BAB. II.
Tinjauan Pustaka
II - 11
TUGAS AKHIR.
Evaluasi Keberadaan Pemberhentian Angkutan Umum Jalan Kaligawe Pada STA 4+350 Terhadap Kapasitas Jalan.
kondisi lalu lintas yang ada pada lokasi dimana perhentian terletak. Jika kecepatan lalu lintas yang cukup tinggi, maka panjang ruang
bebas yang diperlukan bagi lay-bys juga akan makin besar, sebaliknya jika kecepatan lalu lintas cukup rendah, maka ruang
bebas yang diperlukan tidaklah begitu besar Selain itu pemarkaan juga diperlukan untuk identifikasi
lokasi, maksudnya agar lalu lintas yang lewat dijalan tahu bahwa lokasi yang dimaksut adalah lokasi perhentian, sehingga pengemudi
harus hati-hati dan memberi prioritas sehingga bus dengan mudah dapat masuk ke perhentian dan juga bus dengan mudah dapat keluar
dari perhentian.
3. Bus-bay
Yaitu perhentian yang dibuat khusus dan secara terpisah dari perkerasan jalan yang ada. Perhentian tipe ini merupakan
perhentian yang paling ideal, baik ditinjau dari sudut pandang penumpang, pengemudi angkutan umum, maupun bagi lalu lintas
lainnya. Hal ini dimungkinkan, mengingat bahwa dengan perhentian tipe ini angkutan dapat berhenti dengan posisi yang
aman bagi proses naik turun penumpang, angkutan juga dapat berhenti dengan tenang tanpa mengganggu lalu lintas lain. Secara
umum karakteristik geometrik dari perhentian tipe ini adalah berupa lajur khusus angkutan dimana angkutan dapat berhenti
dengan tenang, artinya secara geometrik, bentuknya hampir sama dengan tipe lay-bys, hanya saja disini ruas jalan dibatasi oleh pulau
pemisah. Karena perhentian tipe ini memerlukan lahan yang luas
untuk ruang bebas dan pulau pemisah, maka lokasi–lokasi tertentu saja yang dapat dibangun bus-bay. Daerah–daerah tersebut harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut : Tersedianya lahan yang cukup luas di pinggir jalan yang
perhentian akan ditempatkan Jumlah penumpang yang akan dilayani pada perhentian yang
dimaksud cukup banyak
BAB. II.
Tinjauan Pustaka
II - 12
TUGAS AKHIR.
Evaluasi Keberadaan Pemberhentian Angkutan Umum Jalan Kaligawe Pada STA 4+350 Terhadap Kapasitas Jalan.
Jumlah angkutan umum yang akan dilayani pada perhentian dimaksud cukup banyak, lebih dari 15 angkutan perjam.
Dimensi geometrik dari bus-bay ini sangat tergantung pada banyaknya bus dan banyaknya lintasan rute yang dilayani. Untuk
beberapa kasus bus-bay dapat saja mempunyai panjang yang mampu menampung lebih dari satu bus. Ukuran geometric umum
bus bay terdapat pada Gambar 2.1. Dan panjang jalur masuk, jalur tunggu dan jalur keluar seperti yang terdapat pada Tabel 2.1
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Geometrik umum Bus bay
c a
b J a l u r m a s u k
J a l u r k e l u a r J a l u r t u n g g u
R . 1 R . 1
R . 2 R . 2
W
Keterangan: Notasi
A b
c W
R1 R2
Panjang m 17 n x 14 17
3 18
12 n : Jumlah bus tunggu
Tabel 2.1: Penentuan jumlah bus yang akan berhenti pada jalur
tunggu n Frekuensi Kedatangan Bis
N bis jam
10 - 30 1
30 - 50 2
50 3
BAB. II.
Tinjauan Pustaka
II - 13
TUGAS AKHIR.
Evaluasi Keberadaan Pemberhentian Angkutan Umum Jalan Kaligawe Pada STA 4+350 Terhadap Kapasitas Jalan.
Untuk suatu perhentian yang mempunyai prasarana dan fasilitas yang lengkap, maka pada perhentian yang dimaksud akan
mempunyai prasarana dan fasilitas sebagai berikut : 1. Prasarana untuk perhentian bus
2. Shelter 3. Furniture tempat duduk, tempat buangan sampah, telepon dan
papan informasi 4. Rambu dan marka.
Pada lokasi yang paling sederhana, suatu perhentian hanya dilengkapi dengan rambu dan marka. Tetapi pada kondisi lainnya,
semua prasarana dan fasilitas di atas tersedia seluruhnya.
2.2.5 Tata Letak Shelter