Ruang Lingkup Indonesia SMP Modul_KK_J_Profesional
4 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik J
H.B. Jasin mengemukakan bahwa kritik kesusastraan adalah pertimbangan baik atau buruk suatu hasil kesusastraan. Pertimbangan
itu disertai dengan alasan mengenai isi dan bentuk karya sastra. Widyamartaya dan Sudiati 2004 : 117 berpendapat bahwa kritik sastra
adalah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik-buruknya kualitas, nilai,
kebenaran suatu karya sastra. Memberikan kritik dan esai dapat bermanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada
pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperoleh masukan, terutama tentang kelemahannya.
Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra cabang ilmu sastra yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian
terhadap teks sastra sebagai karya seni. Sementara Abrams dalam Pengkajian sastra 2005 mendeskripsikan bahwa kritik sastra
merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan penilaian karya sastra.
Perkataan kritik dalam artinya yang tajam adalah penghakiman, dan dalam pengertian ini biasanya memberi corak pemakaian kita akan
istilah itu, meskipun bila kata itu dipergunakan dalam pengertian yang paling luas. Karena itu kritikus sastra pertama kali dipandang sebagai
seorang ahli yang memiliki suatu kepandaian khusus dan pendidikan untuk mengerjakan suatu karya seni sastra. Pekerjaan penulis tersebut
memeriksa kebaikan-kebaikan dan cacat-cacatnya dan menyatakan pendapatnya tentang hal itu Pradopo, 1997.
Pengertian kritik sastra sebagaimana di atas tidaklah mutlak ketetapannya, karena sampai saat ini, belum ada kesepakatan secara
universal tentang pengertian sastra. Namun, pada dasarnya kritik sastra merupakan kegiatan atau perbuatan mencari serta menentukan nilai
hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dinyatakan kritikus dalam bentuk tertulis kritik sastra adalah ilmu sastra
untuk menghakimi karya sastra dengan memberi penilaian, dan memutuskan apakah karya tersebut bermutu atau tidak bermutu yang
sedang dikritik. Kritik sastra yang sesungguhnya bukan hanya menilai
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 5
saja, melainkan masih ada aktivitas kritikus yakni menganalisis karya tersebut. Sebagaimana yang diungkapkann oleh Abrams 1981 bahwa
kritik sastra adalah studi yang berhubungan dengan pendefinisian, penggolonganpengkelasan, penguraian atau analisis, dan penilaian
atau evaluasi. Analisis merupakan hal yang sangat penting dalam kritik sastra.
Sebagaimana Jassin dalam Pengkajian Sastra menjelaskan bahwa kritik sastra ialah baik buruknya suatu hasil kasustraan dengan memberi
alasan-alasan mengenai isi dan bentuknya. Dengan demikian, kritik sastra adalah kegiatan penilaian yang
ditunjukkan pada karya sastra atau teks. Namun, melihat kenyataan bahwa setiap karya sastra adalah hasil karya yang diciptakan
pengarang, maka kritik sastra mencakup masalah hubungan sastra dengan kemanusiaan. Namun, sasaran utama kritik sastra adalah karya
sastra atau teks tersebut dan makna bagi kritikus tersebut, bukan pada pengarangnya. Seorang kritikus sastra mengungkapkan pesan dalam
satu bentuk verbal dengan bentuk verbal yang lain, mencoba menemukan pengalaman estetis persepsi tentang realitas yang hendak
disampaikan oleh
pengarang. Pengamatannya
terhadap cara
penggunaan bahasa, terhadap kode-kode bahasa yang digunakan.