Perubahan pada Makhluk Hidup
39
Imunisasi adalah suntikan kekebalan terhadap suatu penyakit. Contoh imunisasi yang biasanya
diberikan, antara lain imunisasi BCG, imunisasi DPT, imunisasi polio, dan imunisasi campak. Imunisasi
BCG berguna mencegah penyakit TBC. Imunisasi DPT berguna mencegah penyakit dipteri, batuk
rejan, dan tetanus. Imunisasi polio berguna mence- gah penyakit polio. Imunisasi campak berguna men-
cegah penyakit campak. Pemberian imunisasi biasanya dilaksanakan di posyandu yang terdapat
di setiap kecamatan.
Selain pemberian imunisasi, pelayanan kese- hatan lain yang diadakan di posyandu adalah
penimbangan berat badan, pemberian makanan tambahan, dan penyuluhan kesehatan. Hasil pe-
nimbangan berat badan anak balita dicatat di dalam KMS Kartu Menuju Sehat.
Berdasarkan data yang ditulis di dalam KMS akan dapat diketahui perkembangan berat badan
anak balita setiap bulan. Dengan demikian, dapat diketahui apakah berat badannya cenderung naik,
tetap, atau turun pada setiap bulannya.
C. Pengaruh Bahan Makanan Tambah- an Buatan terhadap Kesehatan
Coba perhatikan jajanan yang umumnya dijual di sekolahmu Apakah jajan tersebut berwarna-
warni? Jajan yang berwarna-warni itu mengandung bahan makanan tambahan zat aditif. Bahan ma-
kanan tambahan dapat berupa bahan pewarna, ba- han pengawet, dan bahan penyedap.
Kolom Info
Samakah imunisasi dengan vaksinasi?
Coba diskusikan bersama
Kata Kunci
Bahan makanan tambahan zat
aditif: zat-zat yang ditambah-
kan pada makan- an untuk menam-
bah rasa, warna, atau keawetan
makanan. Gambar 8
Seorang Anak Balita sedang Ditimbang
Berat Badannya di Sebuah Posyandu
40
Ilmu Pengetahuan Alam 3 untuk SD dan MI
Bahan pewarna dapat membuat makanan men- jadi lebih menarik. Bahan pewarna ada dua macam,
yaitu bahan pewarna alami dan bahan pewarna buatan. Bahan pewarna alami berasal dari tumbuh-
an. Misalnya, daun suji dapat menghasilkan warna hijau, wortel dan kunyit menghasilkan warna kuning,
jeruk menghasilkan warna kuning atau jingga, dan sebagainya.
Bahan pewarna alami tidak berbahaya bagi tu- buh kita, sedangkan bahan pewarna buatan ber-
bahaya. Mengapa? Karena apabila kita konsumsi terus-menerus, bahan pewarna buatan tersebut
dapat meracuni tubuh kita. Bahan pewarna buatan dihasilkan di pabrik dan warnanya lebih terang dari-
pada bahan pewarna alami.
Jenis bahan makanan tambahan kedua adalah bahan pengawet. Bahan pengawet dapat membuat
makanan menjadi tahan lebih lama. Garam dan gula merupakan bahan pengawet alami. Garam diguna-
kan untuk mengawetkan ikan. Ikan asin dapat tahan lebih lama daripada ikan segar. Sementara itu, gula
dapat digunakan untuk mengawetkan buah-buahan. Selain bahan pengawet alami, ada pula bahan
pengawet buatan. Makanan atau minuman dalam kemasan biasanya menggunakan pengawet buat-
an.
Walaupun dapat tahan lebih lama, makanan yang diawetkan tetap akan membusuk. Makanan
yang sudah membusuk berbahaya bagi kesehatan. Tanggal kedaluarsa merupakan petunjuk kapan ma-
kanan atau minuman kemasan mulai membusuk.
Jenis bahan makanan tambahan ketiga adalah bahan penyedap. Bahan penyedap digunakan un-
tuk lebih melezatkan masakan. Merica, ketumbar, dan bawang putih termasuk bahan penyedap alami. Bahan
penyedap alami umumnya tidak merusak kesehatan.
Kolom Info
Makanan yang mengandung zat
aditif buatan umum- nya mempunyai
harga lebih murah daripada makanan
yang mengandung zat aditif alami. Me-
ngapa demikian? Sebab dengan se-
dikit zat aditif buat- an, makanan dapat
menjadi lebih ber- warna, sedap, dan
awet daripada ma- kanan yang diberi
zat aditif alami. Na- mun, zat aditif
buatan dapat mem- bahayakan tubuh
apabila jumlah yang dikonsumsi
berlebihan.