Limbah organik basah Bahan dan Proses Limbah Organik

10 Kelas VIII SMPMTs Semester I

2. Limbah organik kering

Sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah. Contohnya; kertaskardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Limbah kulit jagung Limbah kulit kacang Limbah kulit bawang Limbah jerami Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.5. Limbah Organik basah kardus cangkang kerang tempurung kelapa sisik ikan kayu kulit telur serbuk kayu Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.6. Limbah organik kering 11 Prakarya Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak persiapan, karena sifatnya yang kering jenis limbah ini dapat langsung digunakan. Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik kering ini terkena air, maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain hingga kadar air dalam bahan limbah organik kembali seperti kondisi semula. Bahan limbah organik kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Sama halnya dengan bahan organik basah, proses bahan baku menjadi bahan yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau diberi pelapis agar kuat dan tahan lama, dan semuanya juga dipengaruhi oleh tujuan pembuat karya.

B. Prinsip Pengolahan Limbah Organik

Pengolahan limbah organik memerlukan p e n g e t a h u a n y a n g m e m a d a i , a g a r d a l a m pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin menambah permasalahan dalam kehidupan. Paling tidak limbah hasil daur ulang ini dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisir. Berikut ini adalah prinsip- prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R, yaitu: 1. Mengurangi Reduce Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.7. Logo Prinsip Pengolahan Limbah