berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan partial least square PLS. Pertimbangan menggunakan model ini, karena kemampuannya untuk mengukur
konstruk melalui indikator-indikatornya serta menganalisis variabel indikator, variabel laten, dan kekeliruan pengukurannya.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian menurut Nur Indrianto, 2002:49 adalah sebagai berikut:
“Desain penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan metode-metode dan prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam
pemilihan, pengumpulan dan analisis data”. Demikian halnya Umi Narimawati, 2010:30 menyatakan bahwa desain
penelitian adalah sebagai berikut: “Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan
oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dan pelaksanaan penelitian”.
Dari kedua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian adalah rancangan utama penelitian yang menyatakan metode dan
prosedur yang digunakan peneliti dari pencanaan sampai pelaksanaan penelitian. Menurut Sugiyono, 2011:50 menjelaskan proses penelitian disampaikan
dengan teori sebagai berikut:
“ 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah
3. Konsep dan tori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian 6. Menyusun instrument penelitian
7. Kesimpulan
”. Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain
pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber Masalah
Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian. Identifikasi masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi di
masyarakat sesuai dengan judul yang diteliti. 2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jaawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan maslah pada penelitian
ini adalah sebagai berikut: a. Seberapa besar pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah
terhadap kinerja Instansi Pemerintah. b. Seberapa besar pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja
Instansi Pemerintah. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka peneliti mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah. Selain itu
penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
hipotesis. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan
penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.
4. Pengajuan hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang
dibuat dalam penelitian ini adalah penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dan kejelasan sasaran anggaran berpengaruh pada kinerja Instansi
Pemerintah. 5. Metodologi Penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif dan verifikatif. 6. Menyusun instrument penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat
pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument
penelitian harus lebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan
reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran itu dapat
dipercaya. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan
teknik statistik tertentu. 7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
Unit analisiselemen yang digunakan adalah Instansi Pemerintah di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Time horizon yang digunakan dalam penelitian
ini adalah studi one shot atau cross sectional. Menurut Uma Sekaran, 2006:177 studi one shoot atau cross sectional didefinisikan sebagai berikut:
“Studi one shot atau cross sectional adalah sebuah studi yang dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode
harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab pertanyaan
penelitian”. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Penelitan
Desain Penelitian Jenis
Penelitian Metode yang
Digunakan
Unit Analisis Time
Horizon T-1
Deskriptif Verifikatif
Survey Instansi
Pemerintah Cross
Sectional T-2
Deskriptif Verifikatif
Survey Instansi
Pemerintah Cross
Sectional
Keterangan:
T-1 : Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kinerja Instansi Pemerintah
T-2 : Untuk mengetahui pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja Instansi Pemerintah
3.3 Operasionalisasi Variabel