Ciri Penting Algoritma Stepwise Refinement

10 menyatakan simbol-simbol tertentu. Simbol-simbol yang sering digunakan untuk pembuatan bagan alir diberikan pada Gambar 2.1. Terminal proses awal akhir Proses Preparation Titik keputusan Input output Penghubung halaman yang sama Arah arus proses Penghubung halaman yang berbeda Gambar 2.1 Contoh simbol untuk bagan alir. Apapun cara yang dipilih untuk menyajikan algoritma, satu hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa algoritma tidak berhubungan dengan satu bahasa pemrograman ataupun komputer jenis tertentu yang akan mengeksekusinya. Algoritma dapat diterjemahkan ke bahasa pemrograman apapun sesuai pilihan dari pemrogram.

2.3 Ciri Penting Algoritma

Menurut Donal E. Knuth 1973 dalam bukunya The Art of Programming, 5 lima ciri penting algoritma ialah: a. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas. Atau dengan kata lain suatu algoritma mempunyai awal dan akhir dari proses. b. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti dua ambigious. c. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan input. Masukan berupa besaran yang diberikan sebelum algoritma mulai bekerja. d. Algoritma memiliki satu atau lebih masukan output. Keluaran merupakan hasil pelaksanaan suatu algoritma, yang mempunyai hubungan dengan masukan. e. Algoritma harus efektif, yaitu setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal.

2.4 Stepwise Refinement

Algoritma disusun oleh sederetan langkah yang logis. Setiap langkah mengerjakan suatu tindakan aksi tertentu. Bila suatu aksi dilaksanakan, maka sejumlah operasi yang bersesuaian dengan aksi itu akan dikerjakan oleh pemroses. Jika sudah dalam bentuk program, maka sebagai pemroses ialah Unit Pemroses Utama. Efek dari pengerjaan suatu aksi dapat diamati dengan membandingkan keadaan pada saat aksi belum dimulai t , dengan keadaan saat aksi selesai dikerjakan t 1 . t : Keadaan sebelum aksi dikerjakan Aksi t 1 : Keadaan setelah aksi dikerjakan 11 Pendekatan yang baik dalam perancangan algoritma ialah dimulai dengan menuliskan tujuan utama penulisan algoritma dan mengembangkannya menjadi tujuan yang lebih rinci, sampai diperoleh suatu rincian yang dapat diubah ke penulisan program sudah bersifat elementer. Pendekatan tersebut dikenal dengan istilah Analisis Top-Down. Penghalusan suatu algoritma dengan mendeskripsikan aksi-aksi yang ada sehingga lebih rinci, lebih tepat dan lebih spesifik disebut Stepwise Refinement. Contoh: - Lima mahasiswa mengadakan pengukuran mengenai daya regang suatu potongan logam tertentu. Setiap mahasiswa melakukan serangkaian pengukuran sebanyak 5 lima kali. Misal akan dibuat algoritma untuk menghasilkan rata-rata dan simpangan baku dari pengukuran potongan logam tersebut untuk setiap mahasiswa dan antar mahasiswa. - Rencana struktur awalnya ialah sebagai berikut: 1. Baca hasil pengukuran dari 5 lima mahasiswa dengan masing-masing mahasiswa terdiri atas 5 lima pengukuran 2. Untuk setiap mahasiswa hitung rata-arta dan simpangan baku 3. Hitung dan cetak rata-rata dan simpangan baku yang dihasilkan antar mahasiswa. - Jika tahapan dua dan tiga lebih diperinci lagi, maka susunannya ialah sebagai berikut: 1. Baca hasil pengukuran dari 5 lima mahasiswa dengan masing-masing mahasiswa terdiri atas 5 lima pengukuran 2. Untuk setiap mahasiswa, 2.1 Hitung rata-rata dari 5 lima hasil pengukuran 2.2 Hitung simpangan baku dari 5 lima hasil pengukuran pada tahapan 2.1 2.3 Cetak rata-rata dan simpangan baku 3. – 3.1 Hitung rata-rata dari 5 lima rata-rata yang dihasilkan pada tahapan 2 3.2 Hitung simpangan baku dari 5 lima rata-rata pada tahapan 2 3.3 Cetak rata-rata dan simpangan baku.

2.5 Struktur Dasar Algoritma