Penentuan Waktu Pemberian Air Irigasi Berdasarkan Jumlah dan Jarak Penetes pada Sistem Irigasi Tetes untuk Tanaman Palawija

' D e m i masa,

sesunqyuhnya manusia i t u benar-

b e n a r dalam k e r u q i a n , k e c u a l i or a ng- or a ng
y a n g b e r i m a n d a n m e n q e r j a k a n amal s h a l e h
dan n a s e h a t menasehati supaya mentaati
kebenaran

dan

nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran'

(Qs.A 1 ' A s h r )

Untuk

bapak


serta

mas

tersayanq.

dan
Sani

ibu t e r c i n t a ,
dan

mas

Budi

PENENTUAN WAKTU PEMBERIAN AIR IRIGASI
BERDASARKAN JUMLAH DAN JARAK PENETES
PADA SISTEM IRlGASl ITETES UNTUK TANAMAN PALAW IJA


Oleh
SRI

BUD1 HANDAYANl
F 25. 0464

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN
INSTITUT PERTANIAN BOG03
B O G O R

Sri Budi Handayani. F 25.0464.
Penentuan Waktu Pemberian
Air Irigasi Berdasarkan Jumlah dan Jarak Penetes pada Sistem Irigasi Tetes untuk Tanaman Palawija. Dibawah bimbingan Ir. H. Aris Priyanto MAE. dan Ir. Prastowo MEng.
RINGKASAN

Air yang cukup sangat penting bagi pertumbuhan
man.

Tanaman menyerap air dari dalam tanah untuk


buhannya.

pertum-

Air yang dibutuhkan tanaman akan terus

rang dan sulit diserap tanaman apabila tidak ada
air hujan atau air tanah.

tana-

berku-

tambahan

Dalam keadaan ini pemberian air

irigasi perlu dilakukan untuk menjarnin pertumbuhan tanaman
yang


baik dengan menambah kadar air

tanah

(Sosrodarsono

dan Takeda, 1978).
Jadwal

irigasi, waktu pemberian air dan

jumlah

yang diberikan adalah masalah yang sangat kompleks.
tor utama yang mempengaruhi jadwal irigasi adalah
han

air tanaman, sifat tanah yang

menyimpan


air
Fak-

kebutu-

menunjukkan

kapasitas

air di daerah perakaran, pertumbuhan

perakaran

tanaman dan toleransi tana.man terhadap penurunan

kelemba-

ban.


tambahan

Dalam perencanaan skkdul irigasi,

Eaktor

yang perlu dipertirnbangkan adalah karakteristik
metode

dan

iklim,

operasi lahan $ang mempengaruhi waktu iriqasi dan

kondisi

lahan

dan praktek irigasi. kondisi


yang

daerah

hidrolik,

berhubungan dengan usaha manusia

produksi (Buras, N, et al.,

1973)

.

dan

proses

'Penelitian


dilakukan dengan tujuan untuk

menentukan

kebutuhan air total untuk tanaman jagung manis (sweet corn

/

Zee

saccharata), menentukan waktu

pemberian

air

irigasi berdasarkan jumlah, jarak dan jenis penetes (emitter) pada jarak tanam tertentu, menentukan jumlah air yang
diberikan


melalui penetes (emitter) berdasarkan

tekanan,

jenis penetes dan jumlah penetes tiap tanaman sesuai kebutuhan air tanaman dan membuat program skedul

iriqasi

se-

suai kebutuhan air yang diperlukan oleh tanaman.
Tekstur tanah di lokasi penelitian adalah liat sangat
halus

denqan

volume.
han

total air tanah tersedia sebesar


Kebutuhan air tanaman meningkat sesuai

tanaman dan mencapai puncak kebutuhan air

pembungaan

%

pertumbupada

yaitu sebesar 4.05 mmrhari kemudian

air tanaman menurun.

17.4

masa

kebutuhan


curah hujan yang mempengaruhi

pem-

berian air tanaman berkisar 2.85 hingga 25.62 mm.
Dua ha1 yanq mempengaruhi jadwal pemberian air adalah
laju

infiltrasi

netes.
pada

dan debit air yang dihasilkan

oleh

pe-

Laju infiltrasi (0.005 cm/menit) lebih kecil darilaju pemberian air (0.008 cmlmenit) dan

jumlah

air

yang diberikan melalui penetes tipe typhoon (74,Gl hingga
34.85 liter/detik)dan tipe regulating stick (43.68

hingga

44.16 literldetik) lebih besar dari kebutuhan air yang harus diberikan k e tanaman.
Pemberian air dapat dilakukan pada 3 macam
yang

kondisi,

pektama pada kondisi tanah di sekitar kapasitas

la-

pang,

intervai

pemberian

air

10

hari

dilakukan

7.5

jam/hari selama 2 hari dengan debit sebesar 525 literlhari
untuk

sekali pemberian air (dengan penetes tipe

typhoon)

dan 675 literlhari (dengan penetes tipe regulating stick).
Kondisi

kedua, air diberikan apabila 50 persen kadar

air

tanah tersedia telah digunakan tanaman, interval pemberian
air

21 hari dilakukan 10.6 jamlhari selama 3 hari

dengan

debit 742 literlhari (dengan penetes tipe typhoon) dan 954
liter/hari (dengan penetes tipe regulating stick) dan

un-

tuk kondisi ketiga dimana 75 persen kadar air tanah tersedia telah habis digunakan, interval pemberian air 32

hari

dilakukan 11.95 jamlhari selama 4 hari dengan debit

836.5

liter/hari

(dengan

penetes

tipe

typhoon)

dan

1075.5

liter/hari (dengan penetes tipe regulating stick)
Air diberikan sebelum kadar air tanah mendekati

kon-

disi titik layu permanen dan pemberian air bertujuan untuk
mengembalikan kondisi tanah mencapai kapasitas lapang.
Pemberian

yang

tetap.

air

dilakukan dengan interval

Model analisa dapat digunakan

dan

debit

untuk

areal

pertanaman lain dengan kondisi iklim dan waktu yang berbeda .

PENENTUAN WAKTU PEMBERIAN AIR IRIGASI
BERDASARKAN JUMLAH DAN JARAK PENETES
PADA SISTEM IRIGASI TETES UNTUK TANAMAN PALAWIJA

SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
pada jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
Sri Budi Handayani
d

F

25.0464

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

' D e m i masa,

sesunqyuhnya manusia i t u benar-

b e n a r dalam k e r u q i a n , k e c u a l i or a ng- or a ng
y a n g b e r i m a n d a n m e n q e r j a k a n amal s h a l e h
dan n a s e h a t menasehati supaya mentaati
kebenaran

dan

nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran'

(Qs.A 1 ' A s h r )

Untuk

bapak

serta

mas

tersayanq.

dan
Sani

ibu t e r c i n t a ,
dan

mas

Budi

PENENTUAN WAKTU PEMBERIAN AIR IRIGASI
BERDASARKAN JUMLAH DAN JARAK PENETES
PADA SISTEM IRlGASl ITETES UNTUK TANAMAN PALAW IJA

Oleh
SRI

BUD1 HANDAYANl
F 25. 0464

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN
INSTITUT PERTANIAN BOG03
B O G O R

Sri Budi Handayani. F 25.0464.
Penentuan Waktu Pemberian
Air Irigasi Berdasarkan Jumlah dan Jarak Penetes pada Sistem Irigasi Tetes untuk Tanaman Palawija. Dibawah bimbingan Ir. H. Aris Priyanto MAE. dan Ir. Prastowo MEng.
RINGKASAN

Air yang cukup sangat penting bagi pertumbuhan
man.

Tanaman menyerap air dari dalam tanah untuk

buhannya.

pertum-

Air yang dibutuhkan tanaman akan terus

rang dan sulit diserap tanaman apabila tidak ada
air hujan atau air tanah.

tana-

berku-

tambahan

Dalam keadaan ini pemberian air

irigasi perlu dilakukan untuk menjarnin pertumbuhan tanaman
yang

baik dengan menambah kadar air

tanah

(Sosrodarsono

dan Takeda, 1978).
Jadwal

irigasi, waktu pemberian air dan

jumlah

yang diberikan adalah masalah yang sangat kompleks.
tor utama yang mempengaruhi jadwal irigasi adalah
han

air tanaman, sifat tanah yang

menyimpan

air
Fak-

kebutu-

menunjukkan

kapasitas

air di daerah perakaran, pertumbuhan

perakaran

tanaman dan toleransi tana.man terhadap penurunan

kelemba-

ban.

tambahan

Dalam perencanaan skkdul irigasi,

Eaktor

yang perlu dipertirnbangkan adalah karakteristik
metode

dan

iklim,

operasi lahan $ang mempengaruhi waktu iriqasi dan

kondisi

lahan

dan praktek irigasi. kondisi

yang

daerah

hidrolik,

berhubungan dengan usaha manusia

produksi (Buras, N, et al.,

1973)

.

dan

proses

'Penelitian

dilakukan dengan tujuan untuk

menentukan

kebutuhan air total untuk tanaman jagung manis (sweet corn

/

Zee

saccharata), menentukan waktu

pemberian

air

irigasi berdasarkan jumlah, jarak dan jenis penetes (emitter) pada jarak tanam tertentu, menentukan jumlah air yang
diberikan

melalui penetes (emitter) berdasarkan

tekanan,

jenis penetes dan jumlah penetes tiap tanaman sesuai kebutuhan air tanaman dan membuat program skedul

iriqasi

se-

suai kebutuhan air yang diperlukan oleh tanaman.
Tekstur tanah di lokasi penelitian adalah liat sangat
halus

denqan

volume.
han

total air tanah tersedia sebesar

Kebutuhan air tanaman meningkat sesuai

tanaman dan mencapai puncak kebutuhan air

pembungaan

%

pertumbupada

yaitu sebesar 4.05 mmrhari kemudian

air tanaman menurun.

17.4

masa

kebutuhan

curah hujan yang mempengaruhi

pem-

berian air tanaman berkisar 2.85 hingga 25.62 mm.
Dua ha1 yanq mempengaruhi jadwal pemberian air adalah
laju

infiltrasi

netes.
pada

dan debit air yang dihasilkan

oleh

pe-

Laju infiltrasi (0.005 cm/menit) lebih kecil darilaju pemberian air (0.008 cmlmenit) dan

jumlah

air

yang diberikan melalui penetes tipe typhoon (74,Gl hingga
34.85 liter/detik)dan tipe regulating stick (43.68

hingga

44.16 literldetik) lebih besar dari kebutuhan air yang harus diberikan k e tanaman.
Pemberian air dapat dilakukan pada 3 macam
yang

kondisi,

pektama pada kondisi tanah di sekitar kapasitas

la-

pang,

intervai

pemberian

air

10

hari

dilakukan

7.5

jam/hari selama 2 hari dengan debit sebesar 525 literlhari
untuk

sekali pemberian air (dengan penetes tipe

typhoon)

dan 675 literlhari (dengan penetes tipe regulating stick).
Kondisi

kedua, air diberikan apabila 50 persen kadar

air

tanah tersedia telah digunakan tanaman, interval pemberian
air

21 hari dilakukan 10.6 jamlhari selama 3 hari

dengan

debit 742 literlhari (dengan penetes tipe typhoon) dan 954
liter/hari (dengan penetes tipe regulating stick) dan

un-

tuk kondisi ketiga dimana 75 persen kadar air tanah tersedia telah habis digunakan, interval pemberian air 32

hari

dilakukan 11.95 jamlhari selama 4 hari dengan debit

836.5

liter/hari

(dengan

penetes

tipe

typhoon)

dan

1075.5

liter/hari (dengan penetes tipe regulating stick)
Air diberikan sebelum kadar air tanah mendekati

kon-

disi titik layu permanen dan pemberian air bertujuan untuk
mengembalikan kondisi tanah mencapai kapasitas lapang.
Pemberian

yang

tetap.

air

dilakukan dengan interval

Model analisa dapat digunakan

dan

debit

untuk

areal

pertanaman lain dengan kondisi iklim dan waktu yang berbeda .

PENENTUAN WAKTU PEMBERIAN AIR IRIGASI
BERDASARKAN JUMLAH DAN JARAK PENETES
PADA SISTEM IRIGASI TETES UNTUK TANAMAN PALAWIJA

SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
pada jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
Sri Budi Handayani
d

F

25.0464

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN