Renstra Kantor Sat.Pol.PP 2011-2015 3
B A B II KONDISI OBJEKTIF SAAT INI
A. Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Kedudukan Satuan Polisi Pamong Praja diatur dalam Pasal 3 Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 06 Tahun 2008 yaitu :
1. Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dalam melaksanakan dan menyelenggarakan ketentraman, ketertiban umum, penegakan
Peraturan Daerah. 2. Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Sebagai unsur penunjang pemerintah daerah Kabupaten dalam menyelenggarakan
kewenangan di bidang Ketentraman dan ketertiban umum, dalam pasal 4 ayat 1 Perda tersebut di atas, menegaskan tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas
memelihara dan menyelenggarakan ketentraman, ketertiban umum, penegakan Peraturan Daerah. Penyelenggaraan tugas pokok tersebut sejalan dengan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja yang dituangkan dalam pasal 4 Ayat 1 yaitu : 1. Penyusunan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan
Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. 2. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum di daerah. 3. Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
4. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
Renstra Kantor Sat.Pol.PP 2011-2015 4
dengan Aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS dan atau aparatur lainnya.
5. Pengawasan terhadap masyarakat agar mengetahui dan mentaati Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut di atas maka Satuan Polisi
Pamong Praja mempunyai kewenangan sebagai berikut : 1. Menertibkan dan menindak warga masyarakat atau Badan Hukum yang mengganggu
ketentraman dan ketertiban umum. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap warga masyarakat atau Badan Hukum yang
melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. 3. Melakukan tindakan represif non Yustisial terhadap warga masyarakat atau Badan
Hukum yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.
4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
B. Permasalahan dan Tantangan a. Permasalahan