Metode Penelitian Model Penelitian

Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas PTK. Kusnandar 2008, hlm.44 mengemukakan bahwa: PTK didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, malaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus. Sejalan dengan pendapat di atas, Kusumah dan Dwitagma 2010, hlm.9 mengemukakan bahwa: Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan dan 3 merefleksikan tindakan secara kolabotratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasakan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah usaha seorang guru untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran di kelas yang dilakukan sendiri atau kolaborasi dengan orang lain. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi dikelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya Kusnandar, 2008, hlm. 45. Maka dari itu, Penelitian Tindakan Kelas penting dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan prosesi guru.

B. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Observasi Perencanaan Observasi Tindakan Refleksi Observasi Awal Siklus I Perencanaan Tindakan Refleksi Siklus II Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusnandar, 2008 hlm. 70-71 bahwa “penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat momentum esensial”.pendapat tersebut dapat diartikan bahwa penelitian tindakan bersifat dinamis artinya proses yang dilaksanakan dapat terus berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan penelitian dapat dihentikan apabila peneliti merasa telah medapatkan hasil yang diinginkan. Proses penelitian dilaksanakan melaui suatu siklus yang berkelanjutan, setiap sikus terdiri dari empat momentum esensial yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart karena model ini memfasilitasi peneliti untuk merefleksilkan hasil penenelitian melalui kegiatan refleksi pada setiap siklusnya sebagai sarana untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini alur empat unsur pokok model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama, 2010, hlm. 21 yang disajikan dalam dua siklus sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama, 2010, hlm. 21 Langkah –langkah yang ditempuh pada setiap siklus menurut model Kemmis dan Mc. Taggat adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Planning, Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pertama kali yaitu membuat perencanaan tindakan. Rencana tindakan dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan pada pelaksanaan. Selain itu, dalam perencanaan peneliti menentukan instrument pembelajaran dan instrument penelitian yang akan digunakan saat pelaksanaan. 2. Pelaksanaan Acting, Dalam tahap ini, rencana yang telah disusun dilaksanakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat, yaitu langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan model Discovery Learning sebagai model pembelajarannya. 2. Observasi Observing, Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi terhadap tindakan yang sedang dilakukan, Observasi dilakukan oleh pihak lain Observer. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan keterlaksanaan tindakan. 3. Refleksi yang mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaian yang efektif. Hasil dari refleksi kemudian dibuat perencanaan tindakan selanjutnya. Keempat tahapan dalam penelitian ini merupakan unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu kegiatan yang berdasarkan pada perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran. Sandi Maulana,2014 Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian