c. Bekas sisa kemasan, berupa kardus, tong plastik, drum, karton, jerigen,
kantong plastik, kawat, pulp kotor dengan kapasitas 890 kghari ditampung sementara di gudang pada lokasi pabrik kemudian dijual atau
dikembalikan kepada supplier. Pemantauan terhadap kuantitas dan penampungan limbah bekas kemasan
di gudang dan TPS dilakukan setiap minggu oleh Departemen Administrasi Seksi General Affair GA.
d. Sampah domestik, berupa sisa makanan, plastik, kertas dan dedaunan,
ditampung di tempat pembuangan sementara selanjutnya diangkut ke TPA oleh Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang.
Pemantauan kebersihan lingkungan dari sampah domestik di TPS dilakukan dengan pengontrolan dan pengaturan penampungan di TPS
secara kontinyu setiap hari oleh Departemen Administrasi Seksi GA.
2. Limbah Cair, limbah cair berasal dari proses produksi dengan kapasitas
4.911 m
3
hari diolah di IPAL secara fisika, kimia dan biologi. Limbah cair yang berasal dari sisa proses produksi dan kegiatan domestik dilakukan
penyaringan kasar kemudian ke buffer tank, flocculation tank dan thickener, premixing, deep oxidation ditch, final clarifier selanjutnya dialirkan ke sungai
Cisadane.
Pemantauan terhadap outleteffluent IPAL dilakukan dengan cara pengontrolan pengoperasian IPAL dan menganalisa kualitas air limbah di
laboratorium. Pemantauan dilakukan secara internal setiap hari sedangkan pemantauan oleh laboratorium luar eksternal dilakukan 3 bulan sekali, unit
pelaksana pemantauan adalah Departemen QAE.
3. Gas dan debu
a. Ruang Produksi, gas, berasal dari operasional mesin produksi
dibuangdisirkulasi ke udara melalui lubang ventilasi, sedangkan debu
keluar melalui ventilasi ruangan. Lokasi pemantauan yaitu di ruang paper machine dilakukan dengan
mengambil sampel dan diuji di laboratorium setiap 6 bulan sekali.
Pelaksana pemantauan oleh Departemen Administrasi Seksi K3 dan Departemen QAE Seksi QC.
b. Emisi, emisi gas buang yang berasal dari turbin genset dan boiler, dibuang
ke lingkungan udara melalui stack gas.
Pemantauan emisi dilaksanakan dengan pengambilan sampel pada cerobong boiler, genset dan turbin dan pengujian di laboratorium setiap 6
bulan sekali. Unit pelaksana pemantauan yaitu Departemen SS.
c. Ambient, dilakukan pengelolaan dengan penanaman pohon pelindung di
sekitar pabrik. Pemantauan dilakukan setiap enam bulan sekali dengan mengambil sampel di areal sekitar pabrik dan diuji laboratorium, unit
pelaksana pemantauan yaitu Departemen QAE. 4.
Kebisingan a.
Ruang Produksi, kebisingan berasal dari mesin-mesin produksi, yaitu
paper machine, rewinder, cutter, refiner, pulper, boiler dan genset, dikelola dengan penggunaan earplug bagi karyawan, alat peredam getar
dan pemeliharaan alat secara rutin. Pemantauan terhadap kebisingan pada sumber dampak yaitu ruang paper
machine, rewinder, refiner, pulper, ruang boiler dan genset, dilakukan dengan mengukur tingkat kebisingan dengan menggunakan noise level
setiap 3 bulan sekali. Unit pelaksana pemantauan adalah Departemen Administrasi Seksi K3.
b. Ambient, kebisingan dikelola dengan penanaman pohon pelindung di
batas lahan pabrik. Pemantauan terhadap kebisingan di sekitar pabrik dilakukan dengan menggunakan noise level setiap 3 bulan sekali oleh
Departemen QAE dan PT. DSS. 5.
Olie dan accu bekas a.
Olie bekas, olie bekas sisa kegiatan maintenance ditampung dalam drum,
disimpan sementara di gudang khusus olie bekas kemudian dijual ke penampung yang telah memiliki ijin. Pemantauan terhadap olie bekas
dilakukan di tempat penyimpanan olie bekas oleh Seksi WS dan GA sebagai penanggung jawab setiap 6 bulan sekali.
b. Accu bekas, dikumpulkan kemudian dijual ke penampung yang telah
memiliki ijin. Lokasi pemantauan yaitu tempat penampungan accu bekas
dilakukan oleh Seksi WS dan GA setiap 6 bulan sekali. 4.1.2.
PT. SANEX STEEL INDONESIA
PT. Sanex Steel Indonesia adalah industri peleburan dan pengecoran besi dan baja berada di areal Millenium Industrial Estate-Blok A dan secara
administrasi berada di desa Budimulya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. Lokasi ini berbatasan dengan pemukiman penduduk dusun Palahlar di sebelah
Utara, jalan lingkungan kawasan Millenium Industrial Estate di sebelah Selatan, Areal PT. Satria Nuansa Nusanatara di sebelah Timur dan lahan kosong sepanjang
300 m di sebelah Barat. Lahan yang digunakan seluas + 58.000 m
2
terdiri atas bangunan pabrik, gudang, kantor dan asramamess untuk karyawan serta ruang terbuka hijau, jalan,
parkir dan drainase. Luas terbangun + 11.970 m
2
, lahan seluas 22.830 m
2
direncanakan sebagai areal pengembangan pabrik sedangkan sisanya seluas 23.200 m
2
diperuntukan bagi ruang terbuka hijau. Lokasi lahan tidak berada dalam kawasan lindung dan tidak di bawah SUTT atau SUTET serta sudah sesuai
dengan Keputusan Bupati Tangerang No. 651.1350-DTRB2004 tentang Ijin Pemanfaatan Ruang bahwa lokasi tersebut diperuntukkan sebagai kawasan
industriperusahaan industri. Berdasarkan hasil studi Analisa Dampak Lingkungan ANDAL bahwa
PT. Sanex Steel Indonesia dalam kegiatannya menghasilkan limbah padat, cair, gas, debu dan bising yang dapat mempengaruhi kualitas air tanah, air permukaan
dan kualitas udara serta derajat kesehatan karyawanmasyarakat setempat. Hal ini akan dikelola melalui pendekatan teknologi. Selain itu pembangunan industri
tersebut juga akan berpengaruh terhadap aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat. Aspek sosekbud akan dikelola dengan cara
mengoptimalisasi penggunaan sumberdaya dan potensi lokal.
Uraian Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan RPL yang akan dilakukan oleh PT. Sanex Steel Indonesia pada
tahap operasional, secara rinci dijelaskan di bawah ini :
1. Mobilisasi tenaga kerja