BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem system analysis dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk
mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan
sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data
dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
3.2 Prosedur Yang Terlibat
Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang sedang terkait antara satu dengan yang lainnya untuk pencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Prosedur yang ada pada Rumah Sakit Umum Daerah Soreang saat ini
dibagi menjadi 12 prosedur, yaitu prosedur pendaftaran pasien baru, pendaftaran
36
pasien lama, pendaftaran pasien lama yang hilang kartu berobatnya, pemeriksaan Rawat Jalan, Pembayaran Rawat Jalan, Pendaftaran Rawat Inap, Perawatan Rawat
Inap, Pembayaran Rawat Inap, Pendaftaran Rontgen, Pelaksanaan Rontgen, Pembayaran Rontgen dan Pengambilan Hasil Rontgen.
Prosedur-prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendaftaran Pasien Baru
Pendaftaran Pasien Baru adalah proses pendaftaran calon pasien baru yang akan melakukan perawatan di rumah sakit. Pendaftaran Pasien Baru ini dilakukan
oleh petugas pendaftaran dan akan dijelaskan melalui Flowmap gambar 3.1. a. Pasien memberikan identitas diri kepada petugas pendaftaran.
b. Petugas kemudian mencatat kedalam buku medical record. c. Petugas memberikan form pembayaran kosong dan kartu berobat kepada
pasien baru. d. Pasien memilih poliklinik yang akan dituju.
e. Kartu berobat dan identitas diri diserahkan kembali ke pasien. f.
Identitas diri pasien diarsipkan oleh petugas pendaftaran.