Identifikasi Masalah Rumusan Masalah

Dwi Junianti Lestari, 2014 Model pembelajaran tematik “kaulinan barudak” sunda untuk meningkatkan kecerdasan sosial anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 kesederhanaan gerak yang dilakukan dalam tarian ini memudahkan anak untuk menirukannya, karena gerak pada tarian ini sesuai dengan karakteristik yang ada dalam bahan eksplorasi yaitu bermain dan cerita keseharian. Gerak yang dinamis, enerjik, dan ceria membangun semangat anak dalam bekerja sama untuk melakukan gerak tersebut. Oleh karena itu, permainan, variasi gerak, pengolahan ruang dan keceriaan merupakan syarat untuk mewujudkan gerak ke dalam tarian. Hal ini berdampak positif terhadap aspek sosial para pelakunya, dimana mereka dituntut untuk dapat bekerja sama dalam menciptakan gerak permainan yang telah diubah dan distilasi melalui pengeksplorasi ruang, tenaga dan waktu. Dengan demikian secara sosial diperlukan interaksi atau komunikasi diantara mereka, agar gerakan dan tarian yang mereka lakukan menjadi sesuatu yang dimamis, baik secara verbal dan non verbal. Cara ini diharapkan dapat mengakrabkan mereka melalui gerakan-gerakan yang mereka lakukan bersama dalam tarian. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, peneliti berasumsi bahwa untuk meningkatkan kecerdasan sosial antar anak perlu adanya perubahan pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dari pemberian materi pada biasanya. untuk mencapai tujuan tersebut peneliti mencoba melakukan penelitian dengan metode penelitian kualitatif dengan judul MODEL PEMBELAJARAN TEMA TIK “ KAULINAN BARUDAK ” SUNDA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL ANAK.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, yang menjadi fokus penelitian ini adalah model pembelajaran tematik “kaulinan barudak” Sunda untuk meningkatkan kecerdasan sosial anak. Permasalahan yang terjadi terhadap sanggar tersebut adalah permasalahan sosial, yang mana anak-anak kurang bisa bersosialisasi dengan baik antar teman tanpa memperlihatkan stratifikasi sosial dari mereka. Dwi Junianti Lestari, 2014 Model pembelajaran tematik “kaulinan barudak” sunda untuk meningkatkan kecerdasan sosial anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10 Kurangnya rasa hormat dan sopan santun yang mereka tunjukan terhadap pelatih dan orang tua siswa juga menjadi sorotan yang harus diubah. Maka dari itu diharapkan dengan memberikan model pembelajaran ini dapat menyelesaikan masalah atau menemukan solusi untuk mengatasi kendala-kendala pada proses pembelajaran dan juga dapat menemukan suatu proses pembelajaran tari yang tepat dalam kaitannya dengan meningkatkan kecerdasan sosial anak. Dengan pembelajaran tematik kaulinan barudak Sunda diharapkan pembelajaran lebih berkualitas, sehingga proses peningkatan kecerdasan menuju karakter anak menjadi pribadi yang memiliki keterampilan, bertoleransi, memiliki rasa hormat dan sopan santun, kerjasama menyayangi dan interaksi sesama teman, guru dan orang tua tercipta dengan baik.

C. Rumusan Masalah

Untuk menjawab semua permasalahan yang dimaksudkan di atas, maka diperlukan rumusan dalam bentuk pertanyaan penelitian diantaranya adalah: 1. Bagaimana kecerdasan sosial anak dapat ditingkatkan melalui kaulinan barudak ? 2. Bagaimana proses penerapan pembelajaran kaulinan barudak terhadap kecerdasan sosial anak yang dilakukan di sanggar kesenian Siloka Citra? 3. Bagaimana kecerdasan sosial anak setelah diterapkan pembelajaran tematik kaulinan barudak yang diterapkan di Sanggar Kesenian Siloka Citra?

D. Tujuan Penelitian