .. . .. . .. .. .. . . . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. ....
63
B. Implikasi . . .. . . . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . . .. .. .. . .. .. .. .. .. ....
64
C. Saran .......................................................... 65
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67
· Lati:lpiran-Lampiran ............................................................... 70
Daftar Tabel
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Variabel Dan Pengukurannya . .. . . . . . . . . . ... . . . . . . .. . . . . . . . . . . 37
4.1
Data Kantor Akuntan Publik .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 39
4.2
Data Penyebaran Kuesioner .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . 40
4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . . . . . . . . . 41
4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... .. .. .. .. .. .. . .. .. . 42
4.5
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .. 43
4.6
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja .......... 44
4.7
Deskripsi Responden Berdasarkan Bidang Ke1ja
Yang Ditangani ................................................... 45
4.8
Statistik Deskriptif ............................................... 46
4.9
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi .................... 47
4.10
Uji Validitas Gaya Kepemimpinan ............................ 48
4.11
Uji Validitas Time Budget Pressure ........................... 48
4.12
Uji Validitas KinerjaAuditor ................................. 49
4.13
Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi . .. .. .. .. .. . .. . 50
4.14
Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan ............
4.15
Uji Reliabilitas Variabel Time Budget Pressure ............ 51
4.16
Uji Reliabilitas Variabel K.ine1jaAuditor ................... 51
4.17
Hasil Uji Multikolenearitas .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
53
4.18
Hasil Uji Regresi Berganda .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ...
55
50
4.21
Hasil Uji t Coefisien .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. . . . .. .. .. .. . .. .. .. ..
57
4.22
Hasil Uji FANOVA ................. .... ... ............ .......
59
Daftar Gambar
Norn or
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. 26
4.1
Uji Normalitas P-Plot . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . 52
4.2
Uji Heterokedastisitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54
Daftar Lampiran
Nomor
Keterangan
Hal am an
1
Kuesioner Penelitian
70
2
Daftar Jawaban Responden ... ......... ......... ........... ..
74
3
Hasil Uji Validitas .. . . .. . .. .. . ... .. .. .. .. .. .. . . . . . .. .. .. . .. ....
78
4
Hasil Reliabilitas .. .. .. . . . .. .. .. . . . . .. .. .. .. .. . . .. .. .. . . . .. .. ...
80
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kantor akuntan publik merupakan sebuab organisasi yang bergerak di
bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit
kepatuhan (compliance audit), dan audit laporan keuangan (Arens dan
Loebbecke, 2009:5). Sama seperti profesi lain, akuntan publik dalam
menjalankan profesinya diatur oleh kode etik profesi. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik
Akuntan Indonesia menyatakan bahwa setiap anggota hams mempertahankan
intergritas, objektivitas dan independensi dalam melaksanakan tugasnya.
Upaya untuk mewujudkan itu semua, auditor akan be1iindak tegas, bebas dari
pengaruh kepentingan pribadi, tekanan dari pihak lain, dan faktor situasional
dari dalam dan luar diri auditor. Kode etik ini juga akan dijadikan acuan oleh
pengguna jasa akuntan publik dan masyarakat untuk memberikan penilaian
terhadap kerja auditor, apakah telah sesuai dengan standar-standar etika ..
profesi.
Audit laporan keuangan (finansial statement audit) berkaitan dengan
kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas
dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan
tersebut telab disajikan secara wajar dengan !criteria yang telah ditetapkan,
yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Boynton, Jonshon dan
K,,.11 ?11111·601 forli onrlitor olrnn m1'mh1'rikan onini anakah lanoran keuamrnn
sebuah petusahaan disajikan secara wajar atau tidak sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum (P ABU). Akan tetapi, pendapat auditor
tersebut belum tentu sesuai dengan kepentingan perusahaan dan pemakai
lapo ran keuangan. 0 !eh karena itu, auditor dituntut untuk independen, baik
independen secara fakta maupun independen secara penampilan terhadap
kepentingan manajemen, pemakai laporan keuangan, dan auditor itu sendiri.
Akuntan publik mendapat sorotan tajam ketika merebaknya kasuskasus keuangan, sepe1ii kasus Emon Corporation, World Com, dan kasus
Lehman Brother baru-baru ini. Sementara itu, di Indonesia sendiri ada kasus
Kimia Farma, Bank Lippo, dengan melibatkan kantor-kantor akuntan yang
selama ini diyakini memiliki kualitas audit tinggi (Trisnaningsih, 2007).
Disamping itu, kasus penggelapan pajak oleh KAP "KPMG Sidhmia Sidharta
& Harsono" yang menyarankan kepada kliennya (PT Easman Cln·istensen)
untuk melakukan penyuapan kepada aparat perpajakan Indonesia untuk
mendapatkan keringanan alas jumlah kewajiban pajak yang harus dibayarnya
(Sinaga (2001) dalam Ludigdo, (2006).
Berdasarkan kasus-kasus diatas, dan kemudian dihubungkan dengan
te1jadinya krisis ekonomi di Indonesia, akuntan seolah menjadi profesi yang
hams/paling be1ianggung jawab. Hal ini disebabkan karena peran pentingnya
dalam masyarakat bisnis. Akuntan publik bahkan dituduh sebagai pihak yang
paling besar tanggnng jawabnya atas kemerosotan perekonomian Indonesia
(Ludigdo, 2006).
Kinerja KAP yang berkulitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor.
Secara ideal didalam menjalankan profesinya, seorang auditor hendaknya
memperhatikan prinsip dasar good gevernance dalam KAP tersebut. Auditor
harus juga mentaati aturan etika profesi yang meliputi pengaturan tentang
independensi, integritas, dan objektivitas, standar umum dan pnns1p
akuntansi, tanggung jawab kepada klien, tanggung jawab kepada rekan
seprofesi, serta tanggung jawab dan praktik lainnya (Satyo (2005) dalam
Trisnaningsih, (2007).
Untuk mencapai
kine1ja yang baik, diperlukan sebuah gaya
kepemimpinan yang baik. Gaya kepemimpinan (leadership style) merupakan
cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya sedemikian
rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pimpinan untuk
mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribacli hal tersebut mungkin
tidak disenangi (Luthans, 2008:575). Albe1io (2005) dalam Trisnaningsih
(2007) menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif kuat terhadap
kine1ja. Lebih Ianjut Trisnaningsih menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
sangat berpengaruh terhadap kinerja bawahannya dan gaya kepemimpinan
pada KAP sangat diperlukan karena dapat memberikan nuansa pada kinerja
auditor yang cenderung bisa formal ·maupun informal.
Kantor akuntan publik sebagai sebuah organisasi memiliki sikap dan
norma-norma yang dipegang dan dijalankan oleh setiap anggotanya. Sikap dan
norma tersebut biasa disebut sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi ini
didefinisikan sebagai kerangka kognitif yang terdiri dari sikap, nilai, nommnorma, perilaku dan harapan yang ada pada setiap anggota organisasi (Gibson,
Ivancevich dan Donnely, 1996:41). Budaya organisasi ialah studi mengenai
(yang memperhatikan) apa yang dilakukan orang-orang dalam suatu
organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kine1ja dari suatu
organisasi itu (Robbins, 2003: 11 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah sebuah kepribadian dari suatu organisasi dan mempengaruhi
dari kinerja organisasi tersebut.
Dinamika dari suatu organisasi sangat ditentukan oleh manusianya,
yang ditentukan oleh pimpinan dan bawahan organisasi tersebut, dikarenakan
interaksi keduanya akan sangat berpengaruh pada organisasi. Perilaku
pemimpin akan mempengaruhi bawahannya dan ini disebut dengan gaya
kepemimpinan (Murwanto, 2007). Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku
. yang diperlihatkan seseorang pada saat berupaya untuk mempengaruhi
aktivitas orang lain sepe1ii yang dipersepsikan orang tersebut (Hersey dan
Blanchard, 1992: 108). Sementara Thoha (2001) dalam Trisnaningsih (2007)
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah cara-cara yang dipergunakan
pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Seorang pemimpin, dalam
melaksanakan tugasnya menggunakan
gaya kepemimpinan yang erat
kaitannya dengan kemampuan mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Sunardi, 2007). Dengan demikian, gaya kepemimpinan
sangatlah penting karena merupakan kinerja seorang pemimpin mempengaruhi
Selanjutnya, Suprihanto (1988) dalam Sunardi (2007) menjelaskan
bahwa kinerja seorang pegawai pada dasarnya adalah kinerja seorang pegawai
selama periode tertentu dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar,
target dan sasaran seria !criteria. Bila dikaitkan dengan tugas auditor, maka
dari kemungkinan yang dapat muncul adalah auditor hams memenuhi target
audit dalam setiap pekerjaan audit. Hal ini memberikan tekanan kepada
auditor, salah satunya tekanan anggaran waktu (time budget pressure). Schuler
(1980) dalam Coram, Juliana dan David (2004) dalam Retnawati (2007)
menyatakan bahwa time pressure adalah kondisi dimana audior mendapat
tekanan dari !cantor akuntan publik tempatnya beke1ja untuk menyelesaikan
audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya (time
pressure and budget pressure). Sementara itu, menurut Weningtyas, Setiawan
dan Triatmoko (2006) faktor situasional saat melaksanakan audit yang dapat
menyebabkan kemungkinan terjadinya praktik disfungsional audit (audit yang
menyimpang) atas prosedur audit salah satunya adalah time budget pressure.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tekanan yang diterima auditor
dalam waktu penyelesaian audit dan faktor situasional mempengaruhi kinerja
auditor sehingga mengakibatkan audit yang menyimpang.
Berdasarkan rumusan diatas, maka menarik melakukan penelitian
tentang pengaruh budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan time budget
pressure terhadap kinerja auditor. Penelitian ini merupakan pengembangan
dari penelitian yang telah dilakukan oleh Trisnaningsih (2007) yang menguji
variabel intervening akan memediasi pengaruh pemahaman good governance,
gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada beberapa
ha!. Pertama, variabel dalam penelitian ini berfokus pada gaya kepemimpinan,
budaya organisasi dan memasukkan variabel time budget pressure sebagai
variabel independen dan variabel kinerja auditor sebagai variabel dependen.
Alasan peneliti merubah variabel tersebut adalah untuk mengetahui
signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tanpa
ada variabel yang mengintervening hubungan variabel independen dan
variabel dependen dan menguji pengaruh variabel faktor situasional terhadap
variabel dependen. Kedua, perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya adalah terletak pada populasi penelitian, dimana
populasi penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja di kantor
akuntan publik yang ada di DKI Jakarta. Sementara populasi penelitian
sebelumnya adalah auditor yang bekerja di KAP, yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, malrn menarik untuk melakukan penelitian
dalam bentuk skripsi yang berjudul "Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya
Kepemimpinan dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor
(Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor?
2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor?
3. Apakah time budget pressure berpengaruh terhadap kine1ja auditor?
4. Apakah budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan time budget pressure
berpengaruh terhadap kinerja auditor?
C. Tujuau Peuelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian 1m be1tujuan untuk
menguji kembali atas hal-hal berikut:
1. Pengaruh budaya organisasi terhadap kine1ja auditor.
2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kine1ja auditor.
3. Pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
4. Pengaruh budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan time budget
pressure terhadap kine1ja auditor.
· D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi:
1. Pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang akuntansi
2. Kantor akuntan publik, dapat mengevaluasi kebijakan yang dilakukan dan
pola manajemen yang diterapkan untuk mencapai kine1ja yang optimal.
3. Auditor, agar dapat memiliki pandangan profesionalisme yang lebih tinggi
sehingga mampu menampilkan suatu kinerja yang baik.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kincrja (Pe1forma11ce)
1. Dcfinisi Kinerja
Secara bahasa, kata kine1ja berasal dari kata prestasi ke1ja
(pe1formance). Pe1forma11ce atau kinerja merupakan basil dari perilaku
anggota organisasi, dimana tujuan aktual yang dicapai adalah dengan
adanya perilaku. Kinerja adalah merupakan hasil usaha sendiri dengan
banyak faktor yang mempengaruhinya (Kartika dan Wijayanti, 2007).
Menurut Vroom (1964) dalam Hanclayani (2001) menclefinisikan kinerja
adalah tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang clalam menyelesaikan
tugas peke1jaarmya clisebut sebagai "level ofperformance"
Mangkunegara (2006:67) mengungkapkan bahwa:
Jstilah kine1ja berasal dari kata job pe1formance (prestasi ke1ja) atau
actual pe1formance (prestasi aktual) yaitu hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya.
Sementara
itu,
Suprihanto
(1988)
clalam
Sunardi
(2007)
menjelaskan bahwa prestasi ke1ja seseorang pacla clasarnya aclalah hasil
kerja seorang pegawai atau karyawan selama periocle te1ientu clengan
berbagai kemungkinan, misalnya stanclar, target clan sasaran serta kriteria.
Kine1ja clibeclakan menjacli clua, yaitu kine1ja incliviclu clan kinerja
orcmnise.sL Kineri" individu adalah hasil keria karvawan baik clari se[!i
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan,
sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu
dengan kelompok (Mangkunegara, 2006:15). Gibson et.al (1996:95)
menyatakan kine1ja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat
digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas,
tanggung jawab yang diberikan. oleh organisasi pada periode tertentu dan
relatif dapat digunakan untuk mengukur kerja atau kinerja organisasi.
Kinerja seseorang atau kinerja organisasi dikatakan baik apabila hasil kerja
individu atau organisasi tersebut dapat melampaui peran atau target dan
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Dimensi Pengnkuran Kinerja
Syarif (1990) dalam Sunardi (2007) merinci dimensi dalam
pengukuran prestasi ke1ja, yaitu:
a. melalui mutu (kehalusan, kebersihan, dan ketelitian),
b. jumlah waktu (kecepatan),
c. jumlah macam kerja (banyaknya keahlian),
d. jumlah jenis alat (keterampilan dalam menggunakan bermacammacam alat), dan
e. pengetahuan tentang peke1jaan.
Kine1ja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam ktmm waktu
te1tentu (Trisnaningsih, 2007). Penge1tian kinerja auditor menurut
Mulyadi (1998:11) dalam Trisnaningsih (2007) adalah akuntan publik
yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif
atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan
untuk menentukan apakah la po ran keuangan tersebut menyaj ikan secara
wajar dengan prinsip akuntansi yang sesuai dengan akuntansi yang berlaku
umum, dalam semua ha! yang material, posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan. Masih dalam Trisnaningsih (2007), Kalbers dan Forgarty
(1995) mengemukakan bahwa kine1ja auditor sebagai evaluasi terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan
bawahan langsung. Sedangkan Surya dan Hananto (2004) menyatakan
bahwa kinerja auditor adalah tingkat kualitas dan kuantitas se1ta tingkat
kooperatif antara auditor dalam menyelesaikan tugasnya.
B.
Budaya Organisasi (Organization Culture)
l. Definisi Budaya Organisasi
Definisi tentang budaya organisasi tampaknya tidak dapat
dijelaskan secara secara singkat. Ada beberapa definisi yang menjelaskan
tentang budaya organisasi. Pengertian budaya organisasi yang diturunkan
dari pengertian "corporate culture" merupakan nilai-nilai clominan atau
kebiasaan clalam suatu organisasi perusahaan yang disebarluaskan dan
diacu sebagai filosofi ke1ja karyawan (Trisnaningsih, 2007).
Robbins dan Coulter (2002:72) memberikan pendapat mengenai
budaya organisasi yaitu suatu sistem makna bersama yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan
organisasi-organisasi yang lain.
Sementara itu, penge1tian budaya organisasi menurut Kreitner dan
Kinicki (2005 :79):
Budaya organisasi adalah wujud anggapan yang dimiliki, diterima,
secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok
tersebut rasakan, pikirkan, dan beraksi terhadap linglamgannya yang
beraneka ragam
Menurut Gibson et al. (1996:42) memberikan pengertian budaya
.organisasi sebagai berikut:
Suatu sistem nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik,
dimiliki secara bersama oleh anggota suatu organisasi. Budaya
organisasi dapat menjadi kekuatan positif dan negatif dalam mencapai
prestasi organisasi yang efektif.
Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah suatu sistem makna bersama, anggapan, nilai-nilai dan
norma-norma yang unik yang dimiliki, diterima secara implisit yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi-organisasi lain dan
menentukan bagaimana kelompok menentukan diri terhadap lingkungan
serta menjadi kekuatan positif dan negatif dalam mencapai organisasi yang
efektif.
2. Dimensi Bndaya Organisasi
Menurut Robbins dan Coulter (2002:76) mengungkapkan ada tujuh
dimensi yang sec.ara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi.
Dimensi-dimensi ini digambarkan sebagai berikut:
a. Inovasi dan mengambil resiko. Tingkat dimana para karyawan didorong
untuk bersikap inovatif dan mengambil resiko.
b. Perhatian kepada detail. Tiiigkat dimana karyawan diharapkan untuk
menampilkan ketepatan, analisis, dan perhatian terhadap detail.
c. Orientasi hasil. Tingkat dimana para manajer memusatkan perhatian
pada hasil-hasil bukannya pada teknik-teknik dan proses-proses yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
d. Oreintasi manusia. Tingkat dimana keputusan-keputusan manajemen
memperhitungkan pengaruh hasil-hasil terhadap manusia didalam
organisasi itu.
e. Orientasi tim. Tingkat dimana kegiatan-kegiatan kerja disusun sekitar
tim-tim bukan individu-individu.
f. Agresitivitas. Tingkat dimana orang bersifat agresif dan bersaing
bukannya ramah dan bekerja sama
g. Stabilitas. Tingkat dimana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
usaha mempertahankan status quo bukan pe1ium buhan.
3. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2005:79), dasar dari budaya
organisasi adalah nilai-nilai dari organisasi yaitu keyakinan yang dipegang
teguh dan tampil dengan tingkah laku. Nilai-nilai tersebut adalah:
a.
Nilai yang mendukung (espoused values). Nilai dan norma yang telah
diikat oleh organisasi.
b.
Nilai yang diperankan (enacted values). Nilai dan nonna yang dimiliki
. karyawan.
4. Fnngsi Bndaya Organisasi
Mennrut WT Heelen dan Hunger (1986) dalam Sopiah (2008)
secara spesifik mengemukakan sejumlah peran penting yang dimainkan
oleh budaya organisasi yaitu:
a.
Memberikan identitas organisasi kepada karyawan.
b.
Memudahkan komitmen kolektif
c.
Mempromosikan stabilitas sistem sosial
d.
Membentuk
perilaku
dengan
membantu
manajer
merasakan
keberadaannya
C. Gaya Kepemimpinan
1. Definisi Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan
dapat
diartikan
suatu
aktivitas
untuk
mempengaruhi orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk
mencapai
tujuan
te1ientu.
Kepemimpinan
adalah
proses
yang
mempengaruhi tidak unilateral, yaitu pengaruh tidak hanya dari atas
kebawah, tetapi juga pengaruh bawahan akan berbalik juga mempengaruhi
pemimpin. Kepemimpinan merupakan kekuatan operasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi
anggota untuk mengubah sikap sehingga menjadi !conform dengan
keinginan pemimpin (Murwanto, 2007). Perilaku seorang pemimpin dalam
mempengaruhi orang lain atau bawahannya dalam mencapai suatu tujuan
disebut dengan gaya kepemimpinan (leadership style).
Definisi gaya kepemimpinan menurut Luthans (2008:575):
Gaya kepemimpinan adalah merupakan cara pimpinan untuk
mempengaruhi orang lain/bawahannya sedemikian rupa sehingga
orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk
mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi ha/ tersebut
mungkin tidak disenangi.
Menurut Hersey dan Blanchard (1992:108) menjelaskan bahwa
gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang diperlihatkan seseorang
pada saat berupaya untuk mempengaruhi aktivitas orang lain sepe1ii yang
dipersepsikan orang tersebut. Fleishman dan Peters (1962) dalam
Trisnaningsih (2007), memberikan penge1iian gaya kepemimpinan:
Goya kepemimpinan merupakan po/a perilaku konsisten yang
diterapkan pemimpin dengan mela/ui orang lain, yaitu pola
perilaku yang ditunjukkan pemimpin pada saat mempengaruhi
orang lain seperti yang dipersepsikan orang lain.
Dari definisi yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa
gaya kepemimpinan merupakan cara pimpinan sebagai po la perilaku yang
konsisten untuk mempengaruhi orang lain/bawahannya menurut yang
dipersepsikan pemimpin sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau
melakukan
kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi
meskipun secara pribadi ha! tersebut mungkin tidak disenangi.
2. Dimensi Gaya Kepemimpinan
Fleishman dan Peters (1962) dalam Gibson (1996) telah meneliti
gaya kepemimpinan di Ohio State University tentang perilaku pemimpin
melalui dua dimensi, yaitu:
a. Consideration
(konsiderasi)
adalah
gaya
kepemimpinan
yang
menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan atasan,
adanya saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan,
dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Pemimpin
yang memiliki konsiderasi yang tinggi menekankan pentingnya
komunikasi yang terbuka dan parsial.
b. Initiating structure (struktur inisiatif) merupakan gaya kepemimpinan
yang
menunjukkan
bahwa
pemimpin
mengorganisasikan
dan
mendefinisikan hubungan dalam kelompok, cenderung membangun
pola dan saluran komunikasi yangjelas, menjelaskan cara mengerjakan
tugas yang benar.
Siagian (2002:83) menyatakan bahwa terdapat tiga jenis perilaku
kepemimpinan yang saling berbeda diantara para rnanajer, yaitu: perilaku
berorientasi pada tugas (task oriented behavior), perilaku yang berorientasi
pada hubungan
(relationship oriented behavior),
dan kepemimpinan
partisipatif.
Teori kepemirnpinan perilaku (behavioral) rnengatakan bahwa gaya
kepemimpinan seorang manajer akan berpengaruh langsung terhadap
efektivitas kelornpok kerja (Kreitner dan Kinicki, 2005:302). Kelornpok kerja
dalam perusahaan merupakan pengelompokan kerja dalam bentuk unit kerja
dan masing-masing unit keija itu dipimpin oleh seorang manajer.
D. Time Budget Pressure
Auditor dituntut untuk melakukan efisiensi biaya dan waktu dalam
pelaksanaan audit. Tuntutan tersebut semakin besar dan menimbulkan time
pressure. Time pressure memiliki dua dimensi yaitu time deadline pressure
dan time budget pressure (Herningsih, 2002).
Time budget pressure merupakan suatu keadaan yang menunjukan
auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran yang sangat
ketat dan kaku (Raghunatan) (1991) dalam Ulum, (2005). Solomon dan
Brown (1992) dalam Ulum (2005) menyebutkan timbulnya time budget
pressure disebabkan oleh adanya jumlah waktu yang telah dialokasikan dalam
melengkapi tugas audit tertentu.
Definisi time budget pressure menurut Dezoort (2002) dalam
Sososutikno (2005)
"time budget pressure is the form pressure which
emerges from resource limitations that can be used tu execute the task".
Time budget pressure menghadirkan gambaran yang normal dari suatu
auditor dalam sistem operasional. Time budget pressure sangat penting bagi
auditor dalam melaksanakan tugasnya dalam peke1jaan audit sesuai dengan
waktu permintaan klien dan menjadi kunci sukses bagi masa depan karir
auditor (Commission on Auditors' Reponsibilities Repoti, 1978) dalam
(Sososutiksno, 2005). Tekanan anggaran waktu adalah suatu situasi yang
menunjukan auditor diharapkan untuk efisien dalam hubungan ke anggaran
waktu yang telah disusun atau ada penyesuaian anggaran waktu yang sangat
tidak fleksibel dan mengikat.
E. Penelitian Sebelumnya
Flamholtz dan Narasimhan (2005) dalam Trisnaningsih (2007)
meneliti tentang pengaruh perbedaan elemen-elemen budaya terhadap kinerja
keuangan, dengan menggunakan 702 responden pada perusahaan industri di
US. Basil penelitiannya menyatakan bahwa beberapa elemen budaya
organisasi mempunyai. pengaruh yang berbeda pada kinerja keuangan
perusahaan. Henri (2006) dalam Trisnaningsih (2007) mengadakan penelitian
tentang budaya organisasional dan sistem pengukuran kinerja. Temuannya
menyatakan bahwa sistem pengukuran kinerja memfokuskan pada organisasi,
mendukung strategi pembuatan keputusan serta melegitimasi kekuasaan top
manager.
Budaya organisasi adalah perangkat yang sangat penting dalam
meningkatkan kine1ja, akan tetapi agar kinerja meningkat maka harus
ditingkatkan pula motivasi kerjanya. Budaya organisasi dapat memberikan
semangat dan sugesti dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas.
Goleman (2004) dalam Trisnaningsih (2007) menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan manajer dapat mempengaruhi produktifitas karyawan (kinerja
karyawan. Di samping itu Alberto (2005) dalam Trisnaningsih (2007)
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja.
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang
telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tetientu.
Trisnaningsih (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor. Indikasinya adalah
bahwa gaya kepemimpinan dalam kantor akuntan publik sebagai faktor yang
dominan
dalam
menentukan
dan
pembentukan
karakter
perusahaan.
Sedangkan budaya organisasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap
kine1ja auditor. Indikasinya bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
kine1ja auditor jika ada ·auditor tersebut yang mempunyai komitmen
organisasi.
Murwanto (2007) menyatakan bahwa kompetensi kepemimpinan
sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan budaya organisasi
mempunyai hubungan sangat erat terhadap tingkat kinerja karyawan. Hal
serupa di kemukakan oleh Sunardi (2007) yang menyimpulkan dalam
penelitiannya bahwa gaya kepemimpinan relatifkuat terhadap prestasi kerja.
Sososutiksno
(2005)
menyatakan
time
budget pressure
dapat
menampilkan perilaku disfungsional audit, tetapi tidak mempunyai pengaruh
terhadap kulitas audit. Sedangkan time budget pressure mempunyai pengaruh
tidak langsung terhadap kualitas audit. Ini berarti, ada pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor.
Basuki dan Mahardani (2006) menyatakan bahwa time budget pressure
memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara langsung terhadap kulitas
audit, namun harus melalui perilaku underreporting of time terlebih dahulu.
Penurunan kulitas audit ini mencerminkan bahwa ada penurunan kinerja
auditor pada saat melaksanakan tugas audit.
F. Kctcrkaitan Antar Variabcl Penelitian
1. Pengarnh Bndaya Organisasi terhadap Kinerja Anditor
Budaya memiliki arti penting dalam sebuah organisasi, baik
organisasi bisnis maupun organisasi publik. Budaya merupakan sistem
malrna bersama, wujud anggapan, nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma
yang dimiliki secara bersama yang membedakan organisasi tersbut dengan
organisasi-organisasi lain dan menentukan bagaimana perilaku organisasi
dalam lingkungannya. Budaya organisasi juga memiliki peranan penting
bagi pemimpin dan me1tjadi kckuatan dalam mencapai organisasi yang
efektif.
Penelitian Trisnaningsih
(2007)
menyatakan
bahwa budaya
organisasi berpengaruh positif terhadap kine1ja auditor. Lebih lanjut,
Trisnaningsih menyatakan bahwa terdapat indikasi budaya organisasi
kine1ja auditor jika auditor memiliki komitmen terhadap organisasinya.
Budaya organisasi terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau
bahkan diubah, memberikan praktik yang dapat membantu menyatukan
nilai budaya anggota dengan nilai budaya organisasi (Sopiah, 2008:128).
Praktik ini juga dapat terjadi pada kantor akuntan publik, sebagai sebuah
organisasi wadah auditor yang bidang pekerjaanya rnembutuhkan tingkat
keahlian dan independensi yang tinggi dalam meningkatkan kinerja
auditor setinggi-tingginya. Berdasarkan beberapa basil penelitian terdahulu
dan kajian teoritis tersebut di atas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha 1:
Buda ya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
2. Pengarnh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang dimiliki oleh
pemimpin
selama
mempengaruhi
para
proses
rnengarahkan
peke1ja.
Sunardi
atau
(2007)
membimbing
dalam
serta
penelitiannya
menyirnpulkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan relatif kuat terhadap
prestasi ketja (kine1ja). Hal ini selaras dengan yang dikernukakan oleh
Murwanto (2005) yang menyatakan bahwa kompetensi kepemimpinan
sangat berpengaruh terhadap kine1ja karyawan. Unsur kepemimpinan
harus orang yang berkualitas sesuai dengan kompetensinya sehingga dapat
meningkatkan efisiensi kine1ja karyawannya.
Yousef (2000) dalam Trisnaningsih (2007) meneliti tentang
komitmen
organisasional
sebagai
mediasi
hubungan
antara
gaya
kepemimpinan dengan kepuasan kerja dan kinerja dengan menggunakan
430 peke1ja individu di United Arab Emirates. Regresi berganda sebagai
alat
analisis
statistik.
Hasil
analisanya
menyatakan
komitmen
organisasional memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
kine1ja, sedangkan budaya organisasional juga memoderasi hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja. Trisnanningsih (2007)
dalam penelitiannya menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
langsung terhadap kinerja auditor. Hasil penelitiannya mengindikasikan
bahwa gaya kepemimpinan dalam kantor akuntan publik sebagai faktor
yang dorninan dalarn rnenentukan dan pernbentukan karakter perusahaan.
Selanjutnya karakter perusahaan .akan rnempengaruhi output dari kinerja
auditor.
Gaya kepemimpinan seorang auditor dalam kantor akuntan publik
akan berpengaruh terhadap kinerja dari masing-rnasing anggota (auditor)
organisasi. Gaya kepernimpinan dapat mernpengaruhi kreatifitas kine1ja
auditor dalarn melaksanakan tugasnya sebagai anggota organisasi.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu dan kajian teoritis tersebut
di atas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
3. Pcngaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Time budget pressure merupakan suatu keadaan yang menunjukan
auditor dituntut untuk rnelakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang
sangat ketat dan kaku (Raghunatan, (199 I) dalarn Ulum (2005). Menu rut
Kelley, Margheim dan Pattison (1999) dalarn Ulum (2005) rneyatakan
bahwa time budget pressure berasal dari pemberdayaan batas waktu untuk
menyelesaikan tugas atau terjadi bila auditor mendapat tekanan waktu
dalam menyelesaikan tugas atau target yang telah ditetapkan. Solomon dan
Brown (1992) dalam Ulum (2005) menyatakan bahwa munculnya time
budget pressure disebabkan oleh adanya waktu yang telah dialokasikan
dalam melengkapi tugas audit te1ieutu.
Time budget memang berguna dan dibutuhkan dalam sistem
pengendalian di kantor akuntan publik. Akan tetapi seringkali dapat
menimbulkan tekanan yang berlebihan bagi para auditor sehingga akan
mempengaruhi niat, perhatian dan perilaku auditor (kinerja auditor).
Sososutiksno (2005) menyatakan time budget pressure dapat menampilkan
perilaku disfungsional audit, tetapi tidak mempunyai pengaruh terhadap
kulitas audit. Sedangkan time budget pressure mempunyai pengaruh tidak
langsung terhadap
kualitas
audit.
Basuki
dan
Mahardani
(2006)
menyatakan bahwa time budge/ pressure memiliki pengaruh negatif dan
signifikan secara langsung terhadap kulitas audit, namun harus melalui
perilaku underreporting of time terlebih dahulu. Tekanan dalam kadar
tertentu memang dibutuhkan untuk mendorong auditor beke1ja lebih
efisien, akan tetapi tekanan yang berlebihan akan menimbulkan perilaku
disfungsional. Perilaku disfungsional ini sendiri merupakan indikasi
bahwa kinerja auditor terganggu akibat tekanan dari anggaran waktu yang
telah ditetapkan.
Time budget pressure mengurangi efektifitas audit, efisiensi audit
dan mengurangi kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa time
budget pressure berpengaruh terhadap kine1ja auditor. Time budget
pressure
dapat
mempengaruhi
kua!itas
kine1ja
auditor
dalam
melaksanakan tugasnya. Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu
dan kajian teoritis tersebut di atas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha3 : Time budget pressure berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
4. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemim pinan dan Time Budget
Pressure terhadap Kinerja Auditor
Kelompok kerja dalam perusahaan merupakan pengelompokan
kerja dalam bentuk unit kerja dan masing-masing unit ke1ja itu dipimpin
oleh seorang manajer. Gaya manajer untuk rnengelola sumber daya
manusia dalam suatu unit kerja akan berpengaruh pada peningkatan
kine1ja unit, yang pada akhirnya akan rnempengaruhi kinerja perusahaan
secara keseluruhan (Trisnaningsih, 2007)
Selanjutnya, teori kepernimpinan (Kreitner dan Kinichi, 2000
dalam Trisnaningsih ,2007) berasumsi bahwa gaya kepemirnpinan oleh
seorang manejer dapat dikembangkan dan diperbaiki secara sistematik.
Mereka juga
mendefinisikan budaya organisasi sebagai perekat
perusahaan melalui nilai-nilai yang ditaati, peralatan sirnbolik dan cita-cita
sosial yang ingin dicapai. Setiap perusahaan pasti memiliki makna sendiri
terhadap kata budaya itu sendiri, yang meliputi : identitas, ideologi, etos,
budaya, pola perilaku, eksistensi, aturan, filosofi, tajuan, spirit, sumber
informasi, gaya dan visi perusahaan.
Murwanto (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
karyawan
perlu
dilakukan
pembenahan dalam organisasi itu sendiri yang menyangkut gaya
kepemimpinan dan budaya organisasi yang pada akhirnya meningkatkan
efisiensi, efektifitas, dan produktifitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan
aspek yang termasuk kedalam budaya organisasi dan menjadi bagian
penting didalamnya. Lebih lanjut, budaya organisasi juga sebagai aturan
main yang ada dalam perusahaan yang menjadi pegangan bagi sumber
daya manusia perusahaan dalam menjalankan kewajiban dan nilai-nilai
untuk berperilaku dalam perusahaan. Keduanya merupakan salah satu
aspek penting dalam meningkatkan kinerja auditor secara umum.
Sementara itu, time budget pressure menghadirkan gambaran yang
normal dari suatu auditor dalam sistem operasional. Time budget pressure
sangat penting bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya dalam
peke1jaan audit sesuai dengan waktu permintaan klien dan menjadi kunci
sukses bagi masa depan karir auditor (Commissiou on Auditors'
Reponsibilities Report, 1978) dalam (Sososutiksno, 2005). Time budget
pressure digunakan sebagai sistem pengendalian di !cantor akuntan
TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINER;JA AUDITOR
(Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
•
• • ll"M'h
II I
Disusun Oleh:
Nama : Yusup Ginanjar
NIM : 105082002782
JURUSAN AKUNTANS'11 w.
I.: 1·c..,ifif.
d'•i ; ...................... ,'"·-·····-···········
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENG ARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN
TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Studi Pad a Kantor Almntan pセN@
· · . · aJ---_. セ@
ll"Etli!!!>tJSTAl\MN UTAMll
;
Skripsi
l
""'
セB@
l'J1 I'."' .I!' t;J;,'J TA
-
Diajukan Kepada Falrnltas Ekonomi Dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Yusup Ginanjar
NIM: 105082002782
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 19570617198503 1 002
Amilin SE, AK. MSi
NIP. 19730615 200501 1 009
1r-
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2009 M
Bari ini Senin Tanggal 24 Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Yusup Ginanjar NIM: I 05082002782 dengan judul
skripsi Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Time Budget
Pressure Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di
Jakarta).
Memperhatikan
penampilan
mahasiswa
tersebut
selama
ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2009
Tim Pcnguji Ujian Komprehensif
Ketua
Drs. Abdul Ha id Cebba. MBA. CPA
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid .. MS
Penguji Ahli
Hari ini Jumat Tanggal 04 Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Yusup Ginanjar NIM: 105082002782 dengan judul
skripsi Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Time Budget
Pressure Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di
Jakarta).
Memperhatikan
penampilan
mahasiswa tersebut
selama
ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Jlmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 04 Desember 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
Prof. Dr. Abdul Hamid., MS
Ke tu a
Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si
Penguji Ahli
ヲオセms[@
Sekretaris
DAFTAR RIWAYAT IIIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
: Yusup Ginanjar
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Bogor, 06 Februari 1987
3. Alamat
: JI. Ciputat Parung Rt. 01/12 No. 87
Gg. Tipung Bojongsari, Sawangan
Depok 16516
4. Telepon
: (021) 95312805
II. PENDIDIKAN
1. SDN Bojongsari 03
1993-1999
2. SLTP AL-BASRA
1999-2003
3. SMA AL-HASRA
2003-2005
4. Strata 1 Ekonomi
2005-2009
III. PENGALAMAN ORGANISASI
I. Wakil Ketua Karang Taruna Bojongsari
2007-2008
2. Ketua OSIS SMA AL-HASRA
2002-2003
3. Ketua OSIS SLTP AL-HASRA
2000-2001
IV. LA TAR BELAKANG KELUARGA
I. Ayah
: Undang (Edi Rukandy)
2. !bu
: Siti
3. Alamat
: JI. Ciputat Parung Rt. 01/12 No. 87
Gg. Tipung Bojongsari, Sawangan
Depok 16516
4. Telepon
: (021) 95312805
5. Anak Ke dari
: I dari 3 bersaudara
ABSTRACT
The objective of this research was to retest the influence of organization
culture, leadership style and time budget pressure to auditor performance. Data
used in th is research was questionnaires from independent auditors, at audit firm
in DK! Jakarta.
Sampling method was using conv.enience sampling. 100 questionnaires
were distributed. Total returned questionnaires were 80 (80%). The method of
data analyzing used in this research was multiple regression.
This research showed that leadership style has significant to auditor
performance. But organization culture and time budget pressure has not
significant to auditor performance. In grouping, organization style, leadership
style and time budget pressure have significant to auditor performance.
Key word: organization culture, leadership style, time budget pressure, auditor
performance
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kembali tentang pengaruh
budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan time budget pressure terhadap kine1ja
auditor. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari auditor
independen dari !cantor akuntan publik di DK! Jakarta.
Pengumpu Ian data dilakukan dengan kuesioner. Metode penentuan data
yang digunakan adalah convenience sampling. Kuesioner yang disebarkan kepada
auditor sebanyak I 00 kuesioner.jumlah kuesioner yang kembali adalah 80
kuesioner (80%). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja auditor. Sedangkan variabel budaya organisasi
dan time budget pressure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor. Secara simultan gaya kepemimpinan, budaya organisasi,dan time budget
pressure berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.
Kata kunci: budaya organisasi, gaya kepemimpinan, time budget pressure, kine1ja
auditor
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah mengkaruniakan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan sktipsi ini
yang berjudul Pcngaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Time
Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada Kantor Akuntan
Publik di Jakarta).
Penyusunan shipsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syaratsyarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur alas rahmat dan
karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan shipsi ini serta
berterima kasih kepada:
1. Bapak dan Emak yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa yang
tiada henti hingga bisa sampai selesai.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid., MS selaku dosen Pembimbing Skt·ipsi I dan
Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini hingga malam hari.
3. Bapak Amilin.,SE.,Ak.,M.Si selaku dosen Pembimbing Shipsi II yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini serta membantu proses perolehan data penelitian.
4. Bapak Prof. Dr. Achmad Rodoni selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta atas kebijaksanaannya.
5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Social UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
6. !bu Yessi Fitri SE, Ak., MSi selaku Sekretaris Jurusan Fakultas Ekonomi dan
Social UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
8. Keluargaku yang telah menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini. Dede
dan Puput adikku, keluarga Emak, Ence-Ence dan Mamang-Mamang atas
dukungan materil dan morilnya serta keluarga bapak.
9. Teman-teman jurusan akuntansi angkatan 2005 dan semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu persatu ym1g turut memberikan semangat dan dorongan
kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.
I 0. Teman-teman di tempat kerja, SMK AL-HASRA, PT Jaya Konstruksi, KAP
se Jakaiia, teman sepermainan dan semuanya yang telah membantu, semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetalman yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mohon maaf atas kekeliruan atau kesalalmn yang ada dalatn
skripsi ini.
Jakarta,
Oktober 2009
(Yusup Ginaniar)
DAFTARISI
Lem bar Pengesahan Skripsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
iii
Lem bar Pengesahan Uji Komprehensif. ... ... ... .. .. .. ... ... . .. . ... .. . .. ... . .
iv
Lem bar Pengesahan Uji Skripsi . . .. ... . .. . .. ... ... . ... .. .... .. . ... .. . .. . . . . .. . .
v
Daftar Riwayat Hid up . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
v1
Abstract . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .
v11
Abstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . .
viii
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ix
Daftar lsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
xi
Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................
xv
Daftar Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . ...........................
xvii
Daftar Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . ....
xviii
BAB I
BABU
PENDAHULUAN .......................................... .
A. La tar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I
B. Perumusan Masalah . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7
D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....
7
TINJAUANPUSTAKA .....................................
9
A. Kinerja (Peiformance) . ... ... .... .. . ... .. . .. .. . . .. . .. ......
9
!. Definisi Kinerja...................................... ... . . 9
2. Dimensi Pengukuran Kine1ja ............................ 10
B. Budaya Organisasi (Organization Culture) ................. 11
l. Definisi Budaya Organisasi .'...................... ... . . . 11
2. Dimensi Budaya Organisasi . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . .. . . ... 12
3. Nilai-Nilai Budaya Organisasi . . . . . .. . .. ... . . . . .. . ......
13
4. Fungsi Budaya Organisasi....................... ... . . . . . 14
C. Gaya Kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 14
I. Definisi Gaya Kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . .. . . . 14
2. Dimensi Gaya Kepemimpinan . . . . . . . . .. . ........ .. . . . ..
15
D. Time Budget Pressure .................................................... 17
E. Penelitian Sebelumnya . . ............................. ...... ... 18
F. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian . . . .. . . . . . . ............. 20
l. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine1ja
Auditor.....................................................................
20
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Auditor..................................................... 21
3. Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kinerja
Auditor....................................................
22
4. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan
dan Time Budget Pressure Terhadap Kine1ja
Auditor.....................................................
BAB III
24
G. Skema Pemikiran . . ... . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... ...
26
METODOLOGI PENELITIAN ......................... .
27
A. Ruang Lingkup Penelitian ... . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
27
B. Metode Penentuan Sampel . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ...
27
C. Met ode Pengumpulan Data .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
D. Metode Analisis Data . . . . . . . . ............................. ..
29
I. Statistik Deskriptif.. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
29
2. Uji Kualitas Data.........................................
29
3. Uji Asumsi Klasik .. . . . .. . .. ... . .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . . . . ..
3l
4. Uji Hipotesis . ... ... ....... ... .. . .. . .. . .. .. .. . .. .. . . . . .. . ..
32
E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya.. .. . .. ....
35
I. Variabel Bebas (Independent Variable) ................ 35
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ................. 36
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN . . .. . . . . ...... .. . .. . .... 39
A. Gambaran Umum Objek Penelitan . . .. . . . . . . . . . . . . . . ...... 39
I. Tern pat dan Waktu Penelitian . . . . . .. ... . . . . ... ... . .. . .. 39
2. Deskripsi Data............................................. 41
B. Penemuan... ... ... .. . ...... .. ... . ... . .. . .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . 45
I. Statistik Deskriptif.. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . ...
45
2. Uji Kualitas Data.......................................... 46
3. Uj i Asumsi Klasik . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . 52
4. Uji Hipotesis . . .. . ... .. ... . .. . .. . .. . .. . .. .... .. . .. .. . ...... 55
C. Pembahasan........................ ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 60
1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kine1ja
Auditor ...................................................... 60
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Auditor.....................................................
60
3. Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kinerja
Auditor....................................................
61
4. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan
dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja
Auditor .................................................... 61
BABY
PENUTUP ....................................................... 63
A. Kesimpulan .. .. . .. . .. .. .. . . . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. ....
63
B. Implikasi . . .. . . . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . . .. .. .. . .. .. .. .. .. ....
64
C. Saran .......................................................... 65
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67
· Lati:lpiran-Lampiran ............................................................... 70
Daftar Tabel
Nomor
Keterangan
Halaman
3.1
Variabel Dan Pengukurannya . .. . . . . . . . . . ... . . . . . . .. . . . . . . . . . . 37
4.1
Data Kantor Akuntan Publik .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 39
4.2
Data Penyebaran Kuesioner .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . 40
4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . . . . . . . . . 41
4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... .. .. .. .. .. .. . .. .. . 42
4.5
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .. 43
4.6
Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja .......... 44
4.7
Deskripsi Responden Berdasarkan Bidang Ke1ja
Yang Ditangani ................................................... 45
4.8
Statistik Deskriptif ............................................... 46
4.9
Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi .................... 47
4.10
Uji Validitas Gaya Kepemimpinan ............................ 48
4.11
Uji Validitas Time Budget Pressure ........................... 48
4.12
Uji Validitas KinerjaAuditor ................................. 49
4.13
Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi . .. .. .. .. .. . .. . 50
4.14
Uji Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan ............
4.15
Uji Reliabilitas Variabel Time Budget Pressure ............ 51
4.16
Uji Reliabilitas Variabel K.ine1jaAuditor ................... 51
4.17
Hasil Uji Multikolenearitas .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
53
4.18
Hasil Uji Regresi Berganda .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ...
55
50
4.21
Hasil Uji t Coefisien .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. . . . .. .. .. .. . .. .. .. ..
57
4.22
Hasil Uji FANOVA ................. .... ... ............ .......
59
Daftar Gambar
Norn or
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. 26
4.1
Uji Normalitas P-Plot . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . 52
4.2
Uji Heterokedastisitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54
Daftar Lampiran
Nomor
Keterangan
Hal am an
1
Kuesioner Penelitian
70
2
Daftar Jawaban Responden ... ......... ......... ........... ..
74
3
Hasil Uji Validitas .. . . .. . .. .. . ... .. .. .. .. .. .. . . . . . .. .. .. . .. ....
78
4
Hasil Reliabilitas .. .. .. . . . .. .. .. . . . . .. .. .. .. .. . . .. .. .. . . . .. .. ...
80
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kantor akuntan publik merupakan sebuab organisasi yang bergerak di
bidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit
kepatuhan (compliance audit), dan audit laporan keuangan (Arens dan
Loebbecke, 2009:5). Sama seperti profesi lain, akuntan publik dalam
menjalankan profesinya diatur oleh kode etik profesi. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik
Akuntan Indonesia menyatakan bahwa setiap anggota hams mempertahankan
intergritas, objektivitas dan independensi dalam melaksanakan tugasnya.
Upaya untuk mewujudkan itu semua, auditor akan be1iindak tegas, bebas dari
pengaruh kepentingan pribadi, tekanan dari pihak lain, dan faktor situasional
dari dalam dan luar diri auditor. Kode etik ini juga akan dijadikan acuan oleh
pengguna jasa akuntan publik dan masyarakat untuk memberikan penilaian
terhadap kerja auditor, apakah telah sesuai dengan standar-standar etika ..
profesi.
Audit laporan keuangan (finansial statement audit) berkaitan dengan
kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas
dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan
tersebut telab disajikan secara wajar dengan !criteria yang telah ditetapkan,
yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Boynton, Jonshon dan
K,,.11 ?11111·601 forli onrlitor olrnn m1'mh1'rikan onini anakah lanoran keuamrnn
sebuah petusahaan disajikan secara wajar atau tidak sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum (P ABU). Akan tetapi, pendapat auditor
tersebut belum tentu sesuai dengan kepentingan perusahaan dan pemakai
lapo ran keuangan. 0 !eh karena itu, auditor dituntut untuk independen, baik
independen secara fakta maupun independen secara penampilan terhadap
kepentingan manajemen, pemakai laporan keuangan, dan auditor itu sendiri.
Akuntan publik mendapat sorotan tajam ketika merebaknya kasuskasus keuangan, sepe1ii kasus Emon Corporation, World Com, dan kasus
Lehman Brother baru-baru ini. Sementara itu, di Indonesia sendiri ada kasus
Kimia Farma, Bank Lippo, dengan melibatkan kantor-kantor akuntan yang
selama ini diyakini memiliki kualitas audit tinggi (Trisnaningsih, 2007).
Disamping itu, kasus penggelapan pajak oleh KAP "KPMG Sidhmia Sidharta
& Harsono" yang menyarankan kepada kliennya (PT Easman Cln·istensen)
untuk melakukan penyuapan kepada aparat perpajakan Indonesia untuk
mendapatkan keringanan alas jumlah kewajiban pajak yang harus dibayarnya
(Sinaga (2001) dalam Ludigdo, (2006).
Berdasarkan kasus-kasus diatas, dan kemudian dihubungkan dengan
te1jadinya krisis ekonomi di Indonesia, akuntan seolah menjadi profesi yang
hams/paling be1ianggung jawab. Hal ini disebabkan karena peran pentingnya
dalam masyarakat bisnis. Akuntan publik bahkan dituduh sebagai pihak yang
paling besar tanggnng jawabnya atas kemerosotan perekonomian Indonesia
(Ludigdo, 2006).
Kinerja KAP yang berkulitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor.
Secara ideal didalam menjalankan profesinya, seorang auditor hendaknya
memperhatikan prinsip dasar good gevernance dalam KAP tersebut. Auditor
harus juga mentaati aturan etika profesi yang meliputi pengaturan tentang
independensi, integritas, dan objektivitas, standar umum dan pnns1p
akuntansi, tanggung jawab kepada klien, tanggung jawab kepada rekan
seprofesi, serta tanggung jawab dan praktik lainnya (Satyo (2005) dalam
Trisnaningsih, (2007).
Untuk mencapai
kine1ja yang baik, diperlukan sebuah gaya
kepemimpinan yang baik. Gaya kepemimpinan (leadership style) merupakan
cara pimpinan untuk mempengaruhi orang lain atau bawahannya sedemikian
rupa sehingga orang tersebut mau melakukan kehendak pimpinan untuk
mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribacli hal tersebut mungkin
tidak disenangi (Luthans, 2008:575). Albe1io (2005) dalam Trisnaningsih
(2007) menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif kuat terhadap
kine1ja. Lebih Ianjut Trisnaningsih menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
sangat berpengaruh terhadap kinerja bawahannya dan gaya kepemimpinan
pada KAP sangat diperlukan karena dapat memberikan nuansa pada kinerja
auditor yang cenderung bisa formal ·maupun informal.
Kantor akuntan publik sebagai sebuah organisasi memiliki sikap dan
norma-norma yang dipegang dan dijalankan oleh setiap anggotanya. Sikap dan
norma tersebut biasa disebut sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi ini
didefinisikan sebagai kerangka kognitif yang terdiri dari sikap, nilai, nommnorma, perilaku dan harapan yang ada pada setiap anggota organisasi (Gibson,
Ivancevich dan Donnely, 1996:41). Budaya organisasi ialah studi mengenai
(yang memperhatikan) apa yang dilakukan orang-orang dalam suatu
organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kine1ja dari suatu
organisasi itu (Robbins, 2003: 11 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah sebuah kepribadian dari suatu organisasi dan mempengaruhi
dari kinerja organisasi tersebut.
Dinamika dari suatu organisasi sangat ditentukan oleh manusianya,
yang ditentukan oleh pimpinan dan bawahan organisasi tersebut, dikarenakan
interaksi keduanya akan sangat berpengaruh pada organisasi. Perilaku
pemimpin akan mempengaruhi bawahannya dan ini disebut dengan gaya
kepemimpinan (Murwanto, 2007). Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku
. yang diperlihatkan seseorang pada saat berupaya untuk mempengaruhi
aktivitas orang lain sepe1ii yang dipersepsikan orang tersebut (Hersey dan
Blanchard, 1992: 108). Sementara Thoha (2001) dalam Trisnaningsih (2007)
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah cara-cara yang dipergunakan
pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Seorang pemimpin, dalam
melaksanakan tugasnya menggunakan
gaya kepemimpinan yang erat
kaitannya dengan kemampuan mempengaruhi bawahan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Sunardi, 2007). Dengan demikian, gaya kepemimpinan
sangatlah penting karena merupakan kinerja seorang pemimpin mempengaruhi
Selanjutnya, Suprihanto (1988) dalam Sunardi (2007) menjelaskan
bahwa kinerja seorang pegawai pada dasarnya adalah kinerja seorang pegawai
selama periode tertentu dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar,
target dan sasaran seria !criteria. Bila dikaitkan dengan tugas auditor, maka
dari kemungkinan yang dapat muncul adalah auditor hams memenuhi target
audit dalam setiap pekerjaan audit. Hal ini memberikan tekanan kepada
auditor, salah satunya tekanan anggaran waktu (time budget pressure). Schuler
(1980) dalam Coram, Juliana dan David (2004) dalam Retnawati (2007)
menyatakan bahwa time pressure adalah kondisi dimana audior mendapat
tekanan dari !cantor akuntan publik tempatnya beke1ja untuk menyelesaikan
audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya (time
pressure and budget pressure). Sementara itu, menurut Weningtyas, Setiawan
dan Triatmoko (2006) faktor situasional saat melaksanakan audit yang dapat
menyebabkan kemungkinan terjadinya praktik disfungsional audit (audit yang
menyimpang) atas prosedur audit salah satunya adalah time budget pressure.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tekanan yang diterima auditor
dalam waktu penyelesaian audit dan faktor situasional mempengaruhi kinerja
auditor sehingga mengakibatkan audit yang menyimpang.
Berdasarkan rumusan diatas, maka menarik melakukan penelitian
tentang pengaruh budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan time budget
pressure terhadap kinerja auditor. Penelitian ini merupakan pengembangan
dari penelitian yang telah dilakukan oleh Trisnaningsih (2007) yang menguji
variabel intervening akan memediasi pengaruh pemahaman good governance,
gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada beberapa
ha!. Pertama, variabel dalam penelitian ini berfokus pada gaya kepemimpinan,
budaya organisasi dan memasukkan variabel time budget pressure sebagai
variabel independen dan variabel kinerja auditor sebagai variabel dependen.
Alasan peneliti merubah variabel tersebut adalah untuk mengetahui
signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tanpa
ada variabel yang mengintervening hubungan variabel independen dan
variabel dependen dan menguji pengaruh variabel faktor situasional terhadap
variabel dependen. Kedua, perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya adalah terletak pada populasi penelitian, dimana
populasi penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja di kantor
akuntan publik yang ada di DKI Jakarta. Sementara populasi penelitian
sebelumnya adalah auditor yang bekerja di KAP, yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, malrn menarik untuk melakukan penelitian
dalam bentuk skripsi yang berjudul "Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya
Kepemimpinan dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor
(Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor?
2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor?
3. Apakah time budget pressure berpengaruh terhadap kine1ja auditor?
4. Apakah budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan time budget pressure
berpengaruh terhadap kinerja auditor?
C. Tujuau Peuelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian 1m be1tujuan untuk
menguji kembali atas hal-hal berikut:
1. Pengaruh budaya organisasi terhadap kine1ja auditor.
2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kine1ja auditor.
3. Pengaruh time budget pressure terhadap kinerja auditor.
4. Pengaruh budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan time budget
pressure terhadap kine1ja auditor.
· D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi:
1. Pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang akuntansi
2. Kantor akuntan publik, dapat mengevaluasi kebijakan yang dilakukan dan
pola manajemen yang diterapkan untuk mencapai kine1ja yang optimal.
3. Auditor, agar dapat memiliki pandangan profesionalisme yang lebih tinggi
sehingga mampu menampilkan suatu kinerja yang baik.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kincrja (Pe1forma11ce)
1. Dcfinisi Kinerja
Secara bahasa, kata kine1ja berasal dari kata prestasi ke1ja
(pe1formance). Pe1forma11ce atau kinerja merupakan basil dari perilaku
anggota organisasi, dimana tujuan aktual yang dicapai adalah dengan
adanya perilaku. Kinerja adalah merupakan hasil usaha sendiri dengan
banyak faktor yang mempengaruhinya (Kartika dan Wijayanti, 2007).
Menurut Vroom (1964) dalam Hanclayani (2001) menclefinisikan kinerja
adalah tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang clalam menyelesaikan
tugas peke1jaarmya clisebut sebagai "level ofperformance"
Mangkunegara (2006:67) mengungkapkan bahwa:
Jstilah kine1ja berasal dari kata job pe1formance (prestasi ke1ja) atau
actual pe1formance (prestasi aktual) yaitu hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya.
Sementara
itu,
Suprihanto
(1988)
clalam
Sunardi
(2007)
menjelaskan bahwa prestasi ke1ja seseorang pacla clasarnya aclalah hasil
kerja seorang pegawai atau karyawan selama periocle te1ientu clengan
berbagai kemungkinan, misalnya stanclar, target clan sasaran serta kriteria.
Kine1ja clibeclakan menjacli clua, yaitu kine1ja incliviclu clan kinerja
orcmnise.sL Kineri" individu adalah hasil keria karvawan baik clari se[!i
kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan,
sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu
dengan kelompok (Mangkunegara, 2006:15). Gibson et.al (1996:95)
menyatakan kine1ja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat
digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas,
tanggung jawab yang diberikan. oleh organisasi pada periode tertentu dan
relatif dapat digunakan untuk mengukur kerja atau kinerja organisasi.
Kinerja seseorang atau kinerja organisasi dikatakan baik apabila hasil kerja
individu atau organisasi tersebut dapat melampaui peran atau target dan
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Dimensi Pengnkuran Kinerja
Syarif (1990) dalam Sunardi (2007) merinci dimensi dalam
pengukuran prestasi ke1ja, yaitu:
a. melalui mutu (kehalusan, kebersihan, dan ketelitian),
b. jumlah waktu (kecepatan),
c. jumlah macam kerja (banyaknya keahlian),
d. jumlah jenis alat (keterampilan dalam menggunakan bermacammacam alat), dan
e. pengetahuan tentang peke1jaan.
Kine1ja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam ktmm waktu
te1tentu (Trisnaningsih, 2007). Penge1tian kinerja auditor menurut
Mulyadi (1998:11) dalam Trisnaningsih (2007) adalah akuntan publik
yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif
atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan
untuk menentukan apakah la po ran keuangan tersebut menyaj ikan secara
wajar dengan prinsip akuntansi yang sesuai dengan akuntansi yang berlaku
umum, dalam semua ha! yang material, posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan. Masih dalam Trisnaningsih (2007), Kalbers dan Forgarty
(1995) mengemukakan bahwa kine1ja auditor sebagai evaluasi terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan
bawahan langsung. Sedangkan Surya dan Hananto (2004) menyatakan
bahwa kinerja auditor adalah tingkat kualitas dan kuantitas se1ta tingkat
kooperatif antara auditor dalam menyelesaikan tugasnya.
B.
Budaya Organisasi (Organization Culture)
l. Definisi Budaya Organisasi
Definisi tentang budaya organisasi tampaknya tidak dapat
dijelaskan secara secara singkat. Ada beberapa definisi yang menjelaskan
tentang budaya organisasi. Pengertian budaya organisasi yang diturunkan
dari pengertian "corporate culture" merupakan nilai-nilai clominan atau
kebiasaan clalam suatu organisasi perusahaan yang disebarluaskan dan
diacu sebagai filosofi ke1ja karyawan (Trisnaningsih, 2007).
Robbins dan Coulter (2002:72) memberikan pendapat mengenai
budaya organisasi yaitu suatu sistem makna bersama yang dianut oleh
anggota-anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan
organisasi-organisasi yang lain.
Sementara itu, penge1tian budaya organisasi menurut Kreitner dan
Kinicki (2005 :79):
Budaya organisasi adalah wujud anggapan yang dimiliki, diterima,
secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok
tersebut rasakan, pikirkan, dan beraksi terhadap linglamgannya yang
beraneka ragam
Menurut Gibson et al. (1996:42) memberikan pengertian budaya
.organisasi sebagai berikut:
Suatu sistem nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik,
dimiliki secara bersama oleh anggota suatu organisasi. Budaya
organisasi dapat menjadi kekuatan positif dan negatif dalam mencapai
prestasi organisasi yang efektif.
Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah suatu sistem makna bersama, anggapan, nilai-nilai dan
norma-norma yang unik yang dimiliki, diterima secara implisit yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi-organisasi lain dan
menentukan bagaimana kelompok menentukan diri terhadap lingkungan
serta menjadi kekuatan positif dan negatif dalam mencapai organisasi yang
efektif.
2. Dimensi Bndaya Organisasi
Menurut Robbins dan Coulter (2002:76) mengungkapkan ada tujuh
dimensi yang sec.ara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi.
Dimensi-dimensi ini digambarkan sebagai berikut:
a. Inovasi dan mengambil resiko. Tingkat dimana para karyawan didorong
untuk bersikap inovatif dan mengambil resiko.
b. Perhatian kepada detail. Tiiigkat dimana karyawan diharapkan untuk
menampilkan ketepatan, analisis, dan perhatian terhadap detail.
c. Orientasi hasil. Tingkat dimana para manajer memusatkan perhatian
pada hasil-hasil bukannya pada teknik-teknik dan proses-proses yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
d. Oreintasi manusia. Tingkat dimana keputusan-keputusan manajemen
memperhitungkan pengaruh hasil-hasil terhadap manusia didalam
organisasi itu.
e. Orientasi tim. Tingkat dimana kegiatan-kegiatan kerja disusun sekitar
tim-tim bukan individu-individu.
f. Agresitivitas. Tingkat dimana orang bersifat agresif dan bersaing
bukannya ramah dan bekerja sama
g. Stabilitas. Tingkat dimana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
usaha mempertahankan status quo bukan pe1ium buhan.
3. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2005:79), dasar dari budaya
organisasi adalah nilai-nilai dari organisasi yaitu keyakinan yang dipegang
teguh dan tampil dengan tingkah laku. Nilai-nilai tersebut adalah:
a.
Nilai yang mendukung (espoused values). Nilai dan norma yang telah
diikat oleh organisasi.
b.
Nilai yang diperankan (enacted values). Nilai dan nonna yang dimiliki
. karyawan.
4. Fnngsi Bndaya Organisasi
Mennrut WT Heelen dan Hunger (1986) dalam Sopiah (2008)
secara spesifik mengemukakan sejumlah peran penting yang dimainkan
oleh budaya organisasi yaitu:
a.
Memberikan identitas organisasi kepada karyawan.
b.
Memudahkan komitmen kolektif
c.
Mempromosikan stabilitas sistem sosial
d.
Membentuk
perilaku
dengan
membantu
manajer
merasakan
keberadaannya
C. Gaya Kepemimpinan
1. Definisi Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan
dapat
diartikan
suatu
aktivitas
untuk
mempengaruhi orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk
mencapai
tujuan
te1ientu.
Kepemimpinan
adalah
proses
yang
mempengaruhi tidak unilateral, yaitu pengaruh tidak hanya dari atas
kebawah, tetapi juga pengaruh bawahan akan berbalik juga mempengaruhi
pemimpin. Kepemimpinan merupakan kekuatan operasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi
anggota untuk mengubah sikap sehingga menjadi !conform dengan
keinginan pemimpin (Murwanto, 2007). Perilaku seorang pemimpin dalam
mempengaruhi orang lain atau bawahannya dalam mencapai suatu tujuan
disebut dengan gaya kepemimpinan (leadership style).
Definisi gaya kepemimpinan menurut Luthans (2008:575):
Gaya kepemimpinan adalah merupakan cara pimpinan untuk
mempengaruhi orang lain/bawahannya sedemikian rupa sehingga
orang tersebut mau melakukan kehendak pemimpin untuk
mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi ha/ tersebut
mungkin tidak disenangi.
Menurut Hersey dan Blanchard (1992:108) menjelaskan bahwa
gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang diperlihatkan seseorang
pada saat berupaya untuk mempengaruhi aktivitas orang lain sepe1ii yang
dipersepsikan orang tersebut. Fleishman dan Peters (1962) dalam
Trisnaningsih (2007), memberikan penge1iian gaya kepemimpinan:
Goya kepemimpinan merupakan po/a perilaku konsisten yang
diterapkan pemimpin dengan mela/ui orang lain, yaitu pola
perilaku yang ditunjukkan pemimpin pada saat mempengaruhi
orang lain seperti yang dipersepsikan orang lain.
Dari definisi yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa
gaya kepemimpinan merupakan cara pimpinan sebagai po la perilaku yang
konsisten untuk mempengaruhi orang lain/bawahannya menurut yang
dipersepsikan pemimpin sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau
melakukan
kehendak pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi
meskipun secara pribadi ha! tersebut mungkin tidak disenangi.
2. Dimensi Gaya Kepemimpinan
Fleishman dan Peters (1962) dalam Gibson (1996) telah meneliti
gaya kepemimpinan di Ohio State University tentang perilaku pemimpin
melalui dua dimensi, yaitu:
a. Consideration
(konsiderasi)
adalah
gaya
kepemimpinan
yang
menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dengan atasan,
adanya saling percaya, kekeluargaan, menghargai gagasan bawahan,
dan adanya komunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Pemimpin
yang memiliki konsiderasi yang tinggi menekankan pentingnya
komunikasi yang terbuka dan parsial.
b. Initiating structure (struktur inisiatif) merupakan gaya kepemimpinan
yang
menunjukkan
bahwa
pemimpin
mengorganisasikan
dan
mendefinisikan hubungan dalam kelompok, cenderung membangun
pola dan saluran komunikasi yangjelas, menjelaskan cara mengerjakan
tugas yang benar.
Siagian (2002:83) menyatakan bahwa terdapat tiga jenis perilaku
kepemimpinan yang saling berbeda diantara para rnanajer, yaitu: perilaku
berorientasi pada tugas (task oriented behavior), perilaku yang berorientasi
pada hubungan
(relationship oriented behavior),
dan kepemimpinan
partisipatif.
Teori kepemirnpinan perilaku (behavioral) rnengatakan bahwa gaya
kepemimpinan seorang manajer akan berpengaruh langsung terhadap
efektivitas kelornpok kerja (Kreitner dan Kinicki, 2005:302). Kelornpok kerja
dalam perusahaan merupakan pengelompokan kerja dalam bentuk unit kerja
dan masing-masing unit keija itu dipimpin oleh seorang manajer.
D. Time Budget Pressure
Auditor dituntut untuk melakukan efisiensi biaya dan waktu dalam
pelaksanaan audit. Tuntutan tersebut semakin besar dan menimbulkan time
pressure. Time pressure memiliki dua dimensi yaitu time deadline pressure
dan time budget pressure (Herningsih, 2002).
Time budget pressure merupakan suatu keadaan yang menunjukan
auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran yang sangat
ketat dan kaku (Raghunatan) (1991) dalam Ulum, (2005). Solomon dan
Brown (1992) dalam Ulum (2005) menyebutkan timbulnya time budget
pressure disebabkan oleh adanya jumlah waktu yang telah dialokasikan dalam
melengkapi tugas audit tertentu.
Definisi time budget pressure menurut Dezoort (2002) dalam
Sososutikno (2005)
"time budget pressure is the form pressure which
emerges from resource limitations that can be used tu execute the task".
Time budget pressure menghadirkan gambaran yang normal dari suatu
auditor dalam sistem operasional. Time budget pressure sangat penting bagi
auditor dalam melaksanakan tugasnya dalam peke1jaan audit sesuai dengan
waktu permintaan klien dan menjadi kunci sukses bagi masa depan karir
auditor (Commission on Auditors' Reponsibilities Repoti, 1978) dalam
(Sososutiksno, 2005). Tekanan anggaran waktu adalah suatu situasi yang
menunjukan auditor diharapkan untuk efisien dalam hubungan ke anggaran
waktu yang telah disusun atau ada penyesuaian anggaran waktu yang sangat
tidak fleksibel dan mengikat.
E. Penelitian Sebelumnya
Flamholtz dan Narasimhan (2005) dalam Trisnaningsih (2007)
meneliti tentang pengaruh perbedaan elemen-elemen budaya terhadap kinerja
keuangan, dengan menggunakan 702 responden pada perusahaan industri di
US. Basil penelitiannya menyatakan bahwa beberapa elemen budaya
organisasi mempunyai. pengaruh yang berbeda pada kinerja keuangan
perusahaan. Henri (2006) dalam Trisnaningsih (2007) mengadakan penelitian
tentang budaya organisasional dan sistem pengukuran kinerja. Temuannya
menyatakan bahwa sistem pengukuran kinerja memfokuskan pada organisasi,
mendukung strategi pembuatan keputusan serta melegitimasi kekuasaan top
manager.
Budaya organisasi adalah perangkat yang sangat penting dalam
meningkatkan kine1ja, akan tetapi agar kinerja meningkat maka harus
ditingkatkan pula motivasi kerjanya. Budaya organisasi dapat memberikan
semangat dan sugesti dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas.
Goleman (2004) dalam Trisnaningsih (2007) menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan manajer dapat mempengaruhi produktifitas karyawan (kinerja
karyawan. Di samping itu Alberto (2005) dalam Trisnaningsih (2007)
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja.
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang
telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tetientu.
Trisnaningsih (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor. Indikasinya adalah
bahwa gaya kepemimpinan dalam kantor akuntan publik sebagai faktor yang
dominan
dalam
menentukan
dan
pembentukan
karakter
perusahaan.
Sedangkan budaya organisasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap
kine1ja auditor. Indikasinya bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
kine1ja auditor jika ada ·auditor tersebut yang mempunyai komitmen
organisasi.
Murwanto (2007) menyatakan bahwa kompetensi kepemimpinan
sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan budaya organisasi
mempunyai hubungan sangat erat terhadap tingkat kinerja karyawan. Hal
serupa di kemukakan oleh Sunardi (2007) yang menyimpulkan dalam
penelitiannya bahwa gaya kepemimpinan relatifkuat terhadap prestasi kerja.
Sososutiksno
(2005)
menyatakan
time
budget pressure
dapat
menampilkan perilaku disfungsional audit, tetapi tidak mempunyai pengaruh
terhadap kulitas audit. Sedangkan time budget pressure mempunyai pengaruh
tidak langsung terhadap kualitas audit. Ini berarti, ada pengaruh time budget
pressure terhadap kinerja auditor.
Basuki dan Mahardani (2006) menyatakan bahwa time budget pressure
memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara langsung terhadap kulitas
audit, namun harus melalui perilaku underreporting of time terlebih dahulu.
Penurunan kulitas audit ini mencerminkan bahwa ada penurunan kinerja
auditor pada saat melaksanakan tugas audit.
F. Kctcrkaitan Antar Variabcl Penelitian
1. Pengarnh Bndaya Organisasi terhadap Kinerja Anditor
Budaya memiliki arti penting dalam sebuah organisasi, baik
organisasi bisnis maupun organisasi publik. Budaya merupakan sistem
malrna bersama, wujud anggapan, nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma
yang dimiliki secara bersama yang membedakan organisasi tersbut dengan
organisasi-organisasi lain dan menentukan bagaimana perilaku organisasi
dalam lingkungannya. Budaya organisasi juga memiliki peranan penting
bagi pemimpin dan me1tjadi kckuatan dalam mencapai organisasi yang
efektif.
Penelitian Trisnaningsih
(2007)
menyatakan
bahwa budaya
organisasi berpengaruh positif terhadap kine1ja auditor. Lebih lanjut,
Trisnaningsih menyatakan bahwa terdapat indikasi budaya organisasi
kine1ja auditor jika auditor memiliki komitmen terhadap organisasinya.
Budaya organisasi terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau
bahkan diubah, memberikan praktik yang dapat membantu menyatukan
nilai budaya anggota dengan nilai budaya organisasi (Sopiah, 2008:128).
Praktik ini juga dapat terjadi pada kantor akuntan publik, sebagai sebuah
organisasi wadah auditor yang bidang pekerjaanya rnembutuhkan tingkat
keahlian dan independensi yang tinggi dalam meningkatkan kinerja
auditor setinggi-tingginya. Berdasarkan beberapa basil penelitian terdahulu
dan kajian teoritis tersebut di atas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha 1:
Buda ya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
2. Pengarnh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor
Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang dimiliki oleh
pemimpin
selama
mempengaruhi
para
proses
rnengarahkan
peke1ja.
Sunardi
atau
(2007)
membimbing
dalam
serta
penelitiannya
menyirnpulkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan relatif kuat terhadap
prestasi ketja (kine1ja). Hal ini selaras dengan yang dikernukakan oleh
Murwanto (2005) yang menyatakan bahwa kompetensi kepemimpinan
sangat berpengaruh terhadap kine1ja karyawan. Unsur kepemimpinan
harus orang yang berkualitas sesuai dengan kompetensinya sehingga dapat
meningkatkan efisiensi kine1ja karyawannya.
Yousef (2000) dalam Trisnaningsih (2007) meneliti tentang
komitmen
organisasional
sebagai
mediasi
hubungan
antara
gaya
kepemimpinan dengan kepuasan kerja dan kinerja dengan menggunakan
430 peke1ja individu di United Arab Emirates. Regresi berganda sebagai
alat
analisis
statistik.
Hasil
analisanya
menyatakan
komitmen
organisasional memediasi hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
kine1ja, sedangkan budaya organisasional juga memoderasi hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja. Trisnanningsih (2007)
dalam penelitiannya menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
langsung terhadap kinerja auditor. Hasil penelitiannya mengindikasikan
bahwa gaya kepemimpinan dalam kantor akuntan publik sebagai faktor
yang dorninan dalarn rnenentukan dan pernbentukan karakter perusahaan.
Selanjutnya karakter perusahaan .akan rnempengaruhi output dari kinerja
auditor.
Gaya kepemimpinan seorang auditor dalam kantor akuntan publik
akan berpengaruh terhadap kinerja dari masing-rnasing anggota (auditor)
organisasi. Gaya kepernimpinan dapat mernpengaruhi kreatifitas kine1ja
auditor dalarn melaksanakan tugasnya sebagai anggota organisasi.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu dan kajian teoritis tersebut
di atas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
3. Pcngaruh Time Budget Pressure terhadap Kinerja Auditor
Time budget pressure merupakan suatu keadaan yang menunjukan
auditor dituntut untuk rnelakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang
sangat ketat dan kaku (Raghunatan, (199 I) dalarn Ulum (2005). Menu rut
Kelley, Margheim dan Pattison (1999) dalarn Ulum (2005) rneyatakan
bahwa time budget pressure berasal dari pemberdayaan batas waktu untuk
menyelesaikan tugas atau terjadi bila auditor mendapat tekanan waktu
dalam menyelesaikan tugas atau target yang telah ditetapkan. Solomon dan
Brown (1992) dalam Ulum (2005) menyatakan bahwa munculnya time
budget pressure disebabkan oleh adanya waktu yang telah dialokasikan
dalam melengkapi tugas audit te1ieutu.
Time budget memang berguna dan dibutuhkan dalam sistem
pengendalian di kantor akuntan publik. Akan tetapi seringkali dapat
menimbulkan tekanan yang berlebihan bagi para auditor sehingga akan
mempengaruhi niat, perhatian dan perilaku auditor (kinerja auditor).
Sososutiksno (2005) menyatakan time budget pressure dapat menampilkan
perilaku disfungsional audit, tetapi tidak mempunyai pengaruh terhadap
kulitas audit. Sedangkan time budget pressure mempunyai pengaruh tidak
langsung terhadap
kualitas
audit.
Basuki
dan
Mahardani
(2006)
menyatakan bahwa time budge/ pressure memiliki pengaruh negatif dan
signifikan secara langsung terhadap kulitas audit, namun harus melalui
perilaku underreporting of time terlebih dahulu. Tekanan dalam kadar
tertentu memang dibutuhkan untuk mendorong auditor beke1ja lebih
efisien, akan tetapi tekanan yang berlebihan akan menimbulkan perilaku
disfungsional. Perilaku disfungsional ini sendiri merupakan indikasi
bahwa kinerja auditor terganggu akibat tekanan dari anggaran waktu yang
telah ditetapkan.
Time budget pressure mengurangi efektifitas audit, efisiensi audit
dan mengurangi kualitas audit. Hal ini mengindikasikan bahwa time
budget pressure berpengaruh terhadap kine1ja auditor. Time budget
pressure
dapat
mempengaruhi
kua!itas
kine1ja
auditor
dalam
melaksanakan tugasnya. Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu
dan kajian teoritis tersebut di atas, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ha3 : Time budget pressure berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor
4. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemim pinan dan Time Budget
Pressure terhadap Kinerja Auditor
Kelompok kerja dalam perusahaan merupakan pengelompokan
kerja dalam bentuk unit kerja dan masing-masing unit ke1ja itu dipimpin
oleh seorang manajer. Gaya manajer untuk rnengelola sumber daya
manusia dalam suatu unit kerja akan berpengaruh pada peningkatan
kine1ja unit, yang pada akhirnya akan rnempengaruhi kinerja perusahaan
secara keseluruhan (Trisnaningsih, 2007)
Selanjutnya, teori kepernimpinan (Kreitner dan Kinichi, 2000
dalam Trisnaningsih ,2007) berasumsi bahwa gaya kepemirnpinan oleh
seorang manejer dapat dikembangkan dan diperbaiki secara sistematik.
Mereka juga
mendefinisikan budaya organisasi sebagai perekat
perusahaan melalui nilai-nilai yang ditaati, peralatan sirnbolik dan cita-cita
sosial yang ingin dicapai. Setiap perusahaan pasti memiliki makna sendiri
terhadap kata budaya itu sendiri, yang meliputi : identitas, ideologi, etos,
budaya, pola perilaku, eksistensi, aturan, filosofi, tajuan, spirit, sumber
informasi, gaya dan visi perusahaan.
Murwanto (2007) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
karyawan
perlu
dilakukan
pembenahan dalam organisasi itu sendiri yang menyangkut gaya
kepemimpinan dan budaya organisasi yang pada akhirnya meningkatkan
efisiensi, efektifitas, dan produktifitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan
aspek yang termasuk kedalam budaya organisasi dan menjadi bagian
penting didalamnya. Lebih lanjut, budaya organisasi juga sebagai aturan
main yang ada dalam perusahaan yang menjadi pegangan bagi sumber
daya manusia perusahaan dalam menjalankan kewajiban dan nilai-nilai
untuk berperilaku dalam perusahaan. Keduanya merupakan salah satu
aspek penting dalam meningkatkan kinerja auditor secara umum.
Sementara itu, time budget pressure menghadirkan gambaran yang
normal dari suatu auditor dalam sistem operasional. Time budget pressure
sangat penting bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya dalam
peke1jaan audit sesuai dengan waktu permintaan klien dan menjadi kunci
sukses bagi masa depan karir auditor (Commissiou on Auditors'
Reponsibilities Report, 1978) dalam (Sososutiksno, 2005). Time budget
pressure digunakan sebagai sistem pengendalian di !cantor akuntan