Batasan Masalah Sistematika Penulisan

awal Business Understanding. Kunci dari tahap ini adalah menentukan apakah ada masalah bisnis yang belum dipertimbangkan. Di akhir dari tahap ini harus ditentukan penggunaan hasil proses Data Mining. f. Deployment Pada tahap ini, pengetahuan atau informasi yang telah diperoleh akan diatur dan dipresentasikan dalam bentuk khusus sehingga dapat digunakan oleh pengguna. Tahap Deployment dapat berupa pembuatan laporan sederhana atau mengimplementasikan proses Data Mining yang berulang dalam perusahaan. Dalam banyak kasus, tahap Deployment melibatkan konsumen, di samping analis data, karena sangat penting bagi konsumen untuk memahami tindakan apa yang harus dilakukan untuk menggunakan model yang telah dibuat.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dikerjakan. Sistematika penulisan penelitian sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini berisi uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, metode pengumpulan data, metode pembangunan data mining dan sistematika penulisan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menjelaskan berbagai konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan pembangunan sistem. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi sistem, proses kerja system, analisis kebutuhan dalam pembangunan sistem serta perancangan system. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan membahas tentang implementasi sistem yang dibangun, disertai pengujian dan hasil pengujian sistem. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian sistem, serta saran pengembangan sistem ke depan. 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Instansi

Pada bagian profil instansi ini dijelaskan beberapa hal mengenai instansi tempat dilakukannya penelitian, yaitu sejarah Primer Koperasi Kartika, logo dari Primer Koperasi Kartika dan struktur organisasi.

2.1.1 Sejarah Primer Koperasi Kartika

Di lingkungan Tentara dan Teritotium IIISiliwangi yang telah disemangati oleh pertumbuhan Gerakan Koperasi Indonesia pada awal tahun lima puluhan, terutama daerah Jawa Barat sebagai tempat lahirnya koperasi-koperasi Indonesia pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya. Maka pada tanggal 7 Januari 1945 atas prakarsa warga Intendas Tentara dan Teritorium III Siliwangi, yang mulai merasakan kesejahteraan para prajurit berserta keluarganya. Maka segera didirikanlah koperasi primer jenis konsumsi dengan diberi nama Koperasi Simpan Pinjam Intendens, yang disingkat dengan “KOSPINT”. Kemudian pada tanggal 26 Maret 1957 Koperasi ini baru mendapat hak Badan Hukum dengan nomor 1359. Melihat dari tahun berdirinya, maka Kospint merupakan Koperasi Primer yang tertua dilingkungan TNI Angkatan Darat. Kospin berlokasi di Jalan Aceh No. 50 Bandung Jawa Barat. Keanggotaan Kospint pada waktu itu tercatat sejumlah 735 orang dan kegiatan usaha Kospint, diantaranya : 1. Unit Simpan Pinjam 2. Unit Pertokoan 3. Unit Kantin Kegiatan Pokok usaha Kospint adalah kegiatan dalam bidang simpan pinjam sesuai dengan Anggaran Dasar, bunga pinjaman yang diambil sebesar 2 selama satu bulan, sedangkan pinjaman sebesar 90 dari pinjaman. Modal Kospint diperoleh dari simpanan pokok anggota sebesar Rp. 10,- per bulan, dan juga dari simpanan sukarela sesuai dengan kemampuan para anggota. Dasar hukum yang digunakan oleh pembentukan Primer Koperasi Kartika Bekangdam III Siliwangi adalah : 1. Undang-undang perekonomian No. 12 Tahun 1967. 2. Kospint berubah mana menjadi Primkopad Intdam VI Siliwangi, dengan hak Badan Hukum No. 3 BH IX. 1912. 67, Pada tanggal 15 Desember 1968. 3. Tanggal 15 Juli 1980, atas dasar Surat Keputusan Kanwil Depkop Provinsi Jawa Barat No. 015 Kep KD 10 D.1-8. D. 4. Berubah lagi dengan Nomor 3A BH DK-10 1 dengan nama Primkopad Bekangdam VI Siliwangi yang berlokasi di Jalan Srigading No. 12 Bandung. 5. Berubah lagin pada tanggal 23 Mei 1986 atas dasar Surat Keputusan Kanwil Depkop Provinsi Jawa Barat No. 30 Kep KWK.10 51 V 1986. 6. Berubah lagi menjadi No. 3C BH KWK-10 21. 7. Berubah lagi menjadi No. PAD : 518 PAD. 18- DISKOP 2001 pada tanggal 7 September 2001. Yang berlaku sampai sekarang, dan nama koperasi inipun berbuah menjadi Primer Koperasi Kartika Bekangdam III Silwangi.

2.1.2 Logo

Berikut ini adalah logo dari Primer Koperasi Kartika Bekangdam III Siliwangi yang dapat dilihat pada Gambar 2.1: Gambar 2. 1 Logo Primer Koperasi Kartika Penjelasan Logo: a. Garuda: Kekuatan dan kesanggupan mencapai cita-cita sebagai prajurit. b. 10 Helai bulu Sayap: Bulan Oktober sebagai bulan bersejarah bagi keberadaan TNI Angkatan Darat. c. 7 Bulu pada ekor: Sapta Marga d. Bintang sudut lima: Kesejatian dan tujuan tertinggi yaitu keprajuritan sejati yang dijiwai oleh Pancasilasebagai dasar negara serta falsafah hidup bangsa. e. Roda Bergigi: menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus-menerus. Hanya orang yang bekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota koperasi dengan memenuhi beberapa persyaratan- persyaratan koperasi. f. Rantai di sebelah kiri: melambangkan ikatan persatuan yang kokoh. Bahwa Anggota Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut g. Kapas dan Padi di sebelah kanan: menggambarkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan merakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi tersebut. h. Timbangan: yaitu keadilan sosial sebagai salah satunya dasar dari koperasi. Biasanya akan menjadi simbol hukum i. Bintang dalam perisai: Yang dimaksud merupakan landasan ideal dari koperasi tersendiri. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang mempercantik nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan suara hatinya. j. Pohon beringin: Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi. k. Warna merah dan putih: bacground menggambarkan sifat-sifat nasionalisme Negara Kerakyatan Republik Indonesia sendiri.

2.1.3 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah Struktur Organisasi Primer Koperasi Kartika Bekangdam III Siliwangi yang dapat dilihat pada Gambar 2.2: Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Primer Koperasi Kartika Bekangdam III Siliwangi Deskripsi Kerja: 1. Ketua Ketua merupakan orang yang dipercaya untuk memimpin organisasi dan penggerak kegiatan Koperasi dalam rangka mencapai keberhasilan dan kemajuan Koperasi yang dijabat oleh seorang Pama Perwira Pertama TNI- AD. 2. Pokmin Unsur Pelayanan Staf atas dari Kelompok administrasi Pokmin dijabat oleh Anggota Negri Sipil PNS sebagai pengatur administrasi, bertugas untuk membantu Primer Koperasi Kartika di dalam menjalankan ketatausahaan kantor dan administrasi umum Primer Koperasi Kartika. 3. Komurnikom Komisaris Usaha Pembantu Pimpinan Komurnikop dijabat oleh seorang Bintara Tinggi TNI-AD, yang merupakan unsur pembantu Ketua dalam fungsi pembinaan teknik perkoperasian. 4. Komurus Komisaris Urusan Usaha Komurus dijabat oleh seorang PNS gol. II a-d, yang merupakan pembantu Ketua dalam fungsi pembinaan usaha baik yang bersifat pelayan kedalam lingkungan anggota ataupun yang bersifat kedalam lingkungan anggota. 5. Komurben Komisaris Urusan Perbendaharaan Komurben dijabat oleh seorang PNS gol. II a-d, yang merupakan pembantu Ketua dalam fungsi pembinaan pembendaharaan serta membantu merumuskan pemupukan dana keuangan Primer Koperasi Kartika.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori yang berkaitan dengan materi atau teori yang digunakan sebagai acuan melakukan penenlitian. Landasan teori yang diuraikan merupakan hasil studi literatur, buku-buku, maupun situs internet.

2.2.1 Data, Informasi dan Knowledge

Data adalah suatu nilai yang merepresentasikan fakta di dunia nyata dan mewakili suatu objek seperti manusia pegawai, siswa, pembeli, pelanggan, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dsb. Nilai tersebut lalu direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, atau kombinasinya [7]. Sementara informasi adalah pola, asosiasi, atau hubungan antara semua data yang dapat memberikan informasi. Sebagai contoh, data transaksi penjualan dapat menghasilkan informasi mengenai produk apa yang sudah laku terjual. Pengetahuan knowledge sebenarnya merupakan sebuah informasi juga yang merupakan hasil dari pengolahan data. Vercellis 2009 memandang bahwa suatu informasi dikatakan pengetahuan jika dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian pengetahuan dapat dijelaskan kembali sebagai kumpulan dari data dan informasi yang bertemu dengan kompetensi dan pengalaman seseorang untuk menindak lanjuti data dan informasi yang ada sehingga dapat dikembangkan untuk pengambilan suatu keputusan. Tidak seperti informasi yang hanya bersifat memberitahu, pengetahuan harus mampu digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Salah satu tahapan dalam keseluruhan proses