Mempelajari Pengaruh Konsentrasi Gula (Sukrosa) terhadap Produksi Alginat yang dihasilan oleh Bakteri Pseudomonas aeruginosa

THP-42

I i l ~ l r l l i nTcCr~ologiiln\il I'crikar~an.\'ul. 111. No. I , Th. t997

RIEMX'ELAJARI IIENGARUH KONSESTILiSI GULA (Sulcrosn)
TERFIADAP PRODUKSI ALGINAT Y A N E DIHASILKAN 0 LEI1 IjAK'I'ERI
Pselr(10ttlotlns fro-~rgi~ro.sri

indusrri lekstil di aegara-negara berkembang.
Pemanfaatan alginat sebagian besar adalah
Alginat dapat dillasilkan dari bakteri Pseudoniona
unruk ~ndustritekstil (50%) dan sekitar 30%
acruginosa setelah diturnbuhkan pada medium siritctik
untuk industri parlgan.
dcngan tiga konscntrasi gula (sukrosa) (I%, 2.5% dnn
3,596). Scbagai suniber karbocnyu. se!iiakin tinggi
Tingkat produksi alginat yang berasal
konscntrasi gula. scrnokin linggi
konscntrasi
dari nirnplll la~it sauga( dilxngaruhi oleli
alginnl yang dihasilka~~. 1la::il algi~iatyang lcrtiflggi

pada konscntras~ s u k r ~ s n2.5'%, dcligili~ 131113 ink~~basi faktor lingkungnn scpcr~i lipe dasar, kual
artls. kcccral~dn,salinitas. pl.1, ke~ersediaan
18-22 jam yaiiu 2.05 gll. pad3 kondisi pertumbutia~i
370C dan agitasi 150 tpm. Kul~irrdcngan konscntrasi
makanan scrta urnor pancn. Faktor-faktor ini
yang tinggi b e l u n ~icntu n ~ e ~ r l p ~ ~ nctisiensi
yai
konversi
sulir diketldalikan, belum lagi kalau terjadi
nutrien mcnjadi alginat (ypfs) yang tinggi pula. Dari
pencemaran atau badai serta resiko lain yang
hasil analisa ypls dan yxfs lcrnyata konsentrasi sukrosn
sulit diperkirakan.
1% lebih cfisicn dan pada konscntras~sukrosn 2,s dan
3.5%.
Derdasarkan Ilal tersebut di atas, maka
perlu diusahakan suatu alternatif untuk memproduksi alginat secara konlersial yang dapat
nlenjxnin kotltinuitas produksi. Altematif
Alginat merupakan salah satu produk
tersebut dapat dilckukan dcngan pemanfaatan

yang dihasilkan dari ekstraksi mmput laut
mikroba. Linker dan loners (1964) yang
kelas Pl~aeop/~ycine.Alginat ini merupakan
dikuti ole11 Fyfe dan Govan (1983) pertama
salah satu komoditi hasil perikanan yang
kali
melaporkan bahwa bakter'i Pseudon~ortas
mempunyai nilai ekonomis penting.
net~rgi~rosn
dan bebcrapa galur Azofob(~cler
Alginat merupakan poIisakerida yang
vir~elrrr~riii
(Jarman, ct (11, 1978; Horan el a/.,
banyak digunakan di Indonesia, tapi sampai
1981; Chen ef ~ 1 . .1985) dapat nlenghasilkan
saat ini indonesia belum mampu memenuhi
alginat yang sailla baiknya dengan alginat
kebutuhan
tersebut,
sehingga sampai

yang berasal dari rumput l a u ~ . Produksi
sekarang sebagian besar alginat masih hams
alginat secarcl nlikrobiologis memberikan
diimpor. Sebagai ganlbaran Indonesia telah
beberapa keuntutlgan antara lain adanya
rnengimpor alginat sebanyak 1 S77.096 kg
kcsinambungan
produksi. Hal ini disebabkan
bemilai 7.451.139 U$ pada tahun 1990, dan
karena
proses
produksinyr!
tidak dipengaruhi
pads tahun 1991 mengimpor sebanyak
oleh faktor alani yang sulit dikendalikan,
1.587.805 kg (BRS. 1992). Produksi alginat
seperti yang terdapat pada rumput laut.
secara komersial saat ini dilakukan ole11
Polisakarida (algi~rat)yang berasal dari
beberapa negara maju dari rumput Iaut (alga

baktsri
mempunyai sifai-sifat fisika rnirip
atau ganggang coklat) kelas Pneopltyceas.
dengan
polisakarida
yang berasal dari rumput
Pemintaan alginat dimasa rnendatang
laut,
hclnya
berbeda
dalarm struktur kimia.
diperkirakan semakin meningkat, terutama
Polisakarida
(alginat)
yang berasal dari
dengan akan seniakin berkembatlgnya
Sakt~ri terdiri dari kopolitner asam CSiaTPengajar Jurusan Pcngolahn~,I.[asil t'crikanari. I:rrknllns I'cr~:onal~IIIU.