pengawetan sperma dengan pendinginan oleh tim peneliti yang Air cooling

1949, pengawetan sperma dengan pendinginan oleh tim peneliti yang

dipimpin Christopher Polge Pengawetan dengan pendinginan dilakukan terhadap sel, jaringan, dan organ Organ besar seperti hati, ginjal, dan jantung hanya didinginkan, tidak dibekukan. Suspensi darah, sperma, sel telur, dan jaringan lunak dapat dibekukan Cryogenics : Cabang ilmu fisika dan keteknikan yang mempelajari cara mendinginkan dan pemanfaatan dingin. Cryopreservation : Teknologi pengawetan sel, jaringan, atau embrio menggunakan pendinginan hingga suhu di bawah titik beku air. Cryonics : Pengawetan tubuh manusia dan hewan dengan tujuan dihidupkan kembali di masa yang akan datang. Cryonics bukan merupakan mainstream dari cryobiology . Pembekuan sebagai cara pengawetan Suhu dingin menurunkan kecepatan reaksi kimia dalam bahan yang diawtkan Pembekuan mengurangi jumlah air berbentuk cairan yang dibutuhkan mikroba perusak bahan yang diawetkan Suhu dinginpembekuan menurunkan aktivitas perusakan bahan yang diawetkan Suhu dingin hanya menghambat pertumbuhan mikroba perusak bahan yang diawetkan, tidak membunuhnya 1. Perubahan metabolic seperti penguapan, ethylene, tekstur dan aroma 2. Pertumbuhan dan pengembangan 3. Transpiration 4. Cacat 5. Kerusakan Physiologis 6. Busuk; pertumbuhan mikroba

1. Air cooling

Air cooling menggunakan suhu pendingin lebih dari 0°C dengan debit udara 150m3jam. Metode pendinginan air cooling dapat digolongkan menjadi: a. Room cooling Room cooling biasanya menggunakan ruang dengan insulasi yang dilengkapi dengan alat pendingin. Umumnya digunakan untuk berbagai macam produk segar tapi kurang efektif untuk segera memindahkan field heat produk Penerapan metode pendinginan room cooling adalah untuk proses pendinginan produk pada skala kecil maupun besar b. Air forced cooling Pada pendinginan air forced cooling, udara pendingin didorong dengan kipas. Udara bersirkulasi dengan kecepatan tinggi 75-90 lebih cepat dibanding room cooling. Penggunaan air forced cooling harus dengan pengontrolan RH yang berkisar antara 90-98. Metode pendinginan ini efektif untuk produk yang dikemas

2. Hydrocooling